Implementing group counseling action research to improve students learning motivation

Made Sukarsini, K. Suranata, I. Budiarta
{"title":"Implementing group counseling action research to improve students learning motivation","authors":"Made Sukarsini, K. Suranata, I. Budiarta","doi":"10.24036/0201874102528-0-00","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"This article reports the results of the group counseling action research activities to improve students’ learning motivation in the Junior High School. The research subject consisted of 36 (14 men and 12 women) students of first grade in the SMP N 3 Singaraja. The action reserachcarried out in these two cycles’ involved 8 observers (consisting of 6 counseling teachers and 2 lecturers). Each cycle held two group guidance class. The procedure of group counseling action review activities in each cycle follows the three stages of the learning action study described by Hopkins and friends which include: (1) planning; (2) action and observation, and (3) reflection. Student learning motivation data were analyzed quantitatively descriptive and compared at the end of each cycle. Data from observations assessment of group counseling activities by narrated observers. The results of the group guidance study show that there is an increase in the level of student learning motivation. The baseline of students motivation is 68 or in the medium category. At the end of the first cycle, the average student learning motivation was 79 or still in the medium category. While at the end of the second cycle the average student motivation is 84 or in the high category. The results of the study on the implementation of group counseling actions by 8 observers showed an increase in the quality of the group counseling process and an increase in the ability of model teachers in managing group counseling activities from the first cycle to the second cycle. Keyword: actions reserach, group counseling, learning motivation, lesson study. Kaji Tindak Konseling Kelompok untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Abstrak Naskah ini melaporkan hasil kegiatan penelitian tindakan konseling kelompok untuk meningkatkan motivasi belajar siswa di SMP. Subjek penelitian terdiri dari 36 (14 pria dan 12 wanita) siswa kelas satu di SMP N 3 Singaraja. Aksi yang dilakukan dalam dua siklus ini melibatkan 8 pengamat (terdiri dari 6 guru konseling dan 2 dosen). Setiap siklus diadakan dua kelas bimbingan kelompok. Prosedur kegiatan tinjauan tindakan konseling kelompok dalam setiap siklus mengikuti tiga tahap studi tindakan pembelajaran yang dijelaskan oleh Hopkins dan teman-teman yang meliputi: (1) perencanaan; (2) tindakan dan observasi, dan (3) refleksi. Data motivasi belajar siswa dianalisis dengan statistik deskriptif kuantitatif dan dibandingkan pada akhir setiap siklus dengan prosent. Data dari pengamatan kegiatan konseling kelompok dijelaskan oleh diriwayatkan. Hasil studi bimbingan kelompok menunjukkan bahwa ada peningkatan tingkat motivasi belajar siswa dari setiap siclus. Motivasi dasar siswa adalah 68 atau dalam kategori sedang. Pada akhir siklus pertama, rata-rata motivasi belajar siswa adalah 79 atau masih dalam kategori sedang. Sementara pada akhir siklus kedua rata-rata motivasi siswa adalah 84 atau dalam kategori tinggi. Hasil penelitian ini menunjukkan peningkatan kualitas proses konseling kelompok dan peningkatan kemampuan guru model dalam mengelola kegiatan konseling kelompok dari siklus pertama ke siklus kedua. Kata Kunci: tindakan penelitian, konseling kelompok, motivasi belajar, pelajaran. How to Cite: Sukarsini, M., Suranata, K., & Budiarta, I. K. R. T. (2018). Implementing Group Counseling Action Research to Improve Students Learning Motivation. Konselor, 7(4), 151-159. https://doi.org/10.24036/0201874102528-0-00 This is an open access article distributed under the Creative Commons 4.0 Attribution License, which permits unrestricted use, distribution, and reproduction in any medium, provided the original work is properly cited. ©2018 by author Sukarsini, M., Suranata, K., & Budiarta, I. K. R. T 152 (Implementing Group Counseling Action Research to Improve Students Learning Motivation) Pendahuluan Motivasi belajar merupakan daya penggerak yang membangkitkan keinginan siswa untuk melakukan aktifitas belajar. Motivasi belajar dicatat sebagai salah satu faktor psikologis yang memberikan kontribusi yang sangat berarti terhadap capaian suatu prestasi belajar oleh siswa (McClelland & Burnham, 2008). Bahkan motivasi belajar tersebut dinyatakan lebih menentukan keberhasilan belajar dibandingkan dengan kemampuan potensi dasar siswa atau intelegensi (McClelland, 1973). Guru bimbingan dan konseling (konselor sekolah) sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 111 Tahun 2014(Kementerian Pendidikan Nasional, 2014) berperan untuk memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan berbagai potensi yang dibutuhkan untuk mencapai prestasi dan perkembangan yang optimal. Salah satu potensi yang perlu dikembangkan tersebut adalah motivasi belajar (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016). Guru Bimbingan dan Konseling (konselor sekolah)berperan untukmemberikan pemahaman kepada siswa tentang minat belajar, motivasi belajar, kebiasaan belajar serta kemampuan peserta didik agar bisa menyerap dan menerima ilmu sesuai harapanStudi awal menunjukkan bahwa siswa di SMP Negeri 3 Singaraja mengalami permasalahan yaitu sebagian besar dari siswa-siswa tersebut belum mampu meningkatkan motivasi belajarnya. Mereka cenderung menunjukkan kebiasaankebiasaan negatif seperti malas belajar, tidak tertarik terhadap pelajaran, tidak melaksanakan tugas yang diberikan pada bapak/ibu guru, bermalas-malasan, tidak semangat mengikuti KBM, merasa jenuh, lingkungan tidak nyaman untuk belajar dan sebagainya. Permasalahan rendahnya motivasi belajar siswa-siswa di SMP Negeri 3 Singaraja seperti dijelaskan di atas perlu segera ditangani, mengingat bahwa motivasi belajar merupakan salah satu aspek psikologis yang berkontribusi secara signifikan terhadap prestasi akademik(Cutuli et al., 2013). Motivasi belajar yang rendah dapat menyebabkan kurangnya usaha belajar yang pada akhirnya dapat berpengaruh terhadap hasil belajar (Brigman, G., & Campbell, 2003). Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melalui pengoptimalan pelayanan bimbingan dan konseling (Brigman & Campbell, 2003). Layanan konseling kelompok merupakan salah satu layanan dalam bimbingan dan konseling kelompok yang dilaksanakan untuk membantu siswa atau sekelompok siswa untuk mengatasi suatu permasalahan pribadinya (Suranata, 2017). Interaksi dan pertukaran ide, gagasan, perasaan, pemikiran dan tindakan antar anggota dalam konseling kelompok yag mengembangkan dinamika kelompok membantu setiap anggota kelompok mengembangkan pemikiran, perasaan dan sikap atau tindakan baru kearah yang lebih prduktif (Suranata, 2017; Berg, Landreth, & Fall, 2006). Upaya yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling adalah melalui kegiatan kaji tindak bimbingan dan konseling (Suranata, 2013), kegiatan ini melibatkan sejawat guru BK, akademisi atau pakar, guru mata pelajaran, kepala sekolah, orang tua siswa serta pihak yang berkepentingan untuk bersama-sama mengupayakan pelayanan bimbingan dan konseling yang lebih berkualitas. Kaji tindak bimbingan dan konseling meruapakan kegiatan kolaboratif antar gurubimbingan dan konseling diadaftasi dari kegiatan kaji tindak pembelajan (lesson study) dimana guru, dosen atau pendidik secara berkolaboratif beruapaya bersama-sama mewujudkan layanan pembelajaran serta hasil belajar yang lebih baik (Susiani & Suranata, 2017). Dalam kegiatan kaji tindak pelayanan bimbingan dan konseling yang menjadi fokus kajian adlah kegiatan layanan bimbingan dan konseling. Kaji tindak konseling kelompok membantu guru BK pelaksana layanan merancang dan mengimplementasi layanan konseling kelompok yang lebih berkualitas (Suranata, 2014). Guru bimbingan dan konseling dibantu oleh sejawat guru BK lainnya, akademisi dan pakar bimbingan dan konseling, guru mata pelajaran, kepala sekolah dan pihak lainnya untuk merefleksi proses dan hasil kegiatan konseling kelompok yang diselenggarakan. Artikel ini menyajikan tentang hasil kegiatan kaji tindak konseling kelompok dalam upaa meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VII di SMP N 3 Singaraja. Artikel ini menyajikan tentang (1) peningkatan motivasi belajar siswa yang mengikuti kegiatan konseling kelompok dari siklus I dan siklus II, (2) menarasikan proses dan hasil kegiatan kaji tindak konseling kelompok melalui pengamatan dan refleksi peserta kaji tindak konseling kelompok. Implementasi hasil kajian ini terhadap upaya peningkatan kualitas pelayanan bimbingan dan konseling, secara khusus pada layanan konseling kelompok juga diuraikan. KONSELOR ISSN: 1412-9760 153","PeriodicalId":55720,"journal":{"name":"Konselor","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Konselor","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24036/0201874102528-0-00","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2

Abstract

This article reports the results of the group counseling action research activities to improve students’ learning motivation in the Junior High School. The research subject consisted of 36 (14 men and 12 women) students of first grade in the SMP N 3 Singaraja. The action reserachcarried out in these two cycles’ involved 8 observers (consisting of 6 counseling teachers and 2 lecturers). Each cycle held two group guidance class. The procedure of group counseling action review activities in each cycle follows the three stages of the learning action study described by Hopkins and friends which include: (1) planning; (2) action and observation, and (3) reflection. Student learning motivation data were analyzed quantitatively descriptive and compared at the end of each cycle. Data from observations assessment of group counseling activities by narrated observers. The results of the group guidance study show that there is an increase in the level of student learning motivation. The baseline of students motivation is 68 or in the medium category. At the end of the first cycle, the average student learning motivation was 79 or still in the medium category. While at the end of the second cycle the average student motivation is 84 or in the high category. The results of the study on the implementation of group counseling actions by 8 observers showed an increase in the quality of the group counseling process and an increase in the ability of model teachers in managing group counseling activities from the first cycle to the second cycle. Keyword: actions reserach, group counseling, learning motivation, lesson study. Kaji Tindak Konseling Kelompok untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Abstrak Naskah ini melaporkan hasil kegiatan penelitian tindakan konseling kelompok untuk meningkatkan motivasi belajar siswa di SMP. Subjek penelitian terdiri dari 36 (14 pria dan 12 wanita) siswa kelas satu di SMP N 3 Singaraja. Aksi yang dilakukan dalam dua siklus ini melibatkan 8 pengamat (terdiri dari 6 guru konseling dan 2 dosen). Setiap siklus diadakan dua kelas bimbingan kelompok. Prosedur kegiatan tinjauan tindakan konseling kelompok dalam setiap siklus mengikuti tiga tahap studi tindakan pembelajaran yang dijelaskan oleh Hopkins dan teman-teman yang meliputi: (1) perencanaan; (2) tindakan dan observasi, dan (3) refleksi. Data motivasi belajar siswa dianalisis dengan statistik deskriptif kuantitatif dan dibandingkan pada akhir setiap siklus dengan prosent. Data dari pengamatan kegiatan konseling kelompok dijelaskan oleh diriwayatkan. Hasil studi bimbingan kelompok menunjukkan bahwa ada peningkatan tingkat motivasi belajar siswa dari setiap siclus. Motivasi dasar siswa adalah 68 atau dalam kategori sedang. Pada akhir siklus pertama, rata-rata motivasi belajar siswa adalah 79 atau masih dalam kategori sedang. Sementara pada akhir siklus kedua rata-rata motivasi siswa adalah 84 atau dalam kategori tinggi. Hasil penelitian ini menunjukkan peningkatan kualitas proses konseling kelompok dan peningkatan kemampuan guru model dalam mengelola kegiatan konseling kelompok dari siklus pertama ke siklus kedua. Kata Kunci: tindakan penelitian, konseling kelompok, motivasi belajar, pelajaran. How to Cite: Sukarsini, M., Suranata, K., & Budiarta, I. K. R. T. (2018). Implementing Group Counseling Action Research to Improve Students Learning Motivation. Konselor, 7(4), 151-159. https://doi.org/10.24036/0201874102528-0-00 This is an open access article distributed under the Creative Commons 4.0 Attribution License, which permits unrestricted use, distribution, and reproduction in any medium, provided the original work is properly cited. ©2018 by author Sukarsini, M., Suranata, K., & Budiarta, I. K. R. T 152 (Implementing Group Counseling Action Research to Improve Students Learning Motivation) Pendahuluan Motivasi belajar merupakan daya penggerak yang membangkitkan keinginan siswa untuk melakukan aktifitas belajar. Motivasi belajar dicatat sebagai salah satu faktor psikologis yang memberikan kontribusi yang sangat berarti terhadap capaian suatu prestasi belajar oleh siswa (McClelland & Burnham, 2008). Bahkan motivasi belajar tersebut dinyatakan lebih menentukan keberhasilan belajar dibandingkan dengan kemampuan potensi dasar siswa atau intelegensi (McClelland, 1973). Guru bimbingan dan konseling (konselor sekolah) sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 111 Tahun 2014(Kementerian Pendidikan Nasional, 2014) berperan untuk memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan berbagai potensi yang dibutuhkan untuk mencapai prestasi dan perkembangan yang optimal. Salah satu potensi yang perlu dikembangkan tersebut adalah motivasi belajar (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016). Guru Bimbingan dan Konseling (konselor sekolah)berperan untukmemberikan pemahaman kepada siswa tentang minat belajar, motivasi belajar, kebiasaan belajar serta kemampuan peserta didik agar bisa menyerap dan menerima ilmu sesuai harapanStudi awal menunjukkan bahwa siswa di SMP Negeri 3 Singaraja mengalami permasalahan yaitu sebagian besar dari siswa-siswa tersebut belum mampu meningkatkan motivasi belajarnya. Mereka cenderung menunjukkan kebiasaankebiasaan negatif seperti malas belajar, tidak tertarik terhadap pelajaran, tidak melaksanakan tugas yang diberikan pada bapak/ibu guru, bermalas-malasan, tidak semangat mengikuti KBM, merasa jenuh, lingkungan tidak nyaman untuk belajar dan sebagainya. Permasalahan rendahnya motivasi belajar siswa-siswa di SMP Negeri 3 Singaraja seperti dijelaskan di atas perlu segera ditangani, mengingat bahwa motivasi belajar merupakan salah satu aspek psikologis yang berkontribusi secara signifikan terhadap prestasi akademik(Cutuli et al., 2013). Motivasi belajar yang rendah dapat menyebabkan kurangnya usaha belajar yang pada akhirnya dapat berpengaruh terhadap hasil belajar (Brigman, G., & Campbell, 2003). Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melalui pengoptimalan pelayanan bimbingan dan konseling (Brigman & Campbell, 2003). Layanan konseling kelompok merupakan salah satu layanan dalam bimbingan dan konseling kelompok yang dilaksanakan untuk membantu siswa atau sekelompok siswa untuk mengatasi suatu permasalahan pribadinya (Suranata, 2017). Interaksi dan pertukaran ide, gagasan, perasaan, pemikiran dan tindakan antar anggota dalam konseling kelompok yag mengembangkan dinamika kelompok membantu setiap anggota kelompok mengembangkan pemikiran, perasaan dan sikap atau tindakan baru kearah yang lebih prduktif (Suranata, 2017; Berg, Landreth, & Fall, 2006). Upaya yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling adalah melalui kegiatan kaji tindak bimbingan dan konseling (Suranata, 2013), kegiatan ini melibatkan sejawat guru BK, akademisi atau pakar, guru mata pelajaran, kepala sekolah, orang tua siswa serta pihak yang berkepentingan untuk bersama-sama mengupayakan pelayanan bimbingan dan konseling yang lebih berkualitas. Kaji tindak bimbingan dan konseling meruapakan kegiatan kolaboratif antar gurubimbingan dan konseling diadaftasi dari kegiatan kaji tindak pembelajan (lesson study) dimana guru, dosen atau pendidik secara berkolaboratif beruapaya bersama-sama mewujudkan layanan pembelajaran serta hasil belajar yang lebih baik (Susiani & Suranata, 2017). Dalam kegiatan kaji tindak pelayanan bimbingan dan konseling yang menjadi fokus kajian adlah kegiatan layanan bimbingan dan konseling. Kaji tindak konseling kelompok membantu guru BK pelaksana layanan merancang dan mengimplementasi layanan konseling kelompok yang lebih berkualitas (Suranata, 2014). Guru bimbingan dan konseling dibantu oleh sejawat guru BK lainnya, akademisi dan pakar bimbingan dan konseling, guru mata pelajaran, kepala sekolah dan pihak lainnya untuk merefleksi proses dan hasil kegiatan konseling kelompok yang diselenggarakan. Artikel ini menyajikan tentang hasil kegiatan kaji tindak konseling kelompok dalam upaa meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VII di SMP N 3 Singaraja. Artikel ini menyajikan tentang (1) peningkatan motivasi belajar siswa yang mengikuti kegiatan konseling kelompok dari siklus I dan siklus II, (2) menarasikan proses dan hasil kegiatan kaji tindak konseling kelompok melalui pengamatan dan refleksi peserta kaji tindak konseling kelompok. Implementasi hasil kajian ini terhadap upaya peningkatan kualitas pelayanan bimbingan dan konseling, secara khusus pada layanan konseling kelompok juga diuraikan. KONSELOR ISSN: 1412-9760 153
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
实施团体辅导行动研究,提高学生学习动机
本文报告了为提高初中学生学习动机而开展的团体辅导行动研究活动的结果。研究对象包括36名(14名男性和12名女性)SMP N 3 Singaraja一年级的学生。在这两个周期中进行的行动研究涉及8名观察员(包括6名咨询教师和2名讲师)。每个周期举行两组指导课。每个周期的团体咨询行动回顾活动遵循霍普金斯和朋友们描述的学习行动研究的三个阶段,包括:(1)计划(2) 行动和观察,以及(3)反思。对学生学习动机数据进行定量描述性分析,并在每个周期结束时进行比较。来自叙述观察者对团体咨询活动的观察评估数据。小组指导研究的结果表明,学生的学习动机水平有所提高。学生动机的基线为68或中等水平。在第一个周期结束时,学生的平均学习动机为79或仍处于中等水平。而在第二个周期结束时,学生的平均动机为84或属于高类。8名观察员实施团体咨询行动的研究结果显示,从第一个周期到第二个周期,团体咨询过程的质量有所提高,模范教师管理团体咨询活动的能力也有所提高。关键词:研究行动、团体辅导、学习动机、课堂学习。提高学生动机的测试小组咨询行动本脚本报告了提高SMP学生动机的小组咨询行动的学习活动结果。研究对象由36名(14名男性和12名女性)新加坡SMP N 3的一年级学生组成。在这两个周期中进行的行动涉及8名观察员(包括6名顾问和2名剂量)。每个周期有两类小组指导。在每个周期中检查小组咨询行动的程序遵循霍普金斯和朋友们描述的学习行动研究的三个阶段,包括:(1)计划(2) 行动和观察,以及(3)反思。学生动机数据采用定量描述性统计进行分析,并在每个周期结束时与百分比进行比较。该声明解释了集团咨询活动的数据。该小组的指导研究结果表明,每个周期的学生动机都有所增加。学生的基本动机是68或在当前类别中。在第一个周期结束时,学生的平均动机为79或仍在当前类别中。在周期结束时,学生的平均动机为84或更高。这项研究的结果表明,从第一个周期到第二个周期,团体咨询过程的质量有所提高,模范教师管理团体咨询活动的能力也有所提高。关键词:研究行动,团体辅导,学习动机,学习。如何引用:Sukarsini,M.,Suranata,K.和Budiarta,I.K.R.T.(2018)。实施团体辅导行动研究提高学生学习动机。Konselor,7(4),151-159。https://doi.org/10.24036/0201874102528-0-00这是一篇根据知识共享4.0署名许可证分发的开放获取文章,该许可证允许在任何媒体上不受限制地使用、分发和复制,前提是正确引用了原作。©2018作者:Sukarsini,M.,Suranata,K.和Budiarta,I.K.R.T 152学习动机被认为是对学生学习成绩做出重大贡献的心理因素之一(McClelland&Burnham,2008)。即使是学习的动机,也更多地取决于学习的成功,而不是基础学生的潜力或智力(McClelland,1973)。根据国家教育部长2014年第111号规则(国家教育部,2014年),指导和咨询教师(学校辅导员)在促进受过教育的参与者开发实现最佳表现和发展所需的各种潜力方面发挥作用。需要开发的潜力之一是学习动机(教育和文化部,2016)。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
审稿时长
12 weeks
期刊最新文献
Career counselling models and services for students with specific learning disabilities Moderating role of job control and coping strategies in the relationship between emotional job demands and burnout among health workers Effect of mindfulness-based interventions on students with mathematics anxiety: a discursive-analytic review A review of health and mental well-being indicators and its assessment in Sub-Saharan Africa Impacts of university lecturers demographic characteristics on their psychosocial work hazards
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1