Pelatihan Konselor Kader Posyandu Remaja tentang Kepatuhan Minum Tablet Tambah Darah dan Pencegahan Anemia di SMAN 01 Motui, Kecamatan Motui, Kabupaten Konawe Utara
Rasmaniar Rasmaniar, Euis Nurlaela, Sri Yunanci V Gobel
{"title":"Pelatihan Konselor Kader Posyandu Remaja tentang Kepatuhan Minum Tablet Tambah Darah dan Pencegahan Anemia di SMAN 01 Motui, Kecamatan Motui, Kabupaten Konawe Utara","authors":"Rasmaniar Rasmaniar, Euis Nurlaela, Sri Yunanci V Gobel","doi":"10.36990/jippm.v3i2.1214","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pemberian pelatihan dan edukasi bagi kader posyandu remaja diharapkan dapat dijadikan sebagai bekal dalam memberikan pelayanan kepada remaja peserta posyandu dengan harapan mentrasfer ilmunya kepada teman sebayanya. Metode pengabdian mayarakat ini terlebih dahulu diberikan pretest, kemudian memberikan konseling gizi dan praktik cara melakukan konseling gizi selanjutnya diberikan posttest dan evaluasi. Hasil pengadian masyarakat didapatkan terjadi peningkatan pengetahuan kader posyandu remaja dari rata-rata skor 8,8, meningkat menjadi 13,2 dan sebanyak 64% berpengetahuan cukup sebelum pelatihan meningkat menjadi 100,0% berpengetahuan cukup saat posttest. Sedangkan keterampilan juga terjadi peningkatan dari rata-rata 4,2, menigkat menjadi 9,4, sebelum pelatihan semua (100,0%) kader posyandu remaja tidak terampil, setelah pelatihan (posttest) sebagian besar (68,0%) kader posyandu remaja terampil dalam melakukan konseling gizi. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pengetahuan dan keterampilan kader posyandu remaja sebelum dan sesudah pelatihan. peningkatan kemampuan kader posyandu remaja dalam kegaiatan pengabdian masyarakat ini, dapat disebabkan adanya bimbingan yang diberikan pada saat praktik dari pengajar dalam hal ini pemateri dosen-dosen jurusan gizi, selain itu media yang digunakan yakni flipchart dapat membantu memahami materi yang disampaikan. Kegiatan ini berimplikasi pada kader kesehatan dengan mendorong kader posyandu remaja dalam mengupayakan peningkatan status kesehatan dengan usaha yang inovatif.","PeriodicalId":415012,"journal":{"name":"Jurnal Inovasi, Pemberdayaan dan Pengabdian Masyarakat","volume":"12 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Inovasi, Pemberdayaan dan Pengabdian Masyarakat","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36990/jippm.v3i2.1214","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Pemberian pelatihan dan edukasi bagi kader posyandu remaja diharapkan dapat dijadikan sebagai bekal dalam memberikan pelayanan kepada remaja peserta posyandu dengan harapan mentrasfer ilmunya kepada teman sebayanya. Metode pengabdian mayarakat ini terlebih dahulu diberikan pretest, kemudian memberikan konseling gizi dan praktik cara melakukan konseling gizi selanjutnya diberikan posttest dan evaluasi. Hasil pengadian masyarakat didapatkan terjadi peningkatan pengetahuan kader posyandu remaja dari rata-rata skor 8,8, meningkat menjadi 13,2 dan sebanyak 64% berpengetahuan cukup sebelum pelatihan meningkat menjadi 100,0% berpengetahuan cukup saat posttest. Sedangkan keterampilan juga terjadi peningkatan dari rata-rata 4,2, menigkat menjadi 9,4, sebelum pelatihan semua (100,0%) kader posyandu remaja tidak terampil, setelah pelatihan (posttest) sebagian besar (68,0%) kader posyandu remaja terampil dalam melakukan konseling gizi. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pengetahuan dan keterampilan kader posyandu remaja sebelum dan sesudah pelatihan. peningkatan kemampuan kader posyandu remaja dalam kegaiatan pengabdian masyarakat ini, dapat disebabkan adanya bimbingan yang diberikan pada saat praktik dari pengajar dalam hal ini pemateri dosen-dosen jurusan gizi, selain itu media yang digunakan yakni flipchart dapat membantu memahami materi yang disampaikan. Kegiatan ini berimplikasi pada kader kesehatan dengan mendorong kader posyandu remaja dalam mengupayakan peningkatan status kesehatan dengan usaha yang inovatif.