Ragam Bahasa Bias Gender pada Pemberitaan Aktris Pascacerai

Yuliana Jetia Moon, Antonius Nesi, Ans Prawati Yuliantari
{"title":"Ragam Bahasa Bias Gender pada Pemberitaan Aktris Pascacerai","authors":"Yuliana Jetia Moon, Antonius Nesi, Ans Prawati Yuliantari","doi":"10.22460/semantik.v12i2.p175-188","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Bahasa dapat melanggengkan bias gender. Formulasi bahasa di dalam pemberitaan media turut memperkukuh, melestarikan, bahkan memperburuk ketidakadilan terhadap perempuan dalam masyarakat, tidak terkecuali para aktris. Tujuan penelitian ini adalah menemukan ragam bahasa bias gender pada pemberitaan aktris pascacerai. Penelitian ini termasuk telaah deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah media pemberitaan yang dibatasi hanya pada pemberitaan tentang aktris pascacerai. Data yang diambil berupa judul dan isi berita yang bias gender. Dalam pengumpulan data digunakan metode simak-baca, ditunjang dengan teknik ortografis. Selanjutnya, data dianalisis menggunakan analisis tekstual. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masih terdapat media yang menempatkan aktris yang telah bercerai sebagai objek berita yang seksis dan bias gender. Ragam bahasa bias gender tampak dalam wujud diksi, frasa, dan kalimat. Wujud-wujud ragam bahasa tersebut dapat menempatkan posisi perempuan sebagai objek seksual, seperti ragam metafora yang merujuk pada tubuh perempuan, diksi dan kalimat yang menunjuk pada makna bahwa penyebab keretakan rumah tangga adalah perempuan, serta ragam bahasa dalam bentuk pelabelan terhadap perempuan atau stigmatisasi. Language can perpetuate gender bias. Formulation of language in media coverage helps strengthen, soothe, and even hurt the injustices against women in society, including actresses. The purpose of this research is to find a variety of gender bias language in the reporting of post-divorce actresses. This research includes a qualitative descriptive study. The data source for this research is media coverage which is limited to news about post-divorce actresses. The data taken is in the form of gender biased news titles and contents. In collecting data using the read-read method, supported by orthographic techniques. Furthermore, the data were analyzed using textual analysis. The results of this study indicate that there are still media that place divorced actresses as news objects that are sexy and gender biased. The variety of language gender bias appears in the form of diction, phrases and sentences. These various forms of language can position women as sexual objects, such as various metaphors that refer to women's bodies, diction and sentences that point to the meaning that women are the cause of household breakdown, as well as various languages in the form of labeling women or stigmatization","PeriodicalId":31290,"journal":{"name":"Dialektika Jurnal Bahasa Sastra dan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-09-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Dialektika Jurnal Bahasa Sastra dan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22460/semantik.v12i2.p175-188","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Bahasa dapat melanggengkan bias gender. Formulasi bahasa di dalam pemberitaan media turut memperkukuh, melestarikan, bahkan memperburuk ketidakadilan terhadap perempuan dalam masyarakat, tidak terkecuali para aktris. Tujuan penelitian ini adalah menemukan ragam bahasa bias gender pada pemberitaan aktris pascacerai. Penelitian ini termasuk telaah deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah media pemberitaan yang dibatasi hanya pada pemberitaan tentang aktris pascacerai. Data yang diambil berupa judul dan isi berita yang bias gender. Dalam pengumpulan data digunakan metode simak-baca, ditunjang dengan teknik ortografis. Selanjutnya, data dianalisis menggunakan analisis tekstual. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masih terdapat media yang menempatkan aktris yang telah bercerai sebagai objek berita yang seksis dan bias gender. Ragam bahasa bias gender tampak dalam wujud diksi, frasa, dan kalimat. Wujud-wujud ragam bahasa tersebut dapat menempatkan posisi perempuan sebagai objek seksual, seperti ragam metafora yang merujuk pada tubuh perempuan, diksi dan kalimat yang menunjuk pada makna bahwa penyebab keretakan rumah tangga adalah perempuan, serta ragam bahasa dalam bentuk pelabelan terhadap perempuan atau stigmatisasi. Language can perpetuate gender bias. Formulation of language in media coverage helps strengthen, soothe, and even hurt the injustices against women in society, including actresses. The purpose of this research is to find a variety of gender bias language in the reporting of post-divorce actresses. This research includes a qualitative descriptive study. The data source for this research is media coverage which is limited to news about post-divorce actresses. The data taken is in the form of gender biased news titles and contents. In collecting data using the read-read method, supported by orthographic techniques. Furthermore, the data were analyzed using textual analysis. The results of this study indicate that there are still media that place divorced actresses as news objects that are sexy and gender biased. The variety of language gender bias appears in the form of diction, phrases and sentences. These various forms of language can position women as sexual objects, such as various metaphors that refer to women's bodies, diction and sentences that point to the meaning that women are the cause of household breakdown, as well as various languages in the form of labeling women or stigmatization
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
关于离婚女演员的新闻报道的性别歧视言论
语言会带来性别歧视。新闻媒体中语言的形成有助于巩固、保护甚至加剧社会对妇女的不公正,演员也不例外。这项研究的目的是在离婚后的新闻工作者中发现性别偏见的语言。本研究包括描述性质的研究。本研究的数据来源是新闻媒体,只局限于离婚女演员的新闻报道。从标题和性别偏见新闻中获取的数据。用于数据收集的方法是通读,以正字法技术支持。然后用文本分析分析数据。这项研究的结果表明,媒体仍然把离婚的女演员当作性别歧视和性别偏见的新闻对象。性别偏见的语言在措辞、短语和句子中表现出来。这种语言的形式可以把女性作为性对象,比如指女性身体的各种隐喻、措辞和句子,指出家庭破裂的原因是女性,以及以标签或污辱的形式存在的各种语言。一种语言可以持续性别偏见。包括社会中对妇女的偏见,包括行为在内的语言保护的配方。这项研究的目的是在后来的离婚事件报告中发现一种性别偏狭的语言。这项研究包括资格审查研究。这项研究的数据是媒体对后离婚事件的新闻限制。数据获取是性别正新闻和内容的一种形式。收集数据Furthermore,数据是对文本分析的分析。这项研究的结果表明,这个地方仍然存在着性感和性别歧视的新闻对象。语言性别的各种各样偏见出现在diction、短语和句子的形式中。这些不同的语言forms可以定位女性性对象,这样就像对女性身体、文化和情感的各种替代品一样,对女性的需求就是家庭解体的原因,就像《标签女性或污辱》中多种不同的语言一样
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
1
审稿时长
15 weeks
期刊最新文献
Analisis Keadaan Sosial Tukang Becak Dalam Menghadapi Modernitas Di Stasiun Jember Kemampuan Siswa Kelas VII MTsN 2 Kota Bima dalam Memproduksi Teks Prosedur Gaya Bahasa Sasrkasme Dalam Komentar Postingan Akun Media Sosial Twitter @Arawinda Gaya Bahasa dalam Puisi pada Akun Instagram @ma.ji2702 Peran Sastra Cyber Dalam Pembelajaran Di sekolah
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1