HUBUNGAN KEJADIAN KECACINGAN STH DENGAN SWAMEDIKASI PENYAKIT KECACINGAN OLEH ORANGTUA DARI ANAK SDN 106804 PERCUT

Siti Kemala Sari, Selly Oktaria, Rizki Annisa Umri Hasibuan
{"title":"HUBUNGAN KEJADIAN KECACINGAN STH DENGAN SWAMEDIKASI PENYAKIT KECACINGAN OLEH ORANGTUA DARI ANAK SDN 106804 PERCUT","authors":"Siti Kemala Sari, Selly Oktaria, Rizki Annisa Umri Hasibuan","doi":"10.30743/ibnusina.v23i2.630","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"namun kurang mendapat perhatian (neglected diseases). Salah satu penyakit dari kelompok ini adalah penyakit cacing yang ditularkan melalui media tanah (STH). Swamedikasi adalah praktik pengobatan sendiri oleh masyarakat untuk mengatasi penyakit ringan tanpa harus ke dokter. Swamedikasi kecacingan merupakan pengobatan untuk mengatasi penyakit kecacingan dengan menggunakan obat bebas, bebas terbatas dan golongan obat wajib apotek yang diberikan tanpa resep dokter. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kejadian kecacingn STH yang berasal dari pemeriksaan feses anak murid kelas II-V SD Negeri 106804 Percut dengan tingkat swamedikasi obat cacing orangtua murid dengan menggunakan kuisoner. Penelitian ini merupakan studi analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional. Subjek penelitian berjumlah 61 orang. Angka kejadian kecacingan STH 11,46%. Tipe cacing yang menginfeksi adalah Trichuris trichiura dan  Ascaris lumbricoides. Tingkat swamedikasi obat cacing orangtua murid mayoritas cukup 50,82%. Data dianalisa menggunakan uji ETA dengan hasil tidak ada  hubungan antara kejadian kecacingan STH dengan  swamedikasi penyakit kecacingan oleh orang tua murid SDN 106804 Percut. Kesimpulan: kemampuan melakukan swamedikasi harus dibarengi dengan kesadaran personal hygiene yang baik. Saran: dilakukan penelitian yang melibatkan beberapa sekolah, juga menambah variabel penelitian lain seperti pengetahuan tentang penyakit kecacingan.","PeriodicalId":518393,"journal":{"name":"Ibnu Sina: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan - Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara","volume":" 6","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-07-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Ibnu Sina: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan - Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30743/ibnusina.v23i2.630","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

namun kurang mendapat perhatian (neglected diseases). Salah satu penyakit dari kelompok ini adalah penyakit cacing yang ditularkan melalui media tanah (STH). Swamedikasi adalah praktik pengobatan sendiri oleh masyarakat untuk mengatasi penyakit ringan tanpa harus ke dokter. Swamedikasi kecacingan merupakan pengobatan untuk mengatasi penyakit kecacingan dengan menggunakan obat bebas, bebas terbatas dan golongan obat wajib apotek yang diberikan tanpa resep dokter. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kejadian kecacingn STH yang berasal dari pemeriksaan feses anak murid kelas II-V SD Negeri 106804 Percut dengan tingkat swamedikasi obat cacing orangtua murid dengan menggunakan kuisoner. Penelitian ini merupakan studi analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional. Subjek penelitian berjumlah 61 orang. Angka kejadian kecacingan STH 11,46%. Tipe cacing yang menginfeksi adalah Trichuris trichiura dan  Ascaris lumbricoides. Tingkat swamedikasi obat cacing orangtua murid mayoritas cukup 50,82%. Data dianalisa menggunakan uji ETA dengan hasil tidak ada  hubungan antara kejadian kecacingan STH dengan  swamedikasi penyakit kecacingan oleh orang tua murid SDN 106804 Percut. Kesimpulan: kemampuan melakukan swamedikasi harus dibarengi dengan kesadaran personal hygiene yang baik. Saran: dilakukan penelitian yang melibatkan beberapa sekolah, juga menambah variabel penelitian lain seperti pengetahuan tentang penyakit kecacingan.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
第 106804 号 Sdn percut 儿童家长的蠕虫病发病率与自我治疗蠕虫病之间的关系
但却较少受到关注(被忽视的疾病)。土壤传播蠕虫病(STH)就是这一类疾病中的一种。自我药疗是指社区居民在不看医生的情况下,通过自我药疗来治疗小病。螺旋体病的自我医疗是指在没有医生处方的情况下,使用非处方药、限制性非处方药和强制性药房药品治疗螺旋体病。本研究的目的是通过问卷调查的方式,确定SD Negeri 106804 Percut二至五年级学生粪便检查得出的STH蠕虫病发病率与家长自我驱虫治疗水平之间的关系。本研究是一项横断面观察分析研究。研究对象共 61 人。性传播疾病蠕虫病的发病率为 11.46%。感染的蠕虫类型为毛滴虫和蛔虫。家长自行驱虫的比例为 50.82%。使用 ETA 检验对数据进行了分析,结果显示,STH 螺旋虫病的发病率与 SDN 106804 Percut 学生家长自我驱虫治疗之间没有关联。结论:在具备自我药物治疗能力的同时,必须具备良好的个人卫生意识。建议:开展涉及多所学校的研究,并增加其他研究变量,如有关螺旋体病的知识。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
HUBUNGAN PERILAKU MEROKOK DENGAN HIPERTENSI PADA USIA PRODUKTIF PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP LINGKUNGAN BELAJAR PADA PROGRAM STUDI SARJANA KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN SWASTA DI SEMARANG POST-COVID-19 SYNDROME IMAGING FINDINGS IN SEVERE COVID-19 WITH PULMONARY CAVITATION: A CASE REPORT PERBANDINGAN EFEK LARVASIDA DAUN KEMANGI DENGAN PENGENCER TWEEN 80 DAN PEG 400 TERHADAP LARVA AEDES AEGYPTI HUBUNGAN KEJADIAN KECACINGAN STH DENGAN SWAMEDIKASI PENYAKIT KECACINGAN OLEH ORANGTUA DARI ANAK SDN 106804 PERCUT
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1