Laporan Kasus: Infeksi Berulang Ehrlichia canis pada Monosit Anjing Peranakan Akita di Denpasar, Bali

I. P. K. A. Pradnyandika, I. G. Soma, I. N. Suartha
{"title":"Laporan Kasus: Infeksi Berulang Ehrlichia canis pada Monosit Anjing Peranakan Akita di Denpasar, Bali","authors":"I. P. K. A. Pradnyandika, I. G. Soma, I. N. Suartha","doi":"10.19087/imv.2022.11.4.519","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Infeksi bakteri Ehrlichia canis yang bereplikasi pada sel monosit disebut juga Canine Monocytic Ehrlichiosis (CME). Seekor anjing betina peranakan akita dibawa ke Rumah Sakit Hewan, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana dengan keluhan penurunan nafsu makan dan minum disertai dengan konsistensi feses yang lembek. Hasil pemeriksaan klinis menemukan adanya bekas feses berwarna hitam pada rambut di sekitar anus, rambut terlihat kusam, napas cepat dan dangkal serta pulsus anteri femoralis teraba lemah. Pemeriksaan feses menunjukkan hasil negatif untuk telur cacing dan protozoa. Pemeriksaan hematologi menunjukkan anjing mengalami anemia mikrositik hiperkromik, leukositosis dengan limfositosis dan granulositopenia, serta trombositopenia. Pemeriksaan apusan darah dan test kit antibodi terhadap Ehrlichia canis menunjukkan hasil positif. Berdasarkan hal tersebut, anjing didiagnosis mengalami CME. Hewan diterapi dengan antibiotik doksisiklin (10 mg/kg BB, PO setiap 24 jam), antiradang prednison (0,5 mg/kg BB, PO setiap 24 jam) dan hematopoietik Sangobion (satu kapsul per hari). Terapi tersebut diberikan selama 14 hari. Terapi menunjukkan hasil yang baik dari segi nafsu makan dan minum yang normal, aktif, serta konsistensi dan warna feses yang normal.","PeriodicalId":13461,"journal":{"name":"Indonesia Medicus Veterinus","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Indonesia Medicus Veterinus","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.19087/imv.2022.11.4.519","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Infeksi bakteri Ehrlichia canis yang bereplikasi pada sel monosit disebut juga Canine Monocytic Ehrlichiosis (CME). Seekor anjing betina peranakan akita dibawa ke Rumah Sakit Hewan, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana dengan keluhan penurunan nafsu makan dan minum disertai dengan konsistensi feses yang lembek. Hasil pemeriksaan klinis menemukan adanya bekas feses berwarna hitam pada rambut di sekitar anus, rambut terlihat kusam, napas cepat dan dangkal serta pulsus anteri femoralis teraba lemah. Pemeriksaan feses menunjukkan hasil negatif untuk telur cacing dan protozoa. Pemeriksaan hematologi menunjukkan anjing mengalami anemia mikrositik hiperkromik, leukositosis dengan limfositosis dan granulositopenia, serta trombositopenia. Pemeriksaan apusan darah dan test kit antibodi terhadap Ehrlichia canis menunjukkan hasil positif. Berdasarkan hal tersebut, anjing didiagnosis mengalami CME. Hewan diterapi dengan antibiotik doksisiklin (10 mg/kg BB, PO setiap 24 jam), antiradang prednison (0,5 mg/kg BB, PO setiap 24 jam) dan hematopoietik Sangobion (satu kapsul per hari). Terapi tersebut diberikan selama 14 hari. Terapi menunjukkan hasil yang baik dari segi nafsu makan dan minum yang normal, aktif, serta konsistensi dan warna feses yang normal.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
犬埃立克体在单核细胞上复制的感染也被称为犬单核细胞埃立克体病(CME)。一只雌性疼痛犬被送往乌达亚纳大学动物医学院动物医院,它抱怨食欲下降和饮酒,并伴有持续的温和症状。临床研究发现,肛门周围的头发中有黑色粪便,头发看起来很厚,呼吸急促而浅,股天线脉冲微弱。阶段检查显示蠕虫卵和原生动物的结果为阴性。血液学测试显示,狗患有深染性微系统性贫血、白细胞增多伴淋巴细胞增多和颗粒细胞减少症,以及血小板减少症。一项针对犬埃立克体的血液清除测试和抗体试剂盒显示阳性结果。基于此,狗被诊断为CME。动物接受多西环素抗生素(10 mg/kg体重,每24小时口服一次)、泼尼松抗辐射(0.5 mg/kg体重,每隔24小时服用一次)和桑戈比恩造血剂(每天一粒)治疗。治疗14天。通过正常、积极的饮食和饮料,以及一致性和正常的粪便颜色,治疗效果良好。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
39
审稿时长
24 weeks
期刊最新文献
Laporan Kasus: Enteritis Hemoragi karena Koinfeksi Ancylostomiosis dan Koksidiosis, Disertai Komplikasi Erlichiosis pada Anjing Kacang Laporan Kasus: Keberhasilan Penanganan Vulnus Morsum Stadion III dan IV pada Kucing Lokal Diagnosis dan Penanganan Hernia Umbilikalis dengan Metode Herniorafi Terbuka pada Kucing Lokal Laporan Kasus: Penanganan Infeksi Parvovirus pada Anjing Kacang Umur Tiga Bulan Kajian Pustaka: Vektor-vektor Penyakit Demam Babi Afrika yang Mewabah pada Berbagai Peternakan Babi
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1