Pengaruh ball milling pada dispersi padat ibuprofen dengan pembawa HPMC terhadap ukuran partikel dan kecepatan disolusi kapsul

Nining Nining, Inding Gusmayadi, F. Romansyah
{"title":"Pengaruh ball milling pada dispersi padat ibuprofen dengan pembawa HPMC terhadap ukuran partikel dan kecepatan disolusi kapsul","authors":"Nining Nining, Inding Gusmayadi, F. Romansyah","doi":"10.36490/journal-jps.com.v7i1.250","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap kelarutan bahan aktif adalah ukuran partikel. Ibuprofen merupakan antiinflamasi non-steroid yang berkelarutan rendah dalam air dan berpotensi memperlambat disolusinya dari sediaan. Penggilingan menjadi salah satu cara untuk memperkecil ukuran partikel dan membantu mempercepat disolusi bahan aktif. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari pengaruh proses penggilingan terhadap ukuran partikel ibuprofen dan kecepatan disolusinya dari sediaan kapsul. Ibuprofen berukuran mikrometer (P1) diproses hingga menjadi ukuran nanometer dengan metode penggilingan basah selama 15 jam (P2) dan 20 jam (P3) menggunakan hidroxy propyl methyl cellulose (HPMC) sebagai polimer penstabil. Semua partikel ibuprofen dievaluasi ukuran partikel dan diuji FTIR serta diformulasikan ke dalam kapsul. Massa serbuk dilakukan evaluasi sifat alir. Evaluasi kapsul juga dilakukan yang meliputi uji waktu hancur, uji keseragaman bobot, dan uji disolusi. Ketiga partikel memiliki ukuran 40,6 µm (P1), 438,9±20,9 nm (P2), dan 267,1±4,1 nm (P3). Hasil uji FTIR memperlihatkan kompatibilitas antara ibuprofen dan HPMC. Hasil uji waktu hancur dan keseragaman bobot kapsul memenuhi persyaratan kompendial. Berdasarkan uji disolusi, ketiga formula menunjukkan perbedaan signifikan (sig p 0,0002 < 0,05) terhadap persen disolusi. Diperoleh Q60 F1-F3 berturut-turut sebesar 99,61±8,75%; 110,03±5,97%; dan 115,95±3,34%. Simpulan yang diperoleh adalah proses penggilingan berpengaruh nyata terhadap persen disolusi ibuprofen.","PeriodicalId":504388,"journal":{"name":"Journal of Pharmaceutical and Sciences","volume":"5 7","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-02-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Pharmaceutical and Sciences","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36490/journal-jps.com.v7i1.250","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap kelarutan bahan aktif adalah ukuran partikel. Ibuprofen merupakan antiinflamasi non-steroid yang berkelarutan rendah dalam air dan berpotensi memperlambat disolusinya dari sediaan. Penggilingan menjadi salah satu cara untuk memperkecil ukuran partikel dan membantu mempercepat disolusi bahan aktif. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari pengaruh proses penggilingan terhadap ukuran partikel ibuprofen dan kecepatan disolusinya dari sediaan kapsul. Ibuprofen berukuran mikrometer (P1) diproses hingga menjadi ukuran nanometer dengan metode penggilingan basah selama 15 jam (P2) dan 20 jam (P3) menggunakan hidroxy propyl methyl cellulose (HPMC) sebagai polimer penstabil. Semua partikel ibuprofen dievaluasi ukuran partikel dan diuji FTIR serta diformulasikan ke dalam kapsul. Massa serbuk dilakukan evaluasi sifat alir. Evaluasi kapsul juga dilakukan yang meliputi uji waktu hancur, uji keseragaman bobot, dan uji disolusi. Ketiga partikel memiliki ukuran 40,6 µm (P1), 438,9±20,9 nm (P2), dan 267,1±4,1 nm (P3). Hasil uji FTIR memperlihatkan kompatibilitas antara ibuprofen dan HPMC. Hasil uji waktu hancur dan keseragaman bobot kapsul memenuhi persyaratan kompendial. Berdasarkan uji disolusi, ketiga formula menunjukkan perbedaan signifikan (sig p 0,0002 < 0,05) terhadap persen disolusi. Diperoleh Q60 F1-F3 berturut-turut sebesar 99,61±8,75%; 110,03±5,97%; dan 115,95±3,34%. Simpulan yang diperoleh adalah proses penggilingan berpengaruh nyata terhadap persen disolusi ibuprofen.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
球磨对布洛芬以 HPMC 为载体的固体分散体的粒度和胶囊溶解速度的影响
影响活性成分溶解度的一个重要因素是颗粒大小。布洛芬是一种非甾体类消炎药,在水中的溶解度较低,有可能导致其在制剂中的溶解速度减慢。研磨是减小颗粒大小的一种方法,有助于加速活性成分的溶解。本研究的目的是研究研磨过程对布洛芬粒度及其从胶囊制剂中溶解速度的影响。使用羟丙基甲基纤维素(HPMC)作为稳定聚合物,通过湿法研磨 15 小时(P2)和 20 小时(P3),将微米大小的布洛芬(P1)加工成纳米大小。所有布洛芬颗粒都经过粒度评估和傅立叶变换红外光谱测试,并配制成胶囊。对粉末的流动性能进行了评估。还对胶囊进行了评估,包括崩解时间测试、重量均匀性测试和溶解测试。三种颗粒的大小分别为 40.6 µm(P1)、438.9±20.9 nm(P2)和 267.1±4.1 nm(P3)。傅立叶变换红外光谱测试结果表明布洛芬与 HPMC 具有相容性。胶囊的崩解时间测试结果和重量均匀性均符合药典要求。根据溶出度测试,三种配方的溶出百分率存在显著差异(sig p 0.0002 < 0.05)。Q60 F1-F3 的溶出率分别为 99.61±8.75%、110.03±5.97% 和 115.95±3.34%。结论是研磨过程对布洛芬的溶出率有显著影响。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
Relationship between nutritional status and the incidence of tuberculosis transmission in the family in Batusumur Village, Manonjaya Subdistrict Tasikmalaya Regency Analisis pengaruh pelayanan IGD terhadap kepuasan pasien di rumah sakit Omni Cikarang tahun 2021 Review artikel: Pemanfaatan jaminan kesehatan ibu dan anak dalam pelayanan persalinan di puskesmas kabupaten atau kota di Indonesia Peran apoteker dalam menangani swamedikasi kasus minor illnes di apotek Gambaran gaya hidup penderita hipertensi di puskesmas Pamolokan Kecamatan Kota Sumenep Kabupaten Sumenep tahun 2023
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1