Pendekatan Kotekstualisasi Misi Bagi Kaum Milenial

Manintiro Uling, Yatmini Yatmini, Leniwan Darmawati Gea
{"title":"Pendekatan Kotekstualisasi Misi Bagi Kaum Milenial","authors":"Manintiro Uling, Yatmini Yatmini, Leniwan Darmawati Gea","doi":"10.52157/mak.v1i1.166","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Topik kontektualisasi misi selalu relevan untuk dibahas, karena setiap era memiliki budaya masing-masing, termasuk era Milenial sudah pasti di dalamnya terdapat generasi di era tersebut. Ini penting untuk dipahami oleh gereja sebagai agen misi Allah bagi dunia. Kontekstualisasi juga merupakan upaya untuk memahami cara-cara komunitas Kristen menghayati Injil di tengah budaya non-Kristen dan tentang bagaimana menyeberangkan Injil ditengah-tengah konteks. Karena itu, tujuan artikel ini, adalah mengusulkan atau mengupayakan pendekatan kontekstualisasi yang relevan bagi generasi milenial. Metode penelitian yang digunakan dalam artikel ini menggunakan studi lieratur. Penelitian studi literatur adalah penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mengidentifikasi sumber-sumber primer dan sekunder baik berupa buku, skripsi, tesis dan artikel-artikel terkini. Untuk memfokuskan pembahasan maka penulis membuat dua pertanyaan untuk mengarahkan pembahasan: apa yang dimaksud dengan kaum milenial atau generasi milenial? dan pendekatan kontekstualisasi misi apa yang akan diusulkan? Berdasarkan kajian yang sudah dilakukan maka temuan yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah bahwa generasi milenial memiliki karakteristik yang unik, karena pengaruh kemajuan teknologi dan informasi dunia digital, sehingga masyarakatnya pun disebut sebagai masyarakat nitizen dengan budaya popular yang berkembang. Disamping itu juga, pandangan dunia yang mereka miliki inheren dengan pengaruh dunia maya sebagai tempat mengaktualisasi diri. Itulah sebabnya diperlukan pendekatan relasionalitas, inkarnatif dan eklesiastik, termasuk memanfaatkan media teknologi informasi untuk memberitakan Injil keselamatan.","PeriodicalId":446290,"journal":{"name":"Makarios: Jurnal Teologi Kontekstual","volume":"102 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Makarios: Jurnal Teologi Kontekstual","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.52157/mak.v1i1.166","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

Topik kontektualisasi misi selalu relevan untuk dibahas, karena setiap era memiliki budaya masing-masing, termasuk era Milenial sudah pasti di dalamnya terdapat generasi di era tersebut. Ini penting untuk dipahami oleh gereja sebagai agen misi Allah bagi dunia. Kontekstualisasi juga merupakan upaya untuk memahami cara-cara komunitas Kristen menghayati Injil di tengah budaya non-Kristen dan tentang bagaimana menyeberangkan Injil ditengah-tengah konteks. Karena itu, tujuan artikel ini, adalah mengusulkan atau mengupayakan pendekatan kontekstualisasi yang relevan bagi generasi milenial. Metode penelitian yang digunakan dalam artikel ini menggunakan studi lieratur. Penelitian studi literatur adalah penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mengidentifikasi sumber-sumber primer dan sekunder baik berupa buku, skripsi, tesis dan artikel-artikel terkini. Untuk memfokuskan pembahasan maka penulis membuat dua pertanyaan untuk mengarahkan pembahasan: apa yang dimaksud dengan kaum milenial atau generasi milenial? dan pendekatan kontekstualisasi misi apa yang akan diusulkan? Berdasarkan kajian yang sudah dilakukan maka temuan yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah bahwa generasi milenial memiliki karakteristik yang unik, karena pengaruh kemajuan teknologi dan informasi dunia digital, sehingga masyarakatnya pun disebut sebagai masyarakat nitizen dengan budaya popular yang berkembang. Disamping itu juga, pandangan dunia yang mereka miliki inheren dengan pengaruh dunia maya sebagai tempat mengaktualisasi diri. Itulah sebabnya diperlukan pendekatan relasionalitas, inkarnatif dan eklesiastik, termasuk memanfaatkan media teknologi informasi untuk memberitakan Injil keselamatan.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
千禧年任务的协同化方法
任务语境主题一直是相关的,因为每个时代都有自己的文化,包括千禧时代,这是肯定存在于那个时代的世代。被教会理解为神对世界的使命代理人是很重要的。上下文化也是一种试图理解基督教社区在非基督教文化中对福音的态度,以及如何将福音置于语境中。因此,这篇文章的目的是为千禧一代提出或寻求相关的语境化方法。本文使用的研究方法是对前列的研究。文献研究是通过收集和识别书籍、论文、论文和最新文章等主要和次要资源来进行的研究。为了集中讨论,作者提出了两个问题来指导讨论:什么是千禧一代或千禧一代?那么,将提出什么样的任务上下文化方法呢?根据这项研究的结果,在这项研究中发现的证据表明,千禧一代具有独特的特征,这是由于技术和信息的数字世界的影响,因此它的社会被称为一个人口稠密文化的尼特赞社会。此外,他们对这个世界的内在观念与虚拟世界的影响是实现自我实现的地方。这就是为什么需要一种联系、相互作用和巩膜的方法,包括利用信息技术媒体来传播救赎的福音。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
Sorotan Etis Kristen Terhadap Eksploitasi Seksual di Kalangan Remaja Manfaat dan Tantangan Moral Penggunaan Internet dalam Budaya Digital di Dunia Pendidikan, serta Tanggapan Etis Kristen Lingkup Pertumbuhan Gereja: Memahami Hakekat, Ciri dan Tujuan Bergereja Menelisik Gejolak Spiritualitas Gereja di Tengah Pasang Surut Pandemi Covid-19: Evaluasi bagi Spiritualitas Pasca Pendemi Potensi Destruktif dari Kemalasan terhadap Etos Kerja Kristen Berdasarkan Amsal 18:9
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1