Faktor-faktor yang Memengaruhi Kelelahan Kerja di Line Painting PT X Jakarta

Mirza Kirana Maulidya, Farhana Syahrotun, Nisa Suratna, Yeremia Rante
{"title":"Faktor-faktor yang Memengaruhi Kelelahan Kerja di Line Painting PT X Jakarta","authors":"Mirza Kirana Maulidya, Farhana Syahrotun, Nisa Suratna, Yeremia Rante","doi":"10.22236/solma.v12i2.12134","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Background: Kelelahan menjadi penyakit pembunuh nomor dua setelah penyakit jantumg. Survei disebuah negara maju menyatakan setiap harinya terdapat 10-15% penduduknya yang mengalami kelelahan saat bekerja. Kelelahan kerja menjadi salah satu persoalan krusial yang perlu ditanggulangi karena dapat menyebabkan kondisi kesehatan menurun sehingga dapat memicu kecelakaan kerja, dan produktivitas serta prestasi kerja menurun. Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor-faktor yang memengaruhi kelelahan kerja. Metode: Penelitian dilakukan di PT X Jakarta menggunakan metode cross-sectional dengan populasi 60 pekerja pada line painting. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling, sehingga seluruh populasi menjadi sample. Hasil: Uji korelasi dilakukan menggunakan rank spearman dengan hasil sebagai berikut: 1) usia dengan kelelahan kerja p value = 0,000 (p < 0,05) dan r = 0,825; 2) masa kerja dengan kelelahan kerja p value = 0,000 (p < 0,05) dan r = 0,843; 3) shift kerja dengan kelelahan kerja p value = 0,007 (p < 0,05) dan r = 304; 4) status gizi dengan kelelahan kerja p value = 0,000 (p < 0,05) dan r = 0,449. Selanjutnya uji regresi logistic ordinal menyatakan bahwa usia, masa kerja, shift kerja, dan status gizi secara bersama-sama memberikan kontribusi sebesar 29,3% terhadap kelelahan kerja. usia menjadi variabel yang paling berpengaruh terhadap terjadinya kelelahan kerja dengan p value = 0,003 (p < 0,05) dan nilai OR sebesar 7,72. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara usia, masa kerja, shift kerja, dan status gizi dengan kelelahan kerja. Faktor yang paling berpengaruh terhadap terjadinya kelelahan kerja adalah usia.","PeriodicalId":137472,"journal":{"name":"Jurnal SOLMA","volume":"34 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-08-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal SOLMA","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22236/solma.v12i2.12134","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Background: Kelelahan menjadi penyakit pembunuh nomor dua setelah penyakit jantumg. Survei disebuah negara maju menyatakan setiap harinya terdapat 10-15% penduduknya yang mengalami kelelahan saat bekerja. Kelelahan kerja menjadi salah satu persoalan krusial yang perlu ditanggulangi karena dapat menyebabkan kondisi kesehatan menurun sehingga dapat memicu kecelakaan kerja, dan produktivitas serta prestasi kerja menurun. Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor-faktor yang memengaruhi kelelahan kerja. Metode: Penelitian dilakukan di PT X Jakarta menggunakan metode cross-sectional dengan populasi 60 pekerja pada line painting. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling, sehingga seluruh populasi menjadi sample. Hasil: Uji korelasi dilakukan menggunakan rank spearman dengan hasil sebagai berikut: 1) usia dengan kelelahan kerja p value = 0,000 (p < 0,05) dan r = 0,825; 2) masa kerja dengan kelelahan kerja p value = 0,000 (p < 0,05) dan r = 0,843; 3) shift kerja dengan kelelahan kerja p value = 0,007 (p < 0,05) dan r = 304; 4) status gizi dengan kelelahan kerja p value = 0,000 (p < 0,05) dan r = 0,449. Selanjutnya uji regresi logistic ordinal menyatakan bahwa usia, masa kerja, shift kerja, dan status gizi secara bersama-sama memberikan kontribusi sebesar 29,3% terhadap kelelahan kerja. usia menjadi variabel yang paling berpengaruh terhadap terjadinya kelelahan kerja dengan p value = 0,003 (p < 0,05) dan nilai OR sebesar 7,72. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara usia, masa kerja, shift kerja, dan status gizi dengan kelelahan kerja. Faktor yang paling berpengaruh terhadap terjadinya kelelahan kerja adalah usia.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
影响雅加达 PT X 公司涂装线职业疲劳的因素
背景:疲劳是仅次于癌症的第二大杀手。发达国家的一项调查显示,每天有 10-15% 的人在工作时感到疲劳。工作疲劳是需要解决的关键问题之一,因为它会导致健康状况下降,从而引发工伤事故,降低生产率和工作绩效。本研究旨在探讨影响工作疲劳的因素。研究方法研究在雅加达 PT X 公司进行,采用横断面方法,研究对象为 60 名涂装线工人。采用的抽样技术是总体抽样,因此抽样对象是全体工人。结果使用斯皮尔曼等级进行了相关性检验,结果如下:1)年龄与疲劳的相关性 p 值 = 0.000(p < 0.05),r = 0.825;2)工作时间与疲劳的相关性 p 值 = 0.000(p < 0.05),r = 0.843;3)工作班次与疲劳的相关性 p 值 = 0.007(p < 0.05),r = 304;4)营养状况与疲劳的相关性 p 值 = 0.000(p < 0.05),r = 0.449。此外,序数逻辑回归测试表明,年龄、任期、工作班次和营养状况共占疲劳的 29.3%,年龄是对疲劳发生影响最大的变量,p 值 = 0.003(p < 0.05),OR 值为 7.72。结论年龄、工龄、工作班次和营养状况与疲劳有一定的关系。对疲劳发生影响最大的因素是年龄。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
Program Bimbingan Belajar Gratis “Bimbel Calistung” untuk Anak-anak di Sekolah Pulau Pari Trash Banking Literacy for Mothers Empowering Family Welfare (PKK) to Increase Family Income Pemberian Terapi Akupresur Pada Lansia Hipertensi Di Keluarga Dalam Menurunkan Tekanan Darah Penerapan Sistem Keuangan BUMDESA Amanah Di Desa Karanganyar Kecamatan Plupuh, Sragen Pengembangan “ARA Berkelana” Sebagai Alat Assessment Responsibilty Berbasis Keunggulan Lokal PANTURA Untuk Pelatihan Guru SD 5 Bae
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1