{"title":"Gambaran Penerimaan Diri Remaja Korban Perceraian","authors":"Fulziah Alwita Sari, N. Noni, Zakwan Adri","doi":"10.14710/empati.2024.42478","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan bagaimana remaja yang menjadi korban perceraian mengalami penerimaan terhadap diri mereka. Perceraian dianggap sebagai puncak dari serangkaian masalah yang berakumulasi dan merupakan langkah terakhir yang diambil ketika perkawinan tidak dapat dipertahankan lagi. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif fenomenologi dengan dua partisipan yang memiliki karakteristik sebagai anak remaja yang mengalami perceraian orangtua. Penerimaan terhadap perceraian orangtua tidak dapat dicapai secara spontan oleh anak, melainkan melalui tahapan-tahapan tertentu yang terkait dengan kehidupan pasca perceraian, termasuk dampak psikologis dan sosial yang dirasakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perceraian memberikan dampak negatif seperti perasaan minder, kehilangan figur keluarga, dan kenakalan remaja. Faktor-faktor yang membantu dalam proses penerimaan diri termasuk keberadaan figur ibu yang kompeten, berkurangnya konflik orangtua, serta dukungan positif dari lingkungan sekolah dan teman-teman, yang membantu para partisipan bangkit dari keterpurukan setelah menghadapi perceraian orangtua. ","PeriodicalId":395599,"journal":{"name":"Jurnal EMPATI","volume":"137 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-07-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal EMPATI","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14710/empati.2024.42478","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan bagaimana remaja yang menjadi korban perceraian mengalami penerimaan terhadap diri mereka. Perceraian dianggap sebagai puncak dari serangkaian masalah yang berakumulasi dan merupakan langkah terakhir yang diambil ketika perkawinan tidak dapat dipertahankan lagi. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif fenomenologi dengan dua partisipan yang memiliki karakteristik sebagai anak remaja yang mengalami perceraian orangtua. Penerimaan terhadap perceraian orangtua tidak dapat dicapai secara spontan oleh anak, melainkan melalui tahapan-tahapan tertentu yang terkait dengan kehidupan pasca perceraian, termasuk dampak psikologis dan sosial yang dirasakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perceraian memberikan dampak negatif seperti perasaan minder, kehilangan figur keluarga, dan kenakalan remaja. Faktor-faktor yang membantu dalam proses penerimaan diri termasuk keberadaan figur ibu yang kompeten, berkurangnya konflik orangtua, serta dukungan positif dari lingkungan sekolah dan teman-teman, yang membantu para partisipan bangkit dari keterpurukan setelah menghadapi perceraian orangtua.