Fahrul Rozi, Chaidir Masyhuri Majiding, Muhammad Nuzul Azhim Ash Siddiq
{"title":"Karakteristik Sosial, Gaya Hidup, dan Kebiasaan Makan Pasien Gagal Ginjal Kronis (GGK) di RS Gatot Soebroto, Jakarta","authors":"Fahrul Rozi, Chaidir Masyhuri Majiding, Muhammad Nuzul Azhim Ash Siddiq","doi":"10.52742/jgkp.v4i1.138","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penyakit Gagal Ginjal Kronis (GGK) merupakan penyakit ginjal yang terjadi dalam waktu lama (menahun), ditandai dengan penurunan nilai GFR<60 mL/menit per 1.73 m2. Prevalensi GGK mengalami peningkatan setiap tahunnya. Komplikasi yang disebabkan oleh GGK sangat kompleks meliputi: hipertensi, diabetes mellitus, penyakit jantung, edema (penumpukan cairan), dan anemia. Beban biaya kesehatan akibat GGK sangat tinggi, oleh karena itu perlu dilakukan studi terhadap kejadian GGK. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik sosial, gaya hidup, dan kebiasaan makan pasien GGK. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional di RS Gatot Soebroto, Jakarta yang melibatkan 36 pasien GGK. Variabel penelitian ini meliputi: karakteristik sosial subjek, kebiasaan konsumsi makanan asin dan awetan, data antropometri, data status gizi, dan data gaya hidup yang didapatkan melalui wawancara dengan kuesioner dan pengukuran langsung kepada pasien GGK. Penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar subjek memiliki usia lebih dari 45 tahun, tamat SMA, dan memiliki besar keluarga dengan kategori kecil. Sebagian besar subjek laki-laki memiliki kebiasaan merokok dan hampir setengahnya mengonsumsi alkohol. Baik subjek laki-laki maupun subjek perempuan memiliki kebiasaan olahraga <150 menit/minggu. Sebagian besar subjek memiliki kebiasaan kurang dalam mengonsumsi air putih. Makanan asin dan awetan yang biasanya dikonsumsi subjek meliputi kecap, garam, kerupuk, dan sarden. Sebagai kesimplan, kejadian GGK pada penelitian ini cenderung terjadi pada subjek dengan usia lebih dari 45 tahun, memiliki kebiasaan merokok (pada laki-laki), memiliki kebiasaan kurang dalam konsumsi cairan, dan seringnya konsumsi makanan asin dan awetan. Oleh karena itu, penerapan gaya hidup dan kebiasaan makan sehat perlu ditingkatkan","PeriodicalId":500760,"journal":{"name":"Jurnal Gizi Kerja dan Produktivitas","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Gizi Kerja dan Produktivitas","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.52742/jgkp.v4i1.138","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Penyakit Gagal Ginjal Kronis (GGK) merupakan penyakit ginjal yang terjadi dalam waktu lama (menahun), ditandai dengan penurunan nilai GFR<60 mL/menit per 1.73 m2. Prevalensi GGK mengalami peningkatan setiap tahunnya. Komplikasi yang disebabkan oleh GGK sangat kompleks meliputi: hipertensi, diabetes mellitus, penyakit jantung, edema (penumpukan cairan), dan anemia. Beban biaya kesehatan akibat GGK sangat tinggi, oleh karena itu perlu dilakukan studi terhadap kejadian GGK. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik sosial, gaya hidup, dan kebiasaan makan pasien GGK. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional di RS Gatot Soebroto, Jakarta yang melibatkan 36 pasien GGK. Variabel penelitian ini meliputi: karakteristik sosial subjek, kebiasaan konsumsi makanan asin dan awetan, data antropometri, data status gizi, dan data gaya hidup yang didapatkan melalui wawancara dengan kuesioner dan pengukuran langsung kepada pasien GGK. Penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar subjek memiliki usia lebih dari 45 tahun, tamat SMA, dan memiliki besar keluarga dengan kategori kecil. Sebagian besar subjek laki-laki memiliki kebiasaan merokok dan hampir setengahnya mengonsumsi alkohol. Baik subjek laki-laki maupun subjek perempuan memiliki kebiasaan olahraga <150 menit/minggu. Sebagian besar subjek memiliki kebiasaan kurang dalam mengonsumsi air putih. Makanan asin dan awetan yang biasanya dikonsumsi subjek meliputi kecap, garam, kerupuk, dan sarden. Sebagai kesimplan, kejadian GGK pada penelitian ini cenderung terjadi pada subjek dengan usia lebih dari 45 tahun, memiliki kebiasaan merokok (pada laki-laki), memiliki kebiasaan kurang dalam konsumsi cairan, dan seringnya konsumsi makanan asin dan awetan. Oleh karena itu, penerapan gaya hidup dan kebiasaan makan sehat perlu ditingkatkan