Maria Fatima Palupi, Siti Khomariyah, Nurhidayah Nurhidayah, Anna Miftahul Jannah Nurrohmani, Novida Ariyani, Indriyana Indriyana
{"title":"Deteksi Gen Resistan Kuinolon qnrA, qnrB, dan qnrS pada Escherichia Coli Patogen Resistan Kuinolon dari Ayam Petelur","authors":"Maria Fatima Palupi, Siti Khomariyah, Nurhidayah Nurhidayah, Anna Miftahul Jannah Nurrohmani, Novida Ariyani, Indriyana Indriyana","doi":"10.19087/jveteriner.2023.24.1.1","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Resistansi antibiotik merupakan ancaman global yang sangat nyata. Salah satu penyebab meningkatnya kasus resistansi pada manusia adalah penyebaran bakteri ataupun materi genetik resistan dari hewan ke manusia. Penyebaran materi genetik resistan melalui plasmid semakin meningkatkan risiko penyebaran resistansi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi gen resistan kuinolon yang berada dalam plasmid yaitu qnrA, qnrB dan qnrS pada Escherichia coli. Isolat yang digunakan dalam penelitian ini adalah 74 isolat E. coli patogen resistan kuinolon berasal dari arsip Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan (BBPMSOH) yang diisolasi dari usap kloaka ayam petelur pada tahun 2022. Arsip bakteri E. coli yang digunakan adalah patogen serta resistan terhadap salah satu atau lebih antibiotik kuinolon yaitu siprofloksasin, enrofloksasin, norfloksasin, flumekuin dan marbofloksasin. Uji deteksi gen diuji qnrA, qnrB dan qnrS dilakukan dengan menggunakan polymerase chain reaction (PCR). Berdasarkan hasil uji PCR, gen qnrA ditemukan pada 39 isolat, gen qrnB ditemukan pada 15 isolat dan gen qnrS ditemukan pada 32 isolat. Adapun rinciannya sebagai berikut sebanyak memiliki 32 isolat (42,24%) memiliki gen qnrA saja, lima isolat (6,76%) memiliki gen qnrB saja, 25 isolat (33,78%) memiliki gen qnrS saja, lima isolat (6,76%) memiliki gen qnrA serta qnrB, dua isolat (2,70%) memiliki gen qnrA serta qnrS, dan lima isolat (6,76%) memiliki gen qnrB serta qnrS. Hasil uji ini menunjukkan bahwa semua isolat E. coli yang diuji memiliki minimal satu jenis gen resistan kuinolon yang terdapat dalam plasmid. Keberadaan gen resistan dalam plasmid di E. coli asal hewan produksi menunjukkan bahwa risiko penyebaran sifat resistansi kuinolon padai peternakan ayam petelur cukup tinggi.","PeriodicalId":17749,"journal":{"name":"Jurnal Veteriner","volume":"98 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Veteriner","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.19087/jveteriner.2023.24.1.1","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Resistansi antibiotik merupakan ancaman global yang sangat nyata. Salah satu penyebab meningkatnya kasus resistansi pada manusia adalah penyebaran bakteri ataupun materi genetik resistan dari hewan ke manusia. Penyebaran materi genetik resistan melalui plasmid semakin meningkatkan risiko penyebaran resistansi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi gen resistan kuinolon yang berada dalam plasmid yaitu qnrA, qnrB dan qnrS pada Escherichia coli. Isolat yang digunakan dalam penelitian ini adalah 74 isolat E. coli patogen resistan kuinolon berasal dari arsip Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan (BBPMSOH) yang diisolasi dari usap kloaka ayam petelur pada tahun 2022. Arsip bakteri E. coli yang digunakan adalah patogen serta resistan terhadap salah satu atau lebih antibiotik kuinolon yaitu siprofloksasin, enrofloksasin, norfloksasin, flumekuin dan marbofloksasin. Uji deteksi gen diuji qnrA, qnrB dan qnrS dilakukan dengan menggunakan polymerase chain reaction (PCR). Berdasarkan hasil uji PCR, gen qnrA ditemukan pada 39 isolat, gen qrnB ditemukan pada 15 isolat dan gen qnrS ditemukan pada 32 isolat. Adapun rinciannya sebagai berikut sebanyak memiliki 32 isolat (42,24%) memiliki gen qnrA saja, lima isolat (6,76%) memiliki gen qnrB saja, 25 isolat (33,78%) memiliki gen qnrS saja, lima isolat (6,76%) memiliki gen qnrA serta qnrB, dua isolat (2,70%) memiliki gen qnrA serta qnrS, dan lima isolat (6,76%) memiliki gen qnrB serta qnrS. Hasil uji ini menunjukkan bahwa semua isolat E. coli yang diuji memiliki minimal satu jenis gen resistan kuinolon yang terdapat dalam plasmid. Keberadaan gen resistan dalam plasmid di E. coli asal hewan produksi menunjukkan bahwa risiko penyebaran sifat resistansi kuinolon padai peternakan ayam petelur cukup tinggi.