Audri Mely Prabandari, Erika Divian Chandhani, Nurul Kasanah, Pria Nur Wulandari, Anisa Septi Pratiwi, Latifa Widi, Inayati Hamidah, Vandaria Dewi Cahyani, Muhammad Syahreza hery Putra, Rifqi Abrori, Batrisyia Rumidzati, Alex Harijanto
{"title":"Pelatihan Pembuatan Media Pengatur Sirkulasi Udara Berbasis Sensor untuk Menunjang Proses Pembelajaran dan Kesehatan Siswa SMP PGRI 1 Tempurejo","authors":"Audri Mely Prabandari, Erika Divian Chandhani, Nurul Kasanah, Pria Nur Wulandari, Anisa Septi Pratiwi, Latifa Widi, Inayati Hamidah, Vandaria Dewi Cahyani, Muhammad Syahreza hery Putra, Rifqi Abrori, Batrisyia Rumidzati, Alex Harijanto","doi":"10.22236/solma.v12i2.12352","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Background: Perkembangan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi maka perlu generasi yang memiliki kompetensi unggul dalam menghadapi era tersebut dengan cara mengembangkan media dari penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) di dunia pendidikan. Sayangnya, di SMP PGRI 1 Tempurejo belum ada fasilitas media yang dapat digunakan sebagai penunjang proses pembelajaran di sekolah. Adanya pelatihan pembuatan media pengatur sirkulasi udara sebagai bentuk untuk meningkatkan kompetensi siswa serta sebagai sarana penunjang proses pembelajaran dan kesehatan siswa. Metode: Metode yang digunakan dalam pengabdian ini yaitu menggunakan pendekatan Service Learning. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk lokakarya yang berisi pemberian materi dan pelatihan pembuatan media pengatur sirkulasi udara berbasis sensor. Hasil: Hasil menunjukkan data dari angket dan hasil nilai pre-test serta post-test menunjukkan presentase respon siswa sebesar 88% hal ini menunjukkan kriteria sangat positif. Hasil belajar siswa pretest rata-rata nilainya sebesar 62.67 dan nilai rata-rata hasil belajar pada posttest sebesar 85.33. Hal ini menunjukkan terdapat peningkatan hasil belahar siswa sebelum dan setelah menggunakan media pembelajaran berbasis sensor pokok bahasan suhu. Kesimpulan: Siswa SMP PGRI 1 Tempurejo sebagai peserta dalam pelatihan ini sudah mampu memahami bagaimana pembuatan dan penggunaan media pengatur sirkulasi udara berbasis sensor untuk menunjang proses pembelajaran dan kesehatan di sekolah.","PeriodicalId":137472,"journal":{"name":"Jurnal SOLMA","volume":"37 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-08-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal SOLMA","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22236/solma.v12i2.12352","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Background: Perkembangan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi maka perlu generasi yang memiliki kompetensi unggul dalam menghadapi era tersebut dengan cara mengembangkan media dari penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) di dunia pendidikan. Sayangnya, di SMP PGRI 1 Tempurejo belum ada fasilitas media yang dapat digunakan sebagai penunjang proses pembelajaran di sekolah. Adanya pelatihan pembuatan media pengatur sirkulasi udara sebagai bentuk untuk meningkatkan kompetensi siswa serta sebagai sarana penunjang proses pembelajaran dan kesehatan siswa. Metode: Metode yang digunakan dalam pengabdian ini yaitu menggunakan pendekatan Service Learning. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk lokakarya yang berisi pemberian materi dan pelatihan pembuatan media pengatur sirkulasi udara berbasis sensor. Hasil: Hasil menunjukkan data dari angket dan hasil nilai pre-test serta post-test menunjukkan presentase respon siswa sebesar 88% hal ini menunjukkan kriteria sangat positif. Hasil belajar siswa pretest rata-rata nilainya sebesar 62.67 dan nilai rata-rata hasil belajar pada posttest sebesar 85.33. Hal ini menunjukkan terdapat peningkatan hasil belahar siswa sebelum dan setelah menggunakan media pembelajaran berbasis sensor pokok bahasan suhu. Kesimpulan: Siswa SMP PGRI 1 Tempurejo sebagai peserta dalam pelatihan ini sudah mampu memahami bagaimana pembuatan dan penggunaan media pengatur sirkulasi udara berbasis sensor untuk menunjang proses pembelajaran dan kesehatan di sekolah.