{"title":"Efektivitas penyembuhan luka bakar menggunakan salep ekstrak etanol daun ciplukan (Physalis angulata L.) pada kelinci","authors":"Cindy Marlina Tambunan, Gabena Indrayani Dalimunthe, Minda Sari Lubis, Rafita Yuniarti","doi":"10.36490/journal-jps.com.v6i4.300","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Masyarakat Indonesia sudah sejak lama meggunakan tumbuhan sebagai pengobatan maupun untuk pemeliharaan kesehatan yang diwariskan secara turun-menurun. Salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai obat tradisional adalah tanaman ciplukan (Physalis angulata L.) yaitu tumbuhan kecil yang dapat tumbuh dimana saja ini ternyata tidak hanya mempunyai rasa yang unik tetapi juga bermanfaat bagi kesehatan, ciplukan dapat digunakan untuk mengobati flu dan sakit tenggorokan, batuk rejan, bronchitis, gondongan, bisul, borok, dan juga ayan atau epilepsi. Secara empiris, penggunaan tumbuhan ciplukan difungsikan sebagai penyembuhan cacar yang telah digunakan oleh masyarakat dengan cara dimandikan. Cacar berbentuk seperti luka bakar yang melepuh dan akan berbentuk seperti borok. Jadi peneliti tertarik mengembangkan dalam bentuk salep, karena lebih efektif untuk digunakan dan dapat dibawa kemana saja. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bahwa ekstrak etanol daun ciplukan dapat diformulasikan dalam dasar salep serap dan untuk mengetahui efek penyembuhan luka bakar pada kelinci dari sediaan salep ekstrak etanol daun ciplukan (Physalis angulata L.). Ekstrak daun ciplukan dibuat dari simplisia daun ciplukan dengan metode maserasi lalu dilakukan uji efektivitas penyembuhan luka bakar pada kelinci menggunakan salep. Salep dibuat dalam 4 formulasi yaitu F0, F1 (10%), F2 (15%), dan F3 (20%) menggunakan vaselin putih sebagai basis salep. Evaluasi sediaan salep meliputi stabilitas fisik (bentuk, bau dan warna, homogenitas, pH, daya sebar, daya lekat dan viskositas. Semua formula sediaan salep baik dalam penyimpanan. Sediaan salep dalam uji homogenitas, semua formula homogen. Dalam pemeriksaan pH, daya sebar, daya lekat, dan viskositas semua memenuhi persyaratan sesuai standar yang telah ditentukan atau ditetapkan. Ekstrak daun ciplukan dapat diformulasikan ke dalam bentuk sediaan salep. Sediaan salep dengan konsentrasi yang tinggi paling efektif dalam menyembuhkan luka bakar pada kelinci.","PeriodicalId":504388,"journal":{"name":"Journal of Pharmaceutical and Sciences","volume":"31 7","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-11-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Pharmaceutical and Sciences","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36490/journal-jps.com.v6i4.300","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Masyarakat Indonesia sudah sejak lama meggunakan tumbuhan sebagai pengobatan maupun untuk pemeliharaan kesehatan yang diwariskan secara turun-menurun. Salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai obat tradisional adalah tanaman ciplukan (Physalis angulata L.) yaitu tumbuhan kecil yang dapat tumbuh dimana saja ini ternyata tidak hanya mempunyai rasa yang unik tetapi juga bermanfaat bagi kesehatan, ciplukan dapat digunakan untuk mengobati flu dan sakit tenggorokan, batuk rejan, bronchitis, gondongan, bisul, borok, dan juga ayan atau epilepsi. Secara empiris, penggunaan tumbuhan ciplukan difungsikan sebagai penyembuhan cacar yang telah digunakan oleh masyarakat dengan cara dimandikan. Cacar berbentuk seperti luka bakar yang melepuh dan akan berbentuk seperti borok. Jadi peneliti tertarik mengembangkan dalam bentuk salep, karena lebih efektif untuk digunakan dan dapat dibawa kemana saja. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bahwa ekstrak etanol daun ciplukan dapat diformulasikan dalam dasar salep serap dan untuk mengetahui efek penyembuhan luka bakar pada kelinci dari sediaan salep ekstrak etanol daun ciplukan (Physalis angulata L.). Ekstrak daun ciplukan dibuat dari simplisia daun ciplukan dengan metode maserasi lalu dilakukan uji efektivitas penyembuhan luka bakar pada kelinci menggunakan salep. Salep dibuat dalam 4 formulasi yaitu F0, F1 (10%), F2 (15%), dan F3 (20%) menggunakan vaselin putih sebagai basis salep. Evaluasi sediaan salep meliputi stabilitas fisik (bentuk, bau dan warna, homogenitas, pH, daya sebar, daya lekat dan viskositas. Semua formula sediaan salep baik dalam penyimpanan. Sediaan salep dalam uji homogenitas, semua formula homogen. Dalam pemeriksaan pH, daya sebar, daya lekat, dan viskositas semua memenuhi persyaratan sesuai standar yang telah ditentukan atau ditetapkan. Ekstrak daun ciplukan dapat diformulasikan ke dalam bentuk sediaan salep. Sediaan salep dengan konsentrasi yang tinggi paling efektif dalam menyembuhkan luka bakar pada kelinci.