{"title":"Analysis of Nationalism in Kurikulum Merdeka","authors":"Gupi Rohman Nurmansyah","doi":"10.17509/jik.v20i1.54167","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Nationalism is related to problems related to many people in a nation and country, such as corruption, radicalism, discrimination, and racism in culture. The concept of nationalism, according to experts from different countries, is almost entirely the same, as differences will not make a problem. Especially in Indonesia, the concept of nationalism has a critical position, even entering the realm of education. The Kurikulum Merdeka emphasizes Profil Pelajar Pancasila, who follows all the precepts in their design on the competence of graduates, but whether the five precepts are already in the mapping of the Kurikulum Merdeka needs to be carried out in-depth analysis. This research uses a qualitative approach to the literature study, which analyzes the Kurikulum Merdeka on Profil Pelajar Pancasila. The result is that the third precept, namely \"Unity of Indonesia\", which has the concept of nationalism, has not yet fully emerged comprehensively. So, it is necessary to map the concept of nationalism related to the material to the strategy, especially on the idea of the third precept, namely \"Unity of Indonesia\" in all disciplines of study for students. Abstrak Nasionalisme dianggap berhubungan terhadap permasalahan yang berkaitan dengan banyak orang pada sebuah bangsa maupun negara seperti korupsi, radikalisme, diskriminasi, rasisme hingga budaya. Konsep nasionalisme menurut para ahli dan dari berbagai negara hampir sepenuhnya sama, adapun perbedaan tidak akan membuat sebuah permasalahan. Khususnya Indonesia konsep nasionalisme memiliki kedudukan yang sangat penting, bahkan masuk dalam ranah pendidikan. Kurikulum merdeka yang menekankan profil pelajar Pancasila yang mengadopsi semua sila dalam desainnya pada kompetensi lulusan, namun apakah ke lima sila sudah ada dalam pemetaan kurikulum merdeka perlu dilakukan analisis yang mendalam. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif studi pustaka, yang menganalisis kurikulum merdeka pada profil pelajar Pancasila. Hasilnya bahwa, sila ke-tiga yaitu “Persatuan Indonesia” yang terdapat konsep nasionalisme di dalamnya belum sepenuhnya muncul secara komprehensif. Sehingga perlu adanya pemetaan konsep nasionalisme terkait materi hingga strateginya khususnya pada konsep sila ke-tiga yaitu “Persatuan Indonesia” pada semua disiplin kajian untuk siswa. Kata Kunci: Kurikulum; Kurikulum Merdeka; nasionalisme; Profil Pelajar Pancasila","PeriodicalId":113243,"journal":{"name":"Inovasi Kurikulum","volume":"98 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-02-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Inovasi Kurikulum","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.17509/jik.v20i1.54167","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Nationalism is related to problems related to many people in a nation and country, such as corruption, radicalism, discrimination, and racism in culture. The concept of nationalism, according to experts from different countries, is almost entirely the same, as differences will not make a problem. Especially in Indonesia, the concept of nationalism has a critical position, even entering the realm of education. The Kurikulum Merdeka emphasizes Profil Pelajar Pancasila, who follows all the precepts in their design on the competence of graduates, but whether the five precepts are already in the mapping of the Kurikulum Merdeka needs to be carried out in-depth analysis. This research uses a qualitative approach to the literature study, which analyzes the Kurikulum Merdeka on Profil Pelajar Pancasila. The result is that the third precept, namely "Unity of Indonesia", which has the concept of nationalism, has not yet fully emerged comprehensively. So, it is necessary to map the concept of nationalism related to the material to the strategy, especially on the idea of the third precept, namely "Unity of Indonesia" in all disciplines of study for students. Abstrak Nasionalisme dianggap berhubungan terhadap permasalahan yang berkaitan dengan banyak orang pada sebuah bangsa maupun negara seperti korupsi, radikalisme, diskriminasi, rasisme hingga budaya. Konsep nasionalisme menurut para ahli dan dari berbagai negara hampir sepenuhnya sama, adapun perbedaan tidak akan membuat sebuah permasalahan. Khususnya Indonesia konsep nasionalisme memiliki kedudukan yang sangat penting, bahkan masuk dalam ranah pendidikan. Kurikulum merdeka yang menekankan profil pelajar Pancasila yang mengadopsi semua sila dalam desainnya pada kompetensi lulusan, namun apakah ke lima sila sudah ada dalam pemetaan kurikulum merdeka perlu dilakukan analisis yang mendalam. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif studi pustaka, yang menganalisis kurikulum merdeka pada profil pelajar Pancasila. Hasilnya bahwa, sila ke-tiga yaitu “Persatuan Indonesia” yang terdapat konsep nasionalisme di dalamnya belum sepenuhnya muncul secara komprehensif. Sehingga perlu adanya pemetaan konsep nasionalisme terkait materi hingga strateginya khususnya pada konsep sila ke-tiga yaitu “Persatuan Indonesia” pada semua disiplin kajian untuk siswa. Kata Kunci: Kurikulum; Kurikulum Merdeka; nasionalisme; Profil Pelajar Pancasila
民族主义涉及到一个民族和国家中许多人的问题,如文化中的腐败、激进主义、歧视和种族主义。根据来自不同国家的专家的说法,民族主义的概念几乎完全相同,因为差异不会造成问题。特别是在印尼,民族主义的概念有着举足轻重的地位,甚至进入了教育领域。《古兰经默德卡》强调概述Pelajar Pancasila,他在设计毕业生的能力时遵循了所有的戒律,但五戒是否已经在《古兰经默德卡》的映射中,需要进行深入的分析。本研究采用定性方法进行文献研究,分析了《古兰经》中关于Pelajar Pancasila剖面的文献。其结果是,具有民族主义概念的第三条原则,即“印度尼西亚的统一”,尚未充分全面地出现。因此,有必要将与材料相关的民族主义概念映射到战略中,特别是关于第三条戒律的想法,即“印度尼西亚的统一”,在学生的所有学科学习中。[摘要]民族主义,民族主义,民族主义,民族主义,民族主义,民族主义,民族主义。Konsep民族主义menurut para ahli dan dari berbagai negara hampir sepenuhnya sama, adapun perbedaan和tidak akan membuah permasalahan。Khususnya印度尼西亚konsep民族主义记忆,kedudukan yang sangat penting, bahkan masuk dalam ranah pendidikan。杨门丹,杨门丹,杨门丹,杨门丹,杨门丹,杨门丹,杨门丹,杨门丹,杨门丹,杨门丹,杨门丹,杨门丹。[5][6][5][8][8][8][8][8][8][1][1][1][1][6]。哈希姆尼亚巴瓦,sila ke-tiga yitu“印尼人民”,“印尼民族主义”,“印尼民族主义”,“印尼民族主义”,“印尼民族主义”,“印尼民族主义”,“印尼民族主义”。“印尼民族主义”是指“印尼民族主义”,“印尼民族主义”是指“印尼民族主义”,“印尼民族主义”是指“印尼民族主义”。Kata Kunci: Kurikulum;Kurikulum默迪卡;nasionalisme;佩拉加·潘卡西拉的侧写