FAKTOR RISIKO KEJADIAN STUNTING DI WILAYAH KERJA BLUD UPTD PUSKESMAS BENU-BENUA KOTA KENDARI TAHUN 2023

Z. Fadilah, Lisnawaty Lisnawaty, Syefira Salsabila
{"title":"FAKTOR RISIKO KEJADIAN STUNTING DI WILAYAH KERJA BLUD UPTD PUSKESMAS BENU-BENUA KOTA KENDARI TAHUN 2023","authors":"Z. Fadilah, Lisnawaty Lisnawaty, Syefira Salsabila","doi":"10.37887/jgki.v4i4.47110","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak \nIndonesia saat ini menghadapi masalah triple burden malnutrition, dimana selain harus menangani masalah overnutrition, undernutrition dan juga defisiensi mikronutrien. Fokus utama saat ini adalah mengatasi masalah undernutrition yang mana salah satunya adalah stunting. Sesuai dengan PERPRES Nomor 72 Tahun 2021 dalam rangka pencapaian target nasional prevalensi Stunting sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat 21 ditetapkan target antara yang harus dicapai sebesar l4% (empat belas persen) pada tahun 2024. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Faktor Risiko Kejadian Stunting di BLUD UPTD Puskesmas Benu- Benua Kota Kendari tahun 2023, ditinjau dari pola pemberian makan, riwayat pemberian ASI, dan sanitasi lingkungan. Jenis Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan desain penelitian case-control. Populasi pada penelitian ini adalah balita 4-60 bulan di wilayah kerja BLUD UPTD Puskesmas Benu-benua Kota Kendari yang berjumlah 1.585, untuk jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 64 balita dengan rincian 32 balita kasus dan 32 balita kontrol. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pola pemberian makan merupakan faktor risiko kejadian stunting dengan pengaruh yang signifikan (OR=6,120; CI95%:1,880-19,919; p=0,03), riwayat pemberian ASI merupakan faktor risiko kejadian stunting dengan pengaruh yang tidak signifikan (OR=2,164; CI95%:0,790-5,923; p=0,133) dan sanitasi lingkungan merupakan faktor risiko kejadian stunting dengan pengaruh yang tidak signifikan (OR=2,778; CI95%:0,497-15,517; p=0,244) nilai p>0,05 . \n \nKata kunci: stunting, balita, pola pemberian makan. riwayat pemberian ASI, dan sanitasi lingkungan \n \n \n \n \n \n \nAbstract \nIndonesia is currently facing the triple burden of malnutrition, which besides having to deal with overnutrition, undernutrition and also micronutrient deficiencies. The main focus at the moment is overcoming the problem of undernutrition, one of which is stunting. In accordance with PERPRES Number 72 of 2021 in the context of achieving the national target for the prevalence of stunting as referred to in Article 4 paragraph 21, the intermediate target is set at 14% (fourteen percent) in 2024. The purpose of this study is to determine the risk factors for stunting in BLUD UPTD Benu-Benua Health Center, Kendari City in 2023, in terms of feeding patterns, history of breastfeeding, and environmental sanitation. This type of research uses an analytic observational method with a case-control research design. The population in this study were toddlers aged 4-60 months in the working area of the BLUD UPTD Puskesmas Benu-Benua, Kendari City, totaling 1,585. The number of samples in this study were 64 toddlers with details of 32 toddlers cases and 32 toddlers controls. The results showed that feeding pattern was a risk factor for stunting with a significant effect (OR=6.120; CI95%: 1.880-19.919; p=0.03), history of breastfeeding was a risk factor for stunting with an insignificant effect (OR =2.164; CI95%: 0.790-5.923; p=0.133) and environmental sanitation is a risk factor for stunting with an insignificant effect (OR=2.778; CI95%: 0.497-15.517; p=0.244) value p>0.05 . \n \nKeywords: Stunting, Toddlers, Feeding Patterns, History of Breastfeeding, Environmental Sanitation","PeriodicalId":507398,"journal":{"name":"Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia","volume":"60 16","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-01-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37887/jgki.v4i4.47110","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Abstrak Indonesia saat ini menghadapi masalah triple burden malnutrition, dimana selain harus menangani masalah overnutrition, undernutrition dan juga defisiensi mikronutrien. Fokus utama saat ini adalah mengatasi masalah undernutrition yang mana salah satunya adalah stunting. Sesuai dengan PERPRES Nomor 72 Tahun 2021 dalam rangka pencapaian target nasional prevalensi Stunting sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat 21 ditetapkan target antara yang harus dicapai sebesar l4% (empat belas persen) pada tahun 2024. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Faktor Risiko Kejadian Stunting di BLUD UPTD Puskesmas Benu- Benua Kota Kendari tahun 2023, ditinjau dari pola pemberian makan, riwayat pemberian ASI, dan sanitasi lingkungan. Jenis Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan desain penelitian case-control. Populasi pada penelitian ini adalah balita 4-60 bulan di wilayah kerja BLUD UPTD Puskesmas Benu-benua Kota Kendari yang berjumlah 1.585, untuk jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 64 balita dengan rincian 32 balita kasus dan 32 balita kontrol. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pola pemberian makan merupakan faktor risiko kejadian stunting dengan pengaruh yang signifikan (OR=6,120; CI95%:1,880-19,919; p=0,03), riwayat pemberian ASI merupakan faktor risiko kejadian stunting dengan pengaruh yang tidak signifikan (OR=2,164; CI95%:0,790-5,923; p=0,133) dan sanitasi lingkungan merupakan faktor risiko kejadian stunting dengan pengaruh yang tidak signifikan (OR=2,778; CI95%:0,497-15,517; p=0,244) nilai p>0,05 . Kata kunci: stunting, balita, pola pemberian makan. riwayat pemberian ASI, dan sanitasi lingkungan Abstract Indonesia is currently facing the triple burden of malnutrition, which besides having to deal with overnutrition, undernutrition and also micronutrient deficiencies. The main focus at the moment is overcoming the problem of undernutrition, one of which is stunting. In accordance with PERPRES Number 72 of 2021 in the context of achieving the national target for the prevalence of stunting as referred to in Article 4 paragraph 21, the intermediate target is set at 14% (fourteen percent) in 2024. The purpose of this study is to determine the risk factors for stunting in BLUD UPTD Benu-Benua Health Center, Kendari City in 2023, in terms of feeding patterns, history of breastfeeding, and environmental sanitation. This type of research uses an analytic observational method with a case-control research design. The population in this study were toddlers aged 4-60 months in the working area of the BLUD UPTD Puskesmas Benu-Benua, Kendari City, totaling 1,585. The number of samples in this study were 64 toddlers with details of 32 toddlers cases and 32 toddlers controls. The results showed that feeding pattern was a risk factor for stunting with a significant effect (OR=6.120; CI95%: 1.880-19.919; p=0.03), history of breastfeeding was a risk factor for stunting with an insignificant effect (OR =2.164; CI95%: 0.790-5.923; p=0.133) and environmental sanitation is a risk factor for stunting with an insignificant effect (OR=2.778; CI95%: 0.497-15.517; p=0.244) value p>0.05 . Keywords: Stunting, Toddlers, Feeding Patterns, History of Breastfeeding, Environmental Sanitation
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
2023 年 blud uptd puskesmas benu-benua kendari 市工作区发育迟缓的风险因素
摘要 印度尼西亚目前正面临着营养不良的三重负担问题,必须解决营养过剩、营养不良和微量元素缺乏的问题。目前的主要重点是解决营养不良问题,其中之一就是发育迟缓。根据 2021 年第 72 号《佩雷斯行动计划》,为了实现第 4 条第 21 款中提到的发育迟缓发生率的国家目标,必须在 2024 年之前实现 l4%(14%)的中期目标。本研究旨在从喂养模式、母乳喂养历史和环境卫生等方面,确定 2023 年 BLUD UPTD Puskesmas Benu- Benua Kendari 市儿童发育迟缓的风险因素。此类研究采用病例对照研究设计的分析观察法。研究对象为肯达利市 BLUD UPTD Puskesmas Benu-benua 工作区内 4-60 个月大的幼儿,共计 1 585 人,样本数量为 64 个,其中 32 个为病例幼儿,32 个为对照幼儿。结果显示,喂养方式是导致发育迟缓的一个风险因素,且影响显著(OR = 6.120;CI95%:1.880-19.919;P = 0.03);母乳喂养史是导致发育迟缓的一个风险因素,但影响不显著(OR = 2.164;CI95%:0.790-5.923;P = 0.03):环境卫生是发育迟缓的危险因素,但影响不显著(OR=2.778;CI95%:0.497-15.517;P=0.244),P值>0.05。 关键词:发育迟缓;幼儿;喂养模式;母乳喂养史;环境卫生 摘要 印度尼西亚目前正面临着营养不良的三重负担,除了要应对营养过剩、营养不良外,还要应对微量营养素缺乏症。目前的主要重点是解决营养不良问题,其中之一就是发育迟缓。根据 2021 年第 72 号《佩雷斯行动计划》,为实现第 4 条第 21 款所述发育迟缓发生率的国家目标,中期目标设定为 2024 年达到 14%(14%)。本研究旨在确定 2023 年肯达利市 BLUD UPTD Benu-Benua 卫生中心在喂养模式、母乳喂养史和环境卫生方面的发育迟缓风险因素。此类研究采用病例对照研究设计的分析观察法。研究对象为肯达利市 BLUD UPTD Puskesmas Benu-Benua 工作区内 4-60 个月大的幼儿,共计 1,585 人。本研究的样本数量为 64 个幼儿,其中 32 个幼儿病例和 32 个幼儿对照组。结果显示,喂养模式是导致发育迟缓的一个风险因素,影响显著(OR=6.120;CI95%:1.880-19.919;P=0.03);母乳喂养史是导致发育迟缓的一个风险因素,影响不显著(OR=2.164;CI95%:0.790-5.923;P=0.133),环境卫生是发育迟缓的风险因素,但影响不显著(OR=2.778;CI95%:0.497-15.517;P=0.244)。 关键词发育迟缓 幼儿 喂养方式 母乳喂养史 环境卫生
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
GAMBARAN TATA LAKSANA GIZI BURUK PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS POASIA KOTA KENDARI TAHUN 2023 IDENTIFIKASI POLA HIDUP SEHAT PADA KELOMPOK LANJUT USIA (LANSIA) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MOKOAU KOTA KENDARI FAKTOR RISIKO KEJADIAN STUNTING DI WILAYAH KERJA BLUD UPTD PUSKESMAS BENU-BENUA KOTA KENDARI TAHUN 2023 FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIABETES MELITUS TIPE II DI UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM BAHTERAMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL PADA KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD DR.H.L.M. BAHARUDDDIN, M.KES
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1