Janny Adriani Djari, Arya Widiatmaja, Bayu Ardianto, Awal Mudzakir
{"title":"Komunikasi Efektif VHF Channel 12 di Alur","authors":"Janny Adriani Djari, Arya Widiatmaja, Bayu Ardianto, Awal Mudzakir","doi":"10.52475/saintara.v7i2.230","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Komunikasi yang efektif penting dilakukan untuk mencegah terjadinya bahaya tubrukan ataupun bahaya-bahaya lainnya saat bernavigasi. Salah satu alat komunikasi yang memegang peran yang penting sebagai alat untuk berkomunikasi di atas kapal yang digunakan adalah VHF Radio. Alur pelayaran Sampit menggunakan VHF radio Channel 12 pemanduan untuk membantu proses komunikasi saat kapal berolah gerak di dalam alur. Penelitian ini mengulas tentang faktor-faktor yang memberikan dampak terhadap komunikasi yang efektif menggunakan radio VHF Channel 12 serta pengaruh akibat komunikasi antar kapal ataupun stasiun radio pantai tidak berjalan dengan baik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui cara yang dilakukan dalam rangka mengoptimalkan penggunaan radio VHF Channel 12 pemanduan pada saat kapal berolah gerak di alur Sampit. Metode deskrikptif kualitatif mengacu pada data primer dan sekunder yang telah dikumpulkan sebelumnya merupakan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Data-data yang dikumpulkan berupa artikel, jurnal, berita, dan peraturan yang terkait dengan penggunaan radio VHF Channel 12 pada saat kapal berolah gerak di alur Sampit serta wawancara tidak terstruktur secara langsung dengan Nahkoda maupun Perwira Kapal serta Pandu, guna mengetahui faktor-faktor yang menghambat terjalinnya komunikasi di alur Sampit serta dampak yang ditimbulkan. Setelah itu dilakukan analisa untuk mengoptimalkan komunikasi di alur Sampit guna membantu proses olah gerak kapal. Kesimpulan yang diperoleh yaitu pemberian sanksi yang tegas bagi kapal-kapal yang menggunakan layanan VHF Channel 12 Pemanduan untuk hal lain di luar peruntukkannya diperlukan agar memberikan efek jera dan lembaga diklat yang memberikan sertifikasi keahlian agar memberikan pemahaman lebih kepada peserta diklat mengenai fungsi peruntukkan VHF Channel 12 Pemanduan.","PeriodicalId":53029,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah IlmuIlmu Peternakan","volume":"143 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-09-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmiah IlmuIlmu Peternakan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.52475/saintara.v7i2.230","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Komunikasi yang efektif penting dilakukan untuk mencegah terjadinya bahaya tubrukan ataupun bahaya-bahaya lainnya saat bernavigasi. Salah satu alat komunikasi yang memegang peran yang penting sebagai alat untuk berkomunikasi di atas kapal yang digunakan adalah VHF Radio. Alur pelayaran Sampit menggunakan VHF radio Channel 12 pemanduan untuk membantu proses komunikasi saat kapal berolah gerak di dalam alur. Penelitian ini mengulas tentang faktor-faktor yang memberikan dampak terhadap komunikasi yang efektif menggunakan radio VHF Channel 12 serta pengaruh akibat komunikasi antar kapal ataupun stasiun radio pantai tidak berjalan dengan baik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui cara yang dilakukan dalam rangka mengoptimalkan penggunaan radio VHF Channel 12 pemanduan pada saat kapal berolah gerak di alur Sampit. Metode deskrikptif kualitatif mengacu pada data primer dan sekunder yang telah dikumpulkan sebelumnya merupakan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Data-data yang dikumpulkan berupa artikel, jurnal, berita, dan peraturan yang terkait dengan penggunaan radio VHF Channel 12 pada saat kapal berolah gerak di alur Sampit serta wawancara tidak terstruktur secara langsung dengan Nahkoda maupun Perwira Kapal serta Pandu, guna mengetahui faktor-faktor yang menghambat terjalinnya komunikasi di alur Sampit serta dampak yang ditimbulkan. Setelah itu dilakukan analisa untuk mengoptimalkan komunikasi di alur Sampit guna membantu proses olah gerak kapal. Kesimpulan yang diperoleh yaitu pemberian sanksi yang tegas bagi kapal-kapal yang menggunakan layanan VHF Channel 12 Pemanduan untuk hal lain di luar peruntukkannya diperlukan agar memberikan efek jera dan lembaga diklat yang memberikan sertifikasi keahlian agar memberikan pemahaman lebih kepada peserta diklat mengenai fungsi peruntukkan VHF Channel 12 Pemanduan.