{"title":"Penerapan SAK Entitas Mikro Kecil Menengah Terhadap Laporan Keuangan Perusahaan","authors":"Melania Syahrani Putri, Akhmad Naruli, Rike Selviasari","doi":"10.58812/sak.v2i01.125","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) biasanya melakukan pencatatan dan pelaporan keuangan dengan cara sederhana, yang tidak sesuai dengan standar pelaporan keuangan yang berlaku. Hal ini dapat menyesatkan pengguna laporan keuangan, penyusunan laporan keuangan dengan menggunakan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) untuk UMKM diharapkan dapat memberikan pedoman yang jelas dalam pencatatan dan penyajian laporan keuangan UMKM. tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan SAK EMKM terhadap laporan keuangan perusahaan (Studi Kasus Toko Bangunan UD. Lancar Jaya Kediri). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif tentang penerapan SAK EMKM terhadap laporan keuangan pada UD. Lancar Jaya Kediri dengan batas waktu penelitian selama 3 bulan dari 1 Juli 2022 sampai 30 September 2022. Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari perusahaan secara langsung. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa aset perusahaan terdiri atas kas dan bank, persediaan, dan aset tetap dengan nilai keseimbangan posisi keuangan sebesar Rp.1,027,041,900. Ekuitas perusahaan menunjukkan nilai sebesar Rp. 735,204,600 dan saldo laba sebesar Rp. 291,837,300. Selama periode tersebut, perusahaan memperoleh pendapatan sebesar Rp. 557,761,300 dari penjualan dengan harga pokok penjualan senilai Rp. 204,224,000 sehingga memperoleh laba kotor sebesar Rp. 353,537,300. Jumlah beban yang ditanggung perusahaan dalam membiayai sebesar Rp.61,700,000, terdiri atas biaya gaji, listrik, BBM, dan beban penyusutan aktiva perusahaan. Laba sebelum pajak perusahaan pada periode tersebut sebesar Rp. 291,837,300.","PeriodicalId":477010,"journal":{"name":"Sanskara Akuntansi dan Keuangan","volume":"62 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-09-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Sanskara Akuntansi dan Keuangan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.58812/sak.v2i01.125","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) biasanya melakukan pencatatan dan pelaporan keuangan dengan cara sederhana, yang tidak sesuai dengan standar pelaporan keuangan yang berlaku. Hal ini dapat menyesatkan pengguna laporan keuangan, penyusunan laporan keuangan dengan menggunakan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) untuk UMKM diharapkan dapat memberikan pedoman yang jelas dalam pencatatan dan penyajian laporan keuangan UMKM. tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan SAK EMKM terhadap laporan keuangan perusahaan (Studi Kasus Toko Bangunan UD. Lancar Jaya Kediri). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif tentang penerapan SAK EMKM terhadap laporan keuangan pada UD. Lancar Jaya Kediri dengan batas waktu penelitian selama 3 bulan dari 1 Juli 2022 sampai 30 September 2022. Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari perusahaan secara langsung. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa aset perusahaan terdiri atas kas dan bank, persediaan, dan aset tetap dengan nilai keseimbangan posisi keuangan sebesar Rp.1,027,041,900. Ekuitas perusahaan menunjukkan nilai sebesar Rp. 735,204,600 dan saldo laba sebesar Rp. 291,837,300. Selama periode tersebut, perusahaan memperoleh pendapatan sebesar Rp. 557,761,300 dari penjualan dengan harga pokok penjualan senilai Rp. 204,224,000 sehingga memperoleh laba kotor sebesar Rp. 353,537,300. Jumlah beban yang ditanggung perusahaan dalam membiayai sebesar Rp.61,700,000, terdiri atas biaya gaji, listrik, BBM, dan beban penyusutan aktiva perusahaan. Laba sebelum pajak perusahaan pada periode tersebut sebesar Rp. 291,837,300.