ANALISIS RELASI ANTARA MAGNITUDO MOMEN GEMPA TEKTONIK DAN AMPLITUDO MAKSIMUM TSUNAMI UNTUK KASUS TSUNAMI LINTAS SAMUDERA PASIFIK DAN TSUNAMI INDONESIA

Asiyah Khoiril Bariyah, T. Prastowo
{"title":"ANALISIS RELASI ANTARA MAGNITUDO MOMEN GEMPA TEKTONIK DAN AMPLITUDO MAKSIMUM TSUNAMI UNTUK KASUS TSUNAMI LINTAS SAMUDERA PASIFIK DAN TSUNAMI INDONESIA","authors":"Asiyah Khoiril Bariyah, T. Prastowo","doi":"10.26740/ifi.v9n2.p5-14","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak Gempa tektonik dan tsunami merupakan bencana kebumian paling berbahaya bila dilihat dari dampak kerusakan dan cakupan wilayah terdampak. Meskipun termasuk penting namun sampai saat ini belum banyak penelitian yang menganalisis relasi antara magnitudo momen gempa dan amplitudo maksimum tsunami. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menemukan dan menganalisis persamaan empiris yang mendiskripsikan hubungan antara magnitudo momen gempa  dan amplitudo maksimum tsunami  dengan bantuan 7 kasus tsunami lintas Samudera Pasifik (Kuril, Rusia 2006, Selandia Baru 2009, Maule, Chili 2010, Tohoku, Jepang 2011, Solomon 2013, Iquique, Chili 2014, dan Illapel, Chili 2015) dan 6 kasus tsunami di Indonesia, (Aceh 2004, Sumatera 2007, Sumatera 2010, Mentawai 2010, Sumatera 2012, dan Sumatera 2016). Data penelitian merupakan data sekunder yang diperoleh dari instrumen ukur pemantau tsunami DART buoys dan tide gauges yang dapat diakses di https://nctr.pmel.noaa.gov/database_devel.html dan http://ngdc.noaa.gov yang dikelola dan dikontrol oleh National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) dan http://ptwc.weather.gov/ yang dikelola oleh Pacific Tsunami Warning Centre (PTWC). Hasil-hasil penelitian dalam bentuk persamaan empiris relasi antara  dan  untuk 7 kasus tsunami trans-Pasifik (far-field observations) adalah  sedangkan untuk kasus 6 tsunami di Indonesia (both near-field and far-field observations), . Perbedaan faktor pengali fungsi logaritmik  pada kedua persamaam empiris tersebut karena perbedaan kompleksitas topografi dan batimetri lautan dan variasi perilaku perambatan gelombang tsunami pada tsunami directivity yang berbeda antara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia. Temuan penting penelitian ini adalah kedua persamaan empiris tersebut menunjukkan bahwa magnitudo momen  gempa pemicu tsunami merupakan fungsi logaritmik dari amplitudo maksimum tsunami  yang sesuai dengan temuan penelitian terdahulu.   Kata Kunci: magnitudo momen gempa, amplitudo maksimum tsunami, tsunami trans-Pasifik Abstract Tectonic earthquakes and tsunamis are the most dangerous geological hazards considering damaging impacts on living things, human properties, and affected areas. Despite its importance, little is known about a relationship between earthquake moment magnitude and tsunami maximum amplitude. Hence, this study aims to find and analyse empirical equations relating earthquake sizes measured as moment magnitudes  to tsunami maximum amplitudes  for cases of 7 trans-Pacific occurrences (the 2006 Kuril, Russian, 2009 New Zealand, 2010 Maule, Chili, 2011 Tohoku, Japan, 2013 Solomon, 2014 Iquique, Chili, and 2015 Illapel, Chili events) and 6 Indonesian tsunamis (the 2004 Indian Ocean, 2007 Sumatera, 2010 Sumatera, 2010 Mentawai, 2012 Sumatera, and 2016 Sumatera events). Data in this study were acquired from field measurements by tsunami monitoring instrument (DART surface buoys and tide gauges) available at https://nctr.pmel.noaa.gov/database_devel.html and http://ngdc.noaa.gov officially operated by the National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) and http://ptwc.weather.gov/ officialy managed by the Pacific Tsunami Warning Centre (PTWC). The research results in terms of empirical relations between the moment magnitude  and the tsunami maximum amplitude  for 7 trans-Pacific tsunami events at distant observations are then provided by  whereas for the Indonesian tsunamis monitored at both near-field and far-field observations, . The difference in the multiplying factor of the logarithmic function in each equation is due to differences in complexity in the ocean topography and bathymetri between the Pacific and Indian Oceans as well as the nature of tsunami wave propagation for different tsunami directivities in the two Oceans. The findings are such that the moment magnitude scaled with  is found to be a logarithmic function of the tsunami maximum amplitude  for both regions of interest, consistent with that of previous work.   Keywords: earthquake moment magnitude, tsunami maximum amplitude, trans-Pacific tsunamis.","PeriodicalId":56254,"journal":{"name":"Inovasi Fisika Indonesia","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Inovasi Fisika Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.26740/ifi.v9n2.p5-14","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

Abstrak Gempa tektonik dan tsunami merupakan bencana kebumian paling berbahaya bila dilihat dari dampak kerusakan dan cakupan wilayah terdampak. Meskipun termasuk penting namun sampai saat ini belum banyak penelitian yang menganalisis relasi antara magnitudo momen gempa dan amplitudo maksimum tsunami. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menemukan dan menganalisis persamaan empiris yang mendiskripsikan hubungan antara magnitudo momen gempa  dan amplitudo maksimum tsunami  dengan bantuan 7 kasus tsunami lintas Samudera Pasifik (Kuril, Rusia 2006, Selandia Baru 2009, Maule, Chili 2010, Tohoku, Jepang 2011, Solomon 2013, Iquique, Chili 2014, dan Illapel, Chili 2015) dan 6 kasus tsunami di Indonesia, (Aceh 2004, Sumatera 2007, Sumatera 2010, Mentawai 2010, Sumatera 2012, dan Sumatera 2016). Data penelitian merupakan data sekunder yang diperoleh dari instrumen ukur pemantau tsunami DART buoys dan tide gauges yang dapat diakses di https://nctr.pmel.noaa.gov/database_devel.html dan http://ngdc.noaa.gov yang dikelola dan dikontrol oleh National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) dan http://ptwc.weather.gov/ yang dikelola oleh Pacific Tsunami Warning Centre (PTWC). Hasil-hasil penelitian dalam bentuk persamaan empiris relasi antara  dan  untuk 7 kasus tsunami trans-Pasifik (far-field observations) adalah  sedangkan untuk kasus 6 tsunami di Indonesia (both near-field and far-field observations), . Perbedaan faktor pengali fungsi logaritmik  pada kedua persamaam empiris tersebut karena perbedaan kompleksitas topografi dan batimetri lautan dan variasi perilaku perambatan gelombang tsunami pada tsunami directivity yang berbeda antara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia. Temuan penting penelitian ini adalah kedua persamaan empiris tersebut menunjukkan bahwa magnitudo momen  gempa pemicu tsunami merupakan fungsi logaritmik dari amplitudo maksimum tsunami  yang sesuai dengan temuan penelitian terdahulu.   Kata Kunci: magnitudo momen gempa, amplitudo maksimum tsunami, tsunami trans-Pasifik Abstract Tectonic earthquakes and tsunamis are the most dangerous geological hazards considering damaging impacts on living things, human properties, and affected areas. Despite its importance, little is known about a relationship between earthquake moment magnitude and tsunami maximum amplitude. Hence, this study aims to find and analyse empirical equations relating earthquake sizes measured as moment magnitudes  to tsunami maximum amplitudes  for cases of 7 trans-Pacific occurrences (the 2006 Kuril, Russian, 2009 New Zealand, 2010 Maule, Chili, 2011 Tohoku, Japan, 2013 Solomon, 2014 Iquique, Chili, and 2015 Illapel, Chili events) and 6 Indonesian tsunamis (the 2004 Indian Ocean, 2007 Sumatera, 2010 Sumatera, 2010 Mentawai, 2012 Sumatera, and 2016 Sumatera events). Data in this study were acquired from field measurements by tsunami monitoring instrument (DART surface buoys and tide gauges) available at https://nctr.pmel.noaa.gov/database_devel.html and http://ngdc.noaa.gov officially operated by the National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) and http://ptwc.weather.gov/ officialy managed by the Pacific Tsunami Warning Centre (PTWC). The research results in terms of empirical relations between the moment magnitude  and the tsunami maximum amplitude  for 7 trans-Pacific tsunami events at distant observations are then provided by  whereas for the Indonesian tsunamis monitored at both near-field and far-field observations, . The difference in the multiplying factor of the logarithmic function in each equation is due to differences in complexity in the ocean topography and bathymetri between the Pacific and Indian Oceans as well as the nature of tsunami wave propagation for different tsunami directivities in the two Oceans. The findings are such that the moment magnitude scaled with  is found to be a logarithmic function of the tsunami maximum amplitude  for both regions of interest, consistent with that of previous work.   Keywords: earthquake moment magnitude, tsunami maximum amplitude, trans-Pacific tsunamis.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
分析了大地震力矩和印度尼西亚海啸最大振幅海啸之间的关系
从破坏的影响和景观的传言来看,抽象的构造地震和海啸是最危险的埋葬灾害。尽管这很重要,但到目前为止,还没有太多研究分析地震的震级矩和海啸的最大振幅之间的关系。因此本研究旨在借助7个跨太平洋海啸案例(Kuril,Russia 2006,New Zealand 2009,Maule,Chile 2010,Tohoku,Japan 2011,Solomon 2013,Iquique,Chile 2014和Illapel,Chile 2015)和印度尼西亚的6个海啸案例,找到并分析描述动量大地震与最大海啸振幅之间关系的经验方程,(亚齐2004年、苏门答腊2007年、苏门答腊2010年、笑2010年、苏门答腊2012年和苏门答腊2016年)。研究数据是从海啸监测仪器DART浮标和潮汐计获得的二次数据,可以在https://nctr.pmel.noaa.gov/database_devel.html和http://ngdc.noaa.gov)由美国国家海洋和大气管理局(NOAA)管理和控制;以及http://ptwc.weather.gov/-由太平洋海啸预警中心管理。7个远场观测的[UNK]和[UNK]之间的经验方程关系的研究结果为[UNK],而印度尼西亚的近场和远场观测均为。这两个经验方程中对数函数识别因子的差异是由于太平洋和印度洋之间地形复杂性和海洋蜡染仪的差异,以及不同方向性海啸中海啸波减缓行为的变化。这项研究的重要发现是两个经验方程,它们表明海啸引发的地震的震级动量是海啸最大振幅的对数函数,与之前的研究结果相匹配。关键词:震级、最大震级海啸、跨太平洋海啸摘要考虑到对生物、人类财产和受影响地区的破坏性影响,构造地震和海啸是最危险的地质灾害。尽管它很重要,但人们对地震矩震级和海啸最大振幅之间的关系知之甚少。所以本研究旨在寻找和分析7次跨太平洋地震(2006年千岛、俄罗斯、2009年新西兰、2010年毛勒、奇利、2011年日本东北、2013年所罗门、2014年伊奎克、奇利和2015年伊拉佩尔、奇利事件)和6次印尼海啸的经验方程,这些地震大小以矩震级[UNK]和最大振幅[UNK]测量(2004年印度洋,2007年苏门答腊岛,2010年苏门答腊岛、2010年明打威岛、2012年苏门答腊岛和2016年苏门答腊岛事件)。本研究中的数据是通过海啸监测仪器(DART表面浮标和潮汐计)的现场测量获得的,可在https://nctr.pmel.noaa.gov/database_devel.html和http://ngdc.noaa.gov-由美国国家海洋和大气管理局(NOAA)正式运营http://ptwc.weather.gov/)由太平洋海啸预警中心(PTWC)正式管理。然后,[UNK]提供了7次跨太平洋海啸事件的远场观测矩震级[UNK]和海啸最大振幅[UNK]之间的经验关系研究结果,其中,对近场和远场观测的印度尼西亚海啸进行了监测。每个方程中对数函数的乘数的差异是由于太平洋和印度洋之间海洋地形和水深的复杂性不同,以及两个海洋中不同海啸方向性的海啸波传播性质不同。研究结果表明,对于两个感兴趣的区域,用[UNK]缩放的矩震级被认为是海啸最大振幅[UNK]的对数函数,与之前的工作一致。关键词:地震矩震级,海啸最大振幅,跨太平洋海啸。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
审稿时长
24 weeks
期刊最新文献
REVIEW : PERFORMA MEMBRAN KOMPOSIT MENGGUNAKAN ALIRAN DEAD-END FILTRATION REVIEW: LAPISAN SUPERHIDROFOBIK BERBASIS SILIKA SEBAGAI APLIKASI SELF-CLEANING SINTESIS DAN KARAKTERISASI GRAPHENE OXIDE (GO) DARI BAHAN ALAM TEMPURUNG KELAPA A REVIEW : MODIFIKASI DOPING LiFePO4 SEBAGAI KATODA BATERAI Li-ION Green synthesis of magnetic Fe3O4 nanoparticles (MNPs) using plant extract and Biomedicine Applications: Targeted Anticancer Drug Delivery System
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1