{"title":"DESAIN IMPLEMENTASI MODUL GSM (GLOBAL SYSTEM FOR MOBILE COMMUNICATION) DALAM MONITORING POLUSI UDARA SEBAGAI FAKTOR PEMANASAN GLOBAL","authors":"Michael Jeremy Fountain","doi":"10.14710/transient.v13i1.37-45","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Global warming terjadi karena polusi udara dengan tingginya kadar karbon monoksida (CO) sehingga dapat memengaruhi tingkat suhu dan kelembapan. Dinas lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah memiliki alat sensor dan metode untuk memantau tingkat kualitas udara namun sistem kerja alat tersebut belum terkoneksi dengan jaringan internet dan mengharuskan petugas melakukan pengaktifan alat dan input data secara manual. Penelitian ini bertujuan untuk membuat dan melihat kinerja sistem transmisi yang lebih efisien dalam pengambilan dan pengiriman data dengan melihat tingkat Error Rate, Delay, dan RSSI dari modul transmisi. Untuk itu dibuatlah desain dengan konsep dasar menggunakan modul GSM berbasis teknologi seluler 2G untuk memantau dan mengirimkan hasil data suhu dan kelembapan dengan sensor DHT-22 dan gas CO dengan sensor GM-702B menuju Database. Dalam proses pengujian transmisi data ke database diperoleh hasil rata-rata gas CO di Ngesrep bernilai 0.09 ppm dan di Kota Lama bernilai 0.73 ppm. Rata-rata suhu dan kelembapan di Ngesrep bernilai 29.9°C dan 71.03%, sementara di Kota Lama, nilainya adalah 35.1°C dan 52.1%. Tingkat kerusakan data bernilai 0 % di Ngesrep dan 2,56 % di Kota Lama serta tingkat kegagalan pengiriman data bernilai 3,44 % di Ngesrep dan 5,12 % di Kota Lama. Beserta dengan nilai RSSI di antara 31 – 28, tenaga yang dibutuhkan sekitar 1 – 2 Watt, dan latensi sekitar 40 sampai 50 detik.","PeriodicalId":489344,"journal":{"name":"Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro","volume":"55 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-05-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro","FirstCategoryId":"0","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14710/transient.v13i1.37-45","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Global warming terjadi karena polusi udara dengan tingginya kadar karbon monoksida (CO) sehingga dapat memengaruhi tingkat suhu dan kelembapan. Dinas lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah memiliki alat sensor dan metode untuk memantau tingkat kualitas udara namun sistem kerja alat tersebut belum terkoneksi dengan jaringan internet dan mengharuskan petugas melakukan pengaktifan alat dan input data secara manual. Penelitian ini bertujuan untuk membuat dan melihat kinerja sistem transmisi yang lebih efisien dalam pengambilan dan pengiriman data dengan melihat tingkat Error Rate, Delay, dan RSSI dari modul transmisi. Untuk itu dibuatlah desain dengan konsep dasar menggunakan modul GSM berbasis teknologi seluler 2G untuk memantau dan mengirimkan hasil data suhu dan kelembapan dengan sensor DHT-22 dan gas CO dengan sensor GM-702B menuju Database. Dalam proses pengujian transmisi data ke database diperoleh hasil rata-rata gas CO di Ngesrep bernilai 0.09 ppm dan di Kota Lama bernilai 0.73 ppm. Rata-rata suhu dan kelembapan di Ngesrep bernilai 29.9°C dan 71.03%, sementara di Kota Lama, nilainya adalah 35.1°C dan 52.1%. Tingkat kerusakan data bernilai 0 % di Ngesrep dan 2,56 % di Kota Lama serta tingkat kegagalan pengiriman data bernilai 3,44 % di Ngesrep dan 5,12 % di Kota Lama. Beserta dengan nilai RSSI di antara 31 – 28, tenaga yang dibutuhkan sekitar 1 – 2 Watt, dan latensi sekitar 40 sampai 50 detik.