Pub Date : 2023-09-30DOI: 10.52475/saintara.v7i2.229
Lilik Budiyanto, Sugeng Haryadi
Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh putaran mesin penggerak utama (mesin induk) yang cenderung berubah- ubah pada saat beroperasi terhadap temperatur gas buang mesin induk dikapal container dengan bobot 35981GT .Penelitian ini kami lakukan di atas kapal container KM SPIL Citra PT Salam Pasific Indonesia line pada saat pelayaran dari Pelabuhan Balik Papan Kalimantan Timur ke Pelabuhan Bitung Sulawesi Utara.Tujuan dari penelitian ini dimaksudkan untuk memahami dan mengetahui bagaimana menentukan putaran mesin induk yang sesuai agar gas buang mesin induk stabil dan tidak terlalu tinggi yang mengakibatkan kinerja mesin induk menurun. Pengujian dilakukan pada saat kapal berlayar di Tengah laut kondisi full away mesin penggerak utama (mesin induk) beroperasi pada putaran,52 Rpm sampai dengan 57 Rpm dengan rata rata Running hours masing masing putaran selama 4 jam.Temperatur maksimal gas buang diperoleh sebesar 260 C dan temperatur minimal di peroleh sebersar 230 C dengan rata- rata temperatur air laut pendingin dan temperature kamar mesin konstan. Kesimpulan yang di ketahui bahwa semakin tinggi putaran mesin induk semakin tinggi pula temperature gas buang mesin induk sehingga perlu diperhatikan batas maksimal Rpm mesin induk agar tidak terjadi temperature tinggi.
{"title":"Pengaruh Variabel Putaran (RPM) terhadap Temperatur Gas Buang Mesin Penggerak Utama Type MAN B&W 31990 KW pada Kapal Kontainer","authors":"Lilik Budiyanto, Sugeng Haryadi","doi":"10.52475/saintara.v7i2.229","DOIUrl":"https://doi.org/10.52475/saintara.v7i2.229","url":null,"abstract":"Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh putaran mesin penggerak utama (mesin induk) yang cenderung berubah- ubah pada saat beroperasi terhadap temperatur gas buang mesin induk dikapal container dengan bobot 35981GT .Penelitian ini kami lakukan di atas kapal container KM SPIL Citra PT Salam Pasific Indonesia line pada saat pelayaran dari Pelabuhan Balik Papan Kalimantan Timur ke Pelabuhan Bitung Sulawesi Utara.Tujuan dari penelitian ini dimaksudkan untuk memahami dan mengetahui bagaimana menentukan putaran mesin induk yang sesuai agar gas buang mesin induk stabil dan tidak terlalu tinggi yang mengakibatkan kinerja mesin induk menurun. Pengujian dilakukan pada saat kapal berlayar di Tengah laut kondisi full away mesin penggerak utama (mesin induk) beroperasi pada putaran,52 Rpm sampai dengan 57 Rpm dengan rata rata Running hours masing masing putaran selama 4 jam.Temperatur maksimal gas buang diperoleh sebesar 260 C dan temperatur minimal di peroleh sebersar 230 C dengan rata- rata temperatur air laut pendingin dan temperature kamar mesin konstan. Kesimpulan yang di ketahui bahwa semakin tinggi putaran mesin induk semakin tinggi pula temperature gas buang mesin induk sehingga perlu diperhatikan batas maksimal Rpm mesin induk agar tidak terjadi temperature tinggi.","PeriodicalId":53029,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah IlmuIlmu Peternakan","volume":"54 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136277932","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-09-30DOI: 10.52475/saintara.v7i2.234
Yoana Gita Pradnya Lengari, Maria D.A. Pavita
This study aims to determine the students’ perception towards warming-up activities to boost their motivation in learning Maritime English II. The object of this study is 18 students from the fourth-semester Engineering Program in Akademi Maritim Nusantara Cilacap. This is a descriptive-qualitative study. The data for this study is obtained from observation and questionnaires. The questions consisted of three categories that indicated the students’ perception toward warming-up activities; they were (1) Indicators of Warming-up and Principles, (2) Indicators of Background Knowledge of Warming-up Activities, and (3) Indicators of Motivation and Warming-up Activities. The study showed that the students positively percieved warming-up activities in Maritime English II lessons. The questionnaire result showed that the majority of the respondents answered the questions with Strongly Agree and Agree for most of the questions given. It indicated that they positively perceived the warming-up activities as a way to help motivate them to learn Maritime English II.
{"title":"The Students’ Perception toward Warming-Up Activities in Increasing the Motivation in Learning Maritime English II","authors":"Yoana Gita Pradnya Lengari, Maria D.A. Pavita","doi":"10.52475/saintara.v7i2.234","DOIUrl":"https://doi.org/10.52475/saintara.v7i2.234","url":null,"abstract":"This study aims to determine the students’ perception towards warming-up activities to boost their motivation in learning Maritime English II. The object of this study is 18 students from the fourth-semester Engineering Program in Akademi Maritim Nusantara Cilacap. This is a descriptive-qualitative study. The data for this study is obtained from observation and questionnaires. The questions consisted of three categories that indicated the students’ perception toward warming-up activities; they were (1) Indicators of Warming-up and Principles, (2) Indicators of Background Knowledge of Warming-up Activities, and (3) Indicators of Motivation and Warming-up Activities. The study showed that the students positively percieved warming-up activities in Maritime English II lessons. The questionnaire result showed that the majority of the respondents answered the questions with Strongly Agree and Agree for most of the questions given. It indicated that they positively perceived the warming-up activities as a way to help motivate them to learn Maritime English II.","PeriodicalId":53029,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah IlmuIlmu Peternakan","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136277928","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-09-30DOI: 10.52475/saintara.v7i2.240
Yohanes Ragil Purnomo, Immawan Insani
Sistem direct evaporative cooling merupakan salah satu metode sangat sederhana yang dipergunakan untuk mendinginkan udara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik air cooler dengan membandingkan air cooler yang belum dimodifikasi dengan air cooler yang sudah dimodifikasi. Modifikasi dalam air cooler dengan menambahkan sponge yang diletakkan di depan cooling pad honey comb dengan dimensi p = 30 cm, l = 25 cm, t = 1,5 cm. Pengujian dilakukan menggunakan air cooler dengan membandingkan fluida kerja yang digunakan berupa air dan air es serta dengan menggunakan 3 kecepatan udara yang berbeda. Karakteristik air cooler pada penelitian ini menunjukkan bahwa perbandingan air cooler dengan modifikasi penambahan sponge lebih baik daripada tidak dimodifikasi. Nilai efisiensi selama pengujian menunjukkan pada kecepatan Low dengan kondisi fluida berupa air es pada air cooler dengan modifikasi penambahan sponge memiliki nilai tertinggi yaitu h = 97,4%. Hal ini disebabkan oleh kontak udara dengan air pada cooling pad dengan kecepatan Low lebih lama dari pada kecepatan diatasnya yang menyebabkan penyerapan kalor pada udara dapat lebih efisien.
{"title":"Karakteristik Efisiensi Air Cooler dengan Penambahan Sponge di Kabin Kapal Papua Jaya Karya","authors":"Yohanes Ragil Purnomo, Immawan Insani","doi":"10.52475/saintara.v7i2.240","DOIUrl":"https://doi.org/10.52475/saintara.v7i2.240","url":null,"abstract":"Sistem direct evaporative cooling merupakan salah satu metode sangat sederhana yang dipergunakan untuk mendinginkan udara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik air cooler dengan membandingkan air cooler yang belum dimodifikasi dengan air cooler yang sudah dimodifikasi. Modifikasi dalam air cooler dengan menambahkan sponge yang diletakkan di depan cooling pad honey comb dengan dimensi p = 30 cm, l = 25 cm, t = 1,5 cm. Pengujian dilakukan menggunakan air cooler dengan membandingkan fluida kerja yang digunakan berupa air dan air es serta dengan menggunakan 3 kecepatan udara yang berbeda. Karakteristik air cooler pada penelitian ini menunjukkan bahwa perbandingan air cooler dengan modifikasi penambahan sponge lebih baik daripada tidak dimodifikasi. Nilai efisiensi selama pengujian menunjukkan pada kecepatan Low dengan kondisi fluida berupa air es pada air cooler dengan modifikasi penambahan sponge memiliki nilai tertinggi yaitu h = 97,4%. Hal ini disebabkan oleh kontak udara dengan air pada cooling pad dengan kecepatan Low lebih lama dari pada kecepatan diatasnya yang menyebabkan penyerapan kalor pada udara dapat lebih efisien.","PeriodicalId":53029,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah IlmuIlmu Peternakan","volume":"45 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136277927","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Seorang Pendidik baiknya memahami gaya belajar masing-masing peserta didik, hal tersebut dikarenakan gaya belajar seseorang individu dapat berbeda dengan individu lainnya. Perbedaan gaya belajar tersebut harus dikelola dengan baik agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Permasalahan pada perkuliahan bahwa sebagian besar Pendidik tidak mengetahui adanya perbedaan gaya belajar pada individu dan tidak mengelolanya dengan baik. Tujuan dalam kajian berikut yakni menganalisis Gaya Belajar pada Taruna Teknika dalam Perkuliahan Fisika Terapan Sub Materi Fluida sebagai Bentuk Penerapan Pembelajaran Berdiferensiasi. Kajian ini menggunakan metode penelitian penggabungan antara observasi serta kajian literatur. Penulis mengambil lokasi di Program Studi Teknika AMN Cilacap dengan memanfaatkan instrument berupa 2 media yakni google form dan Mentimeter. Disimpulkan bahwa analisis Gaya Belajar pada Taruna Teknika dalam Perkuliahan Fisika Terapan Sub Materi Fluida sebagai Bentuk Penerapan Pembelajaran Berdiferensiasi diperoleh nilai bahwa pilihan gaya belajar dengan urutan pertama yakni pilihan gaya belajar Auditori, sedangkan pilihan gaya belajar dengan urutan kedua yakni pilihan gaya belajar Visual dan Pilihan gaya belajar dengan urutan ketiga atau terakhir yakni pilihan gaya belajar Kinestetik. Analisis pilihan gaya belajar tersebut dapat digunakan sebagai bentuk penerapan pembelajaran berdiferensiasi.
{"title":"Analisis Gaya Belajar pada Taruna Teknika dalam Perkuliahan Fisika Terapan Sub Materi Fluida sebagai Bentuk Penerapan Pembelajaran Berdiferensiasi","authors":"None Lusiani, Andi Hendrawan, Fajar Firmansyah, Supriyanto Supriyanto","doi":"10.52475/saintara.v7i2.231","DOIUrl":"https://doi.org/10.52475/saintara.v7i2.231","url":null,"abstract":"Seorang Pendidik baiknya memahami gaya belajar masing-masing peserta didik, hal tersebut dikarenakan gaya belajar seseorang individu dapat berbeda dengan individu lainnya. Perbedaan gaya belajar tersebut harus dikelola dengan baik agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Permasalahan pada perkuliahan bahwa sebagian besar Pendidik tidak mengetahui adanya perbedaan gaya belajar pada individu dan tidak mengelolanya dengan baik. Tujuan dalam kajian berikut yakni menganalisis Gaya Belajar pada Taruna Teknika dalam Perkuliahan Fisika Terapan Sub Materi Fluida sebagai Bentuk Penerapan Pembelajaran Berdiferensiasi. Kajian ini menggunakan metode penelitian penggabungan antara observasi serta kajian literatur. Penulis mengambil lokasi di Program Studi Teknika AMN Cilacap dengan memanfaatkan instrument berupa 2 media yakni google form dan Mentimeter. Disimpulkan bahwa analisis Gaya Belajar pada Taruna Teknika dalam Perkuliahan Fisika Terapan Sub Materi Fluida sebagai Bentuk Penerapan Pembelajaran Berdiferensiasi diperoleh nilai bahwa pilihan gaya belajar dengan urutan pertama yakni pilihan gaya belajar Auditori, sedangkan pilihan gaya belajar dengan urutan kedua yakni pilihan gaya belajar Visual dan Pilihan gaya belajar dengan urutan ketiga atau terakhir yakni pilihan gaya belajar Kinestetik. Analisis pilihan gaya belajar tersebut dapat digunakan sebagai bentuk penerapan pembelajaran berdiferensiasi.","PeriodicalId":53029,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah IlmuIlmu Peternakan","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136277933","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-09-30DOI: 10.52475/saintara.v7i2.252
Hari Sucahyowati
Pengaruh employee engagement dan kepuasan kerja terhadap organizational citizenship behavior serta dampaknya terhadap kinerja karyawan Akademi Maritim Nusantara Cilacap menjadi obyek penelitian ini. Organizational citizenship behavior digunakan sebagai variabel antara dalam penelitian ini. Pengumpulan data dilakukan dengan cara membagikan kuesioner dalam skala Linkert kepada keseluruhan karyawan Akademi Maritim Nusantara Cilacap. Metode pengambilan data melibatkan 80 dosen dan pegawai Akademi Maritim Nusantara Cilacap yang dimintai pendapat mereka melalui kuesioner. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Partial Least Square (PLS) dengan program SmartPLS versi 3.2.9. Hasil penelitian menunjukkan bahwa organizational citizenship behavior dipengaruhi oleh employee engagement. Selain itu, kepuasan kerja juga memiliki pengaruh positif terhadap organizational citizenship behavior. Employee engagement juga berkontribusi positif terhadap kinerja karyawan, begitu pula dengan kepuasan kerja yang berdampak positif terhadap kinerja organizational citizenship behavior serta kinerja secara keseluruhan.
{"title":"Pengaruh Employee Engagement dan Kepuasan Kerja terhadap Organizational Citizenship Behavior serta Dampaknya terhadap Kinerja Karyawan pada Akademi Maritim Nusantara Cilacap","authors":"Hari Sucahyowati","doi":"10.52475/saintara.v7i2.252","DOIUrl":"https://doi.org/10.52475/saintara.v7i2.252","url":null,"abstract":"Pengaruh employee engagement dan kepuasan kerja terhadap organizational citizenship behavior serta dampaknya terhadap kinerja karyawan Akademi Maritim Nusantara Cilacap menjadi obyek penelitian ini. Organizational citizenship behavior digunakan sebagai variabel antara dalam penelitian ini. Pengumpulan data dilakukan dengan cara membagikan kuesioner dalam skala Linkert kepada keseluruhan karyawan Akademi Maritim Nusantara Cilacap. Metode pengambilan data melibatkan 80 dosen dan pegawai Akademi Maritim Nusantara Cilacap yang dimintai pendapat mereka melalui kuesioner. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Partial Least Square (PLS) dengan program SmartPLS versi 3.2.9. Hasil penelitian menunjukkan bahwa organizational citizenship behavior dipengaruhi oleh employee engagement. Selain itu, kepuasan kerja juga memiliki pengaruh positif terhadap organizational citizenship behavior. Employee engagement juga berkontribusi positif terhadap kinerja karyawan, begitu pula dengan kepuasan kerja yang berdampak positif terhadap kinerja organizational citizenship behavior serta kinerja secara keseluruhan.","PeriodicalId":53029,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah IlmuIlmu Peternakan","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136277930","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini menguji pengaruh iklim keselamatan terhadap keselamatan pelayaran. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh iklim keselamatan kapal penumpang terhadap keselamatan pelayaran. Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai instrumen pengumpulan data dengan teknik pengambilan sampel non-probability sampling pada Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dan 100 responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini. Metode statistik inferensial yang digunakan dalam analisis data penelitian adalah Partial Least Square (PLS). Reliabilitas instrumen dapat diterima dengan nilai Cronbach alpha dan nilai reliabilitas komposit di atas 0.70 Hasil pengujian hipotesis pada penelitian ini yaitu iklim keselamatan berpengaruh positif dan signifikan sebesar 89.7% terhadap keselamatan pelayaran. Artinya adalah untuk mencapai keselamatan pelayaran maka iklim keselamatan perlu diperhatikan pada indikator prosedur keselamatan, komunikasi, dan keterlibatan keselamatan yang dimiliki oleh awak kapal. Kesimpulan penelitian ini bahwa iklim keselamatan pada penerapan ISM Code mempromosikan dan menyebarkan budaya keselamatan terutama keselamatan pelayaran pada kapal penumpang.
{"title":"Analisis Pengaruh Iklim Keselamatan terhadap Keselamatan Pelayaran pada Perusahaan Pelayaran Kapal Penumpang di Surabaya","authors":"Mudiyanto Mudi, None Djamaludin Malik, None Wisnoe Widodo, None Syabania Baitul Rizky","doi":"10.52475/saintara.v7i2.226","DOIUrl":"https://doi.org/10.52475/saintara.v7i2.226","url":null,"abstract":"Penelitian ini menguji pengaruh iklim keselamatan terhadap keselamatan pelayaran. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh iklim keselamatan kapal penumpang terhadap keselamatan pelayaran. Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai instrumen pengumpulan data dengan teknik pengambilan sampel non-probability sampling pada Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dan 100 responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini. Metode statistik inferensial yang digunakan dalam analisis data penelitian adalah Partial Least Square (PLS). Reliabilitas instrumen dapat diterima dengan nilai Cronbach alpha dan nilai reliabilitas komposit di atas 0.70 Hasil pengujian hipotesis pada penelitian ini yaitu iklim keselamatan berpengaruh positif dan signifikan sebesar 89.7% terhadap keselamatan pelayaran. Artinya adalah untuk mencapai keselamatan pelayaran maka iklim keselamatan perlu diperhatikan pada indikator prosedur keselamatan, komunikasi, dan keterlibatan keselamatan yang dimiliki oleh awak kapal. Kesimpulan penelitian ini bahwa iklim keselamatan pada penerapan ISM Code mempromosikan dan menyebarkan budaya keselamatan terutama keselamatan pelayaran pada kapal penumpang.","PeriodicalId":53029,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah IlmuIlmu Peternakan","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135193651","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-09-29DOI: 10.52475/saintara.v7i2.221
Jojo Mahsunah, Candra O. Putri, Mar’atus Sholikah, Deri Herdawan, Marselia Marselia
PT Indo Container Lines merupakan perusahaan pelayaran yang menangani jasa keagenan, bongkar muat, Ekspedisi Muatan Kapal Laut, dan ekspor impor. Tujuan penulisan Penelitian ini adalah mengetahui penanganan penyandaran kapal untuk menghindari container delay di Terminal Multipurpose BUP PT Indo Kontainer Sarana. Ada beberapa latar belakang masalah yang harus diselesaikan dalam Penelitian ini yaitu bagaimana proses terjadinya container delay dalam penyandaran kapal, faktor yang menyebabkan terjadinya container delay dalam penyandaran kapal, dampak yang menyebabkan terjadinya container delay, dan upaya yang dilakukan pihak agen dalam mengatasi terjadinya keterlambatan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mencegah agar tidak terjadi lagi keterlambatan penyandaran kapal yang bisa menimbulkan biaya tambahan pada Terminal Handling Charges (THC) dan consignee terlambat menerima barangnya. Hal ini mencakup tentang proses, faktor, dampak, dan solusi penanganan pada penyandaran kapal dan kegiatan bongkar muat di depo penumpukan container. Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode deskriptif yang menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka. Peneliti memperoleh hasil bahwa dalam penanganan penyandaran kapal pada MV Icon Corintus bisa terselesaikan apabila semua pihak saling berkoordinasi dengan baik mulai dari pihak kapal, agen, dan operasional bongkar muat. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebisa mungkin menghindari terjadinya container delay yang bisa menimbulkan biaya tambahan penanganan kapal sandar di dermaga, pembongkaran, hingga penumpukan container di BUP PT Indo Kontainer Sarana. Penanganan penyandaran dilakukan karena faktor kerusakan mesin dan kendala pada alat bongkar muat yang harus diselesaikan oleh agen.
{"title":"Analisis Penanganan Penyandaran Kapal untuk Menghindari Container Delay","authors":"Jojo Mahsunah, Candra O. Putri, Mar’atus Sholikah, Deri Herdawan, Marselia Marselia","doi":"10.52475/saintara.v7i2.221","DOIUrl":"https://doi.org/10.52475/saintara.v7i2.221","url":null,"abstract":"PT Indo Container Lines merupakan perusahaan pelayaran yang menangani jasa keagenan, bongkar muat, Ekspedisi Muatan Kapal Laut, dan ekspor impor. Tujuan penulisan Penelitian ini adalah mengetahui penanganan penyandaran kapal untuk menghindari container delay di Terminal Multipurpose BUP PT Indo Kontainer Sarana. Ada beberapa latar belakang masalah yang harus diselesaikan dalam Penelitian ini yaitu bagaimana proses terjadinya container delay dalam penyandaran kapal, faktor yang menyebabkan terjadinya container delay dalam penyandaran kapal, dampak yang menyebabkan terjadinya container delay, dan upaya yang dilakukan pihak agen dalam mengatasi terjadinya keterlambatan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mencegah agar tidak terjadi lagi keterlambatan penyandaran kapal yang bisa menimbulkan biaya tambahan pada Terminal Handling Charges (THC) dan consignee terlambat menerima barangnya. Hal ini mencakup tentang proses, faktor, dampak, dan solusi penanganan pada penyandaran kapal dan kegiatan bongkar muat di depo penumpukan container. Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode deskriptif yang menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka. Peneliti memperoleh hasil bahwa dalam penanganan penyandaran kapal pada MV Icon Corintus bisa terselesaikan apabila semua pihak saling berkoordinasi dengan baik mulai dari pihak kapal, agen, dan operasional bongkar muat. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebisa mungkin menghindari terjadinya container delay yang bisa menimbulkan biaya tambahan penanganan kapal sandar di dermaga, pembongkaran, hingga penumpukan container di BUP PT Indo Kontainer Sarana. Penanganan penyandaran dilakukan karena faktor kerusakan mesin dan kendala pada alat bongkar muat yang harus diselesaikan oleh agen.","PeriodicalId":53029,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah IlmuIlmu Peternakan","volume":"47 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135193519","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-09-29DOI: 10.52475/saintara.v7i2.230
Janny Adriani Djari, Arya Widiatmaja, Bayu Ardianto, Awal Mudzakir
Komunikasi yang efektif penting dilakukan untuk mencegah terjadinya bahaya tubrukan ataupun bahaya-bahaya lainnya saat bernavigasi. Salah satu alat komunikasi yang memegang peran yang penting sebagai alat untuk berkomunikasi di atas kapal yang digunakan adalah VHF Radio. Alur pelayaran Sampit menggunakan VHF radio Channel 12 pemanduan untuk membantu proses komunikasi saat kapal berolah gerak di dalam alur. Penelitian ini mengulas tentang faktor-faktor yang memberikan dampak terhadap komunikasi yang efektif menggunakan radio VHF Channel 12 serta pengaruh akibat komunikasi antar kapal ataupun stasiun radio pantai tidak berjalan dengan baik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui cara yang dilakukan dalam rangka mengoptimalkan penggunaan radio VHF Channel 12 pemanduan pada saat kapal berolah gerak di alur Sampit. Metode deskrikptif kualitatif mengacu pada data primer dan sekunder yang telah dikumpulkan sebelumnya merupakan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Data-data yang dikumpulkan berupa artikel, jurnal, berita, dan peraturan yang terkait dengan penggunaan radio VHF Channel 12 pada saat kapal berolah gerak di alur Sampit serta wawancara tidak terstruktur secara langsung dengan Nahkoda maupun Perwira Kapal serta Pandu, guna mengetahui faktor-faktor yang menghambat terjalinnya komunikasi di alur Sampit serta dampak yang ditimbulkan. Setelah itu dilakukan analisa untuk mengoptimalkan komunikasi di alur Sampit guna membantu proses olah gerak kapal. Kesimpulan yang diperoleh yaitu pemberian sanksi yang tegas bagi kapal-kapal yang menggunakan layanan VHF Channel 12 Pemanduan untuk hal lain di luar peruntukkannya diperlukan agar memberikan efek jera dan lembaga diklat yang memberikan sertifikasi keahlian agar memberikan pemahaman lebih kepada peserta diklat mengenai fungsi peruntukkan VHF Channel 12 Pemanduan.
{"title":"Komunikasi Efektif VHF Channel 12 di Alur","authors":"Janny Adriani Djari, Arya Widiatmaja, Bayu Ardianto, Awal Mudzakir","doi":"10.52475/saintara.v7i2.230","DOIUrl":"https://doi.org/10.52475/saintara.v7i2.230","url":null,"abstract":"Komunikasi yang efektif penting dilakukan untuk mencegah terjadinya bahaya tubrukan ataupun bahaya-bahaya lainnya saat bernavigasi. Salah satu alat komunikasi yang memegang peran yang penting sebagai alat untuk berkomunikasi di atas kapal yang digunakan adalah VHF Radio. Alur pelayaran Sampit menggunakan VHF radio Channel 12 pemanduan untuk membantu proses komunikasi saat kapal berolah gerak di dalam alur. Penelitian ini mengulas tentang faktor-faktor yang memberikan dampak terhadap komunikasi yang efektif menggunakan radio VHF Channel 12 serta pengaruh akibat komunikasi antar kapal ataupun stasiun radio pantai tidak berjalan dengan baik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui cara yang dilakukan dalam rangka mengoptimalkan penggunaan radio VHF Channel 12 pemanduan pada saat kapal berolah gerak di alur Sampit. Metode deskrikptif kualitatif mengacu pada data primer dan sekunder yang telah dikumpulkan sebelumnya merupakan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Data-data yang dikumpulkan berupa artikel, jurnal, berita, dan peraturan yang terkait dengan penggunaan radio VHF Channel 12 pada saat kapal berolah gerak di alur Sampit serta wawancara tidak terstruktur secara langsung dengan Nahkoda maupun Perwira Kapal serta Pandu, guna mengetahui faktor-faktor yang menghambat terjalinnya komunikasi di alur Sampit serta dampak yang ditimbulkan. Setelah itu dilakukan analisa untuk mengoptimalkan komunikasi di alur Sampit guna membantu proses olah gerak kapal. Kesimpulan yang diperoleh yaitu pemberian sanksi yang tegas bagi kapal-kapal yang menggunakan layanan VHF Channel 12 Pemanduan untuk hal lain di luar peruntukkannya diperlukan agar memberikan efek jera dan lembaga diklat yang memberikan sertifikasi keahlian agar memberikan pemahaman lebih kepada peserta diklat mengenai fungsi peruntukkan VHF Channel 12 Pemanduan.","PeriodicalId":53029,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah IlmuIlmu Peternakan","volume":"143 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135193518","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-09-29DOI: 10.52475/saintara.v7i2.214
None Diana Langgeng Mustikawati, None Iman Mujiarto
Perbaikan dalam hal perlindungan terhadap korosi dilakukan secara berkala pada industri perkapalan. Salah satu alternatif yang digunakan adalah pengecatan (painting) atau coating. Pengecatan merupakan metode untuk menghindarkan pelat dari korosi. Coating merupakan tahapan yang harus dilalui pada proses reparasi maupun pembangunan kapal. Dalam proses perbaikan kapal, kebutuhan material merupakan hal penting yang harus direncanakan. Material cat atau coating yang digunakan dalam penelitian ini adalah cat yang sesuai spesifikasi untuk industri perkapalan. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh konsumsi cat yang dibutuhkan berdasarkan acuan luas permukaan. Proses reparasi dan pembangunan kapal didalamnya terdapat pekerjaan coating atau painting. Kebutuhan cat yang dibutuhkan berdasarkan luas permukaan underwater, bottop dan topside tongkang 300 feet yang akan dilakukan pengecatan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dimana hasil akhir berupa angka. Hasil perhitungan luasan kapal: a. Pengecatan flat bottom sebesar 1926,06 m2; b. Pengecatan daerah vertical bottom sebesar 22,32 m2; c. Pengecatan daerah bottop sebesar 717,82 m2 dan d. Pengecatan daerah topside sebesar 296,5 m2. Perhitungan kebutuhan cat yaitu underwater (flat dan vertical bottom) sebesar 1717,96 liter dan bagian bottop dan topside sebesar 738,24 liter. Kesimpulan penelitian yang diperoleh yaitu volume cat yang paling sedikit digunakan pada pengecatan underwater sebesar 1717,96 liter dan pada area bottop - topside sebesar 738,24 liter dan dan luas area permukaan pada underwater (flat bottom dan vertical bottom) adalah 2150,38 m2 (~2150 m2) dan luas area bottop-topside adalah 1014,32 m2 (~1014 m2).
{"title":"Estimasi Kebutuhan Material Cat Pada Bottom dan Lambung Kapal Tongkang 300 Feet","authors":"None Diana Langgeng Mustikawati, None Iman Mujiarto","doi":"10.52475/saintara.v7i2.214","DOIUrl":"https://doi.org/10.52475/saintara.v7i2.214","url":null,"abstract":"Perbaikan dalam hal perlindungan terhadap korosi dilakukan secara berkala pada industri perkapalan. Salah satu alternatif yang digunakan adalah pengecatan (painting) atau coating. Pengecatan merupakan metode untuk menghindarkan pelat dari korosi. Coating merupakan tahapan yang harus dilalui pada proses reparasi maupun pembangunan kapal. Dalam proses perbaikan kapal, kebutuhan material merupakan hal penting yang harus direncanakan. Material cat atau coating yang digunakan dalam penelitian ini adalah cat yang sesuai spesifikasi untuk industri perkapalan. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh konsumsi cat yang dibutuhkan berdasarkan acuan luas permukaan. Proses reparasi dan pembangunan kapal didalamnya terdapat pekerjaan coating atau painting. Kebutuhan cat yang dibutuhkan berdasarkan luas permukaan underwater, bottop dan topside tongkang 300 feet yang akan dilakukan pengecatan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dimana hasil akhir berupa angka. Hasil perhitungan luasan kapal: a. Pengecatan flat bottom sebesar 1926,06 m2; b. Pengecatan daerah vertical bottom sebesar 22,32 m2; c. Pengecatan daerah bottop sebesar 717,82 m2 dan d. Pengecatan daerah topside sebesar 296,5 m2. Perhitungan kebutuhan cat yaitu underwater (flat dan vertical bottom) sebesar 1717,96 liter dan bagian bottop dan topside sebesar 738,24 liter. Kesimpulan penelitian yang diperoleh yaitu volume cat yang paling sedikit digunakan pada pengecatan underwater sebesar 1717,96 liter dan pada area bottop - topside sebesar 738,24 liter dan dan luas area permukaan pada underwater (flat bottom dan vertical bottom) adalah 2150,38 m2 (~2150 m2) dan luas area bottop-topside adalah 1014,32 m2 (~1014 m2).","PeriodicalId":53029,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah IlmuIlmu Peternakan","volume":"91 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135193375","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-08DOI: 10.35457/akuntabilitas.v15i1.2846
Sandi Eka Suprajang, Ema Prasetyorini
Diperlukan abstrak ringkas, spesifik, akurat dan faktual. Abstrak harus menyatakan secara singkat alasan penentuan permasalahan objek yang diteliti, solusi yang diusulkan, metode yang digunakan, kontribusi yang diusulkan, tujuan penelitian yang ingin diraih, hasil dan kesimpulan, soroti bagaimana perbedaannya/keuntungan yang ditawarkannya dari metode yang sudah ada sebelumnya. Jangan menampilkan langkah-langkah prosedur. Jangan menampilkan sumber sitasi. Maksimal 350 kata. Ingat, bahwa abstrak akan dibaca pertama kali oleh pembaca . Ini adalah iklan artikel Anda, buat semenarik mungkin, dan mudah dimengerti. Agar formatnya sama gunakan heading abstrak.
{"title":"KEPUTUSAN PEMBELIAN ONLINE TERHADAP EFEKTIVITAS IKLAN PADA KONSUMEN TRAVELOKA.COM","authors":"Sandi Eka Suprajang, Ema Prasetyorini","doi":"10.35457/akuntabilitas.v15i1.2846","DOIUrl":"https://doi.org/10.35457/akuntabilitas.v15i1.2846","url":null,"abstract":"Diperlukan abstrak ringkas, spesifik, akurat dan faktual. Abstrak harus menyatakan secara singkat alasan penentuan permasalahan objek yang diteliti, solusi yang diusulkan, metode yang digunakan, kontribusi yang diusulkan, tujuan penelitian yang ingin diraih, hasil dan kesimpulan, soroti bagaimana perbedaannya/keuntungan yang ditawarkannya dari metode yang sudah ada sebelumnya. Jangan menampilkan langkah-langkah prosedur. Jangan menampilkan sumber sitasi. Maksimal 350 kata. Ingat, bahwa abstrak akan dibaca pertama kali oleh pembaca . Ini adalah iklan artikel Anda, buat semenarik mungkin, dan mudah dimengerti. Agar formatnya sama gunakan heading abstrak.","PeriodicalId":53029,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah IlmuIlmu Peternakan","volume":"30 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87442121","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}