Aurelia Elvina Damayanti, Paulus Subiyanto, Dita Hanna Febriani
{"title":"Hubungan Dukungan Keluarga dengan Perilaku Self- Management Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Prolanis Puskesmas Depok III","authors":"Aurelia Elvina Damayanti, Paulus Subiyanto, Dita Hanna Febriani","doi":"10.35874/jkp.v21i2.1295","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Diabetes melitus merupakan penyakit tidak menular yang sering ditemui di rawat jalan Puskesmas di Daerah Istimewa Yogyakarta. Penyakit ini ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah yang membutuhkan pengendalian di sepanjang kehidupannya. Beberapa bukti ilmiah menunjukkan bahwa kunci keberhasilan pengendalian diabetes adalah pada self-management yaitu tujuh perilaku self-care yang membutuhkan dukungan keluarga untuk mencegah komplikasi yang tidak diharapkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik responden, gambaran dukungan keluarga & perilaku self-management serta hubungan dukungan keluarga dengan perilaku self-management pasien diabetes melitus (DM) tipe 2 di Prolanis Puskesmas Depok III. Metode penelitian menggunakan studi deskriptif korelasi dengan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah Diabetes Self-Management Instrument (DSMI) & Hensarling Diabetes Family Support Scale (HDFSS). Sebanyak 106 responden berpartisipasi dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 76.4% adalah perempuan, rerata usia 61 tahun (40-73 tahun), 38,8% memiliki pendidikan terakhir SMA, dan 77.4% memiliki penghasilan bulanan keluarga < Rp 2.000.000,-. Nilai median dukungan keluarga adalah 97 (62-116) dan nilai median perilaku self-management 115.5 (69-139). Hasil uji statistik didapatkan hubungan yang signifikan, positif, dan kuat antara dukungan keluarga dengan perilaku self-management pada pasien DM tipe 2 (p-value=0.000; r=0.628). Dibutuhkan intervensi self-management oleh tenaga kesehatan yang terlatih dan kompeten dengan melibatkan peran keluarga untuk terus mempertahankan dan memperbaiki gaya hidup yang lebih sehat. Upaya berkelanjutan ini penting dilakukan untuk mencapai kontrol glikemik yang optimal dan mencegah komplikasi yang tidak diharapkan.
 
 Kata Kunci: Dukungan Keluarga, Self-Management Diabetes, Diabetes
","PeriodicalId":53389,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Indonesia","volume":"49 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Keperawatan Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35874/jkp.v21i2.1295","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"Q4","JCRName":"Health Professions","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Diabetes melitus merupakan penyakit tidak menular yang sering ditemui di rawat jalan Puskesmas di Daerah Istimewa Yogyakarta. Penyakit ini ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah yang membutuhkan pengendalian di sepanjang kehidupannya. Beberapa bukti ilmiah menunjukkan bahwa kunci keberhasilan pengendalian diabetes adalah pada self-management yaitu tujuh perilaku self-care yang membutuhkan dukungan keluarga untuk mencegah komplikasi yang tidak diharapkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik responden, gambaran dukungan keluarga & perilaku self-management serta hubungan dukungan keluarga dengan perilaku self-management pasien diabetes melitus (DM) tipe 2 di Prolanis Puskesmas Depok III. Metode penelitian menggunakan studi deskriptif korelasi dengan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah Diabetes Self-Management Instrument (DSMI) & Hensarling Diabetes Family Support Scale (HDFSS). Sebanyak 106 responden berpartisipasi dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 76.4% adalah perempuan, rerata usia 61 tahun (40-73 tahun), 38,8% memiliki pendidikan terakhir SMA, dan 77.4% memiliki penghasilan bulanan keluarga < Rp 2.000.000,-. Nilai median dukungan keluarga adalah 97 (62-116) dan nilai median perilaku self-management 115.5 (69-139). Hasil uji statistik didapatkan hubungan yang signifikan, positif, dan kuat antara dukungan keluarga dengan perilaku self-management pada pasien DM tipe 2 (p-value=0.000; r=0.628). Dibutuhkan intervensi self-management oleh tenaga kesehatan yang terlatih dan kompeten dengan melibatkan peran keluarga untuk terus mempertahankan dan memperbaiki gaya hidup yang lebih sehat. Upaya berkelanjutan ini penting dilakukan untuk mencapai kontrol glikemik yang optimal dan mencegah komplikasi yang tidak diharapkan.
Kata Kunci: Dukungan Keluarga, Self-Management Diabetes, Diabetes