{"title":"Pengaruh aktivitas magma granitis terhadap pembentukan jebakan bahan galian di Pegunungan Meratus Provinsi Kalimantan Selatan","authors":"A. Ramli, A. Mustofa, R. Riswan","doi":"10.20527/jhs.v7i2.6437","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Batuan granitis merupakan batuan yang terdapat di daerah Kabupaten Tapin. Pengaruh batuan granitis terhadap jebakan bahan galian di daerah penelitian belum pernah dilakukan sebelumnya. Pengolahan data meliputi identifikasi asal magma (plotting diagram Pearce), identifikasi jenis magma (plotting Chart Ewart), dan penamaan jenis batuan (plotting diagram Streicksen). Pada kegiatan observasi lapangan ditemukan batuan granitis bercirikan warna terang putih bintik hitam. Hasil uji XRD menunujukkan beberapa mineral yaitu kuarsa, albite, ortoklas, mikroklin dan lain-lain. Sedangkan hasil uji XRF menunjukkan kandungan kimiawi antara lain Si, Na, K, Mg, Fe, Al, Ca, dan lain-lain. Identifikasi asal magma batuan granitis adalah continent dan jenis magma tergolong Low-K Series. Dengan kandungan SiO2 yang cukup besar (65% - 78%) mengindikasikan terleburnya batuan-batuan benua menghasilkan magma bersifat asam dengan jenis batuan dihasilkan yaitu granodiorit, monzogranit dan syenogranit. Memperhatikan mineral pembentukan batuan beku dimana dikomposisi oleh kuarsa dan albit menunjukan bahwa batuan beku kelompok granitis ini terbentuk pada suhu ±600oC – 850oC. Memeperhatikan kondisi geologi lapangan dengan keterdapatan kontak sesar maka dapat memindahkan/menghilangkan kehadirian dari jebakan pegmatitis, namun demikian masa batuan granitis tidak seluruhnya tersesarkan. Memperhatikan kondisi tersebut maka masih dimungkinkan terbentukanya jebakan magmatis dan pegmatitis.","PeriodicalId":128037,"journal":{"name":"Jurnal Himasapta","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-09-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Himasapta","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20527/jhs.v7i2.6437","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Batuan granitis merupakan batuan yang terdapat di daerah Kabupaten Tapin. Pengaruh batuan granitis terhadap jebakan bahan galian di daerah penelitian belum pernah dilakukan sebelumnya. Pengolahan data meliputi identifikasi asal magma (plotting diagram Pearce), identifikasi jenis magma (plotting Chart Ewart), dan penamaan jenis batuan (plotting diagram Streicksen). Pada kegiatan observasi lapangan ditemukan batuan granitis bercirikan warna terang putih bintik hitam. Hasil uji XRD menunujukkan beberapa mineral yaitu kuarsa, albite, ortoklas, mikroklin dan lain-lain. Sedangkan hasil uji XRF menunjukkan kandungan kimiawi antara lain Si, Na, K, Mg, Fe, Al, Ca, dan lain-lain. Identifikasi asal magma batuan granitis adalah continent dan jenis magma tergolong Low-K Series. Dengan kandungan SiO2 yang cukup besar (65% - 78%) mengindikasikan terleburnya batuan-batuan benua menghasilkan magma bersifat asam dengan jenis batuan dihasilkan yaitu granodiorit, monzogranit dan syenogranit. Memperhatikan mineral pembentukan batuan beku dimana dikomposisi oleh kuarsa dan albit menunjukan bahwa batuan beku kelompok granitis ini terbentuk pada suhu ±600oC – 850oC. Memeperhatikan kondisi geologi lapangan dengan keterdapatan kontak sesar maka dapat memindahkan/menghilangkan kehadirian dari jebakan pegmatitis, namun demikian masa batuan granitis tidak seluruhnya tersesarkan. Memperhatikan kondisi tersebut maka masih dimungkinkan terbentukanya jebakan magmatis dan pegmatitis.