H. Pisestyani, Denny Widya Lukman, H. Latif, M. Sudarwanto
{"title":"Keberadaan Escherichia coli Extended Spectrum β-lactamase Resistan Antibiotik di Peternakan Sapi Perah Cijeruk, Bogor","authors":"H. Pisestyani, Denny Widya Lukman, H. Latif, M. Sudarwanto","doi":"10.19087/jveteriner.2022.23.4.505","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kontaminasi Echerichia. coli penghasil Extended spectrum β-lactamase (ESBL) pada susu dapat menyebabkan masalah kesehatan masyarakat. Penggunaan antibiotik pada hewan ternak yang tidak bijak berimplikasi pada kemunculan bentuk baru dari bakteri multi-resistan yang dapat menginfeksi manusia melalui makanan (foodborne diseases). Bakteri E. coli ESBL resistan terhadap antibiotik β-laktam (termasuk penisilin dan turunan ke-3 dan ke-4 dari sefalosporin ). Penelitian ini bertujuan menganalisis fenotipe E. coli ESBL yang resistan antibiotik mulai dari lingkungan peternakan, pemerah, sapi perah, susu yang dihasilkan dan susu pasteurisasi yang dijual oleh masyarakat di sekitar peternakan. Penelitian dilaksanakan pada peternakan sapi perah di Kecamatan Cijeruk Kabupaten Bogor. ESBL Ec Tricycle merupakan metode yang digunakan untuk analisis fenotipe, terdiri atas pengujian presumtif atau praduga menggunakan media tryptone bile x-glucuronide (TBX) dan MacConkey agar (MCA) yang ditambahkan antibiotik cefotaxim 4 µg/mL serta konfirmasi E. coli ESBL. Pengujian biokimia indol pada agar sulfite indole motility (SIM) dan double disk diffusion test pada Mueller Hinton agar (MHA) untuk mengidentifikasi E. coli ESBL. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini, yaitu tidak ditemukan E. coli ESBL pada sampel air, air limbah, swab tangan pemerah, swab puting, dan susu individu. Bakteri E . colipenghasil ESBL teridentifikasi dari sampel yang berasal dari susu kandang (2/10) dan susu pasteurisasi (2/10) yang berasal dari peternakan yang sama. Bakteri E. coli ESBL kemungkinan berasal dari susu sapi lainnya dalam satu kandang yang tidak terpilih sebagai sampel dalam penelitian ini dan kontaminasi dari peralatan yang tidak dibersihkan dengan baik maupun dari peternak atau pengolah susu pasteurisasi. Bakteri E. coli ESBL telah resistan terhadap delapan jenis antibiotik (ampisilin, sefotaksim, seftazidim, sefpodoksim, sefalotin, streptomisin, azitromisin, enrofloksasin). Bakteri E. coli ESBL yang multidrug resistant merupakan salah penyakit karena agen terbawa oleh makanan (foodborne diseases) yang merupakan ancaman kesehatan bagi masyarakat.","PeriodicalId":17749,"journal":{"name":"Jurnal Veteriner","volume":"105 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Veteriner","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.19087/jveteriner.2022.23.4.505","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Kontaminasi Echerichia. coli penghasil Extended spectrum β-lactamase (ESBL) pada susu dapat menyebabkan masalah kesehatan masyarakat. Penggunaan antibiotik pada hewan ternak yang tidak bijak berimplikasi pada kemunculan bentuk baru dari bakteri multi-resistan yang dapat menginfeksi manusia melalui makanan (foodborne diseases). Bakteri E. coli ESBL resistan terhadap antibiotik β-laktam (termasuk penisilin dan turunan ke-3 dan ke-4 dari sefalosporin ). Penelitian ini bertujuan menganalisis fenotipe E. coli ESBL yang resistan antibiotik mulai dari lingkungan peternakan, pemerah, sapi perah, susu yang dihasilkan dan susu pasteurisasi yang dijual oleh masyarakat di sekitar peternakan. Penelitian dilaksanakan pada peternakan sapi perah di Kecamatan Cijeruk Kabupaten Bogor. ESBL Ec Tricycle merupakan metode yang digunakan untuk analisis fenotipe, terdiri atas pengujian presumtif atau praduga menggunakan media tryptone bile x-glucuronide (TBX) dan MacConkey agar (MCA) yang ditambahkan antibiotik cefotaxim 4 µg/mL serta konfirmasi E. coli ESBL. Pengujian biokimia indol pada agar sulfite indole motility (SIM) dan double disk diffusion test pada Mueller Hinton agar (MHA) untuk mengidentifikasi E. coli ESBL. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini, yaitu tidak ditemukan E. coli ESBL pada sampel air, air limbah, swab tangan pemerah, swab puting, dan susu individu. Bakteri E . colipenghasil ESBL teridentifikasi dari sampel yang berasal dari susu kandang (2/10) dan susu pasteurisasi (2/10) yang berasal dari peternakan yang sama. Bakteri E. coli ESBL kemungkinan berasal dari susu sapi lainnya dalam satu kandang yang tidak terpilih sebagai sampel dalam penelitian ini dan kontaminasi dari peralatan yang tidak dibersihkan dengan baik maupun dari peternak atau pengolah susu pasteurisasi. Bakteri E. coli ESBL telah resistan terhadap delapan jenis antibiotik (ampisilin, sefotaksim, seftazidim, sefpodoksim, sefalotin, streptomisin, azitromisin, enrofloksasin). Bakteri E. coli ESBL yang multidrug resistant merupakan salah penyakit karena agen terbawa oleh makanan (foodborne diseases) yang merupakan ancaman kesehatan bagi masyarakat.