{"title":"PEMBENTUKKAN EDUKATOR & MOTIVATOR TERHADAP PENCEGAHAN DAN PENANGANAN MEROKOK PADA ANAK SD DI KOTA MAKASSAR","authors":"Muhasidah Muhasidah, Subriah Subriah, Nuraeni Jalil","doi":"10.32382/mirk.v4i1.3219","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tim pengabdian telah melakukan penelitian terhadap anak laki laki kelas 4, 5, dan 6 di bebeapa SD, ditemukan hasil penelitian bahwa rerata lebih antara 27- 40% anak sudah merokok di setiap Sekolah Dasar di Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan. Hasil penelitian Muhasidah, dkk (2018) ditemukan pula awal mulai anak merokok karena disuruh membeli rokok di kota Palopo sebanyak 12 anak laki-laki (33,3 %) dari 36 anak. Anak SD mengaku mulai merokok oleh karena di suruh buang puntung rokok di kota Palopo sebanyak 21 (58,3 %) dari 36 anak, di kota Palu sebanyak 29 (51,7 %) dari 56 anak yang merokok. Buku Petunjuk atau Modul sudah disusun untuk digunakan peserta setelah dilakukan pengembangan Edukator dan Motivator pada masyarakat sasaran melalui kegiatan pelatihan dengan tujuan dapat melakukan pencegahan dan penanaganan anak SD terkait dengan rokok dan merokok. Target capaian kegiatan ini adalah terbentuknya tim edukator dan tim motivator dalam kegiatan pencegahan dan penanganan anak SD dengan rokok dan merokok. Metode : metode kegiatan pengabdian ada 3 yaitu input, proses dan output dan dilakukan evaluasi pembelajaran dengan menggunakan uji stistik N. Gain untuk mengetahui kategori tinggi sedang dan rendah hasil pelatihan peserta setelah diberikan materi dan buku modul. Hasil : Terdapat 32 guru dan orang tua memiliki nilai pengetahuan tinggi yaitu 86,5% dan ada 6 orang memiliki nilai sedang (13,5%)dan terdapat Guru dan orang tua memiliki perubahan sikap kearah yang lebih baik tentang bahaya dan dampak merokok pada anak, serta keterkaitan anak merokok dengan masa depan anak dan masa depan bangsa mendapatkan nilai kategori tinggi yaitu ada 35 orang (94,6%) dan ada 2 orang (5,4%) peserta dengan nilai kategori sedang.","PeriodicalId":484820,"journal":{"name":"Media Implementasi Riset Kesehatan","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Media Implementasi Riset Kesehatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32382/mirk.v4i1.3219","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Tim pengabdian telah melakukan penelitian terhadap anak laki laki kelas 4, 5, dan 6 di bebeapa SD, ditemukan hasil penelitian bahwa rerata lebih antara 27- 40% anak sudah merokok di setiap Sekolah Dasar di Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan. Hasil penelitian Muhasidah, dkk (2018) ditemukan pula awal mulai anak merokok karena disuruh membeli rokok di kota Palopo sebanyak 12 anak laki-laki (33,3 %) dari 36 anak. Anak SD mengaku mulai merokok oleh karena di suruh buang puntung rokok di kota Palopo sebanyak 21 (58,3 %) dari 36 anak, di kota Palu sebanyak 29 (51,7 %) dari 56 anak yang merokok. Buku Petunjuk atau Modul sudah disusun untuk digunakan peserta setelah dilakukan pengembangan Edukator dan Motivator pada masyarakat sasaran melalui kegiatan pelatihan dengan tujuan dapat melakukan pencegahan dan penanaganan anak SD terkait dengan rokok dan merokok. Target capaian kegiatan ini adalah terbentuknya tim edukator dan tim motivator dalam kegiatan pencegahan dan penanganan anak SD dengan rokok dan merokok. Metode : metode kegiatan pengabdian ada 3 yaitu input, proses dan output dan dilakukan evaluasi pembelajaran dengan menggunakan uji stistik N. Gain untuk mengetahui kategori tinggi sedang dan rendah hasil pelatihan peserta setelah diberikan materi dan buku modul. Hasil : Terdapat 32 guru dan orang tua memiliki nilai pengetahuan tinggi yaitu 86,5% dan ada 6 orang memiliki nilai sedang (13,5%)dan terdapat Guru dan orang tua memiliki perubahan sikap kearah yang lebih baik tentang bahaya dan dampak merokok pada anak, serta keterkaitan anak merokok dengan masa depan anak dan masa depan bangsa mendapatkan nilai kategori tinggi yaitu ada 35 orang (94,6%) dan ada 2 orang (5,4%) peserta dengan nilai kategori sedang.