{"title":"PENGARUH KELEKATAN KELUARGA TERHADAP KRISIS USIA SEPEREMPAT ABAD INDIVIDU YANG BERADA PADA FASE PERALIHAN REMAJA - DEWASA AWAL","authors":"Christie Naomi Rotua Angelica","doi":"10.54783/jser.v5i2.208","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pada masa dewasa, individu akan mengalami tuntutan dan tekanan dari lingkungan yang disebut fase transisi remaja – dewasa awal (emerging adulthood). Menurut Jeffrey Jensen Arnett, emerging adulthood berada pada rentang usia 18 sampai 29 tahun. Emerging adulthood yang tidak mampu menghadapinya akan mengalami krisis yang dikenal dengan krisis usia seperempat abad (quarter-life crisis). Krisis usia seperempat abad dipengaruhi oleh dukungan sosial berupa kelekatan keluarga atau family attachment. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui seberapa besar sumbangan pengaruh kelekatan keluarga terhadap krisis usia seperempat abad individu pada usia peralihan remaja – dewasa awal. Responden penelitian dipilih berdasarkan proses seleksi, dari 137 responden yang bersedia, terpilih 116 responden yang mengalami quarter-life crisis. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Alat ukur yang digunakan adalah Inventory of Parent and Peer Attachment (IPPA) dan modifikasi kuesioner quarter-life crisis yang dibuat oleh Christine Hassler. Data dianalisis dengan uji asumsi dan uji regresi. Hasil penelitian menunjukkan kelekatan keluarga berpengaruh terhadap krisis usia seperempat abad dengan nilai koefisien korelasi R sebesar 0.107 dengan p < 0.05. Pengaruh x terhadap y adalah 10.7%, sehingga 89.3% dipengaruhi oleh faktor lain.","PeriodicalId":476369,"journal":{"name":"Journal of Social and Economics Research","volume":"27 16","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-01-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Social and Economics Research","FirstCategoryId":"0","ListUrlMain":"https://doi.org/10.54783/jser.v5i2.208","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Pada masa dewasa, individu akan mengalami tuntutan dan tekanan dari lingkungan yang disebut fase transisi remaja – dewasa awal (emerging adulthood). Menurut Jeffrey Jensen Arnett, emerging adulthood berada pada rentang usia 18 sampai 29 tahun. Emerging adulthood yang tidak mampu menghadapinya akan mengalami krisis yang dikenal dengan krisis usia seperempat abad (quarter-life crisis). Krisis usia seperempat abad dipengaruhi oleh dukungan sosial berupa kelekatan keluarga atau family attachment. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui seberapa besar sumbangan pengaruh kelekatan keluarga terhadap krisis usia seperempat abad individu pada usia peralihan remaja – dewasa awal. Responden penelitian dipilih berdasarkan proses seleksi, dari 137 responden yang bersedia, terpilih 116 responden yang mengalami quarter-life crisis. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Alat ukur yang digunakan adalah Inventory of Parent and Peer Attachment (IPPA) dan modifikasi kuesioner quarter-life crisis yang dibuat oleh Christine Hassler. Data dianalisis dengan uji asumsi dan uji regresi. Hasil penelitian menunjukkan kelekatan keluarga berpengaruh terhadap krisis usia seperempat abad dengan nilai koefisien korelasi R sebesar 0.107 dengan p < 0.05. Pengaruh x terhadap y adalah 10.7%, sehingga 89.3% dipengaruhi oleh faktor lain.