Erwan Komara, Hayun Setiawan, Nurhaeni Sikki, Hersusetiyati Hersusetiyati, K. Kosasih, Vip Paramarta, Deni Nurdyana Hadimin, A. Pratiwi, Norikazu Suzuki, Akmal Fauzi Yudistira, Sri Dati Octaviani
{"title":"DISEMINASI DAN EDUKASI PENGELOLAAN SAMPAH JAMAAH MASJID KELURAHAN SARIJADI KOTA BANDUNG","authors":"Erwan Komara, Hayun Setiawan, Nurhaeni Sikki, Hersusetiyati Hersusetiyati, K. Kosasih, Vip Paramarta, Deni Nurdyana Hadimin, A. Pratiwi, Norikazu Suzuki, Akmal Fauzi Yudistira, Sri Dati Octaviani","doi":"10.32897/abdimasusb.v4i2.2982","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Sampah masih menjadi barang buangan yang belum termanfaatkan secara ekonomis. Padahal masih ada sampah yang berpotensi ekonomis yang jumlahnya mencapai 13,2 juta ton atau 72,5%, terdiri dari 54,3% sampah organik dan 18,2% sampah anorganik. Hal ini ada hubungannya dengan tingkat kesadaran dan pola perilaku masyarakat terhadap sampah tersebut. Oleh karena itu, Tim PKM memandang perlu diadakan satu gerakan penyadaran dan penambahan wawasan masyarakat tentang sampah, sehingga pola perilaku mereka terhadap sampah menjadi lebih baik. Metode yang digunakan adalah metode diseminasi dan edukasi melalui penyuluhan, pembimbingan, dan pengarahan. Hasil pelaksanaan PKM menunjukkan ada perubahan perilaku pada sebagian masyarakat terhadap sampah. Hal ini ditunjukkan dengan kemauan mereka dalam memilih-memilah sampah dan memisah-misahkannya menjadi empat golongan. Golongan 1, sampah plastik; golongan 2, sampah kertas; golongan 3, sampah anorganik; dan golongan 4, sampah residu. Sampah golongan 1 dan 2 diberikan kepada pemulung. Sampah golongan 3 dimasukan ke biopori. Adapun sampah golongan 4 dibuang ke TPS atau TPA. Dengan demikian ada pengurangan jumlah sampah yang dibuang dan interval pembuangan sampah lebih jarang dari 2-3 hari 1 kali menjadi 1 bulan 1 kali.","PeriodicalId":303055,"journal":{"name":"Jurnal Abdimas Sang Buana","volume":"12 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Abdimas Sang Buana","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32897/abdimasusb.v4i2.2982","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Sampah masih menjadi barang buangan yang belum termanfaatkan secara ekonomis. Padahal masih ada sampah yang berpotensi ekonomis yang jumlahnya mencapai 13,2 juta ton atau 72,5%, terdiri dari 54,3% sampah organik dan 18,2% sampah anorganik. Hal ini ada hubungannya dengan tingkat kesadaran dan pola perilaku masyarakat terhadap sampah tersebut. Oleh karena itu, Tim PKM memandang perlu diadakan satu gerakan penyadaran dan penambahan wawasan masyarakat tentang sampah, sehingga pola perilaku mereka terhadap sampah menjadi lebih baik. Metode yang digunakan adalah metode diseminasi dan edukasi melalui penyuluhan, pembimbingan, dan pengarahan. Hasil pelaksanaan PKM menunjukkan ada perubahan perilaku pada sebagian masyarakat terhadap sampah. Hal ini ditunjukkan dengan kemauan mereka dalam memilih-memilah sampah dan memisah-misahkannya menjadi empat golongan. Golongan 1, sampah plastik; golongan 2, sampah kertas; golongan 3, sampah anorganik; dan golongan 4, sampah residu. Sampah golongan 1 dan 2 diberikan kepada pemulung. Sampah golongan 3 dimasukan ke biopori. Adapun sampah golongan 4 dibuang ke TPS atau TPA. Dengan demikian ada pengurangan jumlah sampah yang dibuang dan interval pembuangan sampah lebih jarang dari 2-3 hari 1 kali menjadi 1 bulan 1 kali.