Karakteristik Sendi Siku Anjing Kintamani Dengan Teknik Pencitraan Radiografi

Fitria Senja Murtiningrum, S. Widodo, R. H. Soehartono, D. Rahmiati, Deni Noviana
{"title":"Karakteristik Sendi Siku Anjing Kintamani Dengan Teknik Pencitraan Radiografi","authors":"Fitria Senja Murtiningrum, S. Widodo, R. H. Soehartono, D. Rahmiati, Deni Noviana","doi":"10.19087/jveteriner.2022.23.4.474","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Anjing kintamani adalah plasma nutfah asli Indonesia yang sangat berpotensi untuk dikembangkan. Anjing kintamani telah terdaftar secara resmi sebagai Indonesian native world dog oleh Fédération Cynologique Internationale (FCI) pada 20 Februari 2019 dengan nama ras Anjing Kintamani-Bali. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi radiogram sendi siku pada anjing kintamani. Sampel yang digunakan adalah radiogram dari 34 ekor anjing kintamani berumur 12 sampai 24 bulan, yang terdiri dari 19 ekor anjing jantan dan 15 ekor anjing betina. Radiogram kaki depan diambil dengan dua posisi pengambilan, yaitu mediolateral flexion 15° dan cranicaudal pronation 15°. Radiogram diambil dengan digital dan computerized radiografi, kemudian dilakukan interpretasi dan analisis menggunakan software Digimizer. Interpretasi sendi siku anjing kintamani dilakukan secara deskriptif berdasarkan adanya lesi primer dan atau osteoarthrosis. Selanjutnya dilakukan analisis secara kualitatif mengenai struktur anatomi normal sendi siku anjing kintamani sesuai standar yang ditetapkan oleh FCI. Berdasarkan skor penilaian FCI untuk kaki depan, 33 ekor anjing kintamani dinilai normal (FCI grade 0). Hanya satu ekor anjing kintamani yang dinilai axmengalami elbow dysplasia ringan (FCI grade 1), yang ditunjukkan dengan adanya osteofit <2 mm. Pengetahuan lengkap mengenai interpretasi radiografi sendi siku sangat diperlukan dalam menentukan prognosis elbow dysplasia dalam rangka mendukung upaya pengembangbiakan anjing kintamani sebagai anjing asli pertama Indonesia yang diakui sebagai anjing ras dunia (the first Indonesian native world dog).","PeriodicalId":17749,"journal":{"name":"Jurnal Veteriner","volume":"69 4","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Veteriner","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.19087/jveteriner.2022.23.4.474","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Anjing kintamani adalah plasma nutfah asli Indonesia yang sangat berpotensi untuk dikembangkan. Anjing kintamani telah terdaftar secara resmi sebagai Indonesian native world dog oleh Fédération Cynologique Internationale (FCI) pada 20 Februari 2019 dengan nama ras Anjing Kintamani-Bali. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi radiogram sendi siku pada anjing kintamani. Sampel yang digunakan adalah radiogram dari 34 ekor anjing kintamani berumur 12 sampai 24 bulan, yang terdiri dari 19 ekor anjing jantan dan 15 ekor anjing betina. Radiogram kaki depan diambil dengan dua posisi pengambilan, yaitu mediolateral flexion 15° dan cranicaudal pronation 15°. Radiogram diambil dengan digital dan computerized radiografi, kemudian dilakukan interpretasi dan analisis menggunakan software Digimizer. Interpretasi sendi siku anjing kintamani dilakukan secara deskriptif berdasarkan adanya lesi primer dan atau osteoarthrosis. Selanjutnya dilakukan analisis secara kualitatif mengenai struktur anatomi normal sendi siku anjing kintamani sesuai standar yang ditetapkan oleh FCI. Berdasarkan skor penilaian FCI untuk kaki depan, 33 ekor anjing kintamani dinilai normal (FCI grade 0). Hanya satu ekor anjing kintamani yang dinilai axmengalami elbow dysplasia ringan (FCI grade 1), yang ditunjukkan dengan adanya osteofit <2 mm. Pengetahuan lengkap mengenai interpretasi radiografi sendi siku sangat diperlukan dalam menentukan prognosis elbow dysplasia dalam rangka mendukung upaya pengembangbiakan anjing kintamani sebagai anjing asli pertama Indonesia yang diakui sebagai anjing ras dunia (the first Indonesian native world dog).
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
金塔马尼犬肘关节的特征与射线成像技术
金塔马尼犬是具有巨大发展潜力的印度尼西亚本土种质。2019 年 2 月 20 日,国际犬业联合会(FCI)将金塔马尼犬正式注册为印尼本土世界名犬,品种名为金塔马尼-巴厘犬。本研究旨在评估金塔马尼犬的肘关节放射线照片。所使用的样本是 34 只年龄在 12 到 24 个月之间的金塔玛尼犬的放射线照片,其中包括 19 只雄性犬和 15 只雌性犬。前肢的射线照片在两个位置拍摄,分别是内外侧屈15°和颅顶前倾15°。射线照片采用数字和计算机放射摄影技术拍摄,然后使用 Digimizer 软件进行解读和分析。对金塔马尼犬肘关节的解读是根据是否存在原发性病变或骨关节病进行描述性分析的。此外,还根据 FCI 制定的标准,对金塔马尼犬肘关节的正常解剖结构进行了定性分析。根据 FCI 对前肢的评估得分,33 只金塔马尼犬被评估为正常(FCI 0 级)。只有一只金塔马尼犬被评估为轻度肘关节发育不良(FCI 1 级),表现为骨质增生小于 2 毫米。在确定肘关节发育不良的预后时,需要对肘关节X光片的判读有全面的了解,以支持作为印度尼西亚第一种本土世界名犬的金塔马尼犬的繁育工作。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
审稿时长
24 weeks
期刊最新文献
Article Review: Identifications and Geographic Distribution of Six Anisakis Species (Nematoda: Anisakidae) in Indonesia Multidimensional Analyses of Motivations for Pig Farming by the Residents of Kupang, Nusa Tenggara Timur, Indonesia Histomorfometri Limpa Ikan Nila Merah (Oreochromis niloticus) yang Dibudidayakan dengan Aerasi dan Filtrasi Berbeda Total Eritrosit, Kadar Hemoglobin, Nilai Hematokrit, dan Indeks Eritrosit Anjing Penderita Dermatitis Atopik Pascaterapi dengan Eco Enzyme Respons Imun Mencit terhadap Vaksin DNA Virus Demam Babi Afrika A224L dan A276R dengan Enkapsulasi Lipofektamin, Kolesterol dan Polimer
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1