Pub Date : 2023-08-31DOI: 10.17509/jik.v20i2.61704
Ahmad Fajar Fadlillah, Mohammad Ali, Asep Herry Hernawan, Cepi Riyana
Teachers play an essential role in the success of school media literacy programs. This study analyzes teachers' current perceptions of media literacy competence in junior high schools in West Java, Indonesia. Descriptive research methods have been used to describe and summarize data using statistical techniques. The sample consisted of 381 respondents obtained using a purposive sampling technique. Data collection was obtained from questionnaires distributed through online platforms. The results analyze teachers' perceptions of their knowledge, skills, and attitudes towards media literacy. Teachers understand this concept strongly, recognizing that it goes beyond traditional literacy concepts, including reading and writing. Expertise is also demonstrated in accessing various forms of media. However, media skills are still relatively weak in content analysis and integration into teaching practice because teachers lack the necessary skills to integrate concepts into their teaching practice effectively. A particularly positive attitude towards this concept, recognizing the ability to equip students with the 21st-century skills necessary for today and the future. The research implications describe their literacy conditions as a basis for developing media literacy education. AbstrakGuru memegang peranan penting dalam keberhasilan program literasi media di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi guru saat ini terhadap kompetensi literasi media di sekolah menengah pertama di Jawa Barat, Indonesia. Metode penelitian deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan dan merangkum data dengan menggunakan teknik statistik. Sampel berjumlah 381 responden yang diperoleh dengan menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data diperoleh dari kuesioner yang disebar melalui platform online. Hasilnya menganalisis persepsi guru saat ini mengenai pengetahuan, keterampilan, dan sikap mereka terhadap literasi media. Para guru memiliki pemahaman yang kuat tentang konsep ini, menyadari bahwa konsep ini melampaui konsep literasi tradisional yang mencakup membaca dan menulis. Keahliannya juga ditunjukkan dalam mengakses berbagai bentuk media. Namun, keterampilan media masih relatif lemah dalam bidang analisis isi dan integrasi ke dalam praktik mengajar karena guru kurang memiliki keterampilan yang diperlukan untuk secara efektif mengintegrasikan konsep ke dalam praktik mengajar mereka. Sikap yang sangat positif terhadap konsep ini, mengakui kemampuan membekali siswa dengan keterampilan abad ke-21 yang diperlukan untuk saat ini dan masa depan. Implikasi penelitian tersebut menggambarkan kondisi literasi mereka sebagai landasan dalam mengembangkan pendidikan literasi media.Kata Kunci: Literasi media; persepsi guru; sekolah menengah pertama
教师在学校媒体素养项目的成功中起着至关重要的作用。本研究分析印尼西爪哇省初中教师对媒介素养能力的现况认知。描述性研究方法已被用来描述和总结数据使用统计技术。样本包括使用有目的抽样技术获得的381名受访者。数据收集来自通过在线平台分发的问卷。结果分析了教师对他们的知识、技能和对媒体素养的态度的看法。教师深刻理解这一概念,认识到它超越了传统的识字概念,包括阅读和写作。在获取各种形式的媒体方面也展示了专门知识。然而,由于教师缺乏将概念有效融入教学实践的必要技能,媒介技能在内容分析和融入教学实践方面仍然相对薄弱。对这一概念的一种特别积极的态度,认识到有能力让学生掌握今天和未来所需的21世纪技能。研究结果描述了他们的素养状况,为开展媒介素养教育提供了基础。[摘要]古鲁·梅梅根·佩拉尼(guru memegang peranan),并在此基础上对其进行了分析。Penelitian ini bertujuan untuk menganalispersepsi guru saat ini terhadap kompetensi literasi media di sekolah menengah pertama di爪哇巴拉。方法penelitian deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan dan merangkum数据登安,mengunakan技术统计。样本量为381份,响应杨diperoleh dunan menggunakan技术的目的抽样。彭普兰的数据是由彭普兰的数据统计官杨的数据统计平台在线提供的。Hasilnya menganalispersepsi上师saat inmengenai pengetahuan, keterampilan, dan sikap mereka terhadap literasasmedia。Para guru memiliki pemahaman yang kuat tentang konsep ini, menyadari bahwa konsep ini melampaui konsep literasi传统的yang menakup membaca dan menulis。Keahliannya juga ditunjukkan dalam mengakses berbagai bentuk媒体。Namun, keterampilan media masiir相对于dalam bidang分析是dan integraske dalam praktik mengajar karena guru kurang memiliki keterampilan yang diperlukan untuk secara ekektif mengintegraskan konsep ke dalam praktik mengajar mereka。泗水阳sangat阳性terhadap konsep ini, mengakui kemampuan成员kali siswa dengan keterampilan and ke-21 yang diperlukan untuk saat ini dan masa depan。这句话的意思是:“我的意思是,我的意思是……”。卡塔昆词:文学媒介;persepsi大师;Sekolah menengah pertama
{"title":"Teachers' perceptions of media literacy in Junior High School","authors":"Ahmad Fajar Fadlillah, Mohammad Ali, Asep Herry Hernawan, Cepi Riyana","doi":"10.17509/jik.v20i2.61704","DOIUrl":"https://doi.org/10.17509/jik.v20i2.61704","url":null,"abstract":"Teachers play an essential role in the success of school media literacy programs. This study analyzes teachers' current perceptions of media literacy competence in junior high schools in West Java, Indonesia. Descriptive research methods have been used to describe and summarize data using statistical techniques. The sample consisted of 381 respondents obtained using a purposive sampling technique. Data collection was obtained from questionnaires distributed through online platforms. The results analyze teachers' perceptions of their knowledge, skills, and attitudes towards media literacy. Teachers understand this concept strongly, recognizing that it goes beyond traditional literacy concepts, including reading and writing. Expertise is also demonstrated in accessing various forms of media. However, media skills are still relatively weak in content analysis and integration into teaching practice because teachers lack the necessary skills to integrate concepts into their teaching practice effectively. A particularly positive attitude towards this concept, recognizing the ability to equip students with the 21st-century skills necessary for today and the future. The research implications describe their literacy conditions as a basis for developing media literacy education. AbstrakGuru memegang peranan penting dalam keberhasilan program literasi media di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi guru saat ini terhadap kompetensi literasi media di sekolah menengah pertama di Jawa Barat, Indonesia. Metode penelitian deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan dan merangkum data dengan menggunakan teknik statistik. Sampel berjumlah 381 responden yang diperoleh dengan menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data diperoleh dari kuesioner yang disebar melalui platform online. Hasilnya menganalisis persepsi guru saat ini mengenai pengetahuan, keterampilan, dan sikap mereka terhadap literasi media. Para guru memiliki pemahaman yang kuat tentang konsep ini, menyadari bahwa konsep ini melampaui konsep literasi tradisional yang mencakup membaca dan menulis. Keahliannya juga ditunjukkan dalam mengakses berbagai bentuk media. Namun, keterampilan media masih relatif lemah dalam bidang analisis isi dan integrasi ke dalam praktik mengajar karena guru kurang memiliki keterampilan yang diperlukan untuk secara efektif mengintegrasikan konsep ke dalam praktik mengajar mereka. Sikap yang sangat positif terhadap konsep ini, mengakui kemampuan membekali siswa dengan keterampilan abad ke-21 yang diperlukan untuk saat ini dan masa depan. Implikasi penelitian tersebut menggambarkan kondisi literasi mereka sebagai landasan dalam mengembangkan pendidikan literasi media.Kata Kunci: Literasi media; persepsi guru; sekolah menengah pertama","PeriodicalId":113243,"journal":{"name":"Inovasi Kurikulum","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136034992","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-31DOI: 10.17509/jik.v20i2.59793
Tasha Ayu Azzahra, M. Muhajir
Learning setbacks during the pandemic gave students the freedom to learn. With this, the teachers and principals paid attention to the needs and potential of students to compile, carry out learning and develop curricula at school. So to overcome this, an alternative curriculum is needed, namely Kurikulum Merdeka. This study aims to learn more about how Kurikulum Merdeka for learning Arabic is being implemented. This research was conducted to provide an overview of the implementation of Kurikulum Merdeka in learning Arabic. The descriptive qualitative method was employed in this study, implementing Kurikulum Merdeka for learning Arabic as the study's object. Additionally, data is gathered through interviews and documentation. According to the study's findings, using a Kurikulum Merdeka to learn Arabic allows teachers to be more adaptable in their instruction and aware of their student's interests, talents, needs, and abilities. Students do not feel burdened with topics they are not interested in since they have the freedom to choose and develop their interests and skills, which improves the learning environment more fun. Abstrak Kemunduran belajar selama masa pandemi memberikan kebebasan belajar pada siswa, dengan hal itu guru dan kepala sekolah memperhatikan kebutuhan dan potensi siswa untuk menyusun, melaksanakan pembelajaran dan mengembangkan kurikulum disekolah. Maka untuk mengatasi hal tersebut diperlukannya kurikulum alternatif yaitu kurikulum merdeka. Tujuan dari penelitian ini untuk memperoleh informasi terkait penerapan kurikulum merdeka pada pembelajaran bahasa Arab. Penelitian ini dilakukan untuk memberikan gambaran penerapan kurikulum merdeka belajar pada pembelajaran bahasa Arab. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan objek kajian terkait dengan penerapan kurikulum merdeka pada pembelajaran bahasa Arab. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan dokumentasi. Adapun hasil dari penelitian ini penerapan kurikulum merdeka pada pembelajaran bahasa Arab ini membuat guru lebih fleksibel dalam mengajar serta mengetahui minat, bakat, kebutuhan serta kemampuan siswa. Dengan adanya kebebasan dalam memilih dan mengembangkan minat dan kemampuan masing-masing siswa maka membuat suasana belajar lebih menyenangkan karena siswa tidak merasa terbebani dengan hal yang mereka tidak minati, karena setiap siswa memiliki bakat dan kecerdasannya masing-masing dalam bidangnya masing-masing. Kata Kunci: Implementasi kurikulum; Kurikulum Merdeka; pembelajaran Bahasa Arab
大流行期间的学习挫折给了学生学习的自由。因此,教师和校长关注学生在学校编制、开展学习和开发课程方面的需求和潜力。因此,为了克服这一点,需要一种替代课程,即独立教育课程。本研究旨在了解更多关于学习阿拉伯语的《古兰经》的实施情况。本研究的目的是概述在阿拉伯语学习中实施自主学习大纲的情况。本研究采用描述性定性方法,以《阿拉伯语学习纲要》为研究对象。此外,通过访谈和文件收集数据。根据这项研究的发现,使用独立教科书学习阿拉伯语可以使教师在教学中更有适应性,并了解学生的兴趣、才能、需求和能力。学生不会因为他们不感兴趣的话题而感到负担,因为他们有自由选择和发展自己的兴趣和技能,这使学习环境更加有趣。摘要:Kemunduran belajar selama masa流行病成员kebebasan belajar paada siswa,登甘hali guru dan kebebasan sekolah成员perhatikan kebutuhan dan potensi siswa untuk menyusun, melaksanakan pembelajan dan mengembangkan kurikulum disekolah。Maka untuk mengatasi hal tersebut diperlukannya kurikulum alternatiyitu kurikulum merdeka。图juan dari penelitian ini untuk memperoleh informasi terkait penerapan kurikulum merdeka penbelajaran bahasa Arab。Penelitian ini dilakukan untuk memberikan gambaran penerapan kurikulum merdeka belajar padpenbelajan bahasa Arab。我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思。Pengumpulan数据,dilakukan dengan cara wawancara dan dokumentasi。翻译为:Adapun hasil dari penelitian ini penerapan kurikulum merdeka paada penbelajan bahasa Arab,阿拉伯语,古鲁lebih fleksibel dalam mengajar serta mengetahui minat, bakat, kebutuhan serta kemampuan siswa。Dengan adanya kebebasan dalam memilian dan mengembangkan minat dan kemampuan masing-masing siswa maka memasana belajar lebih menyenangkan karena siswa tidak merasa terbebani Dengan hal yang mereka tidak minati, karena setup siswa memiliki bakat kecerdasannya masing-masing dalam bidangnya masing-masing。Kata Kunci: kurikulum;Kurikulum默迪卡;pembelajaran阿拉伯语
{"title":"Implementation of the Kurikulum Merdeka in Arabic Language learning","authors":"Tasha Ayu Azzahra, M. Muhajir","doi":"10.17509/jik.v20i2.59793","DOIUrl":"https://doi.org/10.17509/jik.v20i2.59793","url":null,"abstract":"Learning setbacks during the pandemic gave students the freedom to learn. With this, the teachers and principals paid attention to the needs and potential of students to compile, carry out learning and develop curricula at school. So to overcome this, an alternative curriculum is needed, namely Kurikulum Merdeka. This study aims to learn more about how Kurikulum Merdeka for learning Arabic is being implemented. This research was conducted to provide an overview of the implementation of Kurikulum Merdeka in learning Arabic. The descriptive qualitative method was employed in this study, implementing Kurikulum Merdeka for learning Arabic as the study's object. Additionally, data is gathered through interviews and documentation. According to the study's findings, using a Kurikulum Merdeka to learn Arabic allows teachers to be more adaptable in their instruction and aware of their student's interests, talents, needs, and abilities. Students do not feel burdened with topics they are not interested in since they have the freedom to choose and develop their interests and skills, which improves the learning environment more fun. Abstrak Kemunduran belajar selama masa pandemi memberikan kebebasan belajar pada siswa, dengan hal itu guru dan kepala sekolah memperhatikan kebutuhan dan potensi siswa untuk menyusun, melaksanakan pembelajaran dan mengembangkan kurikulum disekolah. Maka untuk mengatasi hal tersebut diperlukannya kurikulum alternatif yaitu kurikulum merdeka. Tujuan dari penelitian ini untuk memperoleh informasi terkait penerapan kurikulum merdeka pada pembelajaran bahasa Arab. Penelitian ini dilakukan untuk memberikan gambaran penerapan kurikulum merdeka belajar pada pembelajaran bahasa Arab. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan objek kajian terkait dengan penerapan kurikulum merdeka pada pembelajaran bahasa Arab. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan dokumentasi. Adapun hasil dari penelitian ini penerapan kurikulum merdeka pada pembelajaran bahasa Arab ini membuat guru lebih fleksibel dalam mengajar serta mengetahui minat, bakat, kebutuhan serta kemampuan siswa. Dengan adanya kebebasan dalam memilih dan mengembangkan minat dan kemampuan masing-masing siswa maka membuat suasana belajar lebih menyenangkan karena siswa tidak merasa terbebani dengan hal yang mereka tidak minati, karena setiap siswa memiliki bakat dan kecerdasannya masing-masing dalam bidangnya masing-masing. Kata Kunci: Implementasi kurikulum; Kurikulum Merdeka; pembelajaran Bahasa Arab","PeriodicalId":113243,"journal":{"name":"Inovasi Kurikulum","volume":"105 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136034997","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-31DOI: 10.17509/jik.v20i2.58908
Risti Dwi Lestari
The demographic bonus has become unavoidable for Indonesia in 2030–2045. Will this condition be advantageous or disadvantageous depending on how HR is currently managed? The scope of HR management in this study is in the field of education, and the main actor is the government. Bearing in mind that in accordance with the mandate of the 1945 Constitution of the Republic of Indonesia Article 31 (1) and its Amendment Chapter XIII concerning education and culture, obliges the government to be responsible for educating the life of the nation and creating general welfare? This study aims to determine the appropriate evaluation model to assess the implemented curriculum with regard to the welfare of students through the characteristics of a "humanistic approach". The research method used is descriptive-qualitative through a literature study with a review of books, articles, journals, and other relevant sources of information. This literature found that stakeholder evaluation is suitable for evaluating the implementation of the Independent Curriculum, considering that this model compares implementation in the field with official standards or references in implementing a program through two components, namely description, and assessment. These two things were broken down into the three main components of the first educational program: antecedents (inputs), transactions (processes), and outcomes (results). However, empirical results are still needed to support this research, such as case studies, which are intended to get more concrete results. Abstrak Bonus demografi sudah menjadi hal yang tidak dapat dihindari Indonesia pada tahun 2030-2045. Akankah kondisi tersebut menjadi kelebihan / kerugian tergantung dari bagaimana saat ini mengelola SDM itu sendiri. Cakupan dalam pengelolaan SDM pada penelitian ini yaitu di bidang pendidikan dan aktor utamanya adalah pemerintah. Mengingat sesuai dengan amanat UUD Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 (1) dan Perubahannya bab XIII tentang pendidikan dan kebudayaan. Di mana mewajibkan pemerintah bertanggung jawab dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan menciptakan kesejahteraan umum. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui model evaluasi yang tepat untuk menilai kurikulum yang diimplementasikan dengan kesejahteraan siswa melalui karakteristik “pendekatan humanistic”. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif melalui studi kepustakaan dengan telaah buku, artikel, jurnal, dan sumber informasi lainnya yang relevan. Dari studi literatur ini ditemukan bahwa evaluasi stake cocok digunakan untuk mengevaluasi implementasi Kurikulum Merdeka mengingat model ini membandingkan antara pelaksanaan di lapangan dengan standar atau acuan yang resmi dalam melakukan sebuah program melalui dua komponen yaitu deskripsi dan penilaian. Kedua hal tersebut, diturunkan kembali menjadi tiga komponen utama program pendidikan pertama, antecedent (masukan), transaction (proses), dan outcomes (hasil). Namun, masih dibutuhkan has
人口红利对2030-2045年的印尼来说是不可避免的。这种情况是有利还是不利取决于当前人力资源的管理方式?本研究的人力资源管理的范围是在教育领域,主要行为者是政府。铭记根据1945年印度尼西亚共和国宪法第31(1)条及其关于教育和文化的第13章修正案的授权,政府有义务负责教育国民生活和创造普遍福利?本研究旨在通过“人本主义”的特点,确定适当的评估模式,以评估实施课程对学生福利的影响。使用的研究方法是描述性-定性的,通过对书籍、文章、期刊和其他相关信息来源的文献研究进行综述。本文献发现,利益相关者评价适用于评估独立课程的实施情况,因为该模型通过描述和评估两个组成部分,将实地实施情况与官方标准或参考方案的实施情况进行比较。这两件事被分解为第一个教育计划的三个主要组成部分:前提(输入),交易(过程)和结果(结果)。然而,本研究仍需要实证结果的支持,如案例研究,以获得更具体的结果。[摘要]人口红利:2030-2045年印度尼西亚人口红利。Akankah kondisi tersebut menjadi kelebihan / kerugian tergantung dari bagaimana saat ini mengelola SDM itu sendiri。akupan dalam pengelolaan SDM padpenelitan ini yititi bidang pendidikan danaktor utamanya adalah peremintah。Mengingat sesuai dengan amanat UUD共和国印度尼西亚Tahun 1945 pas31 (1) dan Perubahannya bab XIII tentang pendidikan dan kebudayaan。我的意思是,我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思。卡吉尼·贝杜鹃·孟格塔惠模型评价杨德培·孟格塔惠模型评价杨德培·孟格塔惠模型评价杨德培·孟格塔惠模型评价杨德培·孟格塔惠模型评价杨德培·孟格塔惠模型评价杨德培·孟格塔惠模型评价杨德培·孟格塔惠模型评价杨德培·孟格塔惠模型评价杨德培·孟格塔惠模型评价杨德培·孟格塔惠模型评价杨德培·孟格塔惠模型评价杨德培·孟格塔惠模型评价。杨Metode penelitian digunakan adalah deskriptif kualitatif melalui某kepustakaan dengan telaah buku, artikel, jurnal,丹sumber informasi lainnya杨relevan。我国的研究文献,如:我国的研究文献,我国的研究文献,我国的研究文献,我国的研究文献,我国的研究文献,我国的研究文献,我国的研究文献,我国的研究文献,我国的研究文献,我国的研究文献,我国的研究文献,我国的研究文献,我国的研究文献,我国的研究文献,我国的研究文献,我国的研究文献,我国的研究文献,我国的研究文献,我国的研究文献,我国的研究文献,我国的研究文献,我国的研究文献,我国的研究文献,我国的研究文献,我国的研究文献,我国的研究文献,我国的研究文献,我国的研究文献,我国的研究文献,我国的研究文献,我国的研究文献。Kedua hal tersebut, diturunkan kembali menjadi tiga komponen utama程序pendidikan pertama,先行词(masukan),事务(proses),结果(hasil)。Namun, masih dibutuhkan hasil empiris untuk mendukung penelitian ini,独立研究kasus yang dimaksukan agar mendapatkan hasil yang lebih konkrit。Kata Kunci:植物的评价;Kurikulum默迪卡;模型评价
{"title":"Application of the Stake Evaluation Model to evaluate Kurikulum Merdeka in creating student well-being","authors":"Risti Dwi Lestari","doi":"10.17509/jik.v20i2.58908","DOIUrl":"https://doi.org/10.17509/jik.v20i2.58908","url":null,"abstract":"The demographic bonus has become unavoidable for Indonesia in 2030–2045. Will this condition be advantageous or disadvantageous depending on how HR is currently managed? The scope of HR management in this study is in the field of education, and the main actor is the government. Bearing in mind that in accordance with the mandate of the 1945 Constitution of the Republic of Indonesia Article 31 (1) and its Amendment Chapter XIII concerning education and culture, obliges the government to be responsible for educating the life of the nation and creating general welfare? This study aims to determine the appropriate evaluation model to assess the implemented curriculum with regard to the welfare of students through the characteristics of a \"humanistic approach\". The research method used is descriptive-qualitative through a literature study with a review of books, articles, journals, and other relevant sources of information. This literature found that stakeholder evaluation is suitable for evaluating the implementation of the Independent Curriculum, considering that this model compares implementation in the field with official standards or references in implementing a program through two components, namely description, and assessment. These two things were broken down into the three main components of the first educational program: antecedents (inputs), transactions (processes), and outcomes (results). However, empirical results are still needed to support this research, such as case studies, which are intended to get more concrete results. Abstrak Bonus demografi sudah menjadi hal yang tidak dapat dihindari Indonesia pada tahun 2030-2045. Akankah kondisi tersebut menjadi kelebihan / kerugian tergantung dari bagaimana saat ini mengelola SDM itu sendiri. Cakupan dalam pengelolaan SDM pada penelitian ini yaitu di bidang pendidikan dan aktor utamanya adalah pemerintah. Mengingat sesuai dengan amanat UUD Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 (1) dan Perubahannya bab XIII tentang pendidikan dan kebudayaan. Di mana mewajibkan pemerintah bertanggung jawab dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan menciptakan kesejahteraan umum. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui model evaluasi yang tepat untuk menilai kurikulum yang diimplementasikan dengan kesejahteraan siswa melalui karakteristik “pendekatan humanistic”. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif melalui studi kepustakaan dengan telaah buku, artikel, jurnal, dan sumber informasi lainnya yang relevan. Dari studi literatur ini ditemukan bahwa evaluasi stake cocok digunakan untuk mengevaluasi implementasi Kurikulum Merdeka mengingat model ini membandingkan antara pelaksanaan di lapangan dengan standar atau acuan yang resmi dalam melakukan sebuah program melalui dua komponen yaitu deskripsi dan penilaian. Kedua hal tersebut, diturunkan kembali menjadi tiga komponen utama program pendidikan pertama, antecedent (masukan), transaction (proses), dan outcomes (hasil). Namun, masih dibutuhkan has","PeriodicalId":113243,"journal":{"name":"Inovasi Kurikulum","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136035328","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-31DOI: 10.17509/jik.v20i2.61315
P. Purnama, P. Pattaufi, Nurhikmah H
This development research focuses on making teaching materials in animated videos for science subjects at SDN 056 Lamasariang. Science subjects at SDN 056 Lamasariang. This research aims to improve learning effectiveness using an exciting visualization approach for students. This research uses technology and animation media to increase the involvement of students in the learning process, especially in learning process science subjects. Besides, it can help learners understand complex concepts that can be easily understood. The research method used is Research and Development with the ADDIE development model, which consists of 5 stages: analysis, design, development, implementation, and evaluation. The results showed that teaching materials based on animated videos are very effective in applying Class V science subjects, as seen from the acquisition of learning outcomes before (pretests) and after (posttest). The conclusion is that the results of developing teaching materials based on animated videos fulfill effective use in the learning process. AbstrakPenelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang berfokus pada pembuatan bahan ajar berupa video animasi untuk mata pelajaran IPA di SDN 056 Lamasariang. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran dengan menggunakan pendekatan visualisasi yang menarik bagi peserta didik. Penelitian ini menggunakan teknologi dan media animasi sehingga dapat meningkatkan keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran, khususnya dalam mata pelajaran IPA selain itu dapat membantu peserta didik dalam memahami konsep-konsep yang kompleks dan dapat dengan mudah memahami pembelajaran. Metode penelitian yang digunakan yaitu Research and Development dengan model pengembangan ADDIE yang terdiri dari 5 tahapan, yakni: analisis, desain, pengembangan, implementasi dan evaluasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan ajar berbasis video animasi sangat efektif di terapkan pada mata pelajaran IPA Kelas V, dilihat dari perolehan nilai hasil belajar sebelum (pretes) dan sesudah (posttes).Kesimpulannya bahwa hasil pengembangan bahan ajar berbasis video animasi memenuhi efektif digunakan dalam proses pembelajaran.Kata Kunci: Bahan ajar; pengembangan produk pembelajaran; video animasi
这项发展研究的重点是制作科学科目的动画视频教材,SDN 056 Lamasariang。科学科目在SDN 056 Lamasariang。本研究旨在利用令人兴奋的可视化方法提高学生的学习效率。本研究运用科技与动画媒体来提高学生在学习过程中的参与度,尤其是在学习过程科学科目中。此外,它还可以帮助学习者理解简单易懂的复杂概念。采用ADDIE开发模型的研究与开发方法,分为分析、设计、开发、实施、评估5个阶段。结果表明,从测试前和测试后的学习成果获取来看,基于动画视频的教材对五类科学学科的应用是非常有效的。结论是,基于动画视频的教材开发成果在学习过程中得到了有效的利用。[摘要]penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang berfus pada penbuatan bahan ajar berupa video animasi untuk mata pelajaran IPA di SDN 056 Lamasariang。Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan ekktivitas penbelajajan dengan menggunakan pendekatan visualisasi yang menarik bagi peserta didik。peneltitian ini menggunakan tecologi danmedia animasi sehinga dapat meningkatkan keterlibatan peserta didik dalam propbelajan, khususnya dalam mata pelajan IPA selain itpatat membantu peserta didik dalam memahami konsep-konsep yang kompleks dandapat dengan mudah memahami pembelajan。方法penelitian yang digunakan yitu研究与开发邓安模型penembangan ADDIE yang terdidii dari 5 tahapan, yakni:分析,设计,penembangan,实施,评估。Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan ajar berbasis视频animasi sangat efektif di terapkan pada mata pelajaran IPA Kelas V, dilihat dari perolehan nilai Hasil belajar sebelum (pretes)和sesudah (postes)。kespulpulannya bahwa hasil pengembangan bahan ajar berbasis视频animasi memenkikif digunakan dalam propropembelajaran。Kata Kunci: Bahan ajar;Pengembangan产品penbelajaran;视频animasi
{"title":"Development of animation video assistant teaching science courses in SD Negeri 056 Lamasariang","authors":"P. Purnama, P. Pattaufi, Nurhikmah H","doi":"10.17509/jik.v20i2.61315","DOIUrl":"https://doi.org/10.17509/jik.v20i2.61315","url":null,"abstract":"This development research focuses on making teaching materials in animated videos for science subjects at SDN 056 Lamasariang. Science subjects at SDN 056 Lamasariang. This research aims to improve learning effectiveness using an exciting visualization approach for students. This research uses technology and animation media to increase the involvement of students in the learning process, especially in learning process science subjects. Besides, it can help learners understand complex concepts that can be easily understood. The research method used is Research and Development with the ADDIE development model, which consists of 5 stages: analysis, design, development, implementation, and evaluation. The results showed that teaching materials based on animated videos are very effective in applying Class V science subjects, as seen from the acquisition of learning outcomes before (pretests) and after (posttest). The conclusion is that the results of developing teaching materials based on animated videos fulfill effective use in the learning process. AbstrakPenelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang berfokus pada pembuatan bahan ajar berupa video animasi untuk mata pelajaran IPA di SDN 056 Lamasariang. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran dengan menggunakan pendekatan visualisasi yang menarik bagi peserta didik. Penelitian ini menggunakan teknologi dan media animasi sehingga dapat meningkatkan keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran, khususnya dalam mata pelajaran IPA selain itu dapat membantu peserta didik dalam memahami konsep-konsep yang kompleks dan dapat dengan mudah memahami pembelajaran. Metode penelitian yang digunakan yaitu Research and Development dengan model pengembangan ADDIE yang terdiri dari 5 tahapan, yakni: analisis, desain, pengembangan, implementasi dan evaluasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan ajar berbasis video animasi sangat efektif di terapkan pada mata pelajaran IPA Kelas V, dilihat dari perolehan nilai hasil belajar sebelum (pretes) dan sesudah (posttes).Kesimpulannya bahwa hasil pengembangan bahan ajar berbasis video animasi memenuhi efektif digunakan dalam proses pembelajaran.Kata Kunci: Bahan ajar; pengembangan produk pembelajaran; video animasi","PeriodicalId":113243,"journal":{"name":"Inovasi Kurikulum","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136034995","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-31DOI: 10.17509/jik.v20i2.46869
Al Halim Ali Sunan, Ananda Julia Yasmin, Kholid Abdullah Harras
This study aims to determine the extent to which students can use smartphones as ICT literacy media and learning resources. This is due to the development of increasingly advanced technology that requires the nation's generation to be able to face the challenges of the era, one of which is being able to use technologies, especially smartphones, for positive things, particularly in ICT literacy and as learning resources. The method used in this research is a descriptive method with a qualitative approach. The results of the study show that smartphones can be used as ICT literacy media and learning resources for college students. Also, students have been able to carry out ICT literacy well as evidenced by the use of existing applications on smartphones to search, obtain, and manage information, which later on this information can also be a source of learning. On the other hand, from the use of smartphones as learning and literacy media, there are also negative impacts, such as addiction and dependence on smartphones, the amount of negative content and fake news that can be found online. The solution that can be used to overcome this is the presence of self-control tools or high self-awareness from the students themselves. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana mahasiswa dapat menggunakan smartphone sebagai media literasi TIK dan sumber belajar. Hal ini dikarenakan perkembangan teknologi yang semakin maju menuntut para generasi bangsa untuk dapat menghadapi tantangan zaman, salah satunya adalah mampu menggunakan teknologi, khususnya smartphone untuk hal yang positif, utamanya dalam literasi TIK dan belajar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa smartphone dapat dijadikan sebagai media literasi TIK dan sumber belajar di kalangan mahasiswa. Selain itu, mahasiswa juga telah mampu melakukan literasi TIK dengan baik yang dibuktikan dengan penggunan aplikasi yang ada pada smartphone untuk mencari, mendapat, dan mengelola informasi, yang nantinya informasi tersebut dapat juga menjadi sumber belajar. Namun, dari penggunaan smartphone sebagai media belajar dan literasi tersebut, terdapat pula dampak negatif yang ditimbulkan, seperti kecanduan dan ketergantungan terhadap smartphone, banyaknya konten negatif yang ditemukan, serta banyaknya berita hoaks. Solusi yang dapat digunakan untuk mengatasi hal tersebut adalah adanya kontrol diri atau kesadaran diri yang tinggi dari mahasiswa itu sendiri. Kata Kunci: Literasi TIK; mahasiswa; smartphone; sumber belajar
本研究旨在确定学生使用智能手机作为ICT素养媒介和学习资源的程度。这是因为越来越先进的技术的发展要求这个国家的一代人能够面对这个时代的挑战,其中之一就是能够利用技术,特别是智能手机,做积极的事情,特别是在信息通信技术素养和学习资源方面。在本研究中使用的方法是一个描述性的方法与定性的方法。研究结果表明,智能手机可以作为大学生的ICT素养媒介和学习资源。此外,学生已经能够很好地执行ICT素养,这可以通过使用智能手机上现有的应用程序来搜索、获取和管理信息来证明,这些信息以后也可以成为学习的来源。另一方面,使用智能手机作为学习和扫盲媒介,也有负面影响,比如对智能手机的依赖和依赖,以及在网上可以找到的负面内容和假新闻的数量。解决这一问题的方法是使用自我控制工具或提高学生自身的自我意识。[摘要]Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana mahasiswa dapat menggunakan智能手机sebagai媒体literasi TIK dan number belajar。halini dikarenakan perkembangan technologii yang semakin maju menuntui para generasi bangsa untuk dapat menghadapi tantanangan zaman, salah satunya adalah mampu menggunakan technologii, khususnya智能手机untuk Hal yang positif, utamanya dalam literasi TIK dan belajar。Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode deskrif dengan pendekatan quality。Hasil penelitian menunjukkan bahwa智能手机dapat dijadikan sebagai媒体literasi TIK数字belajar di kalangan mahasiswa。Selain itu, mahasiswa juga telah mampu melakukan literasi TIK dengan baik yang dibuktikan dengan penggunan applikasi yang ada pada智能手机untuk menencari, mendapat, dan mengelola informasi, yang nantinya informasi tersebut dapat juga menjadi sumber belajar。Namun, dari penggunaan智能手机sebagai媒体belajar dan literasi tersebut, terdapat pulpak negative yang ditimbulkan, perti kecanduan dan ketergantungan terhadap智能手机,banyaknya konten negative yang ditemukan, serta banyaknya berita hoaks。Solusi yang dapat digunakan untuk mengatasi hal tersebut adalah adanya控制dii atau kesadaran dii yang tingi dari mahasiswa itsendiri。Kata Kunci: Literasi TIKmahasiswa;智能手机;sumber belajar
{"title":"Use of smartphone as ICT literacy media and learning resources among college students","authors":"Al Halim Ali Sunan, Ananda Julia Yasmin, Kholid Abdullah Harras","doi":"10.17509/jik.v20i2.46869","DOIUrl":"https://doi.org/10.17509/jik.v20i2.46869","url":null,"abstract":"This study aims to determine the extent to which students can use smartphones as ICT literacy media and learning resources. This is due to the development of increasingly advanced technology that requires the nation's generation to be able to face the challenges of the era, one of which is being able to use technologies, especially smartphones, for positive things, particularly in ICT literacy and as learning resources. The method used in this research is a descriptive method with a qualitative approach. The results of the study show that smartphones can be used as ICT literacy media and learning resources for college students. Also, students have been able to carry out ICT literacy well as evidenced by the use of existing applications on smartphones to search, obtain, and manage information, which later on this information can also be a source of learning. On the other hand, from the use of smartphones as learning and literacy media, there are also negative impacts, such as addiction and dependence on smartphones, the amount of negative content and fake news that can be found online. The solution that can be used to overcome this is the presence of self-control tools or high self-awareness from the students themselves. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana mahasiswa dapat menggunakan smartphone sebagai media literasi TIK dan sumber belajar. Hal ini dikarenakan perkembangan teknologi yang semakin maju menuntut para generasi bangsa untuk dapat menghadapi tantangan zaman, salah satunya adalah mampu menggunakan teknologi, khususnya smartphone untuk hal yang positif, utamanya dalam literasi TIK dan belajar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa smartphone dapat dijadikan sebagai media literasi TIK dan sumber belajar di kalangan mahasiswa. Selain itu, mahasiswa juga telah mampu melakukan literasi TIK dengan baik yang dibuktikan dengan penggunan aplikasi yang ada pada smartphone untuk mencari, mendapat, dan mengelola informasi, yang nantinya informasi tersebut dapat juga menjadi sumber belajar. Namun, dari penggunaan smartphone sebagai media belajar dan literasi tersebut, terdapat pula dampak negatif yang ditimbulkan, seperti kecanduan dan ketergantungan terhadap smartphone, banyaknya konten negatif yang ditemukan, serta banyaknya berita hoaks. Solusi yang dapat digunakan untuk mengatasi hal tersebut adalah adanya kontrol diri atau kesadaran diri yang tinggi dari mahasiswa itu sendiri. Kata Kunci: Literasi TIK; mahasiswa; smartphone; sumber belajar","PeriodicalId":113243,"journal":{"name":"Inovasi Kurikulum","volume":"60 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136035180","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-31DOI: 10.17509/jik.v20i2.47567
Feby Dita Pujianti, Tazkiya Weningdrya
This research adopts a quantitative approach to investigate the effect of watching Korean dramas on the use of words and speaking style in the daily lives of university students. A total of 27 respondents were selected as the sample for this study. Data were collected through a questionnaire that included questions about the students' habits of watching Korean dramas, the influence on their word usage and speaking style, as well as their motivation to further study the Korean language and culture after watching the dramas. The findings indicate that the respondents showed a high level of interest in Korean dramas, with a majority using Netflix as their primary platform for watching. On average, the respondents spent 1-4 hours per day watching Korean dramas. The research also revealed that Korean dramas had a positive contribution to enriching the respondents' vocabulary and speaking style. Although not all respondents mastered a large number of words from watching Korean dramas, some of them were able to develop a considerable command of the Korean language. Additionally, a small percentage of respondents successfully adopted the speaking style and language from the dramas. Abstrak Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk menginvestigasi pengaruh menonton drama Korea terhadap penggunaan kata dan gaya berbicara dalam kehidupan sehari-hari mahasiswa. Sebanyak 27 responden dari kalangan mahasiswa diambil sebagai sampel dalam penelitian ini. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang berisi pertanyaan tentang kebiasaan menonton drama Korea, pengaruhnya terhadap penggunaan kata dan gaya berbicara, serta motivasi mahasiswa untuk mempelajari lebih lanjut bahasa dan budaya Korea setelah menonton drama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden menunjukkan minat yang tinggi terhadap drama Korea dan mayoritas menggunakan aplikasi Netflix sebagai media utama untuk menontonnya. Rata-rata, responden menonton drama Korea selama 1-4 jam setiap harinya. Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa drama Korea memberikan kontribusi positif dalam memperkaya kosakata dan gaya berbicara mahasiswa. Meskipun tidak semua responden menguasai banyak kata-kata dari menonton drama Korea, namun masih ada sebagian responden yang mampu mengembangkan penguasaan bahasa Korea dalam jumlah yang lumayan banyak. Selain itu, sebagian kecil responden berhasil mengadopsi gaya bicara dan bahasa Korea setelah menonton drama tersebut. Kata Kunci: Drama Korea; kemampuan berbahasa; Korean wave; media pembelajaran
本研究采用定量分析的方法,探讨观看韩剧对大学生日常生活中词汇使用和说话风格的影响。本研究共选取了27名受访者作为样本。通过问卷调查收集数据,问卷内容包括学生看韩剧的习惯、对他们的用词和说话风格的影响以及看完韩剧后进一步学习韩国语言和文化的动机。调查结果显示,受访者对韩剧表现出高度的兴趣,大多数人将Netflix作为观看韩剧的主要平台。受访者平均每天花1-4个小时看韩剧。研究还发现,韩剧对丰富受访者的词汇量和说话风格有积极的贡献。虽然不是所有的受访者都通过观看韩剧掌握了大量的词汇,但其中一些人能够掌握相当多的韩国语。此外,一小部分受访者成功地采用了电视剧中的说话风格和语言。【摘要】Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk menginvestigasi pengaruh menonton drama韩国电视剧:penggunaan kata dan gaya berbicara dalam kehidupan sehari-hari mahasiswa。塞尔维亚27人回答说,达里·卡兰干·马哈西瓦·迪比拉·巴格伊·达拉姆·佩内利蒂尼。Data dikumpulkan melalui kusioner yang berisi pertananyaan tentang kebiasaan menonaya韩国,pengaruhnya terhadap penggunaan kata dan gaya berbicara, serta motivasi mahasiswa untuk mempelajari lebih lanjut bahasa dan budaya韩国setelah menonaya电视剧。Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar回应menunjukkan minat yang tinggi,韩剧《韩国市长》(韩国)应用Netflix sebagai媒体utama untuk menontonya。《Rata-rata》是韩剧《selama》的1-4集。Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa drama韩国成员kontribusi积极的dalam成员kosakata丹加亚berbicara mahasiswa。Meskipun有些semua responden menguasai banyak kata-kata达里语menonton戏剧韩国,namun masih ada sebagian responden杨mampu mengembangkan penguasaan印尼语韩国dalam jumlah杨lumayan banyak。Selain itu, sebagian kecil, behasil mengadopsi gaya bicara dan bahasa韩国setelah menondrama tersebut。Kata Kunci:戏剧韩国;kemampuan berbahasa;韩流;媒体pembelajaran
{"title":"Korean dramas as media to increase daily speaking skills in Higher Education","authors":"Feby Dita Pujianti, Tazkiya Weningdrya","doi":"10.17509/jik.v20i2.47567","DOIUrl":"https://doi.org/10.17509/jik.v20i2.47567","url":null,"abstract":"This research adopts a quantitative approach to investigate the effect of watching Korean dramas on the use of words and speaking style in the daily lives of university students. A total of 27 respondents were selected as the sample for this study. Data were collected through a questionnaire that included questions about the students' habits of watching Korean dramas, the influence on their word usage and speaking style, as well as their motivation to further study the Korean language and culture after watching the dramas. The findings indicate that the respondents showed a high level of interest in Korean dramas, with a majority using Netflix as their primary platform for watching. On average, the respondents spent 1-4 hours per day watching Korean dramas. The research also revealed that Korean dramas had a positive contribution to enriching the respondents' vocabulary and speaking style. Although not all respondents mastered a large number of words from watching Korean dramas, some of them were able to develop a considerable command of the Korean language. Additionally, a small percentage of respondents successfully adopted the speaking style and language from the dramas. Abstrak Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk menginvestigasi pengaruh menonton drama Korea terhadap penggunaan kata dan gaya berbicara dalam kehidupan sehari-hari mahasiswa. Sebanyak 27 responden dari kalangan mahasiswa diambil sebagai sampel dalam penelitian ini. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang berisi pertanyaan tentang kebiasaan menonton drama Korea, pengaruhnya terhadap penggunaan kata dan gaya berbicara, serta motivasi mahasiswa untuk mempelajari lebih lanjut bahasa dan budaya Korea setelah menonton drama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden menunjukkan minat yang tinggi terhadap drama Korea dan mayoritas menggunakan aplikasi Netflix sebagai media utama untuk menontonnya. Rata-rata, responden menonton drama Korea selama 1-4 jam setiap harinya. Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa drama Korea memberikan kontribusi positif dalam memperkaya kosakata dan gaya berbicara mahasiswa. Meskipun tidak semua responden menguasai banyak kata-kata dari menonton drama Korea, namun masih ada sebagian responden yang mampu mengembangkan penguasaan bahasa Korea dalam jumlah yang lumayan banyak. Selain itu, sebagian kecil responden berhasil mengadopsi gaya bicara dan bahasa Korea setelah menonton drama tersebut. Kata Kunci: Drama Korea; kemampuan berbahasa; Korean wave; media pembelajaran","PeriodicalId":113243,"journal":{"name":"Inovasi Kurikulum","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136035324","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-31DOI: 10.17509/jik.v20i2.53904
Lintang Putri Nurchalia, Yudis Ghifari, Jeremy Artistico Limbong, Linda Setiawati
Students majoring in Educational Technology have expertise in analyzing, designing, developing, implementing, evaluating, and managing the use of technology to help solve learning problems. However, not all Educational Technology students have the same interest in choosing a specialization. Therefore This study aims to analyze the profession of educational technology students who choose specializations according to their interests and abilities. This study used a descriptive method by interviewing three educational technology students at the Indonesian University of Education. The results of the study show that educational technology students choose specializations that suit their interests and abilities. The suitability of the specialization chosen by Educational Technology students with their interests and abilities, as well as the demands of the job market in the field of education, is an important factor influencing the profession they will take after graduation. In addition, the research results also show that educational technology students who choose specializations that suit their interests and abilities tend to be more self-confident and feel more assisted in determining the profession they will pursue after graduation. The conclusion of this study is the importance of choosing a specialization that is by the interests and abilities of educational technology students in determining the profession they will pursue after graduation. Abstrak Mahasiswa jurusan Teknologi Pendidikan memiliki keahlian dalam menganalisis, mendesain, mengembangkan, menerapkan, mengevaluasi, dan mengatur penggunaan teknologi untuk membantu menyelesaikan masalah pembelajaran. Namun, tidak semua mahasiswa Teknologi Pendidikan memiliki minat yang sama dalam memilih peminatan. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisis profesi mahasiswa teknologi pendidikan yang memilih peminatan pilihan sesuai dengan minat dan kemampuan mereka. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan mewawancarai kepada tiga orang mahasiswa teknologi pendidikan di Universitas Pendidikan Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa teknologi pendidikan memilih peminatan pilihan yang sesuai dengan minat dan kemampuan mereka. Kesesuaian peminatan yang dipilih oleh mahasiswa Teknologi Pendidikan dengan minat dan kemampuannya serta tuntutan pasar kerja di bidang pendidikan merupakan faktor penting yang mempengaruhi profesi yang akan diambil setelah lulus. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa mahasiswa teknologi pendidikan yang memilih peminatan pilihan yang sesuai dengan minat dan kemampuan mereka cenderung lebih percaya diri dan merasa lebih terbantu dalam menentukan profesi yang akan mereka tekuni setelah lulus. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pentingnya memilih peminatan pilihan yang sesuai dengan minat dan kemampuan bagi mahasiswa teknologi pendidikan dalam menentukan profesi yang akan mereka tekuni setelah lulus. Kata Kunci: peminatan; prof
教育技术专业的学生具有分析、设计、开发、实施、评估和管理技术使用以帮助解决学习问题的专业知识。然而,并不是所有的教育技术学生都对选择专业有同样的兴趣。因此,本研究旨在分析教育技术学学生根据自己的兴趣和能力选择专业的情况。本研究采用描述性研究方法,对三名印尼教育大学的教育技术专业学生进行了访谈。研究结果表明,教育技术专业的学生选择符合自己的兴趣和能力的专业。教育技术学专业的学生所选择的专业是否符合自己的兴趣和能力,以及教育领域就业市场的需求,是影响他们毕业后选择专业的重要因素。此外,研究结果还表明,选择适合自己兴趣和能力的专业的教育技术学生往往更自信,在决定毕业后从事的职业时更有帮助。本研究的结论是选择专业的重要性,这是由教育技术学生的兴趣和能力来决定他们毕业后将从事的专业。【摘要】Mahasiswa jurusan Teknologi Pendidikan memiliki keahlian dalam menganalis, mendesain, mengembangkan, menerapkan, mengevaluasi, dan mengatur penggunaan Teknologi untuk menbantu menyelesaikan masalah penbelajan。南门,南门,南门,南门,南门,南门,南门,南门,南门,南门,南门,南门。Oleh kareni penelitian ini bertujuan untuk menganalis教授mahasiswa technologii pendidikan yang memilian pilihan sesuai dengan minat dan kemampuan mereka。penpentitian ini menggunakan方法描述:在印度尼西亚pendidikan大学,pendidikan方法描述:在印度尼西亚pendidikan方法描述:在印度尼西亚pendidikan方法描述:Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa tecknologi pendidikan memilih pilihan yang sesuai dengan minat dan kemampuan mereka。kesesaian peeminatan yang dipilih oleh mahasiswa tecknologi Pendidikan dengan minat dankemamannya serta tuntunan pasar kerja di bidang Pendidikan merupakan因素为pendididikan mepparuhi教授yang akan dipilih setelah lulus。Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa mahasiswa teknologi pendidikan yang memiliatan pilihan yang sesuai dengan minatan kemampuan mereka cenderung lebih peraya diri dan merasa lebih terbantu dalam menetukan教授yang akan mereka tekuni setelah lulus。kespulpan dari penelitian ini adalah pentingnya memilian pilihan yang sessui dengan minat dan kemampuan bagi mahasiswa tecknologi pendidikan dalam menentukan教授yang akan mereka tekuni setelah lulus。Kata Kunci:恐龙;profesi;各种pendidikan
{"title":"Professional analysis of Educational Technology students with appropriate specializations","authors":"Lintang Putri Nurchalia, Yudis Ghifari, Jeremy Artistico Limbong, Linda Setiawati","doi":"10.17509/jik.v20i2.53904","DOIUrl":"https://doi.org/10.17509/jik.v20i2.53904","url":null,"abstract":"Students majoring in Educational Technology have expertise in analyzing, designing, developing, implementing, evaluating, and managing the use of technology to help solve learning problems. However, not all Educational Technology students have the same interest in choosing a specialization. Therefore This study aims to analyze the profession of educational technology students who choose specializations according to their interests and abilities. This study used a descriptive method by interviewing three educational technology students at the Indonesian University of Education. The results of the study show that educational technology students choose specializations that suit their interests and abilities. The suitability of the specialization chosen by Educational Technology students with their interests and abilities, as well as the demands of the job market in the field of education, is an important factor influencing the profession they will take after graduation. In addition, the research results also show that educational technology students who choose specializations that suit their interests and abilities tend to be more self-confident and feel more assisted in determining the profession they will pursue after graduation. The conclusion of this study is the importance of choosing a specialization that is by the interests and abilities of educational technology students in determining the profession they will pursue after graduation. Abstrak Mahasiswa jurusan Teknologi Pendidikan memiliki keahlian dalam menganalisis, mendesain, mengembangkan, menerapkan, mengevaluasi, dan mengatur penggunaan teknologi untuk membantu menyelesaikan masalah pembelajaran. Namun, tidak semua mahasiswa Teknologi Pendidikan memiliki minat yang sama dalam memilih peminatan. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisis profesi mahasiswa teknologi pendidikan yang memilih peminatan pilihan sesuai dengan minat dan kemampuan mereka. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan mewawancarai kepada tiga orang mahasiswa teknologi pendidikan di Universitas Pendidikan Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa teknologi pendidikan memilih peminatan pilihan yang sesuai dengan minat dan kemampuan mereka. Kesesuaian peminatan yang dipilih oleh mahasiswa Teknologi Pendidikan dengan minat dan kemampuannya serta tuntutan pasar kerja di bidang pendidikan merupakan faktor penting yang mempengaruhi profesi yang akan diambil setelah lulus. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa mahasiswa teknologi pendidikan yang memilih peminatan pilihan yang sesuai dengan minat dan kemampuan mereka cenderung lebih percaya diri dan merasa lebih terbantu dalam menentukan profesi yang akan mereka tekuni setelah lulus. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pentingnya memilih peminatan pilihan yang sesuai dengan minat dan kemampuan bagi mahasiswa teknologi pendidikan dalam menentukan profesi yang akan mereka tekuni setelah lulus. Kata Kunci: peminatan; prof","PeriodicalId":113243,"journal":{"name":"Inovasi Kurikulum","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136034991","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-31DOI: 10.17509/jik.v20i2.55882
Zahid Zufar At Thaariq, Muhamad Fahmi Yulianto, Reno Nurdiyanto
Indonesia is famous for its rich and diverse local wisdom. This diversity makes the wealth of human resources has the potential that can be developed in the realm of local content curriculum. It clearly aims to maintain Indonesia's cultural and natural diversity, and can be a source of local economic development and environmental sustainability. Through these considerations, this article reviews the construction of an adaptive blended curriculum (ABC) model that aims to manifest the potential of local content using a narrative approach. This implies that the author presents the results of the review based on existing literature. The review revealed the ABC Model as a curriculum construct oriented towards a combination of adaptive learning, adaptive curriculum and blended learning concepts adaptable to existing local potential. So, the submission of this model is considered important to optimize regional potential through the application of local content curriculum. Thus, this article can be used as a consideration of appropriate curriculum models that optimize the potential of local wisdom in Indonesia. Abstrak Indonesia terkenal dengan kearifan lokal yang sangat kaya dan beragam. Keberagaman ini menjadikan kekayaan sumber daya manusia memiliki potensi yang bisa dikembangkan dalam ranah kurikulum muatan lokal. Ini secara jelas bertujuan untuk mempertahankan keanekaragaman budaya dan alam Indonesia, serta dapat menjadi sumber pengembangan ekonomi lokal dan keberlanjutan lingkungan. Melalui pertimbangan tersebut, maka artikel ini meninjau konstruksi model adaptive blended curriculum (ABC) yang bertujuan untuk memanifestasikan potensi muatan lokal dengan menggunakan pendekatan naratif. Ini berarti penulis memaparkan hasil tinjauan berdasarkan literatur-literatur yang ada. Hasil tinjauan mengungkapkan Model ABC sebagai konstruk kurikulum yang berorientasi pada gabungan konsep adaptive learning, adaptive curriculum dan blended learning yang bisa diadaptasikan dengan potensi lokal yang ada. Maka, pengajuan model ini dirasa penting untuk mengoptimalkan potensi daerah melalui penerapan kurikulum muatan lokal. Dengan demikian, artikel ini bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan model kurikulum tepat guna (appropriate) yang mengoptimasi potensi kearifan lokal di Indonesia. Kata Kunci: Kurikulum muatan lokal; model ABC; model kurikulum
印度尼西亚以其丰富多样的地方智慧而闻名。这种多样性使得丰富的人力资源具有潜力,可以在地方内容课程领域得到开发。它的明确目标是保持印尼的文化和自然多样性,并可以成为当地经济发展和环境可持续性的来源。通过这些考虑,本文回顾了适应性混合课程(ABC)模式的构建,该模式旨在通过叙事方式体现本地内容的潜力。这意味着作者在现有文献的基础上提出了综述的结果。回顾表明,ABC模式是一种以适应性学习、适应性课程和适应当地现有潜力的混合学习概念相结合为导向的课程结构。因此,该模式的提交对于通过应用本地内容课程来优化区域潜力具有重要意义。因此,本文可以用来考虑适当的课程模式,以优化印尼当地智慧的潜力。【摘要】印度尼西亚terkenal dengan kearifan当地的yang sangat kaya dan beragam。Keberagaman ini menjadikan kekayaan sumber daya manusia memoriliki potensi yang bisa dikembangkan dalam ranah kurikulum muatan local。印尼国家经济委员会主席,印尼国家经济委员会主席,印尼国家经济委员会主席,印尼国家经济委员会主席,印尼国家经济委员会主席。Melalui pertimbangan于,马卡artikel ini meninjau konstruksi模型自适应混合课程(ABC)杨bertujuan为她memanifestasikan potensi muatan lokal dengan menggunakan pendekatan naratif。杨达达:我是杨达达,我是杨达达。Hasil tinjauan mengungkapkan模型ABC sebagai konstruk - kurikulum yang berorientaspada gabungan konsep适应性学习,适应性课程与混合学习yang bisa diadaptasikan dengan潜在的局部yang ada。Maka, pengajuan模型的研究表明,该模型的研究对象是一种潜在的生态系统。登甘德米克安,artikel ini bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan模型kurikulum tepat guna(适当)yang mengoptimasi潜在的kearifan印尼本地。Kata Kunci: Kurikulum muatan local;ABC模型;模型kurikulum
{"title":"Construction of an Adaptive Blended Curriculum (ABC) model in implementing local content curriculum","authors":"Zahid Zufar At Thaariq, Muhamad Fahmi Yulianto, Reno Nurdiyanto","doi":"10.17509/jik.v20i2.55882","DOIUrl":"https://doi.org/10.17509/jik.v20i2.55882","url":null,"abstract":"Indonesia is famous for its rich and diverse local wisdom. This diversity makes the wealth of human resources has the potential that can be developed in the realm of local content curriculum. It clearly aims to maintain Indonesia's cultural and natural diversity, and can be a source of local economic development and environmental sustainability. Through these considerations, this article reviews the construction of an adaptive blended curriculum (ABC) model that aims to manifest the potential of local content using a narrative approach. This implies that the author presents the results of the review based on existing literature. The review revealed the ABC Model as a curriculum construct oriented towards a combination of adaptive learning, adaptive curriculum and blended learning concepts adaptable to existing local potential. So, the submission of this model is considered important to optimize regional potential through the application of local content curriculum. Thus, this article can be used as a consideration of appropriate curriculum models that optimize the potential of local wisdom in Indonesia. Abstrak Indonesia terkenal dengan kearifan lokal yang sangat kaya dan beragam. Keberagaman ini menjadikan kekayaan sumber daya manusia memiliki potensi yang bisa dikembangkan dalam ranah kurikulum muatan lokal. Ini secara jelas bertujuan untuk mempertahankan keanekaragaman budaya dan alam Indonesia, serta dapat menjadi sumber pengembangan ekonomi lokal dan keberlanjutan lingkungan. Melalui pertimbangan tersebut, maka artikel ini meninjau konstruksi model adaptive blended curriculum (ABC) yang bertujuan untuk memanifestasikan potensi muatan lokal dengan menggunakan pendekatan naratif. Ini berarti penulis memaparkan hasil tinjauan berdasarkan literatur-literatur yang ada. Hasil tinjauan mengungkapkan Model ABC sebagai konstruk kurikulum yang berorientasi pada gabungan konsep adaptive learning, adaptive curriculum dan blended learning yang bisa diadaptasikan dengan potensi lokal yang ada. Maka, pengajuan model ini dirasa penting untuk mengoptimalkan potensi daerah melalui penerapan kurikulum muatan lokal. Dengan demikian, artikel ini bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan model kurikulum tepat guna (appropriate) yang mengoptimasi potensi kearifan lokal di Indonesia. Kata Kunci: Kurikulum muatan lokal; model ABC; model kurikulum","PeriodicalId":113243,"journal":{"name":"Inovasi Kurikulum","volume":"383 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136034996","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-31DOI: 10.17509/jik.v20i2.58887
Amsal Alhayat, Zainal Arifin
The goals and roles of education are reflected in the implementation outlined through a series of curriculum plans. Science as a learning program also has a curriculum that serves as a reference for its performance in the classroom. Therefore, it is necessary to evaluate the science curriculum to determine the achievement of the established goals, considering various aspects within it. Hence, this research aims to describe the factors that need to be considered in evaluating the science curriculum as a learning program. The research method used is Systematic Literature Review (SLR), which involves the initial stage of identifying the keywords "Evaluation of Science Curriculum" and synthesizing the results of the analysis to arrive at a general conclusion. The research findings indicate that evaluating the science curriculum needs to consider several important factors, including assessing the learning objectives, alignment with standards, relevance to students' lives, instructional effectiveness, availability of resources, stakeholder involvement, and curriculum renewal and development. However, empirical evidence is still needed to support the complexity of this research. A suggestion is to conduct similar research using the Delphi method to obtain better parameters and standards for evaluating the science curriculum by incorporating expert perspectives. AbstrakTujuan dan peran pendidikan tercermin dalam pelaksanaan yang dituangkan melalui serangkaian rencana kurikulum pembelajaran. IPA sebagai program pembelajaran juga memiliki kurikulum yang menjadi acuan dalam penyelenggaraannya di kelas. Seyogyanya kurikulum IPA tersebut perlu dilakukan evaluasi guna mengetahui ketercapaian dari tujuan yang telah ditetapkan dengan memperhatikan berbagai aspek yang ada di dalamnya. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengevaluasi kurikulum IPA sebagai program pembelajaran. Metode penelitian yang digunakan yaitu Sistematika Literatur Review (SLR) dengan tahapan yang diawali dengan identifikasi kata kunci “Evaluasi Kurikulum IPA” hingga sintesis hasil analisis untuk mendapati kesimpulan secara general. Hasil penelitian diperoleh bahwa dalam melakukan evaluasi kurikulum IPA perlu mempertimbangkan beberapa hal penting, yakni bahwa evaluasi tersebut melibatkan penilaian terhadap tujuan pembelajaran, kesesuaian dengan standar, relevansi dengan kehidupan siswa, efektivitas pembelajaran, ketersediaan sumber daya, keterlibatan stakeholder, dan pembaruan dan pengembangan kurikulum. Namun, masih dibutuhkan hasil empiris untuk mendukung kekompleksitasan penelitian ini, seperti dibutuhkan penelitian senada dengan metode delphi, hal ini dimaksudkan agar dapat memperoleh parameter dan standar evaluasi kurikulum IPA yang lebih baik dengan mempertimbangkan pandangan ahli.Kata Kunci: Evaluasi kurikulum; Ilmu Pengetahuan Alam (IPA); kurikulum Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
教育的目标和作用反映在通过一系列课程计划概述的实施中。科学作为一门学习课程,也有作为课堂表现参考的课程。因此,有必要对科学课程进行评价,以确定科学课程是否实现了既定的目标,要综合考虑科学课程的各个方面。因此,本研究旨在描述在评估科学课程作为学习计划时需要考虑的因素。本文采用的研究方法是系统文献综述法(Systematic Literature Review,简称SLR),首先确定“科学课程评价”这一关键词,然后综合分析结果得出一般性结论。研究结果表明,评估科学课程需要考虑几个重要因素,包括评估学习目标、与标准的一致性、与学生生活的相关性、教学有效性、资源的可用性、利益相关者的参与以及课程的更新和发展。然而,仍需要经验证据来支持本研究的复杂性。建议采用德尔菲法进行类似的研究,通过结合专家观点来获得更好的科学课程评价参数和标准。摘要:土娟、白杨、白杨、白杨、白杨、白杨、白杨、白杨、白杨、白杨。IPA sebagai程序pembelajaran juga memoriliki kurikulum yang menjadi acuan dalam penyelenggaraannya di kelas。印度尼西亚语:印度尼西亚语:印度尼西亚语:印度尼西亚语:印度尼西亚语:印度尼西亚语:印度尼西亚语:印度尼西亚语:印度尼西亚语:印度尼西亚语:印度尼西亚语:印度尼西亚语:印度尼西亚语:印度尼西亚语Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan halhalyang perlu diperhatikan dalam mengevaluasi kurikulum IPA sebagai程序pembelajaran。方法penelitian yang digunakan yitu系统文献综述(SLR) dengan tahapan yang diawali dengan identififikasi kata kunci“Evaluasi Kurikulum IPA”hinga sinsis分析untuk mendapati kespulan secara general。Hasil penelitian diperoleh bahwa dalam melakukan evaluasi kurikulum IPA perlu成员pertimbangkan beberapa hal penting, yakni bahwa evaluasi tersebut melibatkan penakukan terhadap tujuan penbelajan, kesesaian dengan standard, relevansi dengan kehidupan siswa, ekektivitas pembelajan, ketersediaan sumdaya, keterlibatan stakeholder, dan pembaruan dan pengembangan kurikulum。Namun, masih dibutuhkan hasil empiris untuk mendukung kekompleksitasan penelitian ini, perperti dibutuhkan penelitian senada dengan方法delphi, hal ini dimaksudkan agar dapat memperoleh参数和标准评价[IPA] yang lebih baik dengan mempertimbangkan pandangan ahli。Kata Kunci:植物的评价;Ilmu Pengetahuan Alam (IPA);ilikulum Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
{"title":"Evaluation of Science curriculum: A literature study","authors":"Amsal Alhayat, Zainal Arifin","doi":"10.17509/jik.v20i2.58887","DOIUrl":"https://doi.org/10.17509/jik.v20i2.58887","url":null,"abstract":"The goals and roles of education are reflected in the implementation outlined through a series of curriculum plans. Science as a learning program also has a curriculum that serves as a reference for its performance in the classroom. Therefore, it is necessary to evaluate the science curriculum to determine the achievement of the established goals, considering various aspects within it. Hence, this research aims to describe the factors that need to be considered in evaluating the science curriculum as a learning program. The research method used is Systematic Literature Review (SLR), which involves the initial stage of identifying the keywords \"Evaluation of Science Curriculum\" and synthesizing the results of the analysis to arrive at a general conclusion. The research findings indicate that evaluating the science curriculum needs to consider several important factors, including assessing the learning objectives, alignment with standards, relevance to students' lives, instructional effectiveness, availability of resources, stakeholder involvement, and curriculum renewal and development. However, empirical evidence is still needed to support the complexity of this research. A suggestion is to conduct similar research using the Delphi method to obtain better parameters and standards for evaluating the science curriculum by incorporating expert perspectives. AbstrakTujuan dan peran pendidikan tercermin dalam pelaksanaan yang dituangkan melalui serangkaian rencana kurikulum pembelajaran. IPA sebagai program pembelajaran juga memiliki kurikulum yang menjadi acuan dalam penyelenggaraannya di kelas. Seyogyanya kurikulum IPA tersebut perlu dilakukan evaluasi guna mengetahui ketercapaian dari tujuan yang telah ditetapkan dengan memperhatikan berbagai aspek yang ada di dalamnya. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengevaluasi kurikulum IPA sebagai program pembelajaran. Metode penelitian yang digunakan yaitu Sistematika Literatur Review (SLR) dengan tahapan yang diawali dengan identifikasi kata kunci “Evaluasi Kurikulum IPA” hingga sintesis hasil analisis untuk mendapati kesimpulan secara general. Hasil penelitian diperoleh bahwa dalam melakukan evaluasi kurikulum IPA perlu mempertimbangkan beberapa hal penting, yakni bahwa evaluasi tersebut melibatkan penilaian terhadap tujuan pembelajaran, kesesuaian dengan standar, relevansi dengan kehidupan siswa, efektivitas pembelajaran, ketersediaan sumber daya, keterlibatan stakeholder, dan pembaruan dan pengembangan kurikulum. Namun, masih dibutuhkan hasil empiris untuk mendukung kekompleksitasan penelitian ini, seperti dibutuhkan penelitian senada dengan metode delphi, hal ini dimaksudkan agar dapat memperoleh parameter dan standar evaluasi kurikulum IPA yang lebih baik dengan mempertimbangkan pandangan ahli.Kata Kunci: Evaluasi kurikulum; Ilmu Pengetahuan Alam (IPA); kurikulum Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)","PeriodicalId":113243,"journal":{"name":"Inovasi Kurikulum","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136035179","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-31DOI: 10.17509/jik.v20i2.61298
Nabilah Hendrayani, Tri Indri Hardini, Dante Darmawangsa
The variety of emerging digital technology platforms for learning French, including the Podcast platform, continues to increase. These platforms allow users to be able to learn independently. Therefore, it is essential to study the material presented in the media. This study focuses on analyzing the suitability of the material on the frenchblabla podcast with the CEFR curriculum and the Merdeka curriculum in order to improve French listening skills for level A1. The study employs qualitative methods in the form of descriptive analysis. In this study, researchers identified learning French for level A1 through the Frenchblabla podcast. The results of the study show that the relevance of the material presented in this podcast meets all the CEFR-based entry-level competency indicators, which are spread across different podcast episodes. This study concluded that the Frenchblabla podcast provides content that fully complies with the European Standards for Learning Foreign Languages (CEFR) and also answers the demands of the Merdeka Indonesia Curriculum for beginner levels, especially A1-A2 levels. Furthermore, the material for this podcast conforms to the Merdeka curriculum structure for Stage F. Therefore, the alignment and arrangement of the material make this podcast media have great potential as a learning aid that can improve students' French listening skills. Abstrak Beragamnya kemunculan platform teknologi digital untuk pembelajaran bahasa Prancis terus meningkat, salah satunya adalah platform Podcast. Platform-platform ini memungkinkan pengguna untuk dapat belajar secara mandiri. Oleh karena itu, penelaahan materi yang disajikan dalam media tersebut menjadi penting untuk dilakukan. Penelitian ini berfokus pada analisis kesesuaian materi pada podcast Frenchblabla dengan kurikulum CEFR dan kurikulum Merdeka guna meningkatkan keterampilan menyimak bahasa Prancis untuk tingkat A1. Peneliti menggunakan metode kualitatif berupa analisis deskriptif. Dalam penelitian ini, peneliti mengidentifikasi pembelajaran bahasa perancis untuk level A1 melalui podcast Frenchblabla. Hasil penelitian menunjukan bahwa relevansi materi yang disajikan dalam podcast ini memenuhi semua indikator kompetensi tingkat pemula berbasis CEFR yang tersebar dalam episode podcast yang berbeda. Penelitian ini sampai pada kesimpulan bahwa podcast Frenchblabla menyajikan konten yang sepenuhnya sesuai dengan Standar Eropa untuk Pembelajaran Bahasa Asing (CEFR) dan juga menjawab tuntutan Kurikulum Merdeka Indonesia untuk tingkat pemula, khususnya tingkat A1-A2. Lebih lanjut, materi podcast ini sesuai dengan struktur kurikulum Merdeka untuk Tahap F. Oleh karena itu, keselarasan dan penataan materi tersebut menjadikan media podcast ini memiliki potensi besar sebagai alat bantu pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan menyimak bahasa Prancis siswa. Kata Kunci: Keterampilan menyimak; kurikulum CEFR; Kurikulum Merdeka; materi pembelajaran bahasa Perancis; media pembelajaran; podc
各种新兴的学习法语的数字技术平台,包括播客平台,不断增加。这些平台让用户能够独立学习。因此,有必要研究媒体上呈现的材料。本研究的重点是分析French blabla播客上的材料与CEFR课程和默迪卡课程的适用性,以提高A1级法语听力技能。本研究采用描述性分析的定性方法。在这项研究中,研究人员确定通过Frenchblabla播客学习A1级法语。研究结果表明,本播客中呈现的材料的相关性满足所有基于cefr的入门级能力指标,这些指标分布在不同的播客集中。这项研究的结论是,Frenchblabla播客提供的内容完全符合欧洲外语学习标准(CEFR),也满足了印尼独立课程对初级水平的要求,特别是A1-A2水平。此外,本播客的材料符合默迪卡f阶段的课程结构。因此,材料的对齐和排列使得本播客媒体具有很大的潜力,可以作为学习辅助工具,提高学生的法语听力技能。摘要:salah satunya adalah平台技术,数字技术,salah satunya adalah平台播客。平台,平台,我的平台,我的平台。Oleh karena, penelahan材料,yang disajikan dalam媒体,但menjadi penting untuk dilakukan。Penelitian ini berfocus pagada分析,翻译,翻译,翻译,翻译,翻译,翻译,翻译,翻译,翻译,翻译,翻译,翻译,翻译,翻译,翻译。Peneliti menggunakan方法定性分析脚本。翻译成英语,翻译成英语,翻译成英语,翻译成英语,翻译成英语。Hasil penelitian menunjukan bahwa相关材料yang disajikan dalam podcast ini memenuhi semua指标kompetensi tingkat pemula berda CEFR yang tersebar dalam episode podcast yang berbeda。Penelitian ini sampai pada kespulpulan bahwa podcast法语blabla menyajikan konten yang sepenuhnya sesuhai denangan standard欧洲标准(CEFR) danjuga menjawab tuntunan Kurikulum Merdeka印度尼西亚untuk tingkat pemula, khususnya tingkat A1-A2。Lebih lanjut,材料播客ini sesuai dengan struktuan kurikulum Merdeka untuk . Oleh karena, keselarasan dan penataan an materiak,但menjadikan媒体播客ini memiliki潜在的潜力,在bantu pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan menimak bahasa Prancis siswa。Kata Kunci: Keterampilan menyimak;kurikulum以上;Kurikulum默迪卡;马来语;媒体pembelajaran;播客
{"title":"The conformability of french listening skills learning materials in Frenchblabla Podcasts with the CEFR curriculum and the Kurikulum Merdeka","authors":"Nabilah Hendrayani, Tri Indri Hardini, Dante Darmawangsa","doi":"10.17509/jik.v20i2.61298","DOIUrl":"https://doi.org/10.17509/jik.v20i2.61298","url":null,"abstract":"The variety of emerging digital technology platforms for learning French, including the Podcast platform, continues to increase. These platforms allow users to be able to learn independently. Therefore, it is essential to study the material presented in the media. This study focuses on analyzing the suitability of the material on the frenchblabla podcast with the CEFR curriculum and the Merdeka curriculum in order to improve French listening skills for level A1. The study employs qualitative methods in the form of descriptive analysis. In this study, researchers identified learning French for level A1 through the Frenchblabla podcast. The results of the study show that the relevance of the material presented in this podcast meets all the CEFR-based entry-level competency indicators, which are spread across different podcast episodes. This study concluded that the Frenchblabla podcast provides content that fully complies with the European Standards for Learning Foreign Languages (CEFR) and also answers the demands of the Merdeka Indonesia Curriculum for beginner levels, especially A1-A2 levels. Furthermore, the material for this podcast conforms to the Merdeka curriculum structure for Stage F. Therefore, the alignment and arrangement of the material make this podcast media have great potential as a learning aid that can improve students' French listening skills. Abstrak Beragamnya kemunculan platform teknologi digital untuk pembelajaran bahasa Prancis terus meningkat, salah satunya adalah platform Podcast. Platform-platform ini memungkinkan pengguna untuk dapat belajar secara mandiri. Oleh karena itu, penelaahan materi yang disajikan dalam media tersebut menjadi penting untuk dilakukan. Penelitian ini berfokus pada analisis kesesuaian materi pada podcast Frenchblabla dengan kurikulum CEFR dan kurikulum Merdeka guna meningkatkan keterampilan menyimak bahasa Prancis untuk tingkat A1. Peneliti menggunakan metode kualitatif berupa analisis deskriptif. Dalam penelitian ini, peneliti mengidentifikasi pembelajaran bahasa perancis untuk level A1 melalui podcast Frenchblabla. Hasil penelitian menunjukan bahwa relevansi materi yang disajikan dalam podcast ini memenuhi semua indikator kompetensi tingkat pemula berbasis CEFR yang tersebar dalam episode podcast yang berbeda. Penelitian ini sampai pada kesimpulan bahwa podcast Frenchblabla menyajikan konten yang sepenuhnya sesuai dengan Standar Eropa untuk Pembelajaran Bahasa Asing (CEFR) dan juga menjawab tuntutan Kurikulum Merdeka Indonesia untuk tingkat pemula, khususnya tingkat A1-A2. Lebih lanjut, materi podcast ini sesuai dengan struktur kurikulum Merdeka untuk Tahap F. Oleh karena itu, keselarasan dan penataan materi tersebut menjadikan media podcast ini memiliki potensi besar sebagai alat bantu pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan menyimak bahasa Prancis siswa. Kata Kunci: Keterampilan menyimak; kurikulum CEFR; Kurikulum Merdeka; materi pembelajaran bahasa Perancis; media pembelajaran; podc","PeriodicalId":113243,"journal":{"name":"Inovasi Kurikulum","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136035329","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}