PENERAPAN METODE INKUIRI BERBASIS AUDIO VISUAL “MUSEUM BALI” DALAM MENUMBUHKAN MOTIVASI DAN KESADARAN SEJARAH

R. Ruli
{"title":"PENERAPAN METODE INKUIRI BERBASIS AUDIO VISUAL “MUSEUM BALI” DALAM MENUMBUHKAN MOTIVASI DAN KESADARAN SEJARAH","authors":"R. Ruli","doi":"10.36928/JPKM.V13I1.420","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui apakah penerapan metode inkuiri berbasis audio visual “Museum Bali” dapat menumbuhkan motivasi belajar mahasiswa, dan (2) mengetahui apakah penerapan metode inkuiri berbasis audio visual “Museum Bali” dapat menumbuhkan kesadaran sejarah mahasiswa. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus dengan subjek penelitian seluruh mahasiswa semester III jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Mahasaraswati Denpasar tahun akademik 2017-2018 sebanyak 26 orang. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode inkuiri. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa motivasi belajar mahasiswa mengalami peningkatan, dengan indikator rasa ingin tahu mahasiswa meningkat setelah dilacak menggunakan angket motivasi pada proses belajar. Sementara itu, jika dikalkulasikan ke dalam angka maka pada siklus I sebanyak 16 mahasiswa belum mencapai ketuntasan dan 10 mahasiswa mencapai ketuntasan. Pada siklus II terjadi peningkatan, yakni sebanyak 17 mahasiswa mendapatkan skor 90,  3 mahasiswa memperoleh skor 110 sedangkan 6 mahasiswa mendapatkan skor 100.   Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sudah ada perubahan terhadap motivasi belajar mahasiswa secara signifikan. Sementara itu, aspek kesadaran sejarah mengacu pada rentang skor (100-120 Amat Baik), (90-99 Baik), (80-89 Cukup), (70-79 Kurang, dan (60-69 Sangat Kurang). Hasilnya menunjukkan bahwa data analisis tes angket kesadaran sejarah terhadap pembelajaran sejarah pada siklus I yaitu ada 13 mahasiswa mendapatkan skor terendah, 1 mahasiswa mendapatkan skor 77, 1 mahasiswa mendapatkan skor 78, 2 mahasiswa mendapatkan skor 79, 2 mahasiswa mendapatkan skor 80, 1 mahasiswa mendapat skor 86, 3 mahasiswa mendapatkan skor 88, dan 3 mahasiswa mendapatlan skor 89. Berdasarkan pedoman skor yang terdapat pada lembar observasi maka klasifikasi berada pada taraf Cukup. Pada siklus II, 19 mahasiswa mendapatkan skor di atas 90, 1 mahasiswa mendapatkan skor 112, 3 mahasiswa mendapatkan skor 103, dan 3 mahasiswa mendapatkan skor 120. Berdasarkan pedoman skor yang terdapat pada lembar observasi maka klasifikasi berada pada taraf Amat Baik.","PeriodicalId":355721,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-01-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36928/JPKM.V13I1.420","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui apakah penerapan metode inkuiri berbasis audio visual “Museum Bali” dapat menumbuhkan motivasi belajar mahasiswa, dan (2) mengetahui apakah penerapan metode inkuiri berbasis audio visual “Museum Bali” dapat menumbuhkan kesadaran sejarah mahasiswa. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus dengan subjek penelitian seluruh mahasiswa semester III jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Mahasaraswati Denpasar tahun akademik 2017-2018 sebanyak 26 orang. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode inkuiri. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa motivasi belajar mahasiswa mengalami peningkatan, dengan indikator rasa ingin tahu mahasiswa meningkat setelah dilacak menggunakan angket motivasi pada proses belajar. Sementara itu, jika dikalkulasikan ke dalam angka maka pada siklus I sebanyak 16 mahasiswa belum mencapai ketuntasan dan 10 mahasiswa mencapai ketuntasan. Pada siklus II terjadi peningkatan, yakni sebanyak 17 mahasiswa mendapatkan skor 90,  3 mahasiswa memperoleh skor 110 sedangkan 6 mahasiswa mendapatkan skor 100.   Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sudah ada perubahan terhadap motivasi belajar mahasiswa secara signifikan. Sementara itu, aspek kesadaran sejarah mengacu pada rentang skor (100-120 Amat Baik), (90-99 Baik), (80-89 Cukup), (70-79 Kurang, dan (60-69 Sangat Kurang). Hasilnya menunjukkan bahwa data analisis tes angket kesadaran sejarah terhadap pembelajaran sejarah pada siklus I yaitu ada 13 mahasiswa mendapatkan skor terendah, 1 mahasiswa mendapatkan skor 77, 1 mahasiswa mendapatkan skor 78, 2 mahasiswa mendapatkan skor 79, 2 mahasiswa mendapatkan skor 80, 1 mahasiswa mendapat skor 86, 3 mahasiswa mendapatkan skor 88, dan 3 mahasiswa mendapatlan skor 89. Berdasarkan pedoman skor yang terdapat pada lembar observasi maka klasifikasi berada pada taraf Cukup. Pada siklus II, 19 mahasiswa mendapatkan skor di atas 90, 1 mahasiswa mendapatkan skor 112, 3 mahasiswa mendapatkan skor 103, dan 3 mahasiswa mendapatkan skor 120. Berdasarkan pedoman skor yang terdapat pada lembar observasi maka klasifikasi berada pada taraf Amat Baik.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
以“巴厘岛博物馆”为基础的视听博览方法的应用,培养历史动机和意识
本研究的目的是(1)确定以“巴厘岛博物馆”为基础的视听博览方法的应用能否培养学生的学习动机,(2)确定以“巴厘岛博物馆”为基础的视听博览方法的应用能否培养学生的历史意识。本研究是集体诉讼研究。该研究是在两个周期内进行的,对象是2013 -2018学年马哈萨拉斯瓦蒂登巴萨大学历史教育专业的整个第三学期学生,共有26人。本研究采用的方法是孵化器方法。讨论结果表明,学生的学习动机正在增加,学生的好奇心指标在研究过程中使用激励措施后也在增加。与此同时,如果算上数字,那么在第一个周期中,多达16名学生没有成功,10名学生没有成功。第二次周期增加了17名学生得到90分,3名学生得到110分,6名学生得到100分。因此,可以说,学生的学习动机发生了显著变化。与此同时,历史意识指的是分数范围(100-120很好),(90-99很好),(80-89很好),(70-79很差,(60-69很差)。测试结果表明,数据分析周期angket对学习历史的历史意识我就是最低分有13名学生,学生得到77分,1得到78分的学生,学生获得79分,2 1得到80分的学生,学生的分数86学生,学生获得了88分,3 mendapatlan 89分。根据观测表上的分数准则,分类就足够了。在第二次周期中,19名学生得了90分以上,1名学生得了112分,3名学生得了103分,3名学生得了120分。根据观测表上的分数准则,分类的质量非常好。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
Horror Fiction Dihantui Kendi Maling as an Alternative Discourse to Support the Variety of Literacy Skills of Deaf Students Peta Kapanca: Guiding the Journey to Marriage in the Cultural Context of Bima, West Nusa Tenggara Reconstruction of the Story telling Method in Learning to Retell Texts of Fables to Grade VII Students of SMP Al-Hidayah Medan The Implementation of CORE Learning Through Cultural Worksheet for Critical Thinking Ability Improvement The Project-Based Learning Model for Javanese Language in Kurikulum Merdeka
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1