Pub Date : 2023-07-04DOI: 10.26740/ifi.v12n2.p66-81
Ariyanti Rasiana Putri, M. Munasir
Teknologi self-cleaning sangat popular di kalangan para peneliti dan telah banyak diterapkan dalam berbagai aplikasi permukaan. Lapisan self-cleaning dengan sifat superhidrofobik banyak dikembangkan dan diteliti lebih lanjut karena kemampuannya dalam melakukan pembersihan yang sangat baik. Kemampuan self-cleaning lapisan superhidrofobik berbasis silika (SiO2) banyak diteliti. SiO2 dianggap dapat meningkatkan kekasaran suatu permukaan karena memiliki energi permukaaannya yang rendah dan menunjukkan sifat hidrofobik, hidrofilik, dan kestabilan termal. Lapisan superhidrofobik berbasis silika telah disintesis melalui berbagai metode fisik dan kimia. Metode sol-gel menjadi utama dengan ciri khas kemudahannya dalam sintesis melalui pencampuran beberapa material dan lebih hemat biaya. Selain itu, metode sol-gel telah banyak digunakan dalam sintesis material berbasis silika. Pada review ini, membahas mengenai fenomena self-cleaning di alam yang menjadi acuan peneliti, karakteristik lapisan superhidrofobik dalam kemampuan self-cleaning, metode sol-gel dan teknik coating dalam pembuatan lapisan superhidrofobik, dan material silika yang dimodifikasi dengan material lain untuk meningkatkan kemampuan self-cleaning. Kata Kunci: Superhidrofobik; Self-cleaning; Silika; Sol-gel Abstract Self-cleaning technology is very popular among researchers and has been widely applied in various surface applications. Self-cleaning coatings with superhydrophobic properties have been developed and further researched because of their ability to perform excellent cleaning. The self-cleaning ability of silica-based superhydrophobic coatings (SiO2) has been extensively studied. SiO2 considered to be able to increase the roughness of a surface because it has a low surface energy and exhibits hydrophobic, hydrophilic, and thermal stability properties. Silica-based superhydrophobic coatings have been synthesized by various physical and chemical methods. The sol-gel method is the main feature of its ease of synthesis through mixing several materials and is more cost-effective. In addition, the sol-gel method has been widely used in the synthesis of silica-based materials. This review discusses the phenomenon of self-cleaning in nature which is the reference for researchers, the characteristics of the superhydrophobic coating in terms of self-cleaning ability, the sol-gel method and coating techniques in the manufacture of superhydrophobic coatings, and silica material modified with other materials to increase self-cleaning ability. Keywords: Superhydrophobicity; Self-cleaning; Silica; Sol-gel
自清洁技术在家庭中非常流行,并在许多家庭中得到广泛应用。具有超强隔热性能的自清洁橱柜既能保持橱柜的清洁,又能保持橱柜的洁净。以硅(SiO2)为基础的自清洁超耐热硅胶(SiO2)已被广泛使用。SiO2可以提高对有害物质的控制能力,同时还能释放有害物质的能量,并提高对有害物质、有害纤维和长期不稳定物质的控制能力。以太阳能为基础的超高温碳化硅可通过多种鱼类和微生物方法进行分解。溶胶-凝胶法是一种有效的方法,它可以通过对不同材料和不同血浆的浇注而产生不同的效果。在此基础上,溶胶-凝胶法可以在基于硅材料的蚀刻过程中得到广泛应用。在这篇评论中,我们了解到了藻类的自清洁现象、超强防潮自清洁技术、溶胶-凝胶模式和超强防潮藻类涂层技术,以及硅基材料在提高自清洁性能方面的作用。 Kata Kunci: Superhidrofobik; Self-cleaning; Silika; Sol-gel Abstract Self-cleaning technology is very popular among researcher and has been widely applied in various surface applications.具有超疏水特性的自清洁涂层因其出色的清洁能力而得到了开发和深入研究。二氧化硅超疏水涂层(SiO2)的自清洁能力已得到广泛研究。二氧化硅被认为能够增加表面的粗糙度,因为它的表面能较低,并具有疏水、亲水和热稳定性等特性。硅基超疏水涂层是通过各种物理和化学方法合成的。溶胶-凝胶法的主要特点是通过混合几种材料易于合成,而且成本效益较高。此外,溶胶-凝胶法已广泛应用于硅基材料的合成。本综述讨论了自然界中供研究人员参考的自清洁现象、超疏水性涂层在自清洁能力方面的特点、溶胶-凝胶法和涂层技术在超疏水性涂层制造中的应用,以及用其他材料改性二氧化硅材料以提高自清洁能力。 关键词超疏水;自清洁;二氧化硅;溶胶-凝胶
{"title":"REVIEW: LAPISAN SUPERHIDROFOBIK BERBASIS SILIKA SEBAGAI APLIKASI SELF-CLEANING","authors":"Ariyanti Rasiana Putri, M. Munasir","doi":"10.26740/ifi.v12n2.p66-81","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ifi.v12n2.p66-81","url":null,"abstract":"Teknologi self-cleaning sangat popular di kalangan para peneliti dan telah banyak diterapkan dalam berbagai aplikasi permukaan. Lapisan self-cleaning dengan sifat superhidrofobik banyak dikembangkan dan diteliti lebih lanjut karena kemampuannya dalam melakukan pembersihan yang sangat baik. Kemampuan self-cleaning lapisan superhidrofobik berbasis silika (SiO2) banyak diteliti. SiO2 dianggap dapat meningkatkan kekasaran suatu permukaan karena memiliki energi permukaaannya yang rendah dan menunjukkan sifat hidrofobik, hidrofilik, dan kestabilan termal. Lapisan superhidrofobik berbasis silika telah disintesis melalui berbagai metode fisik dan kimia. Metode sol-gel menjadi utama dengan ciri khas kemudahannya dalam sintesis melalui pencampuran beberapa material dan lebih hemat biaya. Selain itu, metode sol-gel telah banyak digunakan dalam sintesis material berbasis silika. Pada review ini, membahas mengenai fenomena self-cleaning di alam yang menjadi acuan peneliti, karakteristik lapisan superhidrofobik dalam kemampuan self-cleaning, metode sol-gel dan teknik coating dalam pembuatan lapisan superhidrofobik, dan material silika yang dimodifikasi dengan material lain untuk meningkatkan kemampuan self-cleaning. Kata Kunci: Superhidrofobik; Self-cleaning; Silika; Sol-gel Abstract Self-cleaning technology is very popular among researchers and has been widely applied in various surface applications. Self-cleaning coatings with superhydrophobic properties have been developed and further researched because of their ability to perform excellent cleaning. The self-cleaning ability of silica-based superhydrophobic coatings (SiO2) has been extensively studied. SiO2 considered to be able to increase the roughness of a surface because it has a low surface energy and exhibits hydrophobic, hydrophilic, and thermal stability properties. Silica-based superhydrophobic coatings have been synthesized by various physical and chemical methods. The sol-gel method is the main feature of its ease of synthesis through mixing several materials and is more cost-effective. In addition, the sol-gel method has been widely used in the synthesis of silica-based materials. This review discusses the phenomenon of self-cleaning in nature which is the reference for researchers, the characteristics of the superhydrophobic coating in terms of self-cleaning ability, the sol-gel method and coating techniques in the manufacture of superhydrophobic coatings, and silica material modified with other materials to increase self-cleaning ability. Keywords: Superhydrophobicity; Self-cleaning; Silica; Sol-gel","PeriodicalId":56254,"journal":{"name":"Inovasi Fisika Indonesia","volume":"52 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139362872","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-04DOI: 10.26740/ifi.v12n2.p47-55
Natalia Agus Putri, Z. A. I. Supardi
Pemanfaatan limbah tempurung kelapa di Indonesia masih kurang dan terbatas, bahkan umunya masih dianggap sebagai limbah bahan bakar setiap harinya. Sedangkan limbah tempurung kelapa memiliki daya serap yang tinggi dan luas permukaan yang besar yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber alternatif material Graphene Oxide (GO) yang ramah lingkungan serta ketersediaannya dapat diperbarui. Graphene oxide merupakan material dengan konduktivitas yang sangat baik, memiliki kisi hexagonal menyerupai sarang lebah dan terdapat lengkungan karena adanya gugus oksigen dalam bentuk karboksil dan karbonil didalamnya. Proses sintesis graphene oxide dari tempurung kelapa ini menggunakan metode Hummer atau oksidasi secara kimia. Karakterisasi material dilakukan untuk mendapatkan material graphene oxide yang bagus. Hasil SEM menyatakan perbedaan ukuran partikel dan pada tepi partikel terlihat agak tebal yang menunjukkan adanya gugus fungsi oksigen yang diperjelas dengan hasil EDX dimana unsur karbon sebanyak 86,8 wt% dan unsur oksigen sebanyak 12,8 wt%. Perbandingan hasil dari karakterisasi FTIR dari sampel GO hasil sintesis dengan referensi menjelaskan adanya berbagai gugus fungsi yang mengandung oksigen dalam sampel GO. Kemudian pada pengukuran spektroskopi raman diperoleh rasio sebesar 0,84 yang menyatakan bahwa sampel hasil sintesis merupakan sampel GO. Meskipun pada karakterisasi XRD didapatkan pergeseran pola difraksi material GO yang khas pada pembentukan rGO, hal ini dapat disebabkan dari prekusor yang digunakan dalam sintesis merupakan bahan amorf dan adanya perubahan derajat oksidasi selama proses sintesis. Kata Kunci: Graphene Oxide, Tempurung Kelapa, Metode Hummer Abstract Utilization of coconut shell waste in Indonesia is still lacking and limited, in fact it is generally still considered as fuel waste every day. Meanwhile, coconut shell waste has a high absorption capacity and a large surface area which can be used as an alternative source of Graphene Oxide (GO) material which is environmentally friendly and its availability can be renewed. Graphene oxide is a material with very good conductivity, has a hexagonal lattice resembling a honeycomb and has a bend due to the presence of oxygen groups in the form of carboxyl and carbonyl in it. The process of synthesizing graphene oxide from coconut shells uses the Hummer method or chemical oxidation. Material characterization was carried out to obtain a good graphene oxide material. The SEM results revealed differences in particle size and on the edges of the particles it looked rather thick indicating the presence of oxygen functional groups which was clarified by the EDX results where the carbon element was 86.8 wt% and the oxygen element was 12.8 wt%. Comparison of the results of the FTIR characterization of the synthesized GO samples with references explaining the presence of various oxygen-containing functional groups in the GO samples. Then on Raman spectroscopy measurements, the ratio was obtained a
在印度尼西亚,椰子壳废料的利用仍然缺乏且有限,甚至每天都被普遍认为是燃料废料。同时,椰子壳废料具有高吸收能力和大表面积,可用作环保和可再生的氧化石墨烯(GO)材料的替代来源。氧化石墨烯是一种导电性极佳的材料,具有类似蜂窝状的六角形晶格,并且由于其中存在羧基和羰基形式的氧基团而产生弯曲。从椰子壳中合成氧化石墨烯的过程采用的是 Hummer 法或化学氧化法。为获得良好的氧化石墨烯材料,对材料进行了表征。扫描电子显微镜结果表明,氧化石墨烯的颗粒大小不同,而且颗粒边缘看起来相当厚,这表明存在氧官能团,EDX 结果也证实了这一点,其中碳元素含量为 86.8 wt%,氧元素含量为 12.8 wt%。将合成的 GO 样品的傅立叶变换红外光谱表征结果与参照物进行比较,说明 GO 样品中存在各种含氧官能团。然后,拉曼光谱测量得到的比率为 0.84,说明合成的样品是 GO 样品。尽管在 XRD 表征中,GO 材料的衍射图样发生了转变,这是形成 rGO 的典型特征,但这可能是由于合成无定形材料时使用的前驱体以及合成过程中氧化程度的变化造成的。 关键词:氧化石墨烯氧化石墨烯;椰壳;悍马法 摘要 印度尼西亚对椰壳废料的利用仍然缺乏且有限,事实上,椰壳废料每天仍被普遍视为燃料废料。同时,椰子壳废物具有高吸收能力和大表面积,可用作氧化石墨烯(GO)材料的替代来源,这种材料既环保又可再生。氧化石墨烯是一种导电性能非常好的材料,具有类似蜂巢的六角形晶格,并且由于其中存在羧基和羰基形式的氧基团而具有弯曲性。从椰子壳中合成氧化石墨烯的过程采用的是 Hummer 法或化学氧化法。为获得良好的氧化石墨烯材料,对材料进行了表征。扫描电子显微镜结果显示了颗粒大小的差异,颗粒边缘看起来相当厚,这表明存在氧官能团,EDX 结果也证实了这一点,其中碳元素含量为 86.8 wt%,氧元素含量为 12.8 wt%。将合成的 GO 样品的傅立叶变换红外光谱表征结果与参考文献进行比较,说明 GO 样品中存在各种含氧官能团。然后进行拉曼光谱测量,得到的比率为 0.84,说明合成的样品是 GO 样品。尽管在 XRD 表征中,GO 材料的衍射图样发生了变化,这是形成 rGO 的典型特征,但这可能是由于合成中使用的前驱体是一种无定形材料,并且在合成过程中氧化程度发生了变化。 关键词氧化石墨烯、椰壳、悍马法
{"title":"SINTESIS DAN KARAKTERISASI GRAPHENE OXIDE (GO) DARI BAHAN ALAM TEMPURUNG KELAPA","authors":"Natalia Agus Putri, Z. A. I. Supardi","doi":"10.26740/ifi.v12n2.p47-55","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ifi.v12n2.p47-55","url":null,"abstract":"Pemanfaatan limbah tempurung kelapa di Indonesia masih kurang dan terbatas, bahkan umunya masih dianggap sebagai limbah bahan bakar setiap harinya. Sedangkan limbah tempurung kelapa memiliki daya serap yang tinggi dan luas permukaan yang besar yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber alternatif material Graphene Oxide (GO) yang ramah lingkungan serta ketersediaannya dapat diperbarui. Graphene oxide merupakan material dengan konduktivitas yang sangat baik, memiliki kisi hexagonal menyerupai sarang lebah dan terdapat lengkungan karena adanya gugus oksigen dalam bentuk karboksil dan karbonil didalamnya. Proses sintesis graphene oxide dari tempurung kelapa ini menggunakan metode Hummer atau oksidasi secara kimia. Karakterisasi material dilakukan untuk mendapatkan material graphene oxide yang bagus. Hasil SEM menyatakan perbedaan ukuran partikel dan pada tepi partikel terlihat agak tebal yang menunjukkan adanya gugus fungsi oksigen yang diperjelas dengan hasil EDX dimana unsur karbon sebanyak 86,8 wt% dan unsur oksigen sebanyak 12,8 wt%. Perbandingan hasil dari karakterisasi FTIR dari sampel GO hasil sintesis dengan referensi menjelaskan adanya berbagai gugus fungsi yang mengandung oksigen dalam sampel GO. Kemudian pada pengukuran spektroskopi raman diperoleh rasio sebesar 0,84 yang menyatakan bahwa sampel hasil sintesis merupakan sampel GO. Meskipun pada karakterisasi XRD didapatkan pergeseran pola difraksi material GO yang khas pada pembentukan rGO, hal ini dapat disebabkan dari prekusor yang digunakan dalam sintesis merupakan bahan amorf dan adanya perubahan derajat oksidasi selama proses sintesis. Kata Kunci: Graphene Oxide, Tempurung Kelapa, Metode Hummer Abstract Utilization of coconut shell waste in Indonesia is still lacking and limited, in fact it is generally still considered as fuel waste every day. Meanwhile, coconut shell waste has a high absorption capacity and a large surface area which can be used as an alternative source of Graphene Oxide (GO) material which is environmentally friendly and its availability can be renewed. Graphene oxide is a material with very good conductivity, has a hexagonal lattice resembling a honeycomb and has a bend due to the presence of oxygen groups in the form of carboxyl and carbonyl in it. The process of synthesizing graphene oxide from coconut shells uses the Hummer method or chemical oxidation. Material characterization was carried out to obtain a good graphene oxide material. The SEM results revealed differences in particle size and on the edges of the particles it looked rather thick indicating the presence of oxygen functional groups which was clarified by the EDX results where the carbon element was 86.8 wt% and the oxygen element was 12.8 wt%. Comparison of the results of the FTIR characterization of the synthesized GO samples with references explaining the presence of various oxygen-containing functional groups in the GO samples. Then on Raman spectroscopy measurements, the ratio was obtained a","PeriodicalId":56254,"journal":{"name":"Inovasi Fisika Indonesia","volume":"52 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139362889","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-04DOI: 10.26740/ifi.v12n2.p56-65
Hana Nur Hamida, M. Munasir
Dalam situasi krisis energi dan perkembangan pesat peralatan elektronik saat ini, baterai lithium ion telah menjadi fokus penelitian sebagai perangkat penyimpanan energi yang memiliki kepadatan energi tinggi, aman, dan terjangkau. Di antara berbagai jenis baterai lithium ion, LiFePO4 telah menarik perhatian dalam bidang baterai dengan kapasitas besar. Keunggulan LiFePO4 antara lain stabilitas yang baik, biaya yang rendah, serta ramah lingkungan. Namun, karena koefisien difusi ion lithium dan konduktivitasnya yang rendah, hal tersebut membatasi kinerja baterai lithium ion. Dalam artikel ini di review pengaruh dari doping logam dan non logam terhadap performa elektrokimia LiFePO4. Setiap ion yang di doping memiliki efek yang berbeda pada bahan katoda LiFePO4. Dari banyak penelitian menjelaskan bahwa jumlah doping yang tepat dapat meningkatkan kinerja bahan katoda LiFePO4 hingga batas tertentu. Setiap ion doping memiliki keunggulan masing-masing sehingga dapat membuktikan bahwa modifikasi doping telah berhasil membantu menstabilkan struktur kristal LiFePO4, dan meningkatkan stabilitas siklusnya serta meningkatkan laju difusi ion lithium dan meningkatkan konduktivitas antarpartikel dalam LiFePO4. Kata Kunci: LiFePO4, Doping, Baterai Lithium Ion Abstract In the current situation of energy crisis and rapid development of electronic equipment, lithium-ion batteries have become the focus of research as energy storage devices that have high energy density, are safe, and affordable. Among the various types of lithium-ion batteries, LiFePO4 has attracted attention in the field of large capacity batteries. The advantages of LiFePO4 include good stability, low cost, and environmental friendliness. However, due to its low lithium-ion diffusion coefficient and conductivity, it limits the performance of lithium-ion batteries. This article reviews the effect of metal and non-metal doping on the electrochemical performance of LiFePO4. Each doped ion has a different effect on the LiFePO4 cathode material. Many studies explain that the right amount of doping can improve the performance of LiFePO4 cathode material to a certain extent. Each doping ion has its own advantages so that it can prove that doping modification has successfully helped stabilize the crystal structure of LiFePO4 and improve its cycle stability as well as increase the diffusion rate of lithium ions and increase the interparticle conductivity in LiFePO4. Keywords: LiFePO4, Doping, Lithium-Ion Battery
在当今的能源危机和电子产品价格上涨的形势下,锂离子电池成为了能源行业的关注焦点,它是一种定时、定量和定功率的电池。在锂离子电池方面,LiFePO4 可提高锂离子电池的性能和可靠性。磷酸铁锂电池具有稳定、耐用和寿命长的特点。由于锂离子电池和锂离子电容器都具有高可靠性,因此锂离子电池可以作为锂离子电容器的一部分。本文对掺入锂离子和非掺入锂离子的磷酸铁锂电池性能进行了评述。使用掺杂剂的离子可使锂铁锂电池的性能更佳。许多研究表明,大量使用兴奋剂会导致锂铁锂电池和锂离子电池的能量损失。锂离子掺杂技术不仅能提高锂电池的性能,还能提高锂电池的抗干扰能力。 Kata Kunci: LiFePO4, Doping, Baterai Lithium Ion Abstract In the current situation of energy crisis and rapid development of electronic equipment, lithium-ion batteries have become the focus of research as energy storage devices that have high energy density, is safe, and affordable.在各种类型的锂离子电池中,磷酸铁锂电池在大容量电池领域备受关注。磷酸铁锂的优点包括稳定性好、成本低和环保。然而,由于锂离子扩散系数和导电率较低,限制了锂离子电池的性能。本文综述了金属和非金属掺杂对磷酸铁锂电化学性能的影响。每种掺杂离子对磷酸铁锂正极材料都有不同的影响。许多研究表明,适量的掺杂能在一定程度上提高磷酸铁锂阴极材料的性能。每种掺杂离子都有其自身的优势,因此可以证明掺杂改性成功地帮助稳定了磷酸铁锂的晶体结构,提高了其循环稳定性,并增加了锂离子的扩散速率,提高了磷酸铁锂的粒子间电导率。 关键词磷酸铁锂 掺杂 锂离子电池
{"title":"A REVIEW : MODIFIKASI DOPING LiFePO4 SEBAGAI KATODA BATERAI Li-ION","authors":"Hana Nur Hamida, M. Munasir","doi":"10.26740/ifi.v12n2.p56-65","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ifi.v12n2.p56-65","url":null,"abstract":"Dalam situasi krisis energi dan perkembangan pesat peralatan elektronik saat ini, baterai lithium ion telah menjadi fokus penelitian sebagai perangkat penyimpanan energi yang memiliki kepadatan energi tinggi, aman, dan terjangkau. Di antara berbagai jenis baterai lithium ion, LiFePO4 telah menarik perhatian dalam bidang baterai dengan kapasitas besar. Keunggulan LiFePO4 antara lain stabilitas yang baik, biaya yang rendah, serta ramah lingkungan. Namun, karena koefisien difusi ion lithium dan konduktivitasnya yang rendah, hal tersebut membatasi kinerja baterai lithium ion. Dalam artikel ini di review pengaruh dari doping logam dan non logam terhadap performa elektrokimia LiFePO4. Setiap ion yang di doping memiliki efek yang berbeda pada bahan katoda LiFePO4. Dari banyak penelitian menjelaskan bahwa jumlah doping yang tepat dapat meningkatkan kinerja bahan katoda LiFePO4 hingga batas tertentu. Setiap ion doping memiliki keunggulan masing-masing sehingga dapat membuktikan bahwa modifikasi doping telah berhasil membantu menstabilkan struktur kristal LiFePO4, dan meningkatkan stabilitas siklusnya serta meningkatkan laju difusi ion lithium dan meningkatkan konduktivitas antarpartikel dalam LiFePO4. Kata Kunci: LiFePO4, Doping, Baterai Lithium Ion Abstract In the current situation of energy crisis and rapid development of electronic equipment, lithium-ion batteries have become the focus of research as energy storage devices that have high energy density, are safe, and affordable. Among the various types of lithium-ion batteries, LiFePO4 has attracted attention in the field of large capacity batteries. The advantages of LiFePO4 include good stability, low cost, and environmental friendliness. However, due to its low lithium-ion diffusion coefficient and conductivity, it limits the performance of lithium-ion batteries. This article reviews the effect of metal and non-metal doping on the electrochemical performance of LiFePO4. Each doped ion has a different effect on the LiFePO4 cathode material. Many studies explain that the right amount of doping can improve the performance of LiFePO4 cathode material to a certain extent. Each doping ion has its own advantages so that it can prove that doping modification has successfully helped stabilize the crystal structure of LiFePO4 and improve its cycle stability as well as increase the diffusion rate of lithium ions and increase the interparticle conductivity in LiFePO4. Keywords: LiFePO4, Doping, Lithium-Ion Battery","PeriodicalId":56254,"journal":{"name":"Inovasi Fisika Indonesia","volume":"6 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139362923","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-04DOI: 10.26740/ifi.v12n2.p30-46
Enriko Hendrian, M. Munasir
Sekarang, nanosains memberikan dasar ilmiah dan pemahaman tentang sifat dan perilaku materi pada skala nanometer (ukuran » 1-100 nm), adapun nanoteknologi adalah terapan nanosain untuk merancang dan menciptakan struktur serta perangkat baru dengan ukuran nanometer. Bagian penting dari hal tersebut adalah bagaimana membuat material dengan ukuran skala nano (e.i: nanopartikel), berbagai metode sudah dikembangkan baik secara top-down maupun bottom-up. Metode yang paling sederhana adalah secara bottom-up, melakukan fabrikasi dengan menyusun atom demi atom. Untuk metode ini yang paling ramah lingkungan adalah dengan metode green synthesis, dengan memanfaatkan ekstraksi tanaman. Di Indonesia memiliki keunggulan dengan keragaman aneka tanaman yang sangat banyak. Pada studi ini akan ditunjukan bahwa untuk membuat material magnetic, seperti magnetic nanopartikel Fe3O4 (MNPs) yang dapat disintesis dengan mudah dengan menggunakan aneka ektraski tanaman seperti: biji jinten (Syzygium cumini seed), kulit delima (Punica Granatum rind), bunga api-api putih (Avicennia marina flower), akar Chromolaena Odorata, daun Thunbergia Grandiflora, buah Couroupita Guianensis Aubl., dan daun Moringa Oleifera. Pada bidang biomedis khususnya untuk deteksi penyakit, pengiriman obat yang terkontrol. Nanopartikel pengiriman obat harus terutama dapat terdegradasi dan kompatibel dengan organisme. Hasil studi menunjukan MNPs memiliki potensi untuk mengubah secara total metode diagnostik dan terapi klinis, dan ini sangat menarik perhatian. Dan yang terbaru antara lain transfeksi yang ditingkatkan secara magnetik, terapi gen yang dibantu secara magnetik, hipertermia yang diinduksi secara magnetik, dan rekayasa jaringan berdasarkan gaya magnetic. Kata Kunci: Magnetik Nanopartikel (Fe3O4), Green synthesis, DDS, teranostik kanker, terapi genetik Abstract Today, Nanoscience provides the scientific basis and understanding of the properties and behavior of matter at the nanometer scale (size » 1-100 nm). At the same time, nanotechnology is the application of Nanoscience to design and create new structures and devices with nanometer size. An essential part of this is making materials with nanoscale sizes (e.g., nanoparticles); various methods have been developed both top-down and bottom-up. The simplest method is bottom-up, fabricating by assembling atom by atom. For this method, the most environmentally friendly is the green synthesis method, by utilizing plant extraction. Indonesia has an advantage with a vast diversity of various plants. This study will show that to make magnetic materials, such as magnetic nanoparticles Fe3O4 (MNPs), which can be synthesized easily using various plant extracts such as cumin seeds (Syzygium cumin seed), pomegranate peel (Punica Granatum rind), sparks. white (Avicennia marina flower), Chromolaena odorata root, Thunbergia Grandiflora leaf, Couroupita guianensis Aubl. fruit, and Moringa oleifera leaf. In the biomedical field, especially for disease det
{"title":"Green synthesis of magnetic Fe3O4 nanoparticles (MNPs) using plant extract and Biomedicine Applications: Targeted Anticancer Drug Delivery System","authors":"Enriko Hendrian, M. Munasir","doi":"10.26740/ifi.v12n2.p30-46","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ifi.v12n2.p30-46","url":null,"abstract":"Sekarang, nanosains memberikan dasar ilmiah dan pemahaman tentang sifat dan perilaku materi pada skala nanometer (ukuran » 1-100 nm), adapun nanoteknologi adalah terapan nanosain untuk merancang dan menciptakan struktur serta perangkat baru dengan ukuran nanometer. Bagian penting dari hal tersebut adalah bagaimana membuat material dengan ukuran skala nano (e.i: nanopartikel), berbagai metode sudah dikembangkan baik secara top-down maupun bottom-up. Metode yang paling sederhana adalah secara bottom-up, melakukan fabrikasi dengan menyusun atom demi atom. Untuk metode ini yang paling ramah lingkungan adalah dengan metode green synthesis, dengan memanfaatkan ekstraksi tanaman. Di Indonesia memiliki keunggulan dengan keragaman aneka tanaman yang sangat banyak. Pada studi ini akan ditunjukan bahwa untuk membuat material magnetic, seperti magnetic nanopartikel Fe3O4 (MNPs) yang dapat disintesis dengan mudah dengan menggunakan aneka ektraski tanaman seperti: biji jinten (Syzygium cumini seed), kulit delima (Punica Granatum rind), bunga api-api putih (Avicennia marina flower), akar Chromolaena Odorata, daun Thunbergia Grandiflora, buah Couroupita Guianensis Aubl., dan daun Moringa Oleifera. Pada bidang biomedis khususnya untuk deteksi penyakit, pengiriman obat yang terkontrol. Nanopartikel pengiriman obat harus terutama dapat terdegradasi dan kompatibel dengan organisme. Hasil studi menunjukan MNPs memiliki potensi untuk mengubah secara total metode diagnostik dan terapi klinis, dan ini sangat menarik perhatian. Dan yang terbaru antara lain transfeksi yang ditingkatkan secara magnetik, terapi gen yang dibantu secara magnetik, hipertermia yang diinduksi secara magnetik, dan rekayasa jaringan berdasarkan gaya magnetic. Kata Kunci: Magnetik Nanopartikel (Fe3O4), Green synthesis, DDS, teranostik kanker, terapi genetik Abstract Today, Nanoscience provides the scientific basis and understanding of the properties and behavior of matter at the nanometer scale (size » 1-100 nm). At the same time, nanotechnology is the application of Nanoscience to design and create new structures and devices with nanometer size. An essential part of this is making materials with nanoscale sizes (e.g., nanoparticles); various methods have been developed both top-down and bottom-up. The simplest method is bottom-up, fabricating by assembling atom by atom. For this method, the most environmentally friendly is the green synthesis method, by utilizing plant extraction. Indonesia has an advantage with a vast diversity of various plants. This study will show that to make magnetic materials, such as magnetic nanoparticles Fe3O4 (MNPs), which can be synthesized easily using various plant extracts such as cumin seeds (Syzygium cumin seed), pomegranate peel (Punica Granatum rind), sparks. white (Avicennia marina flower), Chromolaena odorata root, Thunbergia Grandiflora leaf, Couroupita guianensis Aubl. fruit, and Moringa oleifera leaf. In the biomedical field, especially for disease det","PeriodicalId":56254,"journal":{"name":"Inovasi Fisika Indonesia","volume":"10 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139363064","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-04DOI: 10.26740/ifi.v12n2.p103-108
Frisellya Dirgantari, Nugrahani Primary Putri
Lapisan tipis Polianilin (PANi) telah berhasil dideposisi secara elektrokimia pada elektroda ITO. Proses elektrokimia dilakukan menggunakan variasi scan rate sebesar 10 mV/s, 25 mV/s, 50 mV/s, 75 mV/s, dan 125 mV/s. Variasi scan rate berpengaruh pada warna dan ketebalan lapisan PANi pada permukaan ITO. Semakin besar scan rate menyebabkan warna lapisan PANi semakin pudar. Hasil karakterisasi FTIR telah mengindentifikasi keberadaan fasa emeraldine salt (ES) pada lapisan PANi yang terdeposisi. Sedangkan dari karakterisasi CV memperlihatkan bahwa dengan meningkatnya scan rate akan memperlebar kurva CV lapisan PANi. Kata Kunci: Polianilin, elektrodeposisi, scan rate, ITO Abstract Polyaniline (PANi) thin films have been successfully deposited electrochemically on ITO electrode. The electrochemical process was carried out using variations scan rate of 10 mV/s, 25 mV/s, 50 mV/s, 75 mV/s, and 125 mV/s. Scan rate variations affect the color and thickness of the PANi layer on the ITO surface. The greater scan rate causes the color of the PANi layer to fade. FTIR characterization results have identified the presence of phases emeraldine salt (ES) on the deposited PANi layer. Meanwhile, CV characterization shows that increasing scan rate will widen the CV curve of the PANi layer. Keywords: Polyaniline, electrodeposition, scan rate, ITO
波利尼林尖片(PANi)在ITO电子显微镜下进行电子显微。电子显微镜可提供 10 mV/s、25 mV/s、50 mV/s、75 mV/s 和 125 mV/s 的不同扫描速率。不同的扫描速率会影响到在 ITO 上的电晕和 PANi 片层。如果扫描速率较低,则可能会导致 PANi 厚度较低。傅立叶变换红外光谱仪可以确定翡翠盐 (ES) 在 PANi 片层中的分布情况。从 CV 分析仪中可以了解到,扫描率是否可以提高 PANi 涂料的 CV 值。 Kata Kunci: Polianilin, elektrodeposisi, scan rate, ITO Abstract Polyaniline (PANi) thin films have been successfully deposited electrochemically on ITO electrode.电化学过程的扫描速率分别为 10 mV/s、25 mV/s、50 mV/s、75 mV/s 和 125 mV/s。扫描速率的变化会影响 ITO 表面上 PANi 层的颜色和厚度。扫描速率越大,PANi 层的颜色越淡。傅立叶变换红外特性分析结果表明,在沉积的 PANi 层上存在翡翠盐(ES)相。同时,CV 表征表明,扫描速率的增加会使 PANi 层的 CV 曲线变宽。 关键词聚苯胺、电沉积、扫描速率、ITO
{"title":"Karakteristik Elektrokimia Lapisan Tipis PANi Dengan Variasi Scan Rate Elektrodeposisi","authors":"Frisellya Dirgantari, Nugrahani Primary Putri","doi":"10.26740/ifi.v12n2.p103-108","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ifi.v12n2.p103-108","url":null,"abstract":"Lapisan tipis Polianilin (PANi) telah berhasil dideposisi secara elektrokimia pada elektroda ITO. Proses elektrokimia dilakukan menggunakan variasi scan rate sebesar 10 mV/s, 25 mV/s, 50 mV/s, 75 mV/s, dan 125 mV/s. Variasi scan rate berpengaruh pada warna dan ketebalan lapisan PANi pada permukaan ITO. Semakin besar scan rate menyebabkan warna lapisan PANi semakin pudar. Hasil karakterisasi FTIR telah mengindentifikasi keberadaan fasa emeraldine salt (ES) pada lapisan PANi yang terdeposisi. Sedangkan dari karakterisasi CV memperlihatkan bahwa dengan meningkatnya scan rate akan memperlebar kurva CV lapisan PANi. Kata Kunci: Polianilin, elektrodeposisi, scan rate, ITO Abstract Polyaniline (PANi) thin films have been successfully deposited electrochemically on ITO electrode. The electrochemical process was carried out using variations scan rate of 10 mV/s, 25 mV/s, 50 mV/s, 75 mV/s, and 125 mV/s. Scan rate variations affect the color and thickness of the PANi layer on the ITO surface. The greater scan rate causes the color of the PANi layer to fade. FTIR characterization results have identified the presence of phases emeraldine salt (ES) on the deposited PANi layer. Meanwhile, CV characterization shows that increasing scan rate will widen the CV curve of the PANi layer. Keywords: Polyaniline, electrodeposition, scan rate, ITO","PeriodicalId":56254,"journal":{"name":"Inovasi Fisika Indonesia","volume":"102 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139363377","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-04DOI: 10.26740/ifi.v12n2.p92-102
Anis As'adah, M. Munasir
Teknologi berbasis membran merupakan salah satu teknologi pengolahan air yang paling banyak diminati saat ini karena memiliki beberapa manfaat seperti konsumsi energi yang begitu relatif rendah dan operasi yang sederhana. Membran Graphene Oxide (GO) termasuk membran yang banyak diminati karena memiliki porositas GO yang tinggi serta ukuran pori nano yang baik. Sehingga dilakukan review artikel tentang performa membran komposit menggunakan aliran dead-end filtration. Bahan-bahan lain yang dapat dikompositkan dengan membran GO seperti Ti3C2Tx, Ni, Isophorone Diisocyanate (IPDI), TiO2, Ag, PAM, Attapulgite (ATP) dan SiO2 yang memiliki potensi untuk filtrasi yang berbeda-bedaseperti untuk filtrasi pada pemisahan molekul dan pengolahan air, filtrasi untuk zat pewarna dan lain-lain. Dalam proses filtrasi membran untuk aliran dead-end filtration merupakan aliran yang secara keseluruhannya akan melewati suatu membran serta partikel akan tertahan pada membran tersebut. Pada review artikel ini didapatkan membran komposit GO/SiO2 yang memiliki performa baik dilihat dari nilai fluks tertinggi sebesar 229.15 L/m2.h.bar di antara membran komposit yang lain dan berpotensi untuk filtrasi pencemaran air. Kata Kunci: Membran Komposit, Graphene Oxide, Dead-End Filtration Abstract Membrane-based technology is one of the most popular water treatment technologies today because it has several benefits such as relatively low energy consumption and simple operation. Graphene Oxide (GO) membranes are among the membranes that are in great demand because they have high GO porosity and good nano pore sizes. Therefore, a review of articles on the performance of composite membranes using dead-end filtration was carried out. Other materials that can be composited with GO membranes such as Ti3C2Tx, Ni, Isophorone Diisocyanate (IPDI), TiO2, Ag, PAM, Attapulgite (ATP) and SiO2 which have different potential for filtration such as for filtration in molecular separation and water treatment , filtration for dyes and others. In the membrane filtration process for dead-end filtration flow is a flow that as a whole will pass through a membrane and the particles will be stuck on the membrane. In this review article, it was found that the GO/SiO2 composite membrane had good performance in terms of the highest flux value of 229.15 L/m2.h.bar among other composite membranes and has the potential to filter water pollution. Keywords: Composite Membrane, Graphene Oxide, Dead-End Filtration
膜技术是当今最流行的水处理技术之一,因为它具有能耗相对较低和操作简单等优点。氧化石墨烯(GO)膜因其高孔隙率和良好的纳米孔径而成为需求量很大的膜之一。因此,我们对有关使用死端过滤流的复合膜性能的文章进行了综述。其他可与 GO 膜复合的材料,如 Ti3C2Tx、Ni、异佛尔酮二异氰酸酯(IPDI)、TiO2、Ag、PAM、Attapulgite(ATP)和 SiO2 等,都有可能用于不同的过滤,如分子分离和水处理中的过滤、染料过滤等。在膜过滤过程中,死端过滤流是指完全通过膜的水流,颗粒会被截留在膜上。本文综述了 GO/SiO2 复合膜,该膜性能良好,在其他复合膜中通量最高,达到 229.15 L/m2.h.bar ,具有水污染过滤的潜力。 关键词复合膜 氧化石墨烯 死角过滤 摘要 膜技术是当今最流行的水处理技术之一,因为它具有能耗相对较低、操作简单等优点。氧化石墨烯(GO)膜因其具有较高的 GO 孔隙率和良好的纳米孔径而成为需求量很大的膜之一。因此,我们对有关使用死端过滤的复合膜性能的文章进行了综述。其他可与 GO 膜复合的材料包括 Ti3C2Tx、Ni、异佛尔酮二异氰酸酯(IPDI)、TiO2、Ag、PAM、Attapulgite(ATP)和 SiO2,它们在过滤方面具有不同的潜力,如分子分离和水处理过滤、染料过滤等。在膜过滤过程中,死端过滤流是指整体通过膜的流动,颗粒会粘附在膜上。本综述文章发现,GO/SiO2 复合膜性能良好,在其他复合膜中通量值最高,达到 229.15 L/m2.h.bar,具有过滤水污染的潜力。 关键词复合膜 氧化石墨烯 死角过滤
{"title":"REVIEW : PERFORMA MEMBRAN KOMPOSIT MENGGUNAKAN ALIRAN DEAD-END FILTRATION","authors":"Anis As'adah, M. Munasir","doi":"10.26740/ifi.v12n2.p92-102","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ifi.v12n2.p92-102","url":null,"abstract":"Teknologi berbasis membran merupakan salah satu teknologi pengolahan air yang paling banyak diminati saat ini karena memiliki beberapa manfaat seperti konsumsi energi yang begitu relatif rendah dan operasi yang sederhana. Membran Graphene Oxide (GO) termasuk membran yang banyak diminati karena memiliki porositas GO yang tinggi serta ukuran pori nano yang baik. Sehingga dilakukan review artikel tentang performa membran komposit menggunakan aliran dead-end filtration. Bahan-bahan lain yang dapat dikompositkan dengan membran GO seperti Ti3C2Tx, Ni, Isophorone Diisocyanate (IPDI), TiO2, Ag, PAM, Attapulgite (ATP) dan SiO2 yang memiliki potensi untuk filtrasi yang berbeda-bedaseperti untuk filtrasi pada pemisahan molekul dan pengolahan air, filtrasi untuk zat pewarna dan lain-lain. Dalam proses filtrasi membran untuk aliran dead-end filtration merupakan aliran yang secara keseluruhannya akan melewati suatu membran serta partikel akan tertahan pada membran tersebut. Pada review artikel ini didapatkan membran komposit GO/SiO2 yang memiliki performa baik dilihat dari nilai fluks tertinggi sebesar 229.15 L/m2.h.bar di antara membran komposit yang lain dan berpotensi untuk filtrasi pencemaran air. Kata Kunci: Membran Komposit, Graphene Oxide, Dead-End Filtration Abstract Membrane-based technology is one of the most popular water treatment technologies today because it has several benefits such as relatively low energy consumption and simple operation. Graphene Oxide (GO) membranes are among the membranes that are in great demand because they have high GO porosity and good nano pore sizes. Therefore, a review of articles on the performance of composite membranes using dead-end filtration was carried out. Other materials that can be composited with GO membranes such as Ti3C2Tx, Ni, Isophorone Diisocyanate (IPDI), TiO2, Ag, PAM, Attapulgite (ATP) and SiO2 which have different potential for filtration such as for filtration in molecular separation and water treatment , filtration for dyes and others. In the membrane filtration process for dead-end filtration flow is a flow that as a whole will pass through a membrane and the particles will be stuck on the membrane. In this review article, it was found that the GO/SiO2 composite membrane had good performance in terms of the highest flux value of 229.15 L/m2.h.bar among other composite membranes and has the potential to filter water pollution. Keywords: Composite Membrane, Graphene Oxide, Dead-End Filtration","PeriodicalId":56254,"journal":{"name":"Inovasi Fisika Indonesia","volume":"19 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139362802","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-19DOI: 10.26740/ifi.v12n2.p10-29
Mochammad Anang Mustaghfiri, Munasir MUNASIR
Abstrak
Peneltian ini bertujuan untuk mempelajaran teknik green synthesis nanopartikel, terkhusus untuk nanopartikel TiO2. Berbagai jenis tenaman bisa digunakan sebagai sumber senyawa ekstraksi (chaping agent, dan deionisasi logam Ti) pada proses sintesis nanopartikel TiO2; diantaranya: daun krokot (Portulaca Oleracea L.), Pisonia grandis (Leechai kottai keerai), jagung (zea mays), Kesumba Keling (bixa orellana), Biji kesumba (Bixa orellana seed), Jeruk (Citrus Limetta), Klabet (Trigonella foenum-graecum), Daun Kelor (Moringa Oleifera Leaf), dan Turi (Sesbania grandiflora). Nanopartikel TiO2 dapat diaplikasi sebagai dye-sensitized solar cells (DSSC). Ukuran nanopartikel TiO2 yang disintesis dengan precursor TPID dan memanfaatkan berbagai ektraksi tanaman telah menghasilkan ukuran 20-100 nm (spherical-like), dan ukuran kristal 9-13 nm (tetragonal crystalline). Sifat dasar dari nanopartikel TiO2 dijelaskna dengan baik (struktur krisal, gugus fungsi dan ukuran artikel), selanjutkan sifat, struktur, dan mekanisme transportasi muatan DSSC- juga dijelaskan dengan rinci. Bagian yang penting pada striuktur DSSC berbasis TiO2 nanopartikel ini adalah fotoanoda, katalis dan elektrolit. DSSC dengan fotoanoda TiO2 nanopartikel memiliki beberapa keunggulan, antara lain: efisiensi tinggi, biaya rendah, kestabilan tinggi, kinerja di bawah cahaya rendah, dan fleksibilitas desain. Hingga pengetahuan saya saat ini, efisiensi DSSC dengan bahan TiO2 telah mencapai lebih dari 14% dalam kondisi laboratorium. Namun, penting untuk dicatat bahwa efisiensi yang dapat diperoleh dalam praktik nyata dapat bervariasi dan masih ada tantangan dalam meningkatkan efisiensi tersebut. Pengembangan dan penelitian terus dilakukan untuk meningkatkan efisiensi DSSC dengan bahan TiO2 serta memperbaiki stabilitas dan biaya produksinya. Demikian halnya untuk DSSC dengan material TiO2-GO; memiliki kinerja tinggi dan sensitivitas yang baik, tetapi DSSC dengan TiO2 nanopartikel lebih teruji dan stabil dalam jangka panjang.
Kata Kunci: Green synthesis, Dye-Sensitize solar cells, fotoanoda, Nanopartikel TiO2
Abstract
This research aims to study the technique of green synthesis of nanoparticles, especially for TiO2 nanoparticles. Various types of plants can be used as a source of extraction compounds (camping agents, and deionization of Ti metal) in the synthesis of TiO2 nanoparticles, including purslane leaves (Portulaca Oleracea L.), Pisonia grandis (Leechai kottai keerai), corn (Zea mays), Kesumba Keling (bixa orellana), Kesumba seeds (Bixa orellana seed), Oranges (Citrus Limetta), Clabet (Trigonella foenum -graecum), Moringa Leaves (Moringa Oleifera L.), and Turi (Sesbania grandiflora). TiO2 nanoparticles can be applied as dye-sensitized solar cells (DSSC). The size of TiO2 nanoparticles synthesized with TPID precursors and utilizing various plant extractions has resulted in sizes of 20-100 nm (spherical-like) and crystalline sizes of 9-13 nm (tetragonal crystalline).
{"title":"Green synthesis of TiO2 nanoparticles: dye-sensitized solar cells (DSSC) Applications : a review","authors":"Mochammad Anang Mustaghfiri, Munasir MUNASIR","doi":"10.26740/ifi.v12n2.p10-29","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ifi.v12n2.p10-29","url":null,"abstract":"Abstrak
 Peneltian ini bertujuan untuk mempelajaran teknik green synthesis nanopartikel, terkhusus untuk nanopartikel TiO2. Berbagai jenis tenaman bisa digunakan sebagai sumber senyawa ekstraksi (chaping agent, dan deionisasi logam Ti) pada proses sintesis nanopartikel TiO2; diantaranya: daun krokot (Portulaca Oleracea L.), Pisonia grandis (Leechai kottai keerai), jagung (zea mays), Kesumba Keling (bixa orellana), Biji kesumba (Bixa orellana seed), Jeruk (Citrus Limetta), Klabet (Trigonella foenum-graecum), Daun Kelor (Moringa Oleifera Leaf), dan Turi (Sesbania grandiflora). Nanopartikel TiO2 dapat diaplikasi sebagai dye-sensitized solar cells (DSSC). Ukuran nanopartikel TiO2 yang disintesis dengan precursor TPID dan memanfaatkan berbagai ektraksi tanaman telah menghasilkan ukuran 20-100 nm (spherical-like), dan ukuran kristal 9-13 nm (tetragonal crystalline). Sifat dasar dari nanopartikel TiO2 dijelaskna dengan baik (struktur krisal, gugus fungsi dan ukuran artikel), selanjutkan sifat, struktur, dan mekanisme transportasi muatan DSSC- juga dijelaskan dengan rinci. Bagian yang penting pada striuktur DSSC berbasis TiO2 nanopartikel ini adalah fotoanoda, katalis dan elektrolit. DSSC dengan fotoanoda TiO2 nanopartikel memiliki beberapa keunggulan, antara lain: efisiensi tinggi, biaya rendah, kestabilan tinggi, kinerja di bawah cahaya rendah, dan fleksibilitas desain. Hingga pengetahuan saya saat ini, efisiensi DSSC dengan bahan TiO2 telah mencapai lebih dari 14% dalam kondisi laboratorium. Namun, penting untuk dicatat bahwa efisiensi yang dapat diperoleh dalam praktik nyata dapat bervariasi dan masih ada tantangan dalam meningkatkan efisiensi tersebut. Pengembangan dan penelitian terus dilakukan untuk meningkatkan efisiensi DSSC dengan bahan TiO2 serta memperbaiki stabilitas dan biaya produksinya. Demikian halnya untuk DSSC dengan material TiO2-GO; memiliki kinerja tinggi dan sensitivitas yang baik, tetapi DSSC dengan TiO2 nanopartikel lebih teruji dan stabil dalam jangka panjang.
 Kata Kunci: Green synthesis, Dye-Sensitize solar cells, fotoanoda, Nanopartikel TiO2
 Abstract
 This research aims to study the technique of green synthesis of nanoparticles, especially for TiO2 nanoparticles. Various types of plants can be used as a source of extraction compounds (camping agents, and deionization of Ti metal) in the synthesis of TiO2 nanoparticles, including purslane leaves (Portulaca Oleracea L.), Pisonia grandis (Leechai kottai keerai), corn (Zea mays), Kesumba Keling (bixa orellana), Kesumba seeds (Bixa orellana seed), Oranges (Citrus Limetta), Clabet (Trigonella foenum -graecum), Moringa Leaves (Moringa Oleifera L.), and Turi (Sesbania grandiflora). TiO2 nanoparticles can be applied as dye-sensitized solar cells (DSSC). The size of TiO2 nanoparticles synthesized with TPID precursors and utilizing various plant extractions has resulted in sizes of 20-100 nm (spherical-like) and crystalline sizes of 9-13 nm (tetragonal crystalline).","PeriodicalId":56254,"journal":{"name":"Inovasi Fisika Indonesia","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135421097","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak
Pada penelitian ini, serbuk Mg(Ti0,99Sn0,01)O3 (disingkat MTS001) disintesis menggunakan metode pencampuran larutan yang dikalsinasi pada suhu 800 °C. Sintesis serbuk MTS001 dilakukan dengan bahan awal berupa serbuk logam Mg, Ti, dan Sn (Merck) dan HCl 12 M (37 %). Serbuk MTS001 hasil sintesis kemudian dikalsinasi selama 2, 4, dan 6 jam untuk menganalisis pengaruh waktu tahan kalsinasi terhadap %molar, %berat, densitas atom, parameter kisi, volume sel satuan, dan ukuran kristalit. Data struktural menunjukkan bahwa fasa utama adalah MgTiO3 (86,61-92,10 %berat) dan fasa impurity TiO2, diikuti dengan ekstra fasa MgO khususnya pada waktu tahan 4 jam. Data volume sel satuan dan parameter kisi mengalami kenaikan dari waktu tahan 2 jam menuju 4 jam, kemudian menurun pada 6 jam. Kenaikan kedua data tersebut dipengaruhi oleh terbentuknya fasa impurities yang lebih banyak dibandingkan waktu tahan yang lain, yaitu fasa TiO2 dan MgO, sehingga mempengaruhi transformasi pembentukan fasa MgTiO3. Perubahan data tersebut membuktikan bahwa telah terbentuk larutan padat substitusi MTS001. Seiring dengan naiknya waktu tahan kalsinasi 2-6 jam, nilai densitas atom dan ukuran kristalit mengalami kenaikan, sehingga menyebabkan terjadinya pelebaran puncak.
Kata Kunci: serbuk Mg(Ti0,99Sn0,01)O3, komposisi fasa, ukuran kristalit, densitas atom, waktu tahan kalsinasi
Abstract
In this study, Mg(Ti0.99Sn0.01)O3 powders (abbreviated as MTS001) were synthesized using a liquid mixing method calcined at 800 °C. The synthesis of MTS001 powders were carried out with raw materials in the form of Mg, Ti, and Sn metal powders (Merck) and 12 M HCl (37 %). The synthesized MTS001 powders were then calcined for 2, 4, and 6 hours to analyze the effect of calcination holding time on %molar, %weight, atomic density, lattice parameters, unit cell volume, and crystallite size. The structural data showed that the main phase was MgTiO3 (86.61-92.10 wt%) and TiO2 impurity phase, followed by extra MgO phase especially at 4 h holding time. Unit cell volume data and lattice parameters increased from 2 hours to 4 hours, then decreased at 6 hours. The increase of both data is influenced by the formation of of more impurities compared to other holding times, namely the TiO2 and MgO phases, thus affecting the transformation of the formation of the MgTiO3. The change in data proves that the MTS001 substitution solid solution has been formed. Along with the increase in calcination holding time 2-6 hours, the value of atomic density and crystallite size has increased, thus causing peak broadening.
Keywords: Mg(Ti0.99Sn0.01)O3 powders, phase composition, crystallite size, atomic density, holding time calcination
{"title":"Pengaruh Waktu Tahan Kalsinasi terhadap Komposisi Fasa dan Ukuran Kristalit Serbuk Mg(Ti0,99Sn0,01)O3 Hasil Sintesis dengan Metode Pencampuran Larutan","authors":"Syadza Aisyah Hermadianti, Frida Ulfah Ermawati","doi":"10.26740/ifi.v12n2.p1-9","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ifi.v12n2.p1-9","url":null,"abstract":"Abstrak
 Pada penelitian ini, serbuk Mg(Ti0,99Sn0,01)O3 (disingkat MTS001) disintesis menggunakan metode pencampuran larutan yang dikalsinasi pada suhu 800 °C. Sintesis serbuk MTS001 dilakukan dengan bahan awal berupa serbuk logam Mg, Ti, dan Sn (Merck) dan HCl 12 M (37 %). Serbuk MTS001 hasil sintesis kemudian dikalsinasi selama 2, 4, dan 6 jam untuk menganalisis pengaruh waktu tahan kalsinasi terhadap %molar, %berat, densitas atom, parameter kisi, volume sel satuan, dan ukuran kristalit. Data struktural menunjukkan bahwa fasa utama adalah MgTiO3 (86,61-92,10 %berat) dan fasa impurity TiO2, diikuti dengan ekstra fasa MgO khususnya pada waktu tahan 4 jam. Data volume sel satuan dan parameter kisi mengalami kenaikan dari waktu tahan 2 jam menuju 4 jam, kemudian menurun pada 6 jam. Kenaikan kedua data tersebut dipengaruhi oleh terbentuknya fasa impurities yang lebih banyak dibandingkan waktu tahan yang lain, yaitu fasa TiO2 dan MgO, sehingga mempengaruhi transformasi pembentukan fasa MgTiO3. Perubahan data tersebut membuktikan bahwa telah terbentuk larutan padat substitusi MTS001. Seiring dengan naiknya waktu tahan kalsinasi 2-6 jam, nilai densitas atom dan ukuran kristalit mengalami kenaikan, sehingga menyebabkan terjadinya pelebaran puncak.
 Kata Kunci: serbuk Mg(Ti0,99Sn0,01)O3, komposisi fasa, ukuran kristalit, densitas atom, waktu tahan kalsinasi
 Abstract
 In this study, Mg(Ti0.99Sn0.01)O3 powders (abbreviated as MTS001) were synthesized using a liquid mixing method calcined at 800 °C. The synthesis of MTS001 powders were carried out with raw materials in the form of Mg, Ti, and Sn metal powders (Merck) and 12 M HCl (37 %). The synthesized MTS001 powders were then calcined for 2, 4, and 6 hours to analyze the effect of calcination holding time on %molar, %weight, atomic density, lattice parameters, unit cell volume, and crystallite size. The structural data showed that the main phase was MgTiO3 (86.61-92.10 wt%) and TiO2 impurity phase, followed by extra MgO phase especially at 4 h holding time. Unit cell volume data and lattice parameters increased from 2 hours to 4 hours, then decreased at 6 hours. The increase of both data is influenced by the formation of of more impurities compared to other holding times, namely the TiO2 and MgO phases, thus affecting the transformation of the formation of the MgTiO3. The change in data proves that the MTS001 substitution solid solution has been formed. Along with the increase in calcination holding time 2-6 hours, the value of atomic density and crystallite size has increased, thus causing peak broadening.
 Keywords: Mg(Ti0.99Sn0.01)O3 powders, phase composition, crystallite size, atomic density, holding time calcination","PeriodicalId":56254,"journal":{"name":"Inovasi Fisika Indonesia","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135860129","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-06DOI: 10.26740/ifi.v11n2.p38-43
Lulu Nur Maulida, Nugrahani Primary Putri
Abstrak PANi merupakan salah satu polimer konduktif yang dapat dijadikan sebagai bahan dasar sensor gas. Pada pengaplikasiannya sebagai bahan dasar sensor gas, PANi memiliki kelemahan terkait tingkat sensitivitasnya sehingga perlu dikompositkan dengan bahan oksida logam. Salah satu oksida logam yang dapat digunakan untuk mendeteksi gas adalah ZnO. Pada penelitian ini dilakukan komposit PANi/ZnO menggunakan metode polimerisasi in-situ sebagai bahan dasar sensor gas yang selanjutnya dikarakterisasi menggunakan Fourier Transform InfraRed (FTIR), X-Ray Diffraction (XRD), dan Scanning Electron Microscope (SEM). Hasil pengujian menunjukkan komposit PANi/ZnO berhasil disintesis menggunakan metode polimerisasi in-situ ditandai dengan adanya puncak serapan jenis ikatan milik ZnO pada 674 cm-1 yang menandakan keberadaan ZnO pada komposit PANi/ZnO, selanjutnya intensitas komposit menjadi lebih tinggi dibanding PANi pada 2θ = 25.7˚ yang menunjukkan adanya interaksi ZnO dan PANi dengan pembentukan ikatan hidrogen antara H-N dan oksigen dari ZnO. Komposit PANi/ZnO memiliki ukuran partikel 226 nm dengan bentuk ovoidal-shaped dan struktur berpori yang menandakan dapat digunakan sebagai bahan dasar sensor gas. Kata Kunci: komposit, oksida logam, polimer konduktif, sensor gas Abstract PANi is a conductive polymer that can be used as the base material for gas sensors. In its application as a gas sensor base material, PANi has a weakness related to its sensitivity level, so it needs to be composited with metal oxide materials. One of the metal oxides that can be used to detect gas is ZnO. In this study, PANi/ZnO composites were used using the in-situ polymerization method as the base material for gas sensors which were further characterized using Fourier Transform InfraRed (FTIR), X-Ray Diffraction (XRD), and Scanning Electron Microscope (SEM). The test results show that the PANi/ZnO composite was successfully synthesized using the in-situ polymerization method characterized by the FTIR absorption peak at 674 cm-1 with the ZnO bond type indicating the presence of ZnO in the PANi/ZnO composite, then the composite intensity became higher than PANi at 2θ = 25.7˚ which indicates the interaction of ZnO and PANi with the formation of hydrogen bonds between H-N and oxygen from ZnO. The PANi/ZnO composite has a particle size of 226 nm with an ovoidal-shaped shape and a porous structure which indicates that it can be used as a gas sensor base material. Keywords: composite, metal oxide, conductive polymer, gas sensors
摘要PANi是一种导电聚合物,可以用作气体传感器的基础。在其作为气体传感器的基础材料的应用中,PANi在其敏感性程度上有一个弱点,需要与金属氧化物合成。一种可以用来探测气体的金属氧化物是ZnO。该研究采用的是双氧体/ZnO采用内部聚合法作为气体传感器的基础材料,然后用傅利叶红外线移位器、x射线衍射法和扫描显微镜(SEM)进行描述。测试结果表明复合PANi - ZnO成功合成聚合原位标记方法随着吸收峰用ZnO的纽带在674 cm-1表示ZnO的存在在接下来的PANi - ZnO复合,复合材料的强度比PANi变得更高的2θ= 25。7˚互动显示ZnO PANi H-N之间的氢键的形成和ZnO的氧气。复合材料尺寸为226 nm,形状为ovoidaed -shaped,多孔结构,表示可以用作气体传感器的基础材料。关键词:复合材料、金属氧化物、导电聚合物、气体抽象传感器PANi是一种导电性聚合物,可以作为感官气体的基本材料使用。在它的应用中,作为一种气体材料传感器,PANi有一种与其敏感性水平相关的弱点,因此它需要与金属牛材料相结合。可以用来探测气体的金属氧化物之一是ZnO。在这项研究中,PANi/ZnO composites使用了内部的多氧方法,即利用利用傅氏红外线传输(FTIR)、x射线衍射(XRD)和扫描电子显微镜(SEM)来确定这些气体传感器的成分。《test results秀那PANi - ZnO composite是successfully用《FTIR原位polymerization方法characterized by synthesized absorption峰at 674先声》和《ZnO邦德式indicating cm-1 ZnO》PANi - ZnO composite,然后《composite强度比PANi成了高at 2θ= 25。7˚哪种indicates The interaction of ZnO和PANi编队》和氢来自ZnO的债券H-N和氧之间。PANi/ZnO composite有一个226 nm的粒子大小,其内部有一个形状像气体传感器的材料。密码:合成,牛毒,导电性聚合物,气体传感器
{"title":"KARAKTERISTIK KOMPOSIT PANi/ZnO SEBAGAI BAHAN DASAR SENSOR GAS","authors":"Lulu Nur Maulida, Nugrahani Primary Putri","doi":"10.26740/ifi.v11n2.p38-43","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ifi.v11n2.p38-43","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000PANi merupakan salah satu polimer konduktif yang dapat dijadikan sebagai bahan dasar sensor gas. Pada pengaplikasiannya sebagai bahan dasar sensor gas, PANi memiliki kelemahan terkait tingkat sensitivitasnya sehingga perlu dikompositkan dengan bahan oksida logam. Salah satu oksida logam yang dapat digunakan untuk mendeteksi gas adalah ZnO. Pada penelitian ini dilakukan komposit PANi/ZnO menggunakan metode polimerisasi in-situ sebagai bahan dasar sensor gas yang selanjutnya dikarakterisasi menggunakan Fourier Transform InfraRed (FTIR), X-Ray Diffraction (XRD), dan Scanning Electron Microscope (SEM). Hasil pengujian menunjukkan komposit PANi/ZnO berhasil disintesis menggunakan metode polimerisasi in-situ ditandai dengan adanya puncak serapan jenis ikatan milik ZnO pada 674 cm-1 yang menandakan keberadaan ZnO pada komposit PANi/ZnO, selanjutnya intensitas komposit menjadi lebih tinggi dibanding PANi pada 2θ = 25.7˚ yang menunjukkan adanya interaksi ZnO dan PANi dengan pembentukan ikatan hidrogen antara H-N dan oksigen dari ZnO. Komposit PANi/ZnO memiliki ukuran partikel 226 nm dengan bentuk ovoidal-shaped dan struktur berpori yang menandakan dapat digunakan sebagai bahan dasar sensor gas. \u0000Kata Kunci: komposit, oksida logam, polimer konduktif, sensor gas \u0000 \u0000Abstract \u0000PANi is a conductive polymer that can be used as the base material for gas sensors. In its application as a gas sensor base material, PANi has a weakness related to its sensitivity level, so it needs to be composited with metal oxide materials. One of the metal oxides that can be used to detect gas is ZnO. In this study, PANi/ZnO composites were used using the in-situ polymerization method as the base material for gas sensors which were further characterized using Fourier Transform InfraRed (FTIR), X-Ray Diffraction (XRD), and Scanning Electron Microscope (SEM). The test results show that the PANi/ZnO composite was successfully synthesized using the in-situ polymerization method characterized by the FTIR absorption peak at 674 cm-1 with the ZnO bond type indicating the presence of ZnO in the PANi/ZnO composite, then the composite intensity became higher than PANi at 2θ = 25.7˚ which indicates the interaction of ZnO and PANi with the formation of hydrogen bonds between H-N and oxygen from ZnO. The PANi/ZnO composite has a particle size of 226 nm with an ovoidal-shaped shape and a porous structure which indicates that it can be used as a gas sensor base material. \u0000Keywords: composite, metal oxide, conductive polymer, gas sensors","PeriodicalId":56254,"journal":{"name":"Inovasi Fisika Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47790689","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-01DOI: 10.26740/ifi.v11n02.p28-37
Dzulkiflih Dzulkiflih, F. Khansa
Abstrak Upaya pencegahan penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypty dan Aedes albopictus telah dilakukan melalui berbagai cara seperti 3M, penggunaan obat anti nyamuk (bakar, semprot, oles), insektisida, maupun alat pembasmi elektrik. Akan tetapi hal tersebut masih memiliki beberapa efek samping diantaranya ialah penyakit kulit pada penggunaan obat anti nyamuk yang terus menerus, gangguan pernapasan pada penggunaan insektisida, serta gangguan bunyi bising dari alat pembasmi elektrik. Dalam hal ini peneliti berfokus pada pembuatan rancang bangun alat perangkap nyamuk yang tidak mengganggu pernapasan manusia dan tanpa menghasilkan bunyi bising. Penelitian ini menggunakan pemanfaatan sensor suhu DHT11, LED Strip, dan kipas yang semuanya berbasis pada Arduino uno dan nantinya akan menjadi sebuah alat perangkap nyamuk otomatis. Metode penelitian menggunakan ekperimental dengan mengontrol variabel uji coba alat di 2 ruang yang berbeda ukuran dan pengaturan rentang suhu pada alat perangkap nyamuk. Pengambilan data dilakukan pada bulan Februari 2022 di Sidoarjo dengan suhu ruang 28-31 derajat celcius. Dengan pemanfaatan sensor suhu DHT 11, diperoleh hasil tangkap nyamuk terbanyak saat suhu tinggi. LED Strip dan posisi kipas terbalik digunakan peneliti agar dapat menarik perhatian nyamuk dan yang terperangkap bisa sekaligus terbunuh akibat terkena putaran baling-baling kipas. Berdasarkan hasil yang diperoleh, keseluruhan pemanfaatan sensor suhu dan kelembaban DHT11 yang bertujuan sebagai alat perangkap nyamuk otomatis ini dapat bekerja dengan baik diantaranya; mampu menonaktifkan keluaran secara otomatis, tidak menimbulkan bunyi bisisng, dan efisiensi biaya produksi dibandingkan alat perangkap nyamuk yang lain. Kata Kunci: Nyamuk, Suhu, Mikrokontroller. Abstract Efforts to prevent diseases caused by Aedes aegypty and Aedes albopictus mosquitoes have been carried out through various methods such as 3M, the use of mosquito repellents (burning, spraying, smearing), insecticides, and electric exterminators. However, this still has some side effects, including skin disease from continuous use of mosquito repellent, respiratory problems from using insecticides, and noise from electric exterminators. In this case, the researcher focuses on designing a mosquito trap that does not interfere with human breathing and does not produce noise. This research uses the use of the DHT11 temperature sensor, LED Strip, and fan which are all based on Arduino uno and will later become an automatic mosquito trap. The research method used experimentally by controlling the instrument’s test variables in 2 rooms with different sizes and temperature settings in the trap. Data collection was carried out in February 2022 in Sidoarjo with a room temperature of 28-31 degrees Celcius. By using the DHT 11 temperature sensor, the highest number of mosquito catches was obtained when the temperature was high. The LED Strip and an inverted fan position are used by researchers
{"title":"RANCANG BANGUN PERANGKAP NYAMUK OTOMATIS MENGGUNAKAN SENSOR SUHU DAN KELEMBABAN DHT11 BERBASIS ARDUINO UNO","authors":"Dzulkiflih Dzulkiflih, F. Khansa","doi":"10.26740/ifi.v11n02.p28-37","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ifi.v11n02.p28-37","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Upaya pencegahan penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypty dan Aedes albopictus telah dilakukan melalui berbagai cara seperti 3M, penggunaan obat anti nyamuk (bakar, semprot, oles), insektisida, maupun alat pembasmi elektrik. Akan tetapi hal tersebut masih memiliki beberapa efek samping diantaranya ialah penyakit kulit pada penggunaan obat anti nyamuk yang terus menerus, gangguan pernapasan pada penggunaan insektisida, serta gangguan bunyi bising dari alat pembasmi elektrik. Dalam hal ini peneliti berfokus pada pembuatan rancang bangun alat perangkap nyamuk yang tidak mengganggu pernapasan manusia dan tanpa menghasilkan bunyi bising. Penelitian ini menggunakan pemanfaatan sensor suhu DHT11, LED Strip, dan kipas yang semuanya berbasis pada Arduino uno dan nantinya akan menjadi sebuah alat perangkap nyamuk otomatis. Metode penelitian menggunakan ekperimental dengan mengontrol variabel uji coba alat di 2 ruang yang berbeda ukuran dan pengaturan rentang suhu pada alat perangkap nyamuk. Pengambilan data dilakukan pada bulan Februari 2022 di Sidoarjo dengan suhu ruang 28-31 derajat celcius. Dengan pemanfaatan sensor suhu DHT 11, diperoleh hasil tangkap nyamuk terbanyak saat suhu tinggi. LED Strip dan posisi kipas terbalik digunakan peneliti agar dapat menarik perhatian nyamuk dan yang terperangkap bisa sekaligus terbunuh akibat terkena putaran baling-baling kipas. Berdasarkan hasil yang diperoleh, keseluruhan pemanfaatan sensor suhu dan kelembaban DHT11 yang bertujuan sebagai alat perangkap nyamuk otomatis ini dapat bekerja dengan baik diantaranya; mampu menonaktifkan keluaran secara otomatis, tidak menimbulkan bunyi bisisng, dan efisiensi biaya produksi dibandingkan alat perangkap nyamuk yang lain. \u0000Kata Kunci: Nyamuk, Suhu, Mikrokontroller. \u0000 \u0000Abstract \u0000Efforts to prevent diseases caused by Aedes aegypty and Aedes albopictus mosquitoes have been carried out through various methods such as 3M, the use of mosquito repellents (burning, spraying, smearing), insecticides, and electric exterminators. However, this still has some side effects, including skin disease from continuous use of mosquito repellent, respiratory problems from using insecticides, and noise from electric exterminators. In this case, the researcher focuses on designing a mosquito trap that does not interfere with human breathing and does not produce noise. This research uses the use of the DHT11 temperature sensor, LED Strip, and fan which are all based on Arduino uno and will later become an automatic mosquito trap. The research method used experimentally by controlling the instrument’s test variables in 2 rooms with different sizes and temperature settings in the trap. Data collection was carried out in February 2022 in Sidoarjo with a room temperature of 28-31 degrees Celcius. By using the DHT 11 temperature sensor, the highest number of mosquito catches was obtained when the temperature was high. The LED Strip and an inverted fan position are used by researchers ","PeriodicalId":56254,"journal":{"name":"Inovasi Fisika Indonesia","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41854870","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}