{"title":"Perbandingan Respons Penyerentakan Ovulasi Berbasis Progesteron Intravaginal pada Sapi Dara Friesian Holstein dan Persilangannya dengan Belgian Blue","authors":"Zultinur Muttaqin, Nurul Azizah, Anita Hafid, Diana Andrianita Kusumaningrum, Anneke Anggraeni, Aqdi Faturahman Arrazy, Andi Baso Lompengeng Ishak","doi":"10.19087/jveteriner.2023.24.1.94","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Protokol ovulation synchronization (ovsynch) dirancang untuk dapat menyerentakkan ovulasi, sehingga inseminasi buatan (IB) dapat dilakukan secara repat waktu/fixed time pada sapi dara tanpa diperlukan deteksi estrus. Namun, efektivitas dari ovsynch berbasis progesteron intravginal melalui pengamatan dinamika ovarium pada bangsa sapi yang berbeda, Sapi Friesian Holstein (FH) dan persilangannya dengan Belgian Blue (BBxFH), belum pernah dibandingkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan respons perlakuan ovsynch pada sapi dara FH dan BBxFH. Total delapan ekor sapi dara (4 FH dan 4 BBxFH) digunakan dalam penelitian ini dan diberikan protokol ovsynch: GnRH I + Cuemate (7 hari) - PGF2α – 48 jam - GnRH II - 26 sampai 28 jam IB. Total ovulasi, diameter folikel preovulatori, diameter corpus luteum/CL, waktu ovulasi dan persentase kebuntingan dibandingkan antar bangsa sapi. Pengamatan ultrasonografi/ USG dilakukan pada h0, h7 sampai terjadi ovulasi, Ovulasi + tujuh hari setelah ovulasi (CL) dan 45 hari setelah IB (pemeriksaan kebuntingan). Total ovulasi, diameter folikel preovulatori dan diameter CL tidak berbeda nyata (P>0,05) antar bangsa sapi FH dan BBxFH (75% vs 100%; 13,6 ± 3,2 mm vs 14,9 ± 1,4 mm; dan 25,4 ± 2,5 mm vs 21,3 ± 1,6 mm, berturut-turut). Sebagai tambahan, persentase kebuntingan ditemukan lebih tinggi pada sapi BBxFH dibanding sapi FH pada diagnosis kebuntingan umur 45 hari (75% vs 50%). Protokol Ovsynch berbasis preparat progesteron efektif dalam menyerentakkan kejadian ovulasi, baik pada bangsa sapi FH dan BBxFH tanpa memengaruhi diameter folikel dominan dan CL yang dihasilkan.","PeriodicalId":17749,"journal":{"name":"Jurnal Veteriner","volume":"314 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Veteriner","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.19087/jveteriner.2023.24.1.94","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Protokol ovulation synchronization (ovsynch) dirancang untuk dapat menyerentakkan ovulasi, sehingga inseminasi buatan (IB) dapat dilakukan secara repat waktu/fixed time pada sapi dara tanpa diperlukan deteksi estrus. Namun, efektivitas dari ovsynch berbasis progesteron intravginal melalui pengamatan dinamika ovarium pada bangsa sapi yang berbeda, Sapi Friesian Holstein (FH) dan persilangannya dengan Belgian Blue (BBxFH), belum pernah dibandingkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan respons perlakuan ovsynch pada sapi dara FH dan BBxFH. Total delapan ekor sapi dara (4 FH dan 4 BBxFH) digunakan dalam penelitian ini dan diberikan protokol ovsynch: GnRH I + Cuemate (7 hari) - PGF2α – 48 jam - GnRH II - 26 sampai 28 jam IB. Total ovulasi, diameter folikel preovulatori, diameter corpus luteum/CL, waktu ovulasi dan persentase kebuntingan dibandingkan antar bangsa sapi. Pengamatan ultrasonografi/ USG dilakukan pada h0, h7 sampai terjadi ovulasi, Ovulasi + tujuh hari setelah ovulasi (CL) dan 45 hari setelah IB (pemeriksaan kebuntingan). Total ovulasi, diameter folikel preovulatori dan diameter CL tidak berbeda nyata (P>0,05) antar bangsa sapi FH dan BBxFH (75% vs 100%; 13,6 ± 3,2 mm vs 14,9 ± 1,4 mm; dan 25,4 ± 2,5 mm vs 21,3 ± 1,6 mm, berturut-turut). Sebagai tambahan, persentase kebuntingan ditemukan lebih tinggi pada sapi BBxFH dibanding sapi FH pada diagnosis kebuntingan umur 45 hari (75% vs 50%). Protokol Ovsynch berbasis preparat progesteron efektif dalam menyerentakkan kejadian ovulasi, baik pada bangsa sapi FH dan BBxFH tanpa memengaruhi diameter folikel dominan dan CL yang dihasilkan.
卵子同步协议的设计是为了收集排卵,这样人工授精(IB)就可以在不需要estrus检测的情况下,延时/固定时间在奶牛身上进行。然而,基于progesteron intravginal的ovsynch在对不同奶牛的卵巢动力学观察中所起的作用从未与比利时蓝(BBxFH)的杂交后代进行比较。本研究的目的是比较禽畜对ovsynch治疗的反应。总共有八匹母牛(4 FH这4 BBxFH)用于研究和给予ovsynch协议:GnRH I + Cuemate(7天)- PGF2α—48小时- IB GnRH II - 26至28小时。共有排卵,直径preovulatori毛囊直径语料库luteum - CL,排卵时间百分比kebuntingan牛跨种族的相比。超声波检查和超声波检查在h0、h7进行,直到排卵、排卵+在排卵7天后(CL)和IB (cbc)后45天。排卵总、前生卵巢癌直径和CL直径并不是真正的区别(P > 0.05)奶牛FH和BBxFH之间(75%到100%;13,6±3.2 mm vs 14.9±1.4毫米;和婚前±2.5 mm vs 2,130±1.6毫米,连续)。此外,在BBxFH奶牛中发现的与45天诊断(75%到50%)的奶牛相比,在BBxFH奶牛中发现的比率更高。基于自生介质的Ovsynch协议有效地概述了排卵事件,包括奶牛国家FH和BBxFH,而不影响主导卵磷脂的直径和输出CL。