PENGARUH TERAPI BEKAM TERHADAP TEKANAN DARAH PENDERITA HIPERTENSI

Tumiur Sormin
{"title":"PENGARUH TERAPI BEKAM TERHADAP TEKANAN DARAH PENDERITA HIPERTENSI","authors":"Tumiur Sormin","doi":"10.26630/JKEP.V14I2.1294","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penyakit hipertensi masih merupakan tantangan besar di Indonesia dengan prevalensi yang tinggi.Hasil wawancara kepada penderita hipertensi yang sedang di terapi, 4 orang (60,66%) dari 6 orang pasien mengatakan belum tahu tentang  terapi bekam yang  disertai masage, teknik relaksasi dan belum tau prosedurnya.Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi experiment) dengan menggunakan pendekatan pre-post testdesign. Populasi penelitian ini adalah seluruh penderita hipertensi tanpa komplikasi dan terdaftar sebagai pengunjung terapi bekam di Klinik Master Bekam Way Halim Bandar Lampung sebanyak 48 orang dan sampel penelitian sebanyak 40 orang. Teknik pengambilan sampel dengan accidental sampling.Uji statistik yang digunakan adalah Uji T-dependen untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah perlakuan/intervensi (terapi bekam).  Hasil penelitian diperoleh bahwa responden terbanyak adalah diatas 35 tahun yakni 30orang (75,00%), terbanyaklaki-laki sebanyak 25 orang (62,50%),terbanyak berpendidikan dibawah perguruan tinggi sebanyak 26 orang (65,00%), dan  terbanyak bekerja sebagai wiraswasta yakni 21 orang (52,50%). Sebelum dilakukan terapi bekam, rata-rata tekanan darah sistolik adalah 152,50 mmHg dan rata-rata tekanan diastolik 85,25 mmHg. Sesudah terapi  bekam diperoleh hasil bahwa rata-rata tekanan darah sistolik adalah  134,25 mmHg dan rata-rata tekanan diastolik 80 mmHg. Berdasarkan uji statistik diperoleh hasil p-value sebesar 0,000, artinya  terdapat perbedaan tekanan darah sebelum dan setelah terapi bekam.","PeriodicalId":127178,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-03-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"8","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.26630/JKEP.V14I2.1294","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 8

Abstract

Penyakit hipertensi masih merupakan tantangan besar di Indonesia dengan prevalensi yang tinggi.Hasil wawancara kepada penderita hipertensi yang sedang di terapi, 4 orang (60,66%) dari 6 orang pasien mengatakan belum tahu tentang  terapi bekam yang  disertai masage, teknik relaksasi dan belum tau prosedurnya.Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi experiment) dengan menggunakan pendekatan pre-post testdesign. Populasi penelitian ini adalah seluruh penderita hipertensi tanpa komplikasi dan terdaftar sebagai pengunjung terapi bekam di Klinik Master Bekam Way Halim Bandar Lampung sebanyak 48 orang dan sampel penelitian sebanyak 40 orang. Teknik pengambilan sampel dengan accidental sampling.Uji statistik yang digunakan adalah Uji T-dependen untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah perlakuan/intervensi (terapi bekam).  Hasil penelitian diperoleh bahwa responden terbanyak adalah diatas 35 tahun yakni 30orang (75,00%), terbanyaklaki-laki sebanyak 25 orang (62,50%),terbanyak berpendidikan dibawah perguruan tinggi sebanyak 26 orang (65,00%), dan  terbanyak bekerja sebagai wiraswasta yakni 21 orang (52,50%). Sebelum dilakukan terapi bekam, rata-rata tekanan darah sistolik adalah 152,50 mmHg dan rata-rata tekanan diastolik 85,25 mmHg. Sesudah terapi  bekam diperoleh hasil bahwa rata-rata tekanan darah sistolik adalah  134,25 mmHg dan rata-rata tekanan diastolik 80 mmHg. Berdasarkan uji statistik diperoleh hasil p-value sebesar 0,000, artinya  terdapat perbedaan tekanan darah sebelum dan setelah terapi bekam.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
拔刀疗法对高血压患者的血压有什么影响
高血压在印尼仍然是一个具有高发病率的巨大挑战。接受治疗的高血压患者,六名患者中的4人(60.66%)表示,他们对刺疗法和按摩疗法、放松技术以及缺乏经验的过程知之甚少。这种研究是一种基于post设计方法的伪实验。该研究的总体人口是所有没有并发症的高血压患者,目前在南榜主动脉贝卡威哈利姆诊所(bekam Way Halim clinic clinic clinic)登记为干细胞治疗者,共有48人,研究样本约为40人。采用意外采样技术。使用的统计数据是t - penden检测治疗前和治疗后血压是否存在差异。这项研究发现,受访者最多的年龄是35岁以上(75.00%),最多的男性为25岁(62.50%),最高的教育年龄为26岁(65.00%),最多为21名个体经营者工作。腹腔镜治疗之前,收缩压的平均血压为152.50 mmHg,舒张压为85.25 mmHg。腹腔镜治疗后发现收缩压平均为134.25 mmHg,舒张压平均为80 mmHg。根据p- values得到的统计数据,这意味着刺疗法前后的血压差异。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
PENGARUH KONSUMSI AIR ALKALI TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELLITUS SURVEY SUSPECT TUBERCULOSIS MULTI DRUGS RESISTEN (TB MDR) DI KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP BOUNDING ATTACHMENT PADA IBU POST SECTIO CAESAREA SUMBER DAYA MANUSIA DALAM PELAYANAN GAWAT DARURAT BAGI KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS DI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN PENDIDIKAN BERKELANJUTAN NONFORMAL BAGI KEPALA RUANGAN DI RUMAH SAKIT
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1