{"title":"Upaya Birokrasi Pemerintah Dalam Pemberdayaan Masyarakat Lokal Sekitar Taman Nasional Wasur","authors":"A. Yusuf, Dapot Pardamean Saragih","doi":"10.35724/sjias.v10i1.3263","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Taman Nasional Wasur tidak terlepas dari berbagai permasalahan yang melekat didalamnya.Pada saat iniumumnya mengalami berbagai permasalahan dihadapi dimana telah terekam dalam media informasi yaituperburuan hewan sejenis kanguru, rusa, cenderawasih dan pembakaran di wilayah hutan seperti datamenunjukkan kejadian kebakaran hutan sejak agustus hingga september 2019 ada sekitar 44 titik api diTaman Nasional Wasur (TNW) Merauke. Permasalahan tersebut merupakan aktivitas masyarakat secarameramu dalam melangsungkan hidupnya untuk menopan perekonomian keluarga. Keberadaan TamanNasional Wasur disyaratkan birokrasi pemerintah berupaya memberdayakan masyarakat sekitar tamannasional wasur. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan upaya birokrasi pemerintah dalampemberdayaan masyarakat lokal. Metode penelitian kualitatif dengan pendekatan kualitatif. Sumber dataprimer dan sekunder. Penelitian dilakukan melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan angketpertanyaan secara mendalam.Teknik Analisis data dilakukan dengan mereduksi, menyajikan danmenyimpulkan. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa upaya birokrasi pemerintah dalam pemberdayaankepada masyarakat sekitar taman nasional wasur terdapat beberapa upaya dilakukan dengan adanyakegiatan-kegiatan pemberdayaan kepada masyarakat seperti: pemberian bantuan pengembagan usahaekonomi produktif, mengola penyulingan minyak kayu putih dan mengelola budidaya anggrek danpengembangan usaha jasa wisata. Dengan demikian pemberdayaan masyarakat memberikan nilai tambahterhadap perekonomian masyarakat lokal dan mengalihkan aktivitas masyarakat sebelumnya merusakhutan yang dilindungi menjadi aktivitas pembangunan masyarakat","PeriodicalId":312787,"journal":{"name":"Societas : Jurnal Ilmu Administrasi dan Sosial","volume":"51 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-04-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Societas : Jurnal Ilmu Administrasi dan Sosial","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35724/sjias.v10i1.3263","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Taman Nasional Wasur tidak terlepas dari berbagai permasalahan yang melekat didalamnya.Pada saat iniumumnya mengalami berbagai permasalahan dihadapi dimana telah terekam dalam media informasi yaituperburuan hewan sejenis kanguru, rusa, cenderawasih dan pembakaran di wilayah hutan seperti datamenunjukkan kejadian kebakaran hutan sejak agustus hingga september 2019 ada sekitar 44 titik api diTaman Nasional Wasur (TNW) Merauke. Permasalahan tersebut merupakan aktivitas masyarakat secarameramu dalam melangsungkan hidupnya untuk menopan perekonomian keluarga. Keberadaan TamanNasional Wasur disyaratkan birokrasi pemerintah berupaya memberdayakan masyarakat sekitar tamannasional wasur. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan upaya birokrasi pemerintah dalampemberdayaan masyarakat lokal. Metode penelitian kualitatif dengan pendekatan kualitatif. Sumber dataprimer dan sekunder. Penelitian dilakukan melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan angketpertanyaan secara mendalam.Teknik Analisis data dilakukan dengan mereduksi, menyajikan danmenyimpulkan. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa upaya birokrasi pemerintah dalam pemberdayaankepada masyarakat sekitar taman nasional wasur terdapat beberapa upaya dilakukan dengan adanyakegiatan-kegiatan pemberdayaan kepada masyarakat seperti: pemberian bantuan pengembagan usahaekonomi produktif, mengola penyulingan minyak kayu putih dan mengelola budidaya anggrek danpengembangan usaha jasa wisata. Dengan demikian pemberdayaan masyarakat memberikan nilai tambahterhadap perekonomian masyarakat lokal dan mengalihkan aktivitas masyarakat sebelumnya merusakhutan yang dilindungi menjadi aktivitas pembangunan masyarakat