Laporan Kasus: Infeksi Saluran Pernapasan Atas pada Kucing Kampung

Dwike Putri, M. S. Anthara, I. W. Batan
{"title":"Laporan Kasus: Infeksi Saluran Pernapasan Atas pada Kucing Kampung","authors":"Dwike Putri, M. S. Anthara, I. W. Batan","doi":"10.19087/imv.2023.12.3.451","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) merupakan suatu penyakit yang menyerang saluran pernapasan. Kucing kasus adalah seekor kucing kampung/domestik bernama Cimoy, berjenis kelamin betina dengan umur 18 bulan dan memiliki bobot 2,7 kg, rambut berwarna cokelat-hitam, dan belum divaksin. Kucing mengalami keluhan mengeluarkan leleran berwarna kuning dari hidung dan berbau busuk, kucing dalam keadaan lemas, muntah, sesak napas, dan mengalami bersin-bersin semenjak sepuluh hari sebelum dilakukan pemeriksaan. Inspeksi dilakukan pada kucing kasus teramati mengalami sesak napas yang dapat dilihat dari cepatnya gerakan toraks, mukosa mulut berwarna merah muda pucat. Palpasi pada bagian trakea menunjukkan respons nyeri dan batuk, turgor kulit kucing kasus melambat dan limfonodus mandibularis mengalami pembengkakan pada bagian kiri. Auskultasi dan perkusi dilakukan pada daerah paru (toraks) dan terdengar bunyi vesikuler dan tidak terdengar suara abnormalitas. Pemeriksaan x-ray dilakukan dan ditemukan adanya penyempitan pada trakea. Pemeriksaan hematologi rutin menunjukkan sel darah merah mengalami makrositik hiporomik dengan kenaikan jumlah MCV (69,3 fL; nilai referensi, 39-52 fL) dan penurunan jumlah MCHC (250 g/L; nilai referensi, 300-380 g/L), penurunan jumlah PLT (62x10^9/L; nilai referensi, 100-514x10^9/L) yang mengindikasikan terjadinya trombositopenia dan penurunan jumlah PCT (0,060%; nilai referensi, 0,1-0,5%) yang mengindikasikan terjadinya reaksi inflamasi. Kucing kasus didiagnosis mengalami ISPA yaitu rhinofaringitis dan stenosis trakhea. Penanganan dilakukan pemberian obat antiradang nonsteroid berupa asam tolfenamat dengan jumlah pemberian 0,27 mL (q24h secara IM), pemberian antibiotik cefotaxime dengan jumlah pemberian 1,08 mL (q12h secara IM), pemberian multivitamin dengan jumlah pemberian 3 mL (q24h secara SC) dan dilakukan nebulizer dengan salbutamol sulfat dengan jumlah pemberian 1 mL+5 mL NaCl (q24h) dan pemberian obat jalan berupa doksisiklin tablet dengan dosis 5 mg/kg BB (q12h secara PO). Pada hari ketujuh leleran dari hidung kucing sudah sangat berkurang, sesak napas sudah tidak teramati lagi walaupun nafsu makan belum kembali seperti semula.","PeriodicalId":13461,"journal":{"name":"Indonesia Medicus Veterinus","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Indonesia Medicus Veterinus","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.19087/imv.2023.12.3.451","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) merupakan suatu penyakit yang menyerang saluran pernapasan. Kucing kasus adalah seekor kucing kampung/domestik bernama Cimoy, berjenis kelamin betina dengan umur 18 bulan dan memiliki bobot 2,7 kg, rambut berwarna cokelat-hitam, dan belum divaksin. Kucing mengalami keluhan mengeluarkan leleran berwarna kuning dari hidung dan berbau busuk, kucing dalam keadaan lemas, muntah, sesak napas, dan mengalami bersin-bersin semenjak sepuluh hari sebelum dilakukan pemeriksaan. Inspeksi dilakukan pada kucing kasus teramati mengalami sesak napas yang dapat dilihat dari cepatnya gerakan toraks, mukosa mulut berwarna merah muda pucat. Palpasi pada bagian trakea menunjukkan respons nyeri dan batuk, turgor kulit kucing kasus melambat dan limfonodus mandibularis mengalami pembengkakan pada bagian kiri. Auskultasi dan perkusi dilakukan pada daerah paru (toraks) dan terdengar bunyi vesikuler dan tidak terdengar suara abnormalitas. Pemeriksaan x-ray dilakukan dan ditemukan adanya penyempitan pada trakea. Pemeriksaan hematologi rutin menunjukkan sel darah merah mengalami makrositik hiporomik dengan kenaikan jumlah MCV (69,3 fL; nilai referensi, 39-52 fL) dan penurunan jumlah MCHC (250 g/L; nilai referensi, 300-380 g/L), penurunan jumlah PLT (62x10^9/L; nilai referensi, 100-514x10^9/L) yang mengindikasikan terjadinya trombositopenia dan penurunan jumlah PCT (0,060%; nilai referensi, 0,1-0,5%) yang mengindikasikan terjadinya reaksi inflamasi. Kucing kasus didiagnosis mengalami ISPA yaitu rhinofaringitis dan stenosis trakhea. Penanganan dilakukan pemberian obat antiradang nonsteroid berupa asam tolfenamat dengan jumlah pemberian 0,27 mL (q24h secara IM), pemberian antibiotik cefotaxime dengan jumlah pemberian 1,08 mL (q12h secara IM), pemberian multivitamin dengan jumlah pemberian 3 mL (q24h secara SC) dan dilakukan nebulizer dengan salbutamol sulfat dengan jumlah pemberian 1 mL+5 mL NaCl (q24h) dan pemberian obat jalan berupa doksisiklin tablet dengan dosis 5 mg/kg BB (q12h secara PO). Pada hari ketujuh leleran dari hidung kucing sudah sangat berkurang, sesak napas sudah tidak teramati lagi walaupun nafsu makan belum kembali seperti semula.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
病例报告:一只村猫的上呼吸道感染
上呼吸道感染(URTI)是一种影响呼吸道的疾病。病例猫咪是一只名叫 Cimoy 的家猫,18 个月大,雌性,体重 2.7 千克,棕黑色毛发,未接种疫苗。该猫在检查前十天开始流黄色鼻涕,并伴有恶臭、虚弱、呕吐、呼吸急促和打喷嚏等症状。检查发现,病猫呼吸急促,胸廓快速移动,口腔粘膜呈淡粉色。触诊气管时发现有疼痛和咳嗽反应,病例猫的皮肤张力减慢,左侧下颌淋巴结肿大。对肺部(胸腔)进行了听诊和叩诊,未听到水泡音和异常声音。X 光检查发现气管狭窄。常规血液学检查显示,病猫红细胞减少,MCV 增高(69.3 fL;参考值 39-52 fL),MCHC 降低(250 g/L;参考值 300-380 g/L),PLT 降低(62x10^9/L;参考值 100-514x10^9/L),显示血小板减少,PCT 降低(0.060%;参考值 0.1-0.5%),显示炎症反应。病猫被诊断为尿毒症,即鼻咽炎和气管狭窄。治疗方法是给予非甾体抗炎药妥非那酸 0.27 mL(q24h IM),给予头孢噻肟抗生素 1.08 mL(q12h IM),给予多种维生素 3 mL(q24h SC),给予硫酸沙丁胺醇雾化器 1 mL + 5 mL 氯化钠(q24h),给予强力霉素片剂 5 mg / kg 体重(q12h PO)。第七天,猫的鼻涕大大减少,虽然食欲还没有恢复正常,但呼吸急促的症状已经消失。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
39
审稿时长
24 weeks
期刊最新文献
Laporan Kasus: Enteritis Hemoragi karena Koinfeksi Ancylostomiosis dan Koksidiosis, Disertai Komplikasi Erlichiosis pada Anjing Kacang Laporan Kasus: Keberhasilan Penanganan Vulnus Morsum Stadion III dan IV pada Kucing Lokal Diagnosis dan Penanganan Hernia Umbilikalis dengan Metode Herniorafi Terbuka pada Kucing Lokal Laporan Kasus: Penanganan Infeksi Parvovirus pada Anjing Kacang Umur Tiga Bulan Kajian Pustaka: Vektor-vektor Penyakit Demam Babi Afrika yang Mewabah pada Berbagai Peternakan Babi
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1