{"title":"PERANAN ASOSIASI PETERNAKAN DALAM PENGEMBANGAN USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN MANOKWARI","authors":"M. Herawati, Anisah Istri Lestari","doi":"10.37090/jwputb.v8i2.1529","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini dilatarbelakangi karena berkembangnya peternakan ayam petelur di Kabupaten Manokwari yang mendorong peternak untuk membentuk asosiasi dengan nama “Asosiasi Kerukunan Peternak Ayam Petelur Manokwari (ASPATER)”. Memiliki jumlah anggota 33 orang dengan jumlah populasi kurang lebih 30.000 ekor, artinya usaha ayam petelur di Kabupaten Manokwari 66% didominasi oleh peternak lokal yang bergabung dalam Asosiasi ini. Sehingga peneliti tertarik untuk mengungkap lebih dalam mengenai profil, peranan dan kendala yang dihadapi asosiasi dalam pengembangan usaha ayam petelur di Manokwari. Penelitian ini telah dilakukan di Kabupaten Manokwari dengan pertimbangan bahwa pada lokasi tersebut merupakan lokasi usaha anggota Asosiasi dengan waktu penelitian 5 bulan (Mei-September 2023). Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik studi kasus. Sumber data berasal dari wawancara dengan informan kunci dan informan tambahan (primer) dan data yang sudah tersedia di ASPATER (sekunder). Teknik pengambilan data berupa wawancara mendalam, observasi, serta dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, ASPATER dalam pengembangan usaha ayam petelur di Manokwari memiliki peran sebagai edukator, motivator, konsultator dan penghubungan antara peternak dengan stakeholder (pemerintah). Peran ASPATER yang sudah berjalan dengan baik adalah edukator dan penghubung antara peternak dengan stakeholder (pemerintah), peran yang belum optimal adalah konsultator dan peran yang kurang optimal adalah motivator. Kendala dari dalam ASPATER dalam pengembangan usaha adalah pencatatan belum dilakukan dengan baik, sering terjadinya kasus penyakit pencernaan, kurangnya keterampilan anggota dalam pengelolaan budidaya ayam petelur dan adopsi inovasi, serta kurang aktifnya anggota dalam ASPATER. Kendala dari luar ASPATER antara lain adalah ketersediaan pakan, belum optimalnya pembinaan dari pemerintah daerah, dan kurangnya akses permodalan.\n \nKata kunci: Asosiasi, Peranan, Petelur, Peternak, Peternakan.","PeriodicalId":486904,"journal":{"name":"Wahana peternakan","volume":"123 42","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-07-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Wahana peternakan","FirstCategoryId":"0","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37090/jwputb.v8i2.1529","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi karena berkembangnya peternakan ayam petelur di Kabupaten Manokwari yang mendorong peternak untuk membentuk asosiasi dengan nama “Asosiasi Kerukunan Peternak Ayam Petelur Manokwari (ASPATER)”. Memiliki jumlah anggota 33 orang dengan jumlah populasi kurang lebih 30.000 ekor, artinya usaha ayam petelur di Kabupaten Manokwari 66% didominasi oleh peternak lokal yang bergabung dalam Asosiasi ini. Sehingga peneliti tertarik untuk mengungkap lebih dalam mengenai profil, peranan dan kendala yang dihadapi asosiasi dalam pengembangan usaha ayam petelur di Manokwari. Penelitian ini telah dilakukan di Kabupaten Manokwari dengan pertimbangan bahwa pada lokasi tersebut merupakan lokasi usaha anggota Asosiasi dengan waktu penelitian 5 bulan (Mei-September 2023). Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik studi kasus. Sumber data berasal dari wawancara dengan informan kunci dan informan tambahan (primer) dan data yang sudah tersedia di ASPATER (sekunder). Teknik pengambilan data berupa wawancara mendalam, observasi, serta dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, ASPATER dalam pengembangan usaha ayam petelur di Manokwari memiliki peran sebagai edukator, motivator, konsultator dan penghubungan antara peternak dengan stakeholder (pemerintah). Peran ASPATER yang sudah berjalan dengan baik adalah edukator dan penghubung antara peternak dengan stakeholder (pemerintah), peran yang belum optimal adalah konsultator dan peran yang kurang optimal adalah motivator. Kendala dari dalam ASPATER dalam pengembangan usaha adalah pencatatan belum dilakukan dengan baik, sering terjadinya kasus penyakit pencernaan, kurangnya keterampilan anggota dalam pengelolaan budidaya ayam petelur dan adopsi inovasi, serta kurang aktifnya anggota dalam ASPATER. Kendala dari luar ASPATER antara lain adalah ketersediaan pakan, belum optimalnya pembinaan dari pemerintah daerah, dan kurangnya akses permodalan.
Kata kunci: Asosiasi, Peranan, Petelur, Peternak, Peternakan.