Ni Luh Febry Sukma Andryani , Putu Indah Rahmawati, Ni Made Ary Widiastini
{"title":"ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN DESA WISATA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COMMUNITY BASED TOURISM DI DESA PANCASARI","authors":"Ni Luh Febry Sukma Andryani , Putu Indah Rahmawati, Ni Made Ary Widiastini ","doi":"10.24843/jumpa.2023.v10.i01.p14","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi dan startegi pengembangan Desa Wisata dengan menggunakan model community based tourism di Desa Pancasari. Desain penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Objek penelitian ini adalah Desa Pancasari dan narasumber dari Desa Pancasari dan pengunjung yang dapat memberikan informasi terkait penelitian. Informasi diperoleh dengan melakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Temuan dari penelitian menunjukkan bahwa Desa Pancasari memiliki potensi yang signifikan untuk dijadikan destinasi pengembangan Desa Wisata. Daya tarik yang dimiliki meliputi keindahan alam, kearifan lokal, budaya, dan keramahan penduduk. Dalam mengembangkan desa wisata, strategi yang digunakan adalah model community based tourism. Model ini melibatkan partisipasi aktif masyarakat setempat dalam pengambilan keputusan, pengelolaan, dan pemasaran destinasi wisata. Partisipasi masyarakat sangat penting dalam pengembangan Desa Wisata agar mencapai keberlanjutan yang lebih baik. Ketua karang taruna memiliki peran penting sebagai penghubung antara masyarakat, pengelola wisata, dan pemerintah. Mereka juga mengorganisir kegiatan sosial dan budaya yang melibatkan masyarakat dan pengunjung. Pengelola wisata bertanggung jawab dalam pengelolaan infrastruktur dan layanan wisata yang berkualitas serta mengembangkan produk wisata yang menarik. Penduduk desa memiliki peran aktif dalam menjaga kebersihan, keramahan, dan kelestarian lingkungan, dan dapat berperan sebagai pemandu wisata lokal. Pengunjung diharapkan menghormati adat dan budaya setempat serta menjaga kelestarian lingkungan selama berkunjung. Dengan model community-based tourism, Desa Pancasari memiliki potensi besar dalam pengembangan Desa Wisata yang berkelanjutan, dengan dukungan partisipasi aktif masyarakat, peran ketua karang taruna, pengelola wisata yang berkualitas, dan kesadaran pengunjung terhadap adat dan budaya setempat. Keywords: strategi pengembangan; desa wisata pancasari; community-based tourism.","PeriodicalId":53337,"journal":{"name":"Jurnal Master Pariwisata","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Master Pariwisata","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24843/jumpa.2023.v10.i01.p14","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi dan startegi pengembangan Desa Wisata dengan menggunakan model community based tourism di Desa Pancasari. Desain penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Objek penelitian ini adalah Desa Pancasari dan narasumber dari Desa Pancasari dan pengunjung yang dapat memberikan informasi terkait penelitian. Informasi diperoleh dengan melakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Temuan dari penelitian menunjukkan bahwa Desa Pancasari memiliki potensi yang signifikan untuk dijadikan destinasi pengembangan Desa Wisata. Daya tarik yang dimiliki meliputi keindahan alam, kearifan lokal, budaya, dan keramahan penduduk. Dalam mengembangkan desa wisata, strategi yang digunakan adalah model community based tourism. Model ini melibatkan partisipasi aktif masyarakat setempat dalam pengambilan keputusan, pengelolaan, dan pemasaran destinasi wisata. Partisipasi masyarakat sangat penting dalam pengembangan Desa Wisata agar mencapai keberlanjutan yang lebih baik. Ketua karang taruna memiliki peran penting sebagai penghubung antara masyarakat, pengelola wisata, dan pemerintah. Mereka juga mengorganisir kegiatan sosial dan budaya yang melibatkan masyarakat dan pengunjung. Pengelola wisata bertanggung jawab dalam pengelolaan infrastruktur dan layanan wisata yang berkualitas serta mengembangkan produk wisata yang menarik. Penduduk desa memiliki peran aktif dalam menjaga kebersihan, keramahan, dan kelestarian lingkungan, dan dapat berperan sebagai pemandu wisata lokal. Pengunjung diharapkan menghormati adat dan budaya setempat serta menjaga kelestarian lingkungan selama berkunjung. Dengan model community-based tourism, Desa Pancasari memiliki potensi besar dalam pengembangan Desa Wisata yang berkelanjutan, dengan dukungan partisipasi aktif masyarakat, peran ketua karang taruna, pengelola wisata yang berkualitas, dan kesadaran pengunjung terhadap adat dan budaya setempat. Keywords: strategi pengembangan; desa wisata pancasari; community-based tourism.