Ferian Putra Pratama, Untung Sukamto, Indun Titisariwati
{"title":"KAJIAN TEKNIS UNIT PEREMUK ANDESIT DI PT.HARMAK INDONESIA KECAMATAN KOKAP KABUPATEN KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA","authors":"Ferian Putra Pratama, Untung Sukamto, Indun Titisariwati","doi":"10.31315/jtp.v7i2.9115","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"PT. Harmak Indonesia adalah salah satu perusahaan pertambangan yang memiliki unit peremuk andesit dengan menghasilkan ukuran butir tertentu.Unit peremuk tempat penelitian ini dilakukan terletak di Dusun Clapar III, Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakara. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengkaji permasalahan secara teknis dari rangkaian unit peremuk andesit. Proses peremukan tahap petama (primary crushing) batu andesit menggunakan jaw crusher Shaorui SJ 600-900, untuk peremukan tahap kedua (secondary crushing) menggunakan jaw crusher Shaorui SJ 250-1200, dan untuk tahap peremukan ketiga (tertiary crushing) menggunakan cone crusher Shaorui SC – 110. Terdapat 3 fraksi produk akhir peremukan yaitu ukuran -20 +10 mm atau disebut produk split -10 +5 mm atau disebut produk chipping dan -5mm atau disebut produk abu batu. Hasil dari analisis menunjukkan tidak tercapainya persentase fraksi yang diinginkan dimana saat ini baru mencapai 24,7 ton/jam dan kurangnya fraksi -20 +10 mm atau produk split yang merupakan produk utama dari unit peremuk PT. Harmak Indonesia dengan target produksi yang diinginkan sebesar ≥70% sehingga dan diperlukan adanya peningkatan produksi guna mencapai target produksi perusahaan sebesar 55,5 ton/jam. Kajian produksi unit peremuk PT. Harmak Indonesia, membutuhkan analisis mengenai distribusi umpan dan produk tiap alat peremuk, efektifitas alat, efisiensi screen, reduction ratio dan waktu kerja efektif. Perbaikan yang dilakukan untuk memenuhi target produksi dari perusahaan yaitu adanya penambahan umpan yang sebelumnya 45,5ton/jam menjadi 55,5 ton/jam dan perubahan setting pada salah satu alat peremuk yaitu teritary cone crusher, dimana semulanya close setting yang digunakan adalah 20 mm dinaikan menjadi 25 mm. Dari adanya perbaikan tersebut maka akan terjadi perubahan pada reduction ratio dari alat tersebut terhadap produk yang dihasilkan. Hasil yang didapatkan dari alternatif perbaikan yang diberikan, yaitu target produksi meningkat menjadi 55,5 ton/jam dan presentase produk yang dihasilkan yaitu dari fraksi -20+10 mm atau disebut produk split mengalami kenaikan ≥70%, kemudian fraksi -10+5 mm atau produk chipping menjadi ≤15% dan fraksi -5 mm atau produk abu batu sebesar ≤15%. Hal ini tentunya sudah sesuai dengan yang diharapkan perusahan.","PeriodicalId":148364,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi Pertambangan","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-01-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Teknologi Pertambangan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31315/jtp.v7i2.9115","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
PT. Harmak Indonesia adalah salah satu perusahaan pertambangan yang memiliki unit peremuk andesit dengan menghasilkan ukuran butir tertentu.Unit peremuk tempat penelitian ini dilakukan terletak di Dusun Clapar III, Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakara. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengkaji permasalahan secara teknis dari rangkaian unit peremuk andesit. Proses peremukan tahap petama (primary crushing) batu andesit menggunakan jaw crusher Shaorui SJ 600-900, untuk peremukan tahap kedua (secondary crushing) menggunakan jaw crusher Shaorui SJ 250-1200, dan untuk tahap peremukan ketiga (tertiary crushing) menggunakan cone crusher Shaorui SC – 110. Terdapat 3 fraksi produk akhir peremukan yaitu ukuran -20 +10 mm atau disebut produk split -10 +5 mm atau disebut produk chipping dan -5mm atau disebut produk abu batu. Hasil dari analisis menunjukkan tidak tercapainya persentase fraksi yang diinginkan dimana saat ini baru mencapai 24,7 ton/jam dan kurangnya fraksi -20 +10 mm atau produk split yang merupakan produk utama dari unit peremuk PT. Harmak Indonesia dengan target produksi yang diinginkan sebesar ≥70% sehingga dan diperlukan adanya peningkatan produksi guna mencapai target produksi perusahaan sebesar 55,5 ton/jam. Kajian produksi unit peremuk PT. Harmak Indonesia, membutuhkan analisis mengenai distribusi umpan dan produk tiap alat peremuk, efektifitas alat, efisiensi screen, reduction ratio dan waktu kerja efektif. Perbaikan yang dilakukan untuk memenuhi target produksi dari perusahaan yaitu adanya penambahan umpan yang sebelumnya 45,5ton/jam menjadi 55,5 ton/jam dan perubahan setting pada salah satu alat peremuk yaitu teritary cone crusher, dimana semulanya close setting yang digunakan adalah 20 mm dinaikan menjadi 25 mm. Dari adanya perbaikan tersebut maka akan terjadi perubahan pada reduction ratio dari alat tersebut terhadap produk yang dihasilkan. Hasil yang didapatkan dari alternatif perbaikan yang diberikan, yaitu target produksi meningkat menjadi 55,5 ton/jam dan presentase produk yang dihasilkan yaitu dari fraksi -20+10 mm atau disebut produk split mengalami kenaikan ≥70%, kemudian fraksi -10+5 mm atau produk chipping menjadi ≤15% dan fraksi -5 mm atau produk abu batu sebesar ≤15%. Hal ini tentunya sudah sesuai dengan yang diharapkan perusahan.