Pradipta Dean Prihartoni, Ruchyat Deni Djakapermana, Umar Mansyur
{"title":"Rencana dan Strategi Manajemen Rekayasa Lalu Lintas di Kawasan Pasar Pucung Kota Depok","authors":"Pradipta Dean Prihartoni, Ruchyat Deni Djakapermana, Umar Mansyur","doi":"10.36418/syntax-literate.v9i7.15717","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"\n \n \nKota Depok memiliki kegiatan penggunaan lahan yang tidak hanya menghasilkan pengembangan penggunaan lahan tetapi juga menarik pergerakan lalu lintas. Pasar Pucung di Depok menarik pergerakan masuk dan keluar untuk berbelanja, menjual, dan mendistribusikan barang. Selain berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi, kawasan ini juga mempengaruhi kondisi lalu lintas. Pergerakan lalu lintas baik orang maupun kendaraan di lokasi ini mengakibatkan arus lalu lintas berpotongan, konvergen, dan divergen di persimpangan, hal itu berpotensi menyebabkan keterlambatan perjalanan dan membutuhkan infrastruktur dan manajemen rekayasa lalu lintas yang ideal. Tujuan penelitian adalah: 1) Menginventarisasi dan menganalisis interaksi antara kondisi lalu lintas saat ini dan penggunaan lahan; 2) Menganalisis kinerja lalu lintas di jalanan Jatimulya, Kalimulya, Arido, Kampung Sawah, dan Boulevard Green Depok City (GDC) di kawasan Pasar Pucung Depok; 3) Menganalisis kinerja simpang Pasar Pucung, simpang Arido, dan simpang GDC; 4) Mengembangkan strategi untuk rekayasa lalu lintas dan untuk devolep managemen. Metode analisis menggunakan observasi lapangan, pedoman dampak lalu lintas, dan perbandingan tingkat pelayanan (LOS) Standar Pedoman Kapasitas Jalan Raya Indonesia (MKJI) dan kondisi perilaku di lokasi. Hasil analisis adalah: 1) Di kawasan Pasar Pucung dengan dihuni 30 jenis penggunaan lahan dan memiliki daya tarik terlintas tertinggi pusat komersial, dengan tarif 29,1 pcu/jam; 2) Performa jalan terburuk ada di Jln. Jatimulya Segmen 1 dan 2 dengan tingkat pelayanan F; 3) Kinerja persimpangan terburuk adalah pada simpang susun Arido dengan tingkat pelayanan F. Finaly, 4) strategi untuk pengengorganisasian sistem lalu lintas adalah mendesain ulang simpang di kawasan Pasar Pucung dengan redevalop inter-section uncontrol menjadi intert-section control, dan manajemen pengendalian lalu lintas dengan menggunakan desain geometrik jalan dan sinyal lalu lintas. \n \n \n","PeriodicalId":510711,"journal":{"name":"Syntax Literate ; Jurnal Ilmiah Indonesia","volume":" 6","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-07-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Syntax Literate ; Jurnal Ilmiah Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36418/syntax-literate.v9i7.15717","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Kota Depok memiliki kegiatan penggunaan lahan yang tidak hanya menghasilkan pengembangan penggunaan lahan tetapi juga menarik pergerakan lalu lintas. Pasar Pucung di Depok menarik pergerakan masuk dan keluar untuk berbelanja, menjual, dan mendistribusikan barang. Selain berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi, kawasan ini juga mempengaruhi kondisi lalu lintas. Pergerakan lalu lintas baik orang maupun kendaraan di lokasi ini mengakibatkan arus lalu lintas berpotongan, konvergen, dan divergen di persimpangan, hal itu berpotensi menyebabkan keterlambatan perjalanan dan membutuhkan infrastruktur dan manajemen rekayasa lalu lintas yang ideal. Tujuan penelitian adalah: 1) Menginventarisasi dan menganalisis interaksi antara kondisi lalu lintas saat ini dan penggunaan lahan; 2) Menganalisis kinerja lalu lintas di jalanan Jatimulya, Kalimulya, Arido, Kampung Sawah, dan Boulevard Green Depok City (GDC) di kawasan Pasar Pucung Depok; 3) Menganalisis kinerja simpang Pasar Pucung, simpang Arido, dan simpang GDC; 4) Mengembangkan strategi untuk rekayasa lalu lintas dan untuk devolep managemen. Metode analisis menggunakan observasi lapangan, pedoman dampak lalu lintas, dan perbandingan tingkat pelayanan (LOS) Standar Pedoman Kapasitas Jalan Raya Indonesia (MKJI) dan kondisi perilaku di lokasi. Hasil analisis adalah: 1) Di kawasan Pasar Pucung dengan dihuni 30 jenis penggunaan lahan dan memiliki daya tarik terlintas tertinggi pusat komersial, dengan tarif 29,1 pcu/jam; 2) Performa jalan terburuk ada di Jln. Jatimulya Segmen 1 dan 2 dengan tingkat pelayanan F; 3) Kinerja persimpangan terburuk adalah pada simpang susun Arido dengan tingkat pelayanan F. Finaly, 4) strategi untuk pengengorganisasian sistem lalu lintas adalah mendesain ulang simpang di kawasan Pasar Pucung dengan redevalop inter-section uncontrol menjadi intert-section control, dan manajemen pengendalian lalu lintas dengan menggunakan desain geometrik jalan dan sinyal lalu lintas.