L. Pratiwi, G. P. Ganda Putra, I. G. A. Lani Triani
{"title":"Aktivitas Antioksidan Ekstrak Menggunakan Metode Microwave Assisted Extraction Pada Variasi Waktu Dan Daya","authors":"L. Pratiwi, G. P. Ganda Putra, I. G. A. Lani Triani","doi":"10.24843/jrma.2023.v11.i04.p01","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The processing of cocoa produce by-product 70-75% of the cocoa pod husk. Cocoa pod husk contains phenol compounds that have the potential to be a source of natural antioxidants that can be obtained through the extraction process. One of the extraction methods that can be used is the Microwave Assisted Extraction (MAE) method. This research was conducted to determine the effect to time and extraction power using Microwave Assisted Extraction (MAE) on the characteristics of cocoa pod husk extract and to obtain the best combination time and extraction power using Microwave Assisted Extraction (MAE) that can produce cocoa pod husk extract as a source of antioxidants. The experimental design used in this research was a factorial randomized block design, which are grouped into 2 groups based on the implementation time and consisted of two factors. The first factor was the time of extractions which consisted of 5 level that namely 2, 4, 6, 8, and 10 minutes. The second factor was the power of extraction which consisted of 2 level namely 450 and 600 watt. The data were analyzed by analysis of variance and continued with Tukey test. The result showed that the time and extraction power using Microwave Assisted Extraction (MAE) and their interactions had a very significant effect on yield, total phenol, total flavonoid and antioxidant capacity of cocoa pod husk extract. From the index effectiveness test, the best treatment was extraction by time 6 minutes and power 600 watt with characteristic yield was 8,36 ± 0,06%, total phenol was 41,29 ± 0,40 mg GAE/g extract, total flavonoid was 36,97 ± 0,30 mg QE/g extract, antioxidant capacity was 16,33 ± 0,27 mg GAEAC/g extract. \nKeywords : Time extraction, power extraction, antioxidants, extraction, cocoa pod husk \nProses pengolahan buah kakao menghasilkan hasil samping kulit buah kakao sebesar 70-75%. Kulit buah kakao mengandung senyawa fenol yang berpotensi sebagai sumber antioksidan alami yang dapat diperoleh melalui proses ekstraksi. Salah satu metode ekstraksi yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan metode Microwave Assisted Extraction (MAE). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh waktu dan daya pada ekstraksi menggunakan metode Microwave Assisted Extraction (MAE) terhadap karakteristik ekstrak kulit buah kakao serta menentukan kombinasi perlakuan waktu dan daya pada ekstraksi menggunakan metode Microwave Assisted Extraction (MAE) terbaik yang dapat menghasilkan ekstrak kulit buah kakao sebagai sumber antioksidan. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok faktorial yang dikelompokkan menjadi 2 kelompok berdasarkan waktu pelaksanaan dan terdiri dari dua faktor. Faktor pertama adalah waktu ekstraksi yang terdiri dari 5 taraf yaitu 2, 4, 6, 8 dan 10 menit. Faktor kedua adalah daya ekstraksi yang terdiri dari 2 taraf yaitu 450 dan 600 watt. Data dianalisis dengan analisis varian dan dilanjutkan dengan uji BNJ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu dan daya pada ekstraksi menggunakan metode Microwave Assisted Extraction (MAE) serta interaksinya berpengaruh sangat nyata terhadap rendemen, total fenol, total flavonoid dan kapasitas antioksidan. Dari uji indeks efektivitas diperoleh perlakuan terbaik adalah ekstraksi dengan waktu 6 menit dan daya 600 watt dengan karakteristik rendemen sebesar 8,36 ± 0,06%, total fenol sebesar 41,29 ± 0,40 mg GAE/g, total flavonoid sebesar 36,97 ± 0,30 mg QE/g dan kapasitas antioksidan sebesar 16,33 ± 0,27 mg GAEAC/g ekstrak. \nKata kunci : Waktu ekstraksi, daya ekstraksi, antioksidan, ekstraksi, kulit buah kakao","PeriodicalId":17779,"journal":{"name":"JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN AGROINDUSTRI","volume":"41 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-12-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN AGROINDUSTRI","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24843/jrma.2023.v11.i04.p01","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
The processing of cocoa produce by-product 70-75% of the cocoa pod husk. Cocoa pod husk contains phenol compounds that have the potential to be a source of natural antioxidants that can be obtained through the extraction process. One of the extraction methods that can be used is the Microwave Assisted Extraction (MAE) method. This research was conducted to determine the effect to time and extraction power using Microwave Assisted Extraction (MAE) on the characteristics of cocoa pod husk extract and to obtain the best combination time and extraction power using Microwave Assisted Extraction (MAE) that can produce cocoa pod husk extract as a source of antioxidants. The experimental design used in this research was a factorial randomized block design, which are grouped into 2 groups based on the implementation time and consisted of two factors. The first factor was the time of extractions which consisted of 5 level that namely 2, 4, 6, 8, and 10 minutes. The second factor was the power of extraction which consisted of 2 level namely 450 and 600 watt. The data were analyzed by analysis of variance and continued with Tukey test. The result showed that the time and extraction power using Microwave Assisted Extraction (MAE) and their interactions had a very significant effect on yield, total phenol, total flavonoid and antioxidant capacity of cocoa pod husk extract. From the index effectiveness test, the best treatment was extraction by time 6 minutes and power 600 watt with characteristic yield was 8,36 ± 0,06%, total phenol was 41,29 ± 0,40 mg GAE/g extract, total flavonoid was 36,97 ± 0,30 mg QE/g extract, antioxidant capacity was 16,33 ± 0,27 mg GAEAC/g extract.
Keywords : Time extraction, power extraction, antioxidants, extraction, cocoa pod husk
Proses pengolahan buah kakao menghasilkan hasil samping kulit buah kakao sebesar 70-75%. Kulit buah kakao mengandung senyawa fenol yang berpotensi sebagai sumber antioksidan alami yang dapat diperoleh melalui proses ekstraksi. Salah satu metode ekstraksi yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan metode Microwave Assisted Extraction (MAE). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh waktu dan daya pada ekstraksi menggunakan metode Microwave Assisted Extraction (MAE) terhadap karakteristik ekstrak kulit buah kakao serta menentukan kombinasi perlakuan waktu dan daya pada ekstraksi menggunakan metode Microwave Assisted Extraction (MAE) terbaik yang dapat menghasilkan ekstrak kulit buah kakao sebagai sumber antioksidan. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok faktorial yang dikelompokkan menjadi 2 kelompok berdasarkan waktu pelaksanaan dan terdiri dari dua faktor. Faktor pertama adalah waktu ekstraksi yang terdiri dari 5 taraf yaitu 2, 4, 6, 8 dan 10 menit. Faktor kedua adalah daya ekstraksi yang terdiri dari 2 taraf yaitu 450 dan 600 watt. Data dianalisis dengan analisis varian dan dilanjutkan dengan uji BNJ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu dan daya pada ekstraksi menggunakan metode Microwave Assisted Extraction (MAE) serta interaksinya berpengaruh sangat nyata terhadap rendemen, total fenol, total flavonoid dan kapasitas antioksidan. Dari uji indeks efektivitas diperoleh perlakuan terbaik adalah ekstraksi dengan waktu 6 menit dan daya 600 watt dengan karakteristik rendemen sebesar 8,36 ± 0,06%, total fenol sebesar 41,29 ± 0,40 mg GAE/g, total flavonoid sebesar 36,97 ± 0,30 mg QE/g dan kapasitas antioksidan sebesar 16,33 ± 0,27 mg GAEAC/g ekstrak.
Kata kunci : Waktu ekstraksi, daya ekstraksi, antioksidan, ekstraksi, kulit buah kakao