Fitria Nur Hanifah, Risza Choirunissa, Putri Azzahroh
{"title":"PENGARUH PEMBERIAN SUPLEMENTASI TABURIA DAN BUBUR KACANG HIJAU TERHADAP BERAT BADAN BALITA DI PUSKESMAS KECAMATAN TEBET TAHUN 2021","authors":"Fitria Nur Hanifah, Risza Choirunissa, Putri Azzahroh","doi":"10.37012/jik.v15i1.807","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak Masalah gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia, kekurangan gizi akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan yang akan berakibat pada meningkatnya angka kesakitan dan kematian. Data DKI Jakarta tahun 2020 kota Jakarta Selatan memiliki angka kurang gizi 4,11%, Survey awal yang dilakukan oleh peneliti di Puskesmas Kecamatan Tebet pada bulan Oktober 2021 terdapat 50 balita dengan status gizi di bawah garis merah. Kemenkes menerapkan program pemberian sumplementasi untuk meningkatkan status gizi balita menggunakan taburia. Peneliti memberikan intervensi melalui bubur kacang hijau. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian sumplementasi taburia dan bubur kacang hijau terhadap berat badan balita di Puskesmas Kecamatan Tebet.Penelitian menggunakan rancangan kuantitatif dengan rancangan Two Group Pre-Post Test with Control Design dengan pemberian bubur kacang hijau selama 14 hari. Analisis menggunakan Independent Sample T-Test. Dengan hasil penelitian rata-rata berat badan belita sebelum dilakukan penelitian pada kelompok intervensi adalah 7,57 Kg dan Berat badan setelah penelitian menjadi 7,96 Kg. Rata-rata berat badan kelompok kontrol sebelum dilakukan penelitian adalah 8,93 Kg dan sesudah penelitian adalah 8,99 Kg. Hasil uji statistik dengan menggunakan metode Independent Sample T-Test menunjukan p value = 0,032 (< α= 0,05) yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok yang diberikan taburia dan kelompok yang diberikan taburia dan kacang hijau. Diharapkan pemberian suplementasi taburia dan bubur kacang hijau dapat diterapkan secara menyeluruh pada pelayanan kesehatan Indonesia.","PeriodicalId":17699,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan","volume":"376 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37012/jik.v15i1.807","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Abstrak Masalah gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia, kekurangan gizi akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan yang akan berakibat pada meningkatnya angka kesakitan dan kematian. Data DKI Jakarta tahun 2020 kota Jakarta Selatan memiliki angka kurang gizi 4,11%, Survey awal yang dilakukan oleh peneliti di Puskesmas Kecamatan Tebet pada bulan Oktober 2021 terdapat 50 balita dengan status gizi di bawah garis merah. Kemenkes menerapkan program pemberian sumplementasi untuk meningkatkan status gizi balita menggunakan taburia. Peneliti memberikan intervensi melalui bubur kacang hijau. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian sumplementasi taburia dan bubur kacang hijau terhadap berat badan balita di Puskesmas Kecamatan Tebet.Penelitian menggunakan rancangan kuantitatif dengan rancangan Two Group Pre-Post Test with Control Design dengan pemberian bubur kacang hijau selama 14 hari. Analisis menggunakan Independent Sample T-Test. Dengan hasil penelitian rata-rata berat badan belita sebelum dilakukan penelitian pada kelompok intervensi adalah 7,57 Kg dan Berat badan setelah penelitian menjadi 7,96 Kg. Rata-rata berat badan kelompok kontrol sebelum dilakukan penelitian adalah 8,93 Kg dan sesudah penelitian adalah 8,99 Kg. Hasil uji statistik dengan menggunakan metode Independent Sample T-Test menunjukan p value = 0,032 (< α= 0,05) yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok yang diberikan taburia dan kelompok yang diberikan taburia dan kacang hijau. Diharapkan pemberian suplementasi taburia dan bubur kacang hijau dapat diterapkan secara menyeluruh pada pelayanan kesehatan Indonesia.