Pub Date : 2022-04-06DOI: 10.26630/jkep.v16i2.3101
A. Murhan, Purbianto Purbianto, S. Sulastri
Terapi relaksasi otot progresif bermanfaat untuk menurunkan resistensi perifer dan menaikkan elastisitas pembuluh darah. Otot-otot dan peredaran darah akan lebih sempurna dalam mengambil dan mengedarkan oksigen serta relaksasi otot progresif dapat bersifat vasodilator yang efeknya memperlebar pembuluh darah dan dapat menurunkan tekanan darah secara langsung. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh pemberian terapi relaksasi otot progresif terhadap tekanan darah pada penderita hipertensi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuatitatif dengan rancangan one group pretest-posttest pre experimental design. Populasi adalah lansia penderita hipertensi. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan cara purposive sampling dan didapatkan sampel sebanyak 60 orang, 30 responden pada kelompok intervensi dan 30 responden pada kelompok kontrol. Pengukuran data dengan sphygmomanometer air raksa, stetoskop dan lembar observasi. Pada analisis bivariat dilakukan menggunakan uji t dependen dan t independen. Hasil penelitian didapatkan bahwa tekanan darah lansia pada kelompok intervensi pretest dan posttest menunjukan penurunan yang signifikan, sehingga ada pengaruh terapi relaksasi otot progresif terhadap tekanan darah.
{"title":"PENGARUH RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA","authors":"A. Murhan, Purbianto Purbianto, S. Sulastri","doi":"10.26630/jkep.v16i2.3101","DOIUrl":"https://doi.org/10.26630/jkep.v16i2.3101","url":null,"abstract":"Terapi relaksasi otot progresif bermanfaat untuk menurunkan resistensi perifer dan menaikkan elastisitas pembuluh darah. Otot-otot dan peredaran darah akan lebih sempurna dalam mengambil dan mengedarkan oksigen serta relaksasi otot progresif dapat bersifat vasodilator yang efeknya memperlebar pembuluh darah dan dapat menurunkan tekanan darah secara langsung. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh pemberian terapi relaksasi otot progresif terhadap tekanan darah pada penderita hipertensi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuatitatif dengan rancangan one group pretest-posttest pre experimental design. Populasi adalah lansia penderita hipertensi. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan cara purposive sampling dan didapatkan sampel sebanyak 60 orang, 30 responden pada kelompok intervensi dan 30 responden pada kelompok kontrol. Pengukuran data dengan sphygmomanometer air raksa, stetoskop dan lembar observasi. Pada analisis bivariat dilakukan menggunakan uji t dependen dan t independen. Hasil penelitian didapatkan bahwa tekanan darah lansia pada kelompok intervensi pretest dan posttest menunjukan penurunan yang signifikan, sehingga ada pengaruh terapi relaksasi otot progresif terhadap tekanan darah.","PeriodicalId":127178,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik","volume":"60 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131895991","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-06DOI: 10.26630/jkep.v16i2.3099
Dwi Agustanti, Purbianto Purbianto
Jumlah pasien DM semakin meningkat dengan terapi umumnya adalah konsumsi obat. Salah satu terapi alternatif adalah terapi dengan air alkali. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas pH air alkali terhadap kadar gula darah pasien DM. Jenis penelitian kuantitatif berupa pre eksperimen dengan pendekatan Three gruop pre post design. Populasi penelitian adalah seluruh masyarakat yang menderita DM di wilayah kerja Puskesmas Tulang Bawang I yang berjumlah 86 orang. Tehnik pemilihan sampel dengan purposive sampling, terpilih 48 orang yang memenuhi kriteria dibagi kedalam 3 kelompok dengan kontrol usia dan jenis kelamin. Uji yang digunakan adalah T Dependent Test pada masing masing kelompok dan uji Anova untuk ketiga kelompok. Hasil penelitian didapat p Value 0.000 (< α 0,05) artinya semua kelompok ada pengaruh. Sedangkan rata rata penurunan kadar gula darah pasien DM pada kelompok I (pH 8) adalah 53.19 gd/dl, kelompok 2 ( pH 8.5) adalah 48.44 gr/dl dan kelompok 3 (pH 9) adalah 72.69 gl/dl. Berarti pH 9 lebih efektif dalam menurunkan kadar glukosa darah pasien DM. Disarankan bagi peneliti lanjut untuk meneliti efektifitas lama waktu pemberian terapi dan volume cairan yang diberikan per hari, dan bagi masyarakat agar dapat menggunakan air alkali sebagai terapi alternatif dalam mengonrol kadar glukosa darahnya.
{"title":"PENGARUH KONSUMSI AIR ALKALI TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELLITUS","authors":"Dwi Agustanti, Purbianto Purbianto","doi":"10.26630/jkep.v16i2.3099","DOIUrl":"https://doi.org/10.26630/jkep.v16i2.3099","url":null,"abstract":"Jumlah pasien DM semakin meningkat dengan terapi umumnya adalah konsumsi obat. Salah satu terapi alternatif adalah terapi dengan air alkali. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas pH air alkali terhadap kadar gula darah pasien DM. Jenis penelitian kuantitatif berupa pre eksperimen dengan pendekatan Three gruop pre post design. Populasi penelitian adalah seluruh masyarakat yang menderita DM di wilayah kerja Puskesmas Tulang Bawang I yang berjumlah 86 orang. Tehnik pemilihan sampel dengan purposive sampling, terpilih 48 orang yang memenuhi kriteria dibagi kedalam 3 kelompok dengan kontrol usia dan jenis kelamin. Uji yang digunakan adalah T Dependent Test pada masing masing kelompok dan uji Anova untuk ketiga kelompok. Hasil penelitian didapat p Value 0.000 (< α 0,05) artinya semua kelompok ada pengaruh. Sedangkan rata rata penurunan kadar gula darah pasien DM pada kelompok I (pH 8) adalah 53.19 gd/dl, kelompok 2 ( pH 8.5) adalah 48.44 gr/dl dan kelompok 3 (pH 9) adalah 72.69 gl/dl. Berarti pH 9 lebih efektif dalam menurunkan kadar glukosa darah pasien DM. Disarankan bagi peneliti lanjut untuk meneliti efektifitas lama waktu pemberian terapi dan volume cairan yang diberikan per hari, dan bagi masyarakat agar dapat menggunakan air alkali sebagai terapi alternatif dalam mengonrol kadar glukosa darahnya.","PeriodicalId":127178,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115399294","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-06DOI: 10.26630/jkep.v16i2.3096
Tori Rihiantoro, R. Handayani, Musiana Musiana
Kecelakaan merupakan penyebab kematian kelima di dunia dan kedua di Indonesia. Hasil survei awal pelayanan gawat darurat di sepanjang jalan trans sumatera di Kabupeten Lampung Selatan sebagian besar belum memenuhi standar. Rancangan penelitian adalah penelitain deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Subyek yang dijadikan informan adalah petugas kesehatan, petugas nonkesehatan dan pimpinan puskesmas di daerah rawan kecelakaan Kabupaten Lampung Selatan. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara mendalam dan observasi. Selanjutnya data dianalisis melalui tiga tahapan meliputi data reduction, data display, dan conclusion or verification. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa jumlah dan kualifikasi pendidikan petugas kesehatan sebagian besar sudah sesuai dengan standar. Sedangkan dari segi kompetensi dalam melakukan pertolongan kegawatdaruratan sebagian masih kurang, dimana masih banyak petugas kesehatan di puskesmas belum mendapatkan pelatihan dasar kegawatdaruratan seperti BTCLS. Hasi penelitian di atas merekomendasikan untuk dilakukan evaluasi terhadap kompetensi petugas kesehatan dalam penanganan korban trauma khususnya kecelakaan lalu lintas secara berkala sekurang-kurangnya setiap 2 tahun. Selain itu perlunya update pengetahuan dan keterampilan petugas kesehatan melalui pelatihan.
{"title":"SUMBER DAYA MANUSIA DALAM PELAYANAN GAWAT DARURAT BAGI KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS DI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN","authors":"Tori Rihiantoro, R. Handayani, Musiana Musiana","doi":"10.26630/jkep.v16i2.3096","DOIUrl":"https://doi.org/10.26630/jkep.v16i2.3096","url":null,"abstract":"Kecelakaan merupakan penyebab kematian kelima di dunia dan kedua di Indonesia. Hasil survei awal pelayanan gawat darurat di sepanjang jalan trans sumatera di Kabupeten Lampung Selatan sebagian besar belum memenuhi standar. Rancangan penelitian adalah penelitain deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Subyek yang dijadikan informan adalah petugas kesehatan, petugas nonkesehatan dan pimpinan puskesmas di daerah rawan kecelakaan Kabupaten Lampung Selatan. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara mendalam dan observasi. Selanjutnya data dianalisis melalui tiga tahapan meliputi data reduction, data display, dan conclusion or verification. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa jumlah dan kualifikasi pendidikan petugas kesehatan sebagian besar sudah sesuai dengan standar. Sedangkan dari segi kompetensi dalam melakukan pertolongan kegawatdaruratan sebagian masih kurang, dimana masih banyak petugas kesehatan di puskesmas belum mendapatkan pelatihan dasar kegawatdaruratan seperti BTCLS. Hasi penelitian di atas merekomendasikan untuk dilakukan evaluasi terhadap kompetensi petugas kesehatan dalam penanganan korban trauma khususnya kecelakaan lalu lintas secara berkala sekurang-kurangnya setiap 2 tahun. Selain itu perlunya update pengetahuan dan keterampilan petugas kesehatan melalui pelatihan.","PeriodicalId":127178,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik","volume":"66 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127828685","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-06DOI: 10.26630/jkep.v16i2.3103
Eti Masiyati, Hanny Handiyani, N. Nurdiana
Data tentang leadership kepala ruangan yang menunjukkan bahwa adanya persepsi yang kurang terhadap kemampuan leadership dan quality control, hal tersebut merupakan bagian dari standar kompetensi yang harus dimiliki oleh kepala ruangan. Pelaksanaan pendidikan bagi kepala ruangan belum optimal dan belum berkesinambungan. Penelitian dilakukan dengan rancangan penelitian survei. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, Focus Group Discussion (FGD) dan Survei dalam bentuk kuesioner. Data penelitian dianalisis untuk mendiagnosis masalah dan merumuskan metode pemecahannya. Rumusan masalah yang didapat adalah belum optimalnya program pendidikan berkelanjutan bagi kepala ruangan. Penyelesaian masalah berupa Kegiatan dengan metode pendekatan action research yaitu dengan menerapkan metode pelatihan berbasis kurikulum yang disusun sesuai dengan standar kompetensi kepala ruangan dengan jumlah peserta pelatihan sebanyak 112 peserta. Hasil dari action research ini menunjukkan peningkatan pengetahuan dari kepala ruangan. Evaluasi melalui pre dan post test tentang materi pelatihan yang sudah diberikan. Nilai rata-rata pre dan post test peserta meningkat dari rata-rata 53.88 menjadi 80.36, meningkat 26.48 poin.
{"title":"PENDIDIKAN BERKELANJUTAN NONFORMAL BAGI KEPALA RUANGAN DI RUMAH SAKIT","authors":"Eti Masiyati, Hanny Handiyani, N. Nurdiana","doi":"10.26630/jkep.v16i2.3103","DOIUrl":"https://doi.org/10.26630/jkep.v16i2.3103","url":null,"abstract":"Data tentang leadership kepala ruangan yang menunjukkan bahwa adanya persepsi yang kurang terhadap kemampuan leadership dan quality control, hal tersebut merupakan bagian dari standar kompetensi yang harus dimiliki oleh kepala ruangan. Pelaksanaan pendidikan bagi kepala ruangan belum optimal dan belum berkesinambungan. Penelitian dilakukan dengan rancangan penelitian survei. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, Focus Group Discussion (FGD) dan Survei dalam bentuk kuesioner. Data penelitian dianalisis untuk mendiagnosis masalah dan merumuskan metode pemecahannya. Rumusan masalah yang didapat adalah belum optimalnya program pendidikan berkelanjutan bagi kepala ruangan. Penyelesaian masalah berupa Kegiatan dengan metode pendekatan action research yaitu dengan menerapkan metode pelatihan berbasis kurikulum yang disusun sesuai dengan standar kompetensi kepala ruangan dengan jumlah peserta pelatihan sebanyak 112 peserta. Hasil dari action research ini menunjukkan peningkatan pengetahuan dari kepala ruangan. Evaluasi melalui pre dan post test tentang materi pelatihan yang sudah diberikan. Nilai rata-rata pre dan post test peserta meningkat dari rata-rata 53.88 menjadi 80.36, meningkat 26.48 poin.","PeriodicalId":127178,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130410306","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-06DOI: 10.26630/jkep.v16i2.3102
Adhaini Widiyawati, Idawati Manurung, A. Murhan
Nyeri post sectio caesareaakan mengganggu proses bounding attachment antara ibu dan bayi. Musik dapat menurunkan stres dan nyeri sehingga mempercepat bounding attachment. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh terapi musik terhadap bounding attachment pada ibu post sectio caesarea. Desain penelitian ini dengan quasy eksperimentalnon equivalent control group Populasi adalah pasien post sectio caesarea dengan jumlah sampel 60 responden. Analisis dengan uji T test Independen. Hasil penelitian ini menunjukkan rata-rata bounding attachment pada kelompok intervensi dengan terapi musik adalah 113.97, sedangkan rata-rata bounding attachment pada kelompok kontrol (tanpa terapi musik) adalah 98.70. Hasil analisis menunjukkan hasil ρ-value = 0,00, maka dapat disimpulkan ada pengaruh yang signifikan terapi musik terhadap bounding attachment pada ibu post sectio caesarea, dimana tingkat bounding attachmentpada kelompok yang diberikan terapi musik lebih tinggi daripada ibu yang tidak diberikan tetapi musik. Sarannnya adalah sebaiknya program terapi musik ini bisa diberikan pada setiap rungan perawatan post partum di setiap rumah sakit.
剖腹产后的疼痛会干扰母亲和婴儿之间的反冲过程。音乐可以减轻压力和痛苦,从而加快加强附件的节奏。本研究的目的是确定音乐治疗对《卫报》持续性影响。该研究采用实验性的非equivalent control group人口设计,样本数量为60人。通过独立测试进行分析。研究结果显示,与音乐治疗相关的干预小组的平均增减为113.97,而控制小组的平均增减为98.70。结果分析显示结果ρ-value = 0,00有显著的影响,那么可以推断出音乐疗法对bounding附件的妈妈post sectio caesarea,给定在bounding附件水平那群治疗不给比妈妈高的音乐,但音乐。建议这一音乐治疗方案最好适用于每家医院的每一个产前护理病房。
{"title":"PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP BOUNDING ATTACHMENT PADA IBU POST SECTIO CAESAREA","authors":"Adhaini Widiyawati, Idawati Manurung, A. Murhan","doi":"10.26630/jkep.v16i2.3102","DOIUrl":"https://doi.org/10.26630/jkep.v16i2.3102","url":null,"abstract":"<p>Nyeri post <em>sectio caesarea</em><em> </em>akan mengganggu proses <em>bounding attachment</em> antara ibu dan bayi. Musik dapat menurunkan stres dan nyeri sehingga mempercepat <em>bounding attachment</em>. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh terapi musik terhadap <em>bounding attachment</em> pada ibu post <em>sectio caesarea</em>. Desain penelitian ini dengan <em>quasy eksperime</em><em>ntal</em> <em>non equivalent control gr</em><em>o</em><em>up</em> Populasi adalah pasien <em>post sectio caesarea</em> dengan jumlah sampel 60 responden. Analisis dengan <em>uji T test Independen</em>. Hasil penelitian ini menunjukkan rata-rata <em>bounding attachment</em> pada kelompok intervensi dengan terapi musik adalah 113.97, sedangkan rata-rata <em>bounding attachment</em> pada kelompok kontrol (tanpa terapi musik) adalah 98.70. Hasil analisis menunjukkan hasil <em>ρ-value</em> = 0,00, maka dapat disimpulkan ada pengaruh yang signifikan terapi musik terhadap <em>bounding attachment</em> pada ibu post <em>sectio caesarea, </em>dimana tingkat <em>bounding attachment</em><em> </em>pada kelompok yang diberikan terapi musik lebih tinggi daripada ibu yang tidak diberikan tetapi musik. Sarannnya adalah sebaiknya program terapi musik ini bisa diberikan pada setiap rungan perawatan post partum di setiap rumah sakit. <strong></strong></p>","PeriodicalId":127178,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik","volume":"45 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126955995","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-06DOI: 10.26630/jkep.v16i2.3100
Selpina Embuai
Diabetes mellitus adalah penyakit kronik yang dapat ditangani dengan mengendalikan dan mencegah terjadinya komplikasi. Desain penelitian adalah quasy experiment (pre-post test with control design). Penelitian ini terdiri dari 2 kelompok yaitu perlakukan dan kontrol dengan masing-masing responden sebanyak 40. Teknik sampling dengan consecutive sampling. Instrumen yang digunakan monofilament 10 g neuropathy diabetic test jenis Semmes-Weinstein monofilament dan Garpu tala 128 Hz. Analisis yang digunakan adalah McNemardan Mann Whitney.Hasil penelitian menunjukan bahwa senam kaki terbukti berpengaruh terhadap perubahan status neuropati perifer dibuktikan dengan hasil penilaian neuropati perifer menggunakan monofilament dan garpu tala memiliki signifikansi kurang dari α (0.000 < 0.05).
{"title":"PENGARUH SENAM KAKI TERHADAP STATUS NEUROPATI PASIEN DIABETES MELITUS","authors":"Selpina Embuai","doi":"10.26630/jkep.v16i2.3100","DOIUrl":"https://doi.org/10.26630/jkep.v16i2.3100","url":null,"abstract":"<p>Diabetes mellitus adalah penyakit kronik yang dapat ditangani dengan mengendalikan dan mencegah terjadinya komplikasi. Desain penelitian adalah <em>quasy experiment</em> (<em>pre-post test with control design</em>). Penelitian ini terdiri dari 2 kelompok yaitu perlakukan dan kontrol dengan masing-masing responden sebanyak 40. Teknik sampling dengan <em>consecutive sampling</em>. Instrumen yang digunakan <em>monofilamen</em>t 10 g <em>neuropathy diabetic</em> test jenis <em>Semmes-Weinstein monofilament</em> dan Garpu tala 128 Hz. Analisis yang digunakan adalah <em>McNemar</em><em> </em>dan <em>Mann Whitney</em><em>.</em>Hasil penelitian menunjukan bahwa senam kaki terbukti berpengaruh terhadap perubahan status neuropati perifer dibuktikan dengan hasil penilaian neuropati perifer menggunakan monofilament dan garpu tala memiliki signifikansi kurang dari α (0.000 < 0.05).<strong></strong></p>","PeriodicalId":127178,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik","volume":"170 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133879420","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-06DOI: 10.26630/jkep.v16i2.3097
L. Pratiwi, Krisna Yetti, Dudi Mashudi
Keselamatan pasien dan kualitas perawatan adalah prioritas di semua layanan kesehatan termasuk rumah sakit. Rumah Sakit memfasilitasi pemberian edukasi yang merupakan faktor penunjang partisipasi pasien dan keluarga dalam proses optimalisasi asuhan.Studi kasus ini bertujuan untuk mengoptimalkan pelaksanaan supervisi pemberian edukasi pasien dan keluarga di RS Jakarta Selatan. Data dikumpulkan melalui observasi, penyebaran kuesioner dan wawancara. Analisis menggunakan diagram fishbone.Implementasi yang dilakukan dengan membuat instrumen supervisi pemberian edukasi dan observasi pendokumentasian pemberian edukasi pasien dan keluarga. Edukasi merupakan salah satu intervensi yang dilakukan oleh perawat. Pelaksanaan pemberian edukasi pasien dan keluarga dapat meningkatkan kualitas asuhan keperawatan. Perbaikan form pemberian edukasi pasien dan keluarga, pengesahan instrumen supervisi dan observasi pemberian edukasi pasien dan keluarga merupakan elemen penting dalam mencapai kualitas pelayanan keperawatan.
{"title":"OPTIMALISASI SUPERVISI PEMBERIAN EDUKASI PASIEN DAN KELUARGA PADA RS DI JAKARTA SELATAN","authors":"L. Pratiwi, Krisna Yetti, Dudi Mashudi","doi":"10.26630/jkep.v16i2.3097","DOIUrl":"https://doi.org/10.26630/jkep.v16i2.3097","url":null,"abstract":"Keselamatan pasien dan kualitas perawatan adalah prioritas di semua layanan kesehatan termasuk rumah sakit. Rumah Sakit memfasilitasi pemberian edukasi yang merupakan faktor penunjang partisipasi pasien dan keluarga dalam proses optimalisasi asuhan.Studi kasus ini bertujuan untuk mengoptimalkan pelaksanaan supervisi pemberian edukasi pasien dan keluarga di RS Jakarta Selatan. Data dikumpulkan melalui observasi, penyebaran kuesioner dan wawancara. Analisis menggunakan diagram fishbone.Implementasi yang dilakukan dengan membuat instrumen supervisi pemberian edukasi dan observasi pendokumentasian pemberian edukasi pasien dan keluarga. Edukasi merupakan salah satu intervensi yang dilakukan oleh perawat. Pelaksanaan pemberian edukasi pasien dan keluarga dapat meningkatkan kualitas asuhan keperawatan. Perbaikan form pemberian edukasi pasien dan keluarga, pengesahan instrumen supervisi dan observasi pemberian edukasi pasien dan keluarga merupakan elemen penting dalam mencapai kualitas pelayanan keperawatan.","PeriodicalId":127178,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132259513","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-06DOI: 10.26630/jkep.v16i2.3098
A. Saleh, Narmawan Narmawan, Narmi Narmi
Tubrculosis Multi Drugs Resistan terjadi karena kegagalan pengobatan, putus pengobatan, atau pengobatan yang tidak benar sehingga terjadinya resistensi primer. Peneitian ini bertujuan untuk mengetahui angka kejadian suspek TB MDR di Kabupaten Konawe Kepulauan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain deskriptif. Survey dilaksanakan pada 85 pasien TB, menggunakan lembar observasi. Variabel mandiri untuk menilai kriteria suspek TB MDR yaitu pasien TB kronik, pasien TB pengobatan kategori 2 tidak konversi, Pasien riwayat pengobatan TB Non DOTS, pasien TB pengobatan kategori 1 yang gagal, pasien TB (relaps), kategori I dan kategori II, pasien TB/default, Suspek TB yang kontak erat dengan pasien TB MDR. Penelitian ini tidak ditemukan suspek TB kronik sebagai suspek TB MDR, pasien TB pengobatan kategori 2 yang tidak konversi sebanyak (2,4%), Pasien TB yang mempunyai riwayat pengobatan TB Non DOTS sebanyak (1,2%), pasien TB pengobatan kategori 1 gagal tidak ditemukan sebagai suspek, pasien TB relaps kategori I dan kategori II sebanyak(4,7%), pasien TB yang default (60%), suspek TB kontak erat dengan pasien TB MDR sebanyak (2,4%). Angka kejadian suspek TB MDR di kabupaten Konawe Kepulauan sebanyak 60 suspek. Perlu diadakan deteksi TB MDR sedini mungkin.
{"title":"SURVEY SUSPECT TUBERCULOSIS MULTI DRUGS RESISTEN (TB MDR) DI KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN","authors":"A. Saleh, Narmawan Narmawan, Narmi Narmi","doi":"10.26630/jkep.v16i2.3098","DOIUrl":"https://doi.org/10.26630/jkep.v16i2.3098","url":null,"abstract":"Tubrculosis Multi Drugs Resistan terjadi karena kegagalan pengobatan, putus pengobatan, atau pengobatan yang tidak benar sehingga terjadinya resistensi primer. Peneitian ini bertujuan untuk mengetahui angka kejadian suspek TB MDR di Kabupaten Konawe Kepulauan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain deskriptif. Survey dilaksanakan pada 85 pasien TB, menggunakan lembar observasi. Variabel mandiri untuk menilai kriteria suspek TB MDR yaitu pasien TB kronik, pasien TB pengobatan kategori 2 tidak konversi, Pasien riwayat pengobatan TB Non DOTS, pasien TB pengobatan kategori 1 yang gagal, pasien TB (relaps), kategori I dan kategori II, pasien TB/default, Suspek TB yang kontak erat dengan pasien TB MDR. Penelitian ini tidak ditemukan suspek TB kronik sebagai suspek TB MDR, pasien TB pengobatan kategori 2 yang tidak konversi sebanyak (2,4%), Pasien TB yang mempunyai riwayat pengobatan TB Non DOTS sebanyak (1,2%), pasien TB pengobatan kategori 1 gagal tidak ditemukan sebagai suspek, pasien TB relaps kategori I dan kategori II sebanyak(4,7%), pasien TB yang default (60%), suspek TB kontak erat dengan pasien TB MDR sebanyak (2,4%). Angka kejadian suspek TB MDR di kabupaten Konawe Kepulauan sebanyak 60 suspek. Perlu diadakan deteksi TB MDR sedini mungkin.","PeriodicalId":127178,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121064940","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-06DOI: 10.26630/jkep.v16i2.3104
Mulhimmatul Rifa’ah, M. Lestari, U. Silalahi
Dampak dari perubahan kehamilan trimester III dapat menimbulkan ketidaknyamanan, salah satu diantaranya nyeri punggung bawah yang berada di daerah lumbosacral dan sakroiliakal. Hal tersebut jika tidak ditangani dengan baik dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Salah satu penatalaksanaan terapi non farmakologi melalui gerakan-gerakan ringan abdominal stretching. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh abdominal stretching terhadap nyeri punggung ibu hamil trimester III.Metode penelitian ini menggunakan pre-eksperiment dengan pendekatan one group pretest posttest design. Populasi merupakan jumlah ibu hamil trimester III di wilayah Puskesmas Cibeureum. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling berdasarkan kriteria eksklusi dan inklusi, sampel penelitian berjumlah 47 responden ibu hamil trimester III yang mengalami nyeri punggung dengan usia kehamilan 28-32 minggu. Instrumen yang dipakai untuk mengukur skala nyeri menggunakan Visual Analog Scale (VAS) dan uji statistik menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian didapatkan nilai rerata sebelum perlakuan abdominal stretching yaitu 5,89 sedangkan sesudah perlakuan abdominal stretching 3,19 dan terdapat penurunan yang signifikan ρvalue=0,000 (<0,05). Kesimpulan : Ada pengaruh Abdominal Stretching terhadap nyeri punggung ibu hamil.
{"title":"PENGARUH ABDOMINAL STRETCHING TERHADAP NYERI PUNGGUNG IBU HAMIL TRIMESTER III","authors":"Mulhimmatul Rifa’ah, M. Lestari, U. Silalahi","doi":"10.26630/jkep.v16i2.3104","DOIUrl":"https://doi.org/10.26630/jkep.v16i2.3104","url":null,"abstract":" Dampak dari perubahan kehamilan trimester III dapat menimbulkan ketidaknyamanan, salah satu diantaranya nyeri punggung bawah yang berada di daerah lumbosacral dan sakroiliakal. Hal tersebut jika tidak ditangani dengan baik dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Salah satu penatalaksanaan terapi non farmakologi melalui gerakan-gerakan ringan abdominal stretching. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh abdominal stretching terhadap nyeri punggung ibu hamil trimester III.Metode penelitian ini menggunakan pre-eksperiment dengan pendekatan one group pretest posttest design. Populasi merupakan jumlah ibu hamil trimester III di wilayah Puskesmas Cibeureum. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling berdasarkan kriteria eksklusi dan inklusi, sampel penelitian berjumlah 47 responden ibu hamil trimester III yang mengalami nyeri punggung dengan usia kehamilan 28-32 minggu. Instrumen yang dipakai untuk mengukur skala nyeri menggunakan Visual Analog Scale (VAS) dan uji statistik menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian didapatkan nilai rerata sebelum perlakuan abdominal stretching yaitu 5,89 sedangkan sesudah perlakuan abdominal stretching 3,19 dan terdapat penurunan yang signifikan ρvalue=0,000 (<0,05). Kesimpulan : Ada pengaruh Abdominal Stretching terhadap nyeri punggung ibu hamil.","PeriodicalId":127178,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik","volume":"137 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132205542","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-05-11DOI: 10.26630/JKEP.V16I1.2640
Gilang Hadi Saputra, Tori Rihiantoro, Anita Puri
Pemulihan pada pasien paska operasi dengan anestesi umum merupakan kondisi kritis yang harus mendapatkan perhatian bagi perawat. Untuk itu perlu upaya perawatan yang mampu memastikan pasien dapat pemulihan tepat waktu bahkan lebih cepat dari yang seharusnya tanpa gejala sisa maupun efek samping laiinya. Terapi musik dipilih sebagai modalitas terapi yang diharapkan dapat diterapkan pada kondisi tersebut. Untuk itu penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian terapi musik terhadap pemulihan pada pasien paska operasi dengan anestesi umum. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien paska operasi dengan anestesi umum anestesi umum yang dengan teknik purposive sampling diperoleh jumlah sampel 48 responden. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Quasi eksperimen dengan The Static Group Comparison. Pemantauan pemulihan deilakukan menggunakan aldrete score. Data yang sudah dikumpulkan di analisis dengan menggunakan uji Mann-whitney. Hasil penelitian menyimpulkan terdapat perbedaan rata-rata skor waktu pemulihan pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol yaitu sebesar 11,66. Hal ini berati terdapat pengaruh terapi musik terhadap pemulihan pasien paska operasi dengan anestesi umum. Saran diharapkan rumah sakit dapat memfasilitasi pemberian terapi musik dengan pasien pasca anestesi umum untuk mempercepat waktu pemulihan
{"title":"PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP PEMULIHAN PASIEN PASKA OPERASI DENGAN ANESTESI UMUM","authors":"Gilang Hadi Saputra, Tori Rihiantoro, Anita Puri","doi":"10.26630/JKEP.V16I1.2640","DOIUrl":"https://doi.org/10.26630/JKEP.V16I1.2640","url":null,"abstract":"Pemulihan pada pasien paska operasi dengan anestesi umum merupakan kondisi kritis yang harus mendapatkan perhatian bagi perawat. Untuk itu perlu upaya perawatan yang mampu memastikan pasien dapat pemulihan tepat waktu bahkan lebih cepat dari yang seharusnya tanpa gejala sisa maupun efek samping laiinya. Terapi musik dipilih sebagai modalitas terapi yang diharapkan dapat diterapkan pada kondisi tersebut. Untuk itu penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian terapi musik terhadap pemulihan pada pasien paska operasi dengan anestesi umum. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien paska operasi dengan anestesi umum anestesi umum yang dengan teknik purposive sampling diperoleh jumlah sampel 48 responden. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Quasi eksperimen dengan The Static Group Comparison. Pemantauan pemulihan deilakukan menggunakan aldrete score. Data yang sudah dikumpulkan di analisis dengan menggunakan uji Mann-whitney. Hasil penelitian menyimpulkan terdapat perbedaan rata-rata skor waktu pemulihan pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol yaitu sebesar 11,66. Hal ini berati terdapat pengaruh terapi musik terhadap pemulihan pasien paska operasi dengan anestesi umum. Saran diharapkan rumah sakit dapat memfasilitasi pemberian terapi musik dengan pasien pasca anestesi umum untuk mempercepat waktu pemulihan","PeriodicalId":127178,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-05-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130891309","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}