IBN KHALDUN DAN PEMIKIR SOSIAL BUDAYA

El Harakah Pub Date : 2018-06-02 DOI:10.18860/EL.V2I2.5186
M. Zainuddin
{"title":"IBN KHALDUN DAN PEMIKIR SOSIAL BUDAYA","authors":"M. Zainuddin","doi":"10.18860/EL.V2I2.5186","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The greatness of Ibn Khaldun's name makes the world recognized and reviewed his thoughts. If we revisit the treasury of medieval Islamic intellectual thought and develop a tradition of thought in the world of campus, this tradition and culture is good to do. This paper raises who is really the figure of Ibn Khaldun and how his thoughts are especially on his social cultural thinking. Ibn Khaldun's theory of social phenomena includes the theory of evolution that views social phenomena as the dynamics of society, nations and states that differ across generations. The human society according to Ibn Khaldun is an independent entity. and can be perfectly managed regardless of religious values. He says humans can be good and evil at the same time. Man is evil because of animal nature, and on the contrary, man is good because of his involvement with other human beings. Ibn Khaldun's mind is so visionary that it is relevant to the context of the development of the era as developed by modern philosophers which actually comes from the socio-cultural view of Ibn Khaldun. Begitu besar nama Ibn Khaldun sehingga dunia mengakui dan mengkaji kembali pemikiran-pemikirannya. Jika kita menguak kembali khazanah pemikiran intelektual Islam abad pertengahan dan mengembangkan tradisi pemikiran di dunia kampus, tradisi dan budaya ini bagus untuk dilakukan. Tulisan ini mengangkat siapakah sesungguhnya sosok Ibn Khaldun itu dan bagaimana pemikirannya khususnya pada pemikiran sosial budayanya. Teori fenomena sosial Ibn Khaldun termasuk teori evolusi yang memandang fenomena sosial sebagai dinamika masyarakat, bangsa dan negara yang berbeda antar generasi. Masyarakat manusia menurut Ibn Khaldun adalah suatu entitas yang independen. dan dapat diurus secara sempurna lepas dari nilai-nilai agama. Menurutnya manusia bisa baik clan jahat pada saat yang sama. Manusia jahat karena adanya sifat dasar kebinatangan, dan sebaliknya, manusia itu baik karena keterlibatannya dengan manusia lain. Pemikiran Ibn Khaldun sangat visioner sehingga relevan dengan konteks perkembangan jaman sebagaimana yang kemudian dikembangkan oleh filsuf modern yang sesungguhnya bermuara dari pandangan sosial budaya Ibnu Khaldun.","PeriodicalId":31198,"journal":{"name":"El Harakah","volume":"2 1","pages":"61-64"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-06-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"El Harakah","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.18860/EL.V2I2.5186","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

The greatness of Ibn Khaldun's name makes the world recognized and reviewed his thoughts. If we revisit the treasury of medieval Islamic intellectual thought and develop a tradition of thought in the world of campus, this tradition and culture is good to do. This paper raises who is really the figure of Ibn Khaldun and how his thoughts are especially on his social cultural thinking. Ibn Khaldun's theory of social phenomena includes the theory of evolution that views social phenomena as the dynamics of society, nations and states that differ across generations. The human society according to Ibn Khaldun is an independent entity. and can be perfectly managed regardless of religious values. He says humans can be good and evil at the same time. Man is evil because of animal nature, and on the contrary, man is good because of his involvement with other human beings. Ibn Khaldun's mind is so visionary that it is relevant to the context of the development of the era as developed by modern philosophers which actually comes from the socio-cultural view of Ibn Khaldun. Begitu besar nama Ibn Khaldun sehingga dunia mengakui dan mengkaji kembali pemikiran-pemikirannya. Jika kita menguak kembali khazanah pemikiran intelektual Islam abad pertengahan dan mengembangkan tradisi pemikiran di dunia kampus, tradisi dan budaya ini bagus untuk dilakukan. Tulisan ini mengangkat siapakah sesungguhnya sosok Ibn Khaldun itu dan bagaimana pemikirannya khususnya pada pemikiran sosial budayanya. Teori fenomena sosial Ibn Khaldun termasuk teori evolusi yang memandang fenomena sosial sebagai dinamika masyarakat, bangsa dan negara yang berbeda antar generasi. Masyarakat manusia menurut Ibn Khaldun adalah suatu entitas yang independen. dan dapat diurus secara sempurna lepas dari nilai-nilai agama. Menurutnya manusia bisa baik clan jahat pada saat yang sama. Manusia jahat karena adanya sifat dasar kebinatangan, dan sebaliknya, manusia itu baik karena keterlibatannya dengan manusia lain. Pemikiran Ibn Khaldun sangat visioner sehingga relevan dengan konteks perkembangan jaman sebagaimana yang kemudian dikembangkan oleh filsuf modern yang sesungguhnya bermuara dari pandangan sosial budaya Ibnu Khaldun.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
生活的管理与社会管理
伊本·哈尔顿名字的伟大使全世界都认识到并回顾了他的思想。如果我们重新审视中世纪伊斯兰知识分子思想的宝库,在校园世界中发展一种思想传统,这种传统和文化是有益的。伊本·哈尔顿的社会现象理论包括进化论,该理论将社会现象视为不同世代的社会、国家和国家的动态。伊本·哈尔顿认为,人类社会是一个独立的实体。无论宗教价值观如何,都可以得到完美的管理。他说,人类可以同时是善和恶。人之所以恶,是因为动物的本性;相反,人之所以善,是因为他与其他人有牵连。伊本·哈尔顿的思想是如此富有远见,以至于它与现代哲学家所发展的时代发展的背景有关,而现代哲学家实际上来自伊本·哈尔敦的社会文化观。Khaldun儿子的名字如此伟大,以至于全世界都认可并重新审视他的思想。如果我们在世界校园里重现中世纪伊斯兰教思想宝库,发展思想传统,那么传统和文化是有益的。这一启示揭示了谁才是哈勒敦真正的伙伴,以及他的思想是如何的,尤其是在他的社会思想中。伊本·哈尔顿的社会现象理论包括进化论,认为社会现象是社会、民族和国家不同世代的动态。根据哈尔顿的说法,人类是一个独立的实体。并且可以在没有宗教价值观的情况下完美处理。他认为人类可以同时成为好的坏的部族。人之所以邪恶,是因为他是一个充满恐惧的人,也是因为他是个充满兴趣的人。伊本·哈尔顿的思想是如此的富有远见,以至于它们与当时由现代哲学家发展起来的时代演变的背景有关,而现代哲学家实际上是从伊本·哈尔敦文化的社会角度来说话的。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
9
审稿时长
4 weeks
期刊最新文献
الائتلاف والاختلاف في الأمثال العربية واليوربوية: دراسة مقارنAL-I’TILAF WA AL-IKHTILAF FI AL-AMTSAL AL-ARABIYAH WA AL-YORUBIYYAH: DIRASAH MUQARANAH THE ISLAMIC DIALEKTICS AND LOCAL CULTURE IN THE PETAWAREN TRADITION IN GAYO COMMUNITY SUFI HEALING COMMODIFICATION THROUGHOUT EAST JAVA URBAN ENVIRONMENTS THE CULTURED ISLAM: THE BOUNDARY OF ISLAMIC IDENTITY BETWEEN THE MINANGKABAU AND MANDAILING ETHNICS PAMALI CULTURE OF POLEWALI COMMUNITY IN WEST SULAWESI AND APPRECIATION OF ISLAMIC JURISPRUDENCE
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1