{"title":"MANEJERIAL SWADAYA MASYARAKAT PERKEBUNAN DALAM MENGELOLA EKO WISATA STUDI KASUS OBJEK WISATA BUKIT BELEUNDUNG","authors":"Euis Balillah, Rafdi Rafdi, Lisda Lestari","doi":"10.36787/jsi.v5i1.685","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract - The problem in this research is managerial or plantation community empowerment strategies in managing tourism objects in their environment. The case used for research is Bukit Belendung ecotourism, a tourist attraction located in the Goalpara tea plantation, Sukabumi district, precisely PTP VIII. Tourism destinations that are included in ecotourism are a manifestation of the PTP VIII Program which not only manages tea plantation products, but also uses the land around tea plantations for Agro Tourism. From the results and discussion of the research, it shows that the pattern of empowerment of the Avdelling II community with limited potential for human resources, finance and land but is able to manage tourism objects with managerial principles as evidenced by Participatory planning, potential empowerment, conception and selling power strategies, start-up strategies, and visitor circulation. The implications include the addition of economic value, unproductive land use, the occurrence of mobility interactions with outside communities, comparison materials and pilot projects for other plantation communities. The research design applied is descriptive design, The method of take to data by observation and direct dialogue.respondance on research are leader of avdelling II Goalpara and and the pioneers who initiated the establishment of the Beleundung hill tourist attraction. The effect of studying on this survey can be followed up to a discussion on a wider scope, both territorially and conceptually and theoretically. This can be a benefit or contribution both to a more accurate theoretical framework and of greater practical value. \nAbstrak - Permasalahan dalam penelitian ini adalah Manajerial atau strategi pemberdayaan masyarakat perkebunan dalam mengelola objek wisata di lingkungannya. Kasus yang dijadikan penelitian adalah ekowisata Bukit Belendung, merupakan objek wisata yang berada di perkebunan teh Goalpara kabupaten Sukabumi tepatnya PTP VIII. Destinasi wisata yang termasuk dalam eko wisata merupakan manifestasi dari Program PTP VIII yang bukan hanya mengelola produk hasil perkebunan teh, tetapi juga pemanfaatan lahannya di sekitar perkebunan teh untuk Agro Wisata. Dari hasil dan pembahasan penelitian menunjukkan bahwa pola pemberdayaan masyarakat avdelling II dengan keterbatasan potensi SDM, financial dan lahan namun mampu mengelola objek wisata dengan kaidah – kaidah manajerial yang dibuktikan melalui Participatory planning, pemberdayaan potensi, konsepsi dan strategi daya jual , strategi star up, dan sirkulasi pengunjung. Implikasinya meliputi penambahan nilai ekonomi, pemanfaatan lahan yang tidak produktif, terjadinya mobilitas interaksi dengan masyarakat luar, bahan perbandingan dan pilot project bagi masyarakat perkebunan lainnya. Desain penelitian yang diterapkan adalah Desain Deskriftif ,teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara. Respondence dalam penelitian ini adalah kepala avdelling II Goalpara dan Pioner pencetus berdirinya objek wisata bukit Beleundung. Hasil pembahasan dari penelitian ini sekiranya bisa di tindaklanjuti ke pembahasan pada cakupan yang lebih luas, baik secara teritorial maupun konsepsi dan teoritisnya. Hal ini bisa menjadi manfaat atau sumbangsih baik untuk kerangka teoritis yang lebih akurat maupun nilai praktis yang lebih besar.","PeriodicalId":33699,"journal":{"name":"Jurnal Soshum Insentif","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Soshum Insentif","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36787/jsi.v5i1.685","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Abstract - The problem in this research is managerial or plantation community empowerment strategies in managing tourism objects in their environment. The case used for research is Bukit Belendung ecotourism, a tourist attraction located in the Goalpara tea plantation, Sukabumi district, precisely PTP VIII. Tourism destinations that are included in ecotourism are a manifestation of the PTP VIII Program which not only manages tea plantation products, but also uses the land around tea plantations for Agro Tourism. From the results and discussion of the research, it shows that the pattern of empowerment of the Avdelling II community with limited potential for human resources, finance and land but is able to manage tourism objects with managerial principles as evidenced by Participatory planning, potential empowerment, conception and selling power strategies, start-up strategies, and visitor circulation. The implications include the addition of economic value, unproductive land use, the occurrence of mobility interactions with outside communities, comparison materials and pilot projects for other plantation communities. The research design applied is descriptive design, The method of take to data by observation and direct dialogue.respondance on research are leader of avdelling II Goalpara and and the pioneers who initiated the establishment of the Beleundung hill tourist attraction. The effect of studying on this survey can be followed up to a discussion on a wider scope, both territorially and conceptually and theoretically. This can be a benefit or contribution both to a more accurate theoretical framework and of greater practical value.
Abstrak - Permasalahan dalam penelitian ini adalah Manajerial atau strategi pemberdayaan masyarakat perkebunan dalam mengelola objek wisata di lingkungannya. Kasus yang dijadikan penelitian adalah ekowisata Bukit Belendung, merupakan objek wisata yang berada di perkebunan teh Goalpara kabupaten Sukabumi tepatnya PTP VIII. Destinasi wisata yang termasuk dalam eko wisata merupakan manifestasi dari Program PTP VIII yang bukan hanya mengelola produk hasil perkebunan teh, tetapi juga pemanfaatan lahannya di sekitar perkebunan teh untuk Agro Wisata. Dari hasil dan pembahasan penelitian menunjukkan bahwa pola pemberdayaan masyarakat avdelling II dengan keterbatasan potensi SDM, financial dan lahan namun mampu mengelola objek wisata dengan kaidah – kaidah manajerial yang dibuktikan melalui Participatory planning, pemberdayaan potensi, konsepsi dan strategi daya jual , strategi star up, dan sirkulasi pengunjung. Implikasinya meliputi penambahan nilai ekonomi, pemanfaatan lahan yang tidak produktif, terjadinya mobilitas interaksi dengan masyarakat luar, bahan perbandingan dan pilot project bagi masyarakat perkebunan lainnya. Desain penelitian yang diterapkan adalah Desain Deskriftif ,teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara. Respondence dalam penelitian ini adalah kepala avdelling II Goalpara dan Pioner pencetus berdirinya objek wisata bukit Beleundung. Hasil pembahasan dari penelitian ini sekiranya bisa di tindaklanjuti ke pembahasan pada cakupan yang lebih luas, baik secara teritorial maupun konsepsi dan teoritisnya. Hal ini bisa menjadi manfaat atau sumbangsih baik untuk kerangka teoritis yang lebih akurat maupun nilai praktis yang lebih besar.
摘要:本研究的问题是管理或种植园社区在其环境中管理旅游对象的赋权策略。用于研究的案例是Bukit Belendung生态旅游,这是一个位于Sukabumi区Goalpara茶园的旅游景点,确切地说是PTP VIII。纳入生态旅游的旅游目的地是PTP VIII计划的一种表现,该计划不仅对茶园产品进行管理,还将茶园周围的土地用于农业旅游。从研究结果和讨论来看,Avdelling II社区在人力资源、财政和土地潜力有限的情况下,能够运用管理原则对旅游对象进行管理,其赋权模式体现在参与式规划、潜在赋权、概念和销售权力策略、启动策略和游客流通等方面。其影响包括经济价值的增加、非生产性土地的使用、与外部社区流动互动的发生、比较材料和其他种植园社区的试点项目。研究设计采用描述性设计,采用观察和直接对话的方法。在研究方面的反应是avdelelling II Goalpara的领导者和发起建立Beleundung山旅游景点的先驱。研究这一调查的效果可以在更广泛的范围内进行后续讨论,包括地域、概念和理论上的讨论。这对更准确的理论框架和更大的实践价值都是有益的或有贡献的。摘要/ abstract摘要:Permasalahan dalam penelitian ini adalah manajial atau strategy i pemberdayaan masyarakat perkebunan dalam mengelola objek wisata di lingkungannya。Kasus yang dijadikan penelitian adalah ekowisata Bukit Belendung, merupakan objjea yang berada di perkebunan the Goalpara kabupaten Sukabumi tepatnya PTP VIII。“目的地”是指“农业发展”、“农业发展”、“农业发展”、“农业发展”、“农业发展”和“农业发展”。参议计划,参议计划,参议计划,参议计划,参议计划,参议计划,参议计划,参议计划,参议计划,参议计划新疆农业经济、新疆农业生产、新疆农业生产、新疆农业生产、新疆农业生产、新疆农业生产、新疆农业生产试点项目等。在中国的观测中,对企鹅数量的数据进行了分析。答复:1 .我的答复:1 .我的答复:1 .我的答复:1 .我的答复:1 .我的答复:1 .我的答复:1 .我的答复:1 .我的答复:1 .我的答复:1 .我的答复:1 .我的答复:1 .我的答复。Hasil pembahasan dari penelitian ini sekiranya bisa di tindaklanjuti ke pembahasan pada cakupan yang lebih luas, baik secara领土maupun konsepsi dan teoritisnya。我的名字叫“我的名字”,我的名字叫“我的名字”,我的名字叫“我的名字”。