{"title":"PENGARUH METODE PENGERINGAN TERHADAP KANDUNGAN SENYAWA METABOLIT SEKUNDER PADA RIMPANG LENGKUAS PUTIH (Alpinia galanga (L.) Willd)","authors":"Rina Nurhayatina, T. I. Maulana","doi":"10.55093/herbapharma.v5i2.519","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Lengkuas (Alpinia galanga (L.) Willd) merupakan salah satu spesies yang masuk dalam famili Zingiberaceae dan mudah ditemukan di Indonesia. Masyarakat lokal Indonesia umumnya memanfaatkan lengkuas sebagai bumbu masak dan bahan obat. lengkuas (Alpinia galanga (L.) Willd) memiliki berbagai khasiat diantaranya sebagai antijamur dan antibakteri, untuk pemakaian jangka waktu yang lama biasanya dilakukan pengurangan kadar air agar terhindar dari serangan mikroba, salah satu tahap penting pasca panen yang mempengaruhi kandungan senyawa berkhasiat adalah proses pengeringan. Pengeringan lengkuas adalah antara 40-60°C, dengan suhu paling baik pada 50°C untuk mencapai kadar kekeringan sesuai SNI 01-7084-2005 yaitu dengan kadar air pada lengkuas < 10%. Tujuan penelitian untuk mendapatkan metode pengeringan terbaik terhadap kandungan senyawa metabolit sekunder simplisia lengkuas (Alpinia galanga (L.) Willd) yang menggunakan 2 metode yaitu metode dengan pengeringan sinar matahari langsung (Open Sun Direct Drying) dan oven (open drying). Pengamatan yang dilakukan yakni parameter spesifik. Hasil yang diperoleh yaitu metode pengeringan dapat mempengaruhi kandungan senyawa metabolit sekunder, Dan metode terbaik dalam proses pengeringan rimpang lengkuas yaitu metode pengeringan menggunakan oven dengan lama waktu pengeringan yaitu 24 jam dengan suhu 50˚ C.","PeriodicalId":272831,"journal":{"name":"HERBAPHARMA : Journal of Herb Farmacological","volume":"8 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-02-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"HERBAPHARMA : Journal of Herb Farmacological","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.55093/herbapharma.v5i2.519","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Lengkuas (Alpinia galanga (L.) Willd) merupakan salah satu spesies yang masuk dalam famili Zingiberaceae dan mudah ditemukan di Indonesia. Masyarakat lokal Indonesia umumnya memanfaatkan lengkuas sebagai bumbu masak dan bahan obat. lengkuas (Alpinia galanga (L.) Willd) memiliki berbagai khasiat diantaranya sebagai antijamur dan antibakteri, untuk pemakaian jangka waktu yang lama biasanya dilakukan pengurangan kadar air agar terhindar dari serangan mikroba, salah satu tahap penting pasca panen yang mempengaruhi kandungan senyawa berkhasiat adalah proses pengeringan. Pengeringan lengkuas adalah antara 40-60°C, dengan suhu paling baik pada 50°C untuk mencapai kadar kekeringan sesuai SNI 01-7084-2005 yaitu dengan kadar air pada lengkuas < 10%. Tujuan penelitian untuk mendapatkan metode pengeringan terbaik terhadap kandungan senyawa metabolit sekunder simplisia lengkuas (Alpinia galanga (L.) Willd) yang menggunakan 2 metode yaitu metode dengan pengeringan sinar matahari langsung (Open Sun Direct Drying) dan oven (open drying). Pengamatan yang dilakukan yakni parameter spesifik. Hasil yang diperoleh yaitu metode pengeringan dapat mempengaruhi kandungan senyawa metabolit sekunder, Dan metode terbaik dalam proses pengeringan rimpang lengkuas yaitu metode pengeringan menggunakan oven dengan lama waktu pengeringan yaitu 24 jam dengan suhu 50˚ C.