Perbaikan Keandalan PLTU Tembilahan dengan Penambahan Kapasitas Pembangkit

Fadhil M Hanafi, D. Sukma
{"title":"Perbaikan Keandalan PLTU Tembilahan dengan Penambahan Kapasitas Pembangkit","authors":"Fadhil M Hanafi, D. Sukma","doi":"10.22146/jnteti.v12i4.7507","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Untuk memastikan keandalan sistem pembangkit yang baik, adanya unit pembangkit yang beroperasi atau cadangan daya yang memadai di sistem pembangkit sangatlah penting. Ketersediaan cadangan daya pada sistem ini bergantung pada berbagai faktor, termasuk frekuensi gangguan pada unit-unit pembangkit dan kapasitas puncak yang dibutuhkan oleh sistem. Salah satu contoh sistem pembangkit adalah pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Tembilahan, yang memiliki kapasitas 2 × 7 MW dan melayani beban puncak sebesar 14,31 MW pada periode tahun 2019-2022. Namun, pada periode tahun itu, tingkat keandalan sistem pembangkit, yang diukur dengan indeks loss of load expectation (LOLE), hanya mencapai 33 hari/tahun, jauh di bawah standar Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN 2021-2030 yang mencapai 1 hari/tahun. Untuk memperbaiki tingkat keandalan sistem pembangkit PLTU Tembilahan pada tahun 2027, diperlukan analisis untuk mempertimbangkan masa pengadaan pembangkit dan ketersediaan lahan pada sistem tersebut. Analisis ini melibatkan penggunaan metode recursive convolution untuk menghitung indeks lost of load probability (LOLP)/loss of load expectation (LOLE) dan metode regresi linear sederhana untuk memperkirakan beban puncak pada tahun tersebut. Berdasarkan hasil analisis, ditemukan bahwa penambahan tiga unit pembangkit sebesar 7 MW dapat meningkatkan keandalan sistem pembangkit. Luas area yang dibutuhkan untuk unit-unit tambahan ini adalah 2.030,91 m2 dan lahan yang tersedia masih mencukupi. Setelah perbaikan dilakukan, indeks keandalan LOLE sistem pembangkit meningkat menjadi 0,078 hari/tahun untuk tahun 2027, yang memenuhi standar tingkat keandalan pembangkit berdasarkan RUPTL PT PLN 2021-2030.","PeriodicalId":31477,"journal":{"name":"Jurnal Nasional Teknik Elektro dan Teknologi Informasi","volume":"87 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-11-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Nasional Teknik Elektro dan Teknologi Informasi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22146/jnteti.v12i4.7507","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Untuk memastikan keandalan sistem pembangkit yang baik, adanya unit pembangkit yang beroperasi atau cadangan daya yang memadai di sistem pembangkit sangatlah penting. Ketersediaan cadangan daya pada sistem ini bergantung pada berbagai faktor, termasuk frekuensi gangguan pada unit-unit pembangkit dan kapasitas puncak yang dibutuhkan oleh sistem. Salah satu contoh sistem pembangkit adalah pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Tembilahan, yang memiliki kapasitas 2 × 7 MW dan melayani beban puncak sebesar 14,31 MW pada periode tahun 2019-2022. Namun, pada periode tahun itu, tingkat keandalan sistem pembangkit, yang diukur dengan indeks loss of load expectation (LOLE), hanya mencapai 33 hari/tahun, jauh di bawah standar Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN 2021-2030 yang mencapai 1 hari/tahun. Untuk memperbaiki tingkat keandalan sistem pembangkit PLTU Tembilahan pada tahun 2027, diperlukan analisis untuk mempertimbangkan masa pengadaan pembangkit dan ketersediaan lahan pada sistem tersebut. Analisis ini melibatkan penggunaan metode recursive convolution untuk menghitung indeks lost of load probability (LOLP)/loss of load expectation (LOLE) dan metode regresi linear sederhana untuk memperkirakan beban puncak pada tahun tersebut. Berdasarkan hasil analisis, ditemukan bahwa penambahan tiga unit pembangkit sebesar 7 MW dapat meningkatkan keandalan sistem pembangkit. Luas area yang dibutuhkan untuk unit-unit tambahan ini adalah 2.030,91 m2 dan lahan yang tersedia masih mencukupi. Setelah perbaikan dilakukan, indeks keandalan LOLE sistem pembangkit meningkat menjadi 0,078 hari/tahun untuk tahun 2027, yang memenuhi standar tingkat keandalan pembangkit berdasarkan RUPTL PT PLN 2021-2030.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
通过增加发电能力提高 PLTU Tembilahan 的可靠性
为确保发电系统的良好可靠性,发电系统中必须有运行的发电机组或充足的电力储备。系统中电力储备的可用性取决于多种因素,包括发电机组受到干扰的频率和系统所需的峰值容量。腾比拉汉蒸汽发电厂(PLTU)就是发电系统的一个例子,该发电厂的发电能力为 2 × 7 兆瓦,2019-2022 年期间的峰值负荷为 14.31 兆瓦。然而,在这一年期间,发电系统的可靠性(以预期负荷损失(LOLE)指数衡量)仅达到 33 天/年,远低于 PT PLN 2021-2030 年电力供应业务计划(RUPTL)中 1 天/年的标准。为了提高 2027 年腾比拉汉 PLTU 发电系统的可靠性,需要对电厂的采购期和系统中的可用土地进行分析。该分析包括使用递归卷积法计算负荷损失概率(LOLP)/负荷损失预期(LOLE)指数,以及使用简单线性回归法估算当年的高峰负荷。分析结果表明,增加三个 7 兆瓦的发电机组可以提高发电系统的可靠性。增加这些机组所需的面积为 2,030.91 平方米,现有土地仍然充足。改进后,到 2027 年,发电系统的可靠性指数 LOLE 将增加到 0.078 天/年,符合基于 2021-2030 年 PT PLN RUPTL 的发电厂可靠性水平标准。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
审稿时长
24 weeks
期刊最新文献
Citra Tekstur Terbaik Untuk Gaussian Naïve Bayes Dengan Interpolasi Nearest Neighbor Research and Analysis of IndoBERT Hyperparameter Tuning in Fake News Detection Implementation of QR Code Attendance Security System Using RSA and Hash Algorithms Fog Computing-Based System for Decentralized Smart Parking System by Using Firebase Pemantauan dan Pengendalian Parameter Greenhouse Berbasis IoT Dengan Protokol MQTT
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1