{"title":"HAMBATAN DALAM PEMBELAJARAN MAMACA DI STKIP PGRI SAMPANG","authors":"Asri Bariqoh","doi":"10.25273/refleksi.v2i1.18083","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"AbstrakMamaca merupakan salah satu tradisi lisan yang ada di Madura. Namun tradisi ini mulai dilupakan oleh masyarakat, khususnya masyarakat Sampang. Oleh sebab itu tradisi mamaca perlu untuk dihidupkan kembali melalui pembelajaran Sastra Lama di STKIP PGRI Sampang. Adapun tujuan penelitian ini adalah: 1) untuk mendeskripsikan hambatan dalam pembelajaran mamaca melalui mata kuliah Sastra Lama di STKIP PGRI Sampang, dan 2) untuk mendeskripsikan solusi atas hambatan dalam pembelajaran mamaca melalui mata kuliah Sastra Lama di STKIP PGRI Sampang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, dokumentasi, dan wawancara secara mendalam kepada dosen pengampu mata kuliah dan mahasiswa. Hasilnya diketahui bahwa pembelajaran mamaca pada praktiknya mengalami hambatan. Hal ini ditunjukkan dengan 60% mahasiswa yang mengikuti pembelajaran mamaca mendapatkan nilai kurang memuaskan. Hambatan pembelajaran mamaca berasal dari internal dosen dan mahasiswa serta dari eksternal seperti keterbatasan sumber belajar, layang yang dipelajari, serta durasi belajar yang terbatas. Selain hambatan, terdapat solusi yang dapat dilakukan diantaranya adalah: 1) bergabung dengan kelompok mamaca di sekitar Sampang, 2) memilih layang berbahasa Madura, 3) mengadakan pelatihan mamaca, dan 4) tampil dalam kegiatan atau acara kampus. Abstract Mamaca is an oral tradition in Madura. However, this tradition is starting to be forgotten by the people, especially the people of Sampang. Therefore, the mamaca tradition needs to be revived through the study of Old Literature at STKIP PGRI Sampang. The aims of this research are: 1) to describe the obstacles in learning mamaca through the Old Literature course at STKIP PGRI Sampang, and 2) to describe solutions to the obstacles in learning mamaca through the Old Literature course at STKIP PGRI Sampang. This research is a qualitative descriptive study. Data collection was carried out through observation, documentation, and in-depth interviews with course lecturers and students. The results show that in practice learning mamaca experiences obstacles. This is shown by 60% of students who took part in the Mamaca study getting unsatisfactory grades. Mamaca's learning obstacles come from internal lecturers and students as well as from external sources such as limited learning resources, courses being studied, and limited learning duration. Apart from the obstacles, some solutions can be done, including 1) joining a mamaca group around Sampang, 2) choosing Madurese language kites, 3) holding mamaca training, and 4) appearing in campus activities or events. ","PeriodicalId":518356,"journal":{"name":"Refleksi: Jurnal Riset dan Pendidikan","volume":"35 11","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-01-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Refleksi: Jurnal Riset dan Pendidikan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.25273/refleksi.v2i1.18083","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
AbstrakMamaca merupakan salah satu tradisi lisan yang ada di Madura. Namun tradisi ini mulai dilupakan oleh masyarakat, khususnya masyarakat Sampang. Oleh sebab itu tradisi mamaca perlu untuk dihidupkan kembali melalui pembelajaran Sastra Lama di STKIP PGRI Sampang. Adapun tujuan penelitian ini adalah: 1) untuk mendeskripsikan hambatan dalam pembelajaran mamaca melalui mata kuliah Sastra Lama di STKIP PGRI Sampang, dan 2) untuk mendeskripsikan solusi atas hambatan dalam pembelajaran mamaca melalui mata kuliah Sastra Lama di STKIP PGRI Sampang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, dokumentasi, dan wawancara secara mendalam kepada dosen pengampu mata kuliah dan mahasiswa. Hasilnya diketahui bahwa pembelajaran mamaca pada praktiknya mengalami hambatan. Hal ini ditunjukkan dengan 60% mahasiswa yang mengikuti pembelajaran mamaca mendapatkan nilai kurang memuaskan. Hambatan pembelajaran mamaca berasal dari internal dosen dan mahasiswa serta dari eksternal seperti keterbatasan sumber belajar, layang yang dipelajari, serta durasi belajar yang terbatas. Selain hambatan, terdapat solusi yang dapat dilakukan diantaranya adalah: 1) bergabung dengan kelompok mamaca di sekitar Sampang, 2) memilih layang berbahasa Madura, 3) mengadakan pelatihan mamaca, dan 4) tampil dalam kegiatan atau acara kampus. Abstract Mamaca is an oral tradition in Madura. However, this tradition is starting to be forgotten by the people, especially the people of Sampang. Therefore, the mamaca tradition needs to be revived through the study of Old Literature at STKIP PGRI Sampang. The aims of this research are: 1) to describe the obstacles in learning mamaca through the Old Literature course at STKIP PGRI Sampang, and 2) to describe solutions to the obstacles in learning mamaca through the Old Literature course at STKIP PGRI Sampang. This research is a qualitative descriptive study. Data collection was carried out through observation, documentation, and in-depth interviews with course lecturers and students. The results show that in practice learning mamaca experiences obstacles. This is shown by 60% of students who took part in the Mamaca study getting unsatisfactory grades. Mamaca's learning obstacles come from internal lecturers and students as well as from external sources such as limited learning resources, courses being studied, and limited learning duration. Apart from the obstacles, some solutions can be done, including 1) joining a mamaca group around Sampang, 2) choosing Madurese language kites, 3) holding mamaca training, and 4) appearing in campus activities or events.