{"title":"Perancangan Wacinwa: Sang Manggalayudha","authors":"Aneng Kiswantoro","doi":"10.24821/WAYANG.V3I1.3055","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The purpose of this design work is to make Wacinwa dolls that are tailored to the interests and needs of the designer in the show. The making of puppets is motivated by the constraints in the availability of puppets for staging. Meanwhile, Wacinca is only owned by Yogyakarta’s Sonobudoyo Museum. Besides the Wacinwa doll, the collection of Sonobudoyo Museum is too small, its head is detached from the body, and it is difficult to move. The characters made are figures in working on the Wacinwa story entitled Sang Manggalayuda. The Hawkins (1991) method of designing stages isused in this work. The stages are the first stage of exploration, namely setting themes, ideas, and titles of works and thinking, imagining, feeling, and searching in order to interpret ideas and ideas. The second stage is the experimentation stage, which is trying to choose, differentiate, consider in order to find harmony and find integrity and unity in various experiments. The last stage is the formation stage, which is to determinethe form of design by combining the symbols of the results of the trials conducted. After the figures of the figures are made, the designer tries to pour into the skin media, sculpted, and given coloring just like the process of making shadow puppets (purwa). The Wacinwa replica made includes puppets from Sie Jin Kwie and Khai Sou Bun. These puppets are the result of the interpretation of the designer based on the shape of the puppet collection of Sonobudoyo Museum and images in Sie Djin Koei TjengTang’s comic works by Siaw Tik Kwie (Oto Suastika).Tujuan karya perancangan ini adalah membuat boneka Wacinwa yang disesuaikan dengan kepentingan dan kebutuhan si perancang dalam pertunjukan. Pembuatan wayang dilatarbelakangi oleh adanya kendala dalam hal ketersediaan wayang untuk pementasan. Sementara ini Wacinca hanya dimiliki oleh Museum Sonobudoyo Yogyakarta. Selain itu boneka Wacinwa koleksi Museum Sonobudoyo ukurannya terlalu kecil, kepalanya terlepas dari badan, dan sulit digerakkan. Tokoh-tokoh yangdibuat adalah tokoh dalam garap cerita Wacinwa berjudul Sang Manggalayuda. Metode Hawkins (1991) tentang tahap-tahap merancang digunakan dalam karya ini. Adapun tahapan tersebut adalah pertama tahap eksplorasi, yaitu menetapkan tema, ide, dan judul karya serta berpikir, berimajinasi, merasakan, dan mencari dalam rangka menafsirkan ide dan gagasan. Tahap kedua adalah tahap eksperimentasi, yaitu mencoba untuk memilih, membedakan, mempertimbangkan dalam rangka mencari keharmonisan dan menemukan integritas serta kesatuan dalam berbagai percobaan.Tahap terakhir adalah tahap pembentukan, yaitu menentukan bentuk perancangan dengan menggabungkan simbol-simbol hasil dari uji coba yang dilakukan. Setelah gambar tokoh-tokoh tersebut jadi, perancang mencoba untuk menuangkan ke dalam media kulit, dipahat, dan diberi pewarnaan seperti halnya proses pembuatan wayang kulit (purwa). Replika Wacinwa yang dibuat antara lain wayang tokoh Sie Jin Kwie dan Khai Sou Bun. Wayang-wayang ini merupakan hasil interpretasi perancang berdasarkan bentuk wayang koleksi Museum Sonobudoyo dan gambar dalam komik Sie Djin Koei Tjeng Tang karya Siaw Tik Kwie (Oto Suastika).","PeriodicalId":133263,"journal":{"name":"Wayang Nusantara: Journal of Puppetry","volume":"150 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Wayang Nusantara: Journal of Puppetry","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24821/WAYANG.V3I1.3055","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
The purpose of this design work is to make Wacinwa dolls that are tailored to the interests and needs of the designer in the show. The making of puppets is motivated by the constraints in the availability of puppets for staging. Meanwhile, Wacinca is only owned by Yogyakarta’s Sonobudoyo Museum. Besides the Wacinwa doll, the collection of Sonobudoyo Museum is too small, its head is detached from the body, and it is difficult to move. The characters made are figures in working on the Wacinwa story entitled Sang Manggalayuda. The Hawkins (1991) method of designing stages isused in this work. The stages are the first stage of exploration, namely setting themes, ideas, and titles of works and thinking, imagining, feeling, and searching in order to interpret ideas and ideas. The second stage is the experimentation stage, which is trying to choose, differentiate, consider in order to find harmony and find integrity and unity in various experiments. The last stage is the formation stage, which is to determinethe form of design by combining the symbols of the results of the trials conducted. After the figures of the figures are made, the designer tries to pour into the skin media, sculpted, and given coloring just like the process of making shadow puppets (purwa). The Wacinwa replica made includes puppets from Sie Jin Kwie and Khai Sou Bun. These puppets are the result of the interpretation of the designer based on the shape of the puppet collection of Sonobudoyo Museum and images in Sie Djin Koei TjengTang’s comic works by Siaw Tik Kwie (Oto Suastika).Tujuan karya perancangan ini adalah membuat boneka Wacinwa yang disesuaikan dengan kepentingan dan kebutuhan si perancang dalam pertunjukan. Pembuatan wayang dilatarbelakangi oleh adanya kendala dalam hal ketersediaan wayang untuk pementasan. Sementara ini Wacinca hanya dimiliki oleh Museum Sonobudoyo Yogyakarta. Selain itu boneka Wacinwa koleksi Museum Sonobudoyo ukurannya terlalu kecil, kepalanya terlepas dari badan, dan sulit digerakkan. Tokoh-tokoh yangdibuat adalah tokoh dalam garap cerita Wacinwa berjudul Sang Manggalayuda. Metode Hawkins (1991) tentang tahap-tahap merancang digunakan dalam karya ini. Adapun tahapan tersebut adalah pertama tahap eksplorasi, yaitu menetapkan tema, ide, dan judul karya serta berpikir, berimajinasi, merasakan, dan mencari dalam rangka menafsirkan ide dan gagasan. Tahap kedua adalah tahap eksperimentasi, yaitu mencoba untuk memilih, membedakan, mempertimbangkan dalam rangka mencari keharmonisan dan menemukan integritas serta kesatuan dalam berbagai percobaan.Tahap terakhir adalah tahap pembentukan, yaitu menentukan bentuk perancangan dengan menggabungkan simbol-simbol hasil dari uji coba yang dilakukan. Setelah gambar tokoh-tokoh tersebut jadi, perancang mencoba untuk menuangkan ke dalam media kulit, dipahat, dan diberi pewarnaan seperti halnya proses pembuatan wayang kulit (purwa). Replika Wacinwa yang dibuat antara lain wayang tokoh Sie Jin Kwie dan Khai Sou Bun. Wayang-wayang ini merupakan hasil interpretasi perancang berdasarkan bentuk wayang koleksi Museum Sonobudoyo dan gambar dalam komik Sie Djin Koei Tjeng Tang karya Siaw Tik Kwie (Oto Suastika).
本次设计作品的目的是制作出符合节目中设计师的兴趣和需求的Wacinwa娃娃。木偶制作的动机是由于木偶在舞台上的可用性受到限制。与此同时,winca只属于日惹的索诺布多约博物馆。除了Wacinwa娃娃,Sonobudoyo博物馆的藏品太小,它的头部与身体分离,很难移动。所制作的人物是在创作名为Sang Manggalayuda的瓦辛瓦故事中的人物。霍金斯(Hawkins, 1991)设计阶段的方法在本作品中使用。阶段是探索的第一阶段,即设定作品的主题、思想、标题,思考、想象、感受、寻找,以诠释思想和观念。第二阶段是实验阶段,即试图在各种实验中进行选择、区分、考虑,以求找到和谐,找到完整统一。最后一个阶段是形成阶段,这是通过结合所进行的试验结果的符号来确定设计的形式。在人物的形象制作完成后,设计师试图像制作皮影(purwa)的过程一样,将皮肤介质注入,雕刻,并赋予色彩。华欣娃的复制品包括来自西晋桂和启寿包的木偶。这些木偶是设计师根据Sonobudoyo博物馆木偶收藏的形状和Siaw Tik Kwie (Oto Suastika)的Sie Djin Koei TjengTang漫画作品中的图像进行解读的结果。土族karya perancangan ini adalah成员,boneka Wacinwa yang, disessuaikan dengan kepentingan和dan kebutuhan是perancang dalam pertunjukan。Pembuatan wayang dilatarbelakangi oleh adanya kendala dalam hal ketersediaan wayang untuk penementasan。Sementara ini Wacinca hanya dimiliki oleh博物馆。Selain itu boneka Wacinwa koleksi博物馆Sonobudoyo ukurannya terlalu kecil, kepalanya terlepas dari badan, dan sulit digerakkan。tokoh -tokoh yangdibuat adalah tokoh dalam garap cerita Wacinwa berjudul Sang Manggalayuda。梅托德·霍金斯(1991)。Adapun tahapan tersebut adalah pertama tahap eksplorasi, yitu menetapkan tema, ide, dan judul karya serta berpikir, berimajinasi, merasakan, dan mencari dalam rangka menafsirkan ide dan gagasan。Tahap kedua adalah Tahap eksperimentasi, yitu mencoba untuk memilih, memberbeakan, memberpertimbangkan dalam rangka mencari keharmonisan dan menemukan integritas serta kesatuan dalam berbagai percobaan。塔哈,塔哈,阿达拉,塔哈,潘本图坎,雅图,门尼图坎,班图,班尼图坎,班尼图坎,班尼图坎,象征符号,象征符号哈希,达吉,库巴,杨,迪拉库坎。Setelah gambar tokoh-tokoh tersebut jadi, perancang mencoba untuk menuangkan ke dalam media kulit, dipahat, dan diberi pewarnaan seperti halnya propropembuatan wayang kulit (purwa)。Replika Wacinwa yang派发antara lain wayang tokoh Sie Jin Kwie dan kai Sou Bun。wayang -wayang ini merupakan hasil interpretasi perancang berdasarkan bentuk wayang koleksi博物馆Sonobudoyo dan gambar dalam komik Sie Djin Koei Tjeng Tang karya Siaw Tik Kwie (Oto Suastika)。