Jurnal Sentra, Pendidikan Anak, Usia Dini, U. Sari, Mutiara Indonesia, Elya Siska Anggraini, Firanti Tri, Nur Adana, Jihan Aqilah, Rachel Sehulina, Vivi Aulia Azahra, Kata Kunci, Paud Seni Rupa, Keterampilan Guru, Elya Siska, Anggraini all, Analisis Pelaksanaan, Dalam Pembelajaran, Anak Usia, Tahun Di, Paud Gudiseju
{"title":"ANALISIS PELAKSANAAN KETERAMPILAN GURU DALAM PEMBELAJARAN SENI RUPA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI PAUD GUDISEJU","authors":"Jurnal Sentra, Pendidikan Anak, Usia Dini, U. Sari, Mutiara Indonesia, Elya Siska Anggraini, Firanti Tri, Nur Adana, Jihan Aqilah, Rachel Sehulina, Vivi Aulia Azahra, Kata Kunci, Paud Seni Rupa, Keterampilan Guru, Elya Siska, Anggraini all, Analisis Pelaksanaan, Dalam Pembelajaran, Anak Usia, Tahun Di, Paud Gudiseju","doi":"10.51544/sentra.v3i2.5058","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Bagi anak usia dini seni meruapakan karya/produk yang dihasilkan dan muncul pada proses bermain. Pada proses berseni anak memanfaatkan pengalaman belajar dan memerlukan beberapa faslitas dari orang disekitarnya. Dalam proses artistik, anak terlibat dalam hal mengamati, mensetting, dan juga memainkan peran ganda sebagai pembuat karya seni. Proses artistik mendukung anak dalam pelibatan dalam pengambilan keputusan, tentang bagaimana anak bertindak, dan memiliki pengetahuan tentang resiko atas pilihannya. Dengan stimulasi seni, anak terlibat dan memiliki peluang untuk mencari tau, menggali informasi, mengekspresikan diri melalui cara yang menyenangkan dan anak-anak sukai. Peranan dari seni bagi anak udia dini penting sebagai salah satu upaya meningkatkan imajinasi, eksplorasi dan pola ekspresi, serta kreatifitas anak pada saat bermain. Melalui kegiatan seni rupa guru dapat merangsang potensi dan bakat yang dimiliki anak sejak dini. Sehingga tujuan dari karya ilmiah ini adalah untuk menggali informasi mengenai bagaimana guru melakukan pembelajaran seni untuk anak usia 5-6 tahun di PAUD Gudiseju. Dengan karya ilmiah yang sifatnya kualittatif melalui metode wawancara, observasi anak, dan juga dokumentasi, karya ini menghasilkan kesimpulan bahwa pembelajaran seni yang diterapkan di PAUD Gudiseju masih monoton ditandai dengna tidak adanya variasi media, kegiata, serta metode yang digunakan guru.","PeriodicalId":518096,"journal":{"name":"Jurnal Sentra Pendidikan Anak Usia Dini","volume":"55 14","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-07-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Sentra Pendidikan Anak Usia Dini","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.51544/sentra.v3i2.5058","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Bagi anak usia dini seni meruapakan karya/produk yang dihasilkan dan muncul pada proses bermain. Pada proses berseni anak memanfaatkan pengalaman belajar dan memerlukan beberapa faslitas dari orang disekitarnya. Dalam proses artistik, anak terlibat dalam hal mengamati, mensetting, dan juga memainkan peran ganda sebagai pembuat karya seni. Proses artistik mendukung anak dalam pelibatan dalam pengambilan keputusan, tentang bagaimana anak bertindak, dan memiliki pengetahuan tentang resiko atas pilihannya. Dengan stimulasi seni, anak terlibat dan memiliki peluang untuk mencari tau, menggali informasi, mengekspresikan diri melalui cara yang menyenangkan dan anak-anak sukai. Peranan dari seni bagi anak udia dini penting sebagai salah satu upaya meningkatkan imajinasi, eksplorasi dan pola ekspresi, serta kreatifitas anak pada saat bermain. Melalui kegiatan seni rupa guru dapat merangsang potensi dan bakat yang dimiliki anak sejak dini. Sehingga tujuan dari karya ilmiah ini adalah untuk menggali informasi mengenai bagaimana guru melakukan pembelajaran seni untuk anak usia 5-6 tahun di PAUD Gudiseju. Dengan karya ilmiah yang sifatnya kualittatif melalui metode wawancara, observasi anak, dan juga dokumentasi, karya ini menghasilkan kesimpulan bahwa pembelajaran seni yang diterapkan di PAUD Gudiseju masih monoton ditandai dengna tidak adanya variasi media, kegiata, serta metode yang digunakan guru.