Muhammad Reza Fahlefi, Soraya Tiana Dewi, Muhammad Aditya Makki, Nandi Haerudin, Rahmi Mulyasari
{"title":"PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SEBAGAI LANGKAH STRATEGIS DALAM PEMETAAN ZONA LONGSOR DI KECAMATAN BANJARWANGI","authors":"Muhammad Reza Fahlefi, Soraya Tiana Dewi, Muhammad Aditya Makki, Nandi Haerudin, Rahmi Mulyasari","doi":"10.31764/geography.v11i2.15553","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak: Kecamatan Banjarwangi merupakan daerah perkebunan, persawahan, dan perbukitan yang curam serta daerah dengan relief yang sedang hingga tinggi. Sehingga daerah ini memiliki potensi terjadinya longsor. Maka dalam hal ini peran kemitigasian sangat penting untuk meminimalisir dampak terjadinya gerakan tanah (longsor). Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi potensi bahaya longsor Kecamatan Banjarwangi sebagai langkah strategis dalam memetakan zona bahaya longsor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Sistem Informasi Geografis (SIG) dengan memanfaatkan peta curah hujan, formasi batuan, peta kemiringan lereng, dan peta jenis tanah sebagai bahan analisis bencana longsor. Hasil pada penelitian ini yaitu daerah Banjarwangi memiliki topografi yang curam, intensitas curah hujan yang terbilang tinggi di setiap tahun dengan jenis tanah Ochric Andosols dan Lithosols yang tersusun oleh batuanlempung dan batupasir yang memiliki potensi untuk terjadinya tanah longsor jika dilihat dari struktur dan tekstur batuannya. Tidak tepatnya tata guna lahan dan masyarakat yang tidak tertib aturan menjadi salah satu faktor penyebab longsor. Perlunya sosialisasi dan simulasi bencana agar masyarakat dapat tanggap bencana. Abstract: Banjarwangi District is an area of plantations, rice fields, and steep hills as well as areas with moderate to high relief. So this area has the potential for landslides. So in this case the role of mitigation is very important to minimize the impact of landslides. The purpose of this study is to identify potential landslide hazards in Banjarwangi District as a strategic step in mapping landslide hazard zones. The method used in this study is a Geographic Information System (GIS) by utilizing rainfall maps, rock formations, slope maps, and soil type maps as material for landslide disaster analysis. The results of this study are that the Banjarwangi area has a steep topography, relatively high rainfall intensity every year with Ochric Andosols and Lithosols soil types composed of clay and sandstone which have the potential for landslides when viewed from the structure and texture of the rocks. Inaccurate land use and community regulations that are not orderly are one of the factors causing landslides. The need for socialization and disaster simulation so that people can respond to disasters.","PeriodicalId":487725,"journal":{"name":"GEOGRAPHY Jurnal Kajian Penelitian dan Pengembangan Pendidikan","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-09-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"GEOGRAPHY Jurnal Kajian Penelitian dan Pengembangan Pendidikan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31764/geography.v11i2.15553","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Abstrak: Kecamatan Banjarwangi merupakan daerah perkebunan, persawahan, dan perbukitan yang curam serta daerah dengan relief yang sedang hingga tinggi. Sehingga daerah ini memiliki potensi terjadinya longsor. Maka dalam hal ini peran kemitigasian sangat penting untuk meminimalisir dampak terjadinya gerakan tanah (longsor). Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi potensi bahaya longsor Kecamatan Banjarwangi sebagai langkah strategis dalam memetakan zona bahaya longsor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Sistem Informasi Geografis (SIG) dengan memanfaatkan peta curah hujan, formasi batuan, peta kemiringan lereng, dan peta jenis tanah sebagai bahan analisis bencana longsor. Hasil pada penelitian ini yaitu daerah Banjarwangi memiliki topografi yang curam, intensitas curah hujan yang terbilang tinggi di setiap tahun dengan jenis tanah Ochric Andosols dan Lithosols yang tersusun oleh batuanlempung dan batupasir yang memiliki potensi untuk terjadinya tanah longsor jika dilihat dari struktur dan tekstur batuannya. Tidak tepatnya tata guna lahan dan masyarakat yang tidak tertib aturan menjadi salah satu faktor penyebab longsor. Perlunya sosialisasi dan simulasi bencana agar masyarakat dapat tanggap bencana. Abstract: Banjarwangi District is an area of plantations, rice fields, and steep hills as well as areas with moderate to high relief. So this area has the potential for landslides. So in this case the role of mitigation is very important to minimize the impact of landslides. The purpose of this study is to identify potential landslide hazards in Banjarwangi District as a strategic step in mapping landslide hazard zones. The method used in this study is a Geographic Information System (GIS) by utilizing rainfall maps, rock formations, slope maps, and soil type maps as material for landslide disaster analysis. The results of this study are that the Banjarwangi area has a steep topography, relatively high rainfall intensity every year with Ochric Andosols and Lithosols soil types composed of clay and sandstone which have the potential for landslides when viewed from the structure and texture of the rocks. Inaccurate land use and community regulations that are not orderly are one of the factors causing landslides. The need for socialization and disaster simulation so that people can respond to disasters.