Food Insecurity Associated with Double-Burden of Malnutrition among Women in Reproductive Age in Ciampea Sub-district, Bogor, West Java

Seala Septiani, Ismi Irfiyanti, T. Hải, H. Khusun, Luh Ade Wiradnyani, A. Kekalih, P. D. Sahanggamu
{"title":"Food Insecurity Associated with Double-Burden of Malnutrition among Women in Reproductive Age in Ciampea Sub-district, Bogor, West Java","authors":"Seala Septiani, Ismi Irfiyanti, T. Hải, H. Khusun, Luh Ade Wiradnyani, A. Kekalih, P. D. Sahanggamu","doi":"10.7454/ijphn.v1i2.4805","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"AbstractDouble burdens of malnutrition among women have occurred across most developing countries including Indonesia. This study compared the associated factors among overweight and underweight of women in reproductive age (WRA) in rural Ciampea Sub-district, Bogor, West Java. This cross-sectional study surveyed the nutritional status of 575 mothers (16-49 years old) who have under two-years-old children. Nutritional status was assessed by body-mass-index (BMI) and mid-upper arm circumference (MUAC), food security status by US-Food Security Survey Module (US-FSSM), dietary intake by a single 24-H dietary recall. The prevalence of underweight, overweight, and obese among this group were 10%, 15.8%, and 34.2%. Food security status was the single factor associated with overweight (p=0.026). However, after adjustment with other factors, food insecurity with hunger was found to be the highest risk of being underweight (AdjOR=3.95; 95%CI: 1.46-10.64). Contrarily, it contributed to lower chances of being overweight among WRA (AdjOR=0.40, 95%CI: 0.21-0.77). In conclusion, food security status in this population associated with both under- and over-nutrition, in addition to other factors such as age and education level of WRA. Ensuring the availability and affordability of nutritious food together with proper nutrition education to rural communities might be worthwhile to improve this condition.AbstrakBeban ganda malnutrisi pada wanita terjadi di sebagian besar negara berkembang, termasuk Indonesia. Penelitian ini membandingkan faktor-faktor yang berhubungan pada wanita usia subur (WUS) dengan status gizi kurang dan lebih di pedesaan Ciampea, Bogor, Jawa Barat. Studi potong lintang ini mensurvei status gizi pada 575 Ibu (usia 16-49 tahun) yang memiliki baduta. Penilaian status gizi menggunakan indeks massa tubuh (IMT) dan lingkar lengan atas (LILA), status ketahanan pangan oleh US-Food Security Survey Module (US-FSSM), asupan makanan dengan food recall 24-jam. Prevalensi gizi kurang, lebih, dan obesitas pada kelompok ini adalah 10%, 15,8%, dan 34,2%. Status ketahanan pangan merupakan faktor tunggal yang terkait dengan kelebihan berat badan (p = 0,026). Namun, setelah disesuaikan dengan faktor lain, kerawanan pangan dengan kelaparan ditemukan sebagai risiko tertinggi terjadinya gizi kurang (AdjOR = 3.95; CI 95%: 1.46-10.64). Sebaliknya, kondisi tersebut berisiko lebih rendah terhadap kejadian gizi lebih pada WUS (AdjOR = 0,40, 95% CI: 0,21-0,77). Kesimpulannya, status ketahanan pangan pada populasi ini berhubungan dengan kejadian ganda malnutrisi, selain faktor lain seperti usia dan tingkat pendidikan. Memastikan ketersediaan dan keterjangkauan pangan bergizi bersama dengan edukasi gizi yang tepat untuk masyarakat pedesaan mungkin bermanfaat untuk memperbaiki kondisi ini.","PeriodicalId":212794,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Public Health Nutrition","volume":"77 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Indonesian Journal of Public Health Nutrition","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.7454/ijphn.v1i2.4805","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2

Abstract

AbstractDouble burdens of malnutrition among women have occurred across most developing countries including Indonesia. This study compared the associated factors among overweight and underweight of women in reproductive age (WRA) in rural Ciampea Sub-district, Bogor, West Java. This cross-sectional study surveyed the nutritional status of 575 mothers (16-49 years old) who have under two-years-old children. Nutritional status was assessed by body-mass-index (BMI) and mid-upper arm circumference (MUAC), food security status by US-Food Security Survey Module (US-FSSM), dietary intake by a single 24-H dietary recall. The prevalence of underweight, overweight, and obese among this group were 10%, 15.8%, and 34.2%. Food security status was the single factor associated with overweight (p=0.026). However, after adjustment with other factors, food insecurity with hunger was found to be the highest risk of being underweight (AdjOR=3.95; 95%CI: 1.46-10.64). Contrarily, it contributed to lower chances of being overweight among WRA (AdjOR=0.40, 95%CI: 0.21-0.77). In conclusion, food security status in this population associated with both under- and over-nutrition, in addition to other factors such as age and education level of WRA. Ensuring the availability and affordability of nutritious food together with proper nutrition education to rural communities might be worthwhile to improve this condition.AbstrakBeban ganda malnutrisi pada wanita terjadi di sebagian besar negara berkembang, termasuk Indonesia. Penelitian ini membandingkan faktor-faktor yang berhubungan pada wanita usia subur (WUS) dengan status gizi kurang dan lebih di pedesaan Ciampea, Bogor, Jawa Barat. Studi potong lintang ini mensurvei status gizi pada 575 Ibu (usia 16-49 tahun) yang memiliki baduta. Penilaian status gizi menggunakan indeks massa tubuh (IMT) dan lingkar lengan atas (LILA), status ketahanan pangan oleh US-Food Security Survey Module (US-FSSM), asupan makanan dengan food recall 24-jam. Prevalensi gizi kurang, lebih, dan obesitas pada kelompok ini adalah 10%, 15,8%, dan 34,2%. Status ketahanan pangan merupakan faktor tunggal yang terkait dengan kelebihan berat badan (p = 0,026). Namun, setelah disesuaikan dengan faktor lain, kerawanan pangan dengan kelaparan ditemukan sebagai risiko tertinggi terjadinya gizi kurang (AdjOR = 3.95; CI 95%: 1.46-10.64). Sebaliknya, kondisi tersebut berisiko lebih rendah terhadap kejadian gizi lebih pada WUS (AdjOR = 0,40, 95% CI: 0,21-0,77). Kesimpulannya, status ketahanan pangan pada populasi ini berhubungan dengan kejadian ganda malnutrisi, selain faktor lain seperti usia dan tingkat pendidikan. Memastikan ketersediaan dan keterjangkauan pangan bergizi bersama dengan edukasi gizi yang tepat untuk masyarakat pedesaan mungkin bermanfaat untuk memperbaiki kondisi ini.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
粮食不安全与西爪哇茂物Ciampea街道育龄妇女营养不良双重负担有关
包括印度尼西亚在内的大多数发展中国家都出现了妇女营养不良的双重负担。本研究比较了西爪哇茂物Ciampea街道农村育龄妇女(WRA)超重和体重不足的相关因素。这项横断面研究调查了575名16-49岁的母亲的营养状况,这些母亲有两岁以下的孩子。通过身体质量指数(BMI)和中上臂围(MUAC)评估营养状况,通过美国食品安全调查模块(US-FSSM)评估食品安全状况,通过单次24小时饮食召回评估膳食摄入量。该组体重过轻、超重和肥胖的患病率分别为10%、15.8%和34.2%。食品安全状况是与超重相关的单一因素(p=0.026)。然而,在与其他因素进行调整后,发现伴有饥饿的粮食不安全是体重不足的最高风险(AdjOR=3.95;95%置信区间:1.46—-10.64)。相反,它有助于降低WRA中超重的机会(AdjOR=0.40, 95%CI: 0.21-0.77)。总之,除了年龄和受教育程度等其他因素外,这一人口的粮食安全状况还与营养不足和营养过剩有关。确保营养食品的可得性和可负担性,并向农村社区提供适当的营养教育,可能是值得改善这种状况的。[摘要]印度尼西亚,特马苏克,卑尔肯邦。Penelitian ini membandingkan因子-因子为yang berhubungan pada wanita usia subr (WUS), dengan status gizi kurang dan lebih di pedesaan,茂物,爪哇巴拉。研究柏桐临塘性男性调查现状,柏桐临塘性男性调查现状,柏桐、柏桐、柏桐、柏桐、柏桐、柏桐、柏桐、柏桐。美国食品安全调查模块(US-FSSM),美国食品安全调查模块(US-FSSM),美国食品召回24小时。吉孜库朗,利比赫,丹·奥贝斯特,帕达·克隆波克,尼·阿达拉,10%,15.8%,丹34.2%。状态ketahanan pangan merupakan factor to tunggal yang terkait dengan kelelebihan berat badan (p = 0.026)。Namun, setelah disesuaikan dengan faktor lain, kerawanan pangan dengan kelaparan ditemukan sebagai risiko terjadinya gizi kurang (AdjOR = 3.95;Ci 95%: 1.46-10.64)。Sebaliknya, kondisi tersebut berisiko lebih rendah terhadap kejadian gizi lebih pada WUS (AdjOR = 0,40, 95% CI: 0,21-0,77)。我的意思是,我的意思是,我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思。我的朋友们,我的朋友,我的朋友,我的朋友,我的朋友,我的朋友,我的朋友,我的朋友。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
The Difference of Ultra-Processed Food Consumption based on Individual Characteristics and Other Factors among Non-Health Undergraduate Students in Universitas Indonesia in 2023 Peer Influence As The Dominant Factor In Coffee Drink Consumption Among Non-Health Major University Of Indonesia Students In 2023 Sugary Food and Beverages Consumption, Family History, and Primary Dysmenorrhea in Undergraduate Students, Faculty of Public Health, Universitas Indonesia The Differences In Nutritional Status Based On The Use Of Online Food Delivery (OFD) Services Among The University of Indonesia's Non-Health Science Cluster Students In 2023 Relationship Between Muscle Dysmorphia and other Factors with Supplement Consumption Among Selected Gym Members in Jakarta
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1